Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN TRANSPORTASI SUNGAI

SEBAGAI BAGIAN RENCANA


PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI DAN TATA RUANG
WILAYAH
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
Disampaikan dalam :
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
Jakarta, 12 Agustus 2014






































SERVICING
CARGO / PAX. MARKET
PROMOTING
JALAN
REL
SUNGAI
DAN
DANAU
UDARA
LAUT
LAIN LAINNYA
POSISI ANGKUTAN SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN
DALAM SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
Angkutan Sungai dan Danau
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010
tentang Angkutan di Perairan
Angkutan Sungai dan Danau adalah
kegiatan angkutan dengan menggunakan kapal
yang dilakukan di sungai, danau, waduk, rawa,
banjir kanal dan terusan untuk mengangkut
penumpang, barang dan/atau hewan yang
diselenggarakan oleh perusahaan angkutan sungai
dan danau

Peran Angkutan Sungai Danau
Membuka
keterisoliran
serta
meningkatkan
perekonomian
suatu daerah
Eksistensi
Angkutan Sungai,
Danau
Pembangunan yang
menjangkau sampai ke daerah
pedalaman (captive area)
Terbuka aksesibilitas suatu
daerah akan memperlancar
distribusi barang dan jasa
16 sungai di
Kaltim & Kaltara
14 sungai di
Kalimantan
Selatan
12 sungai
Kalimantan
Tengah
27 sungai
di Kalimantan
Barat
26 sungai di
Papua
19 sungai di
Papua Barat

8 sungai di
Lampung

16 Sungai
Sumatera Selatan
15 Sungai
di Jambi
11 sungai di
Riau
Sumut :D.Toba,
Sumbar : D.
Singkarak D.
Maninjau dan
Danau Kembar
Lampung dan
Sumsel :Danau
Ranau
Sulawesi
Selatan: D.
Matano dan D.
Towuti
Jawa : Waduk
Cirata jatiluhur
Waduk Gajah
Mungkur
Papua :
D.Sentani
Potensi Angkutan Sungai dan Danau di Indonesia
Pengembangan Angkutan
Sungai dan Danau
Target market yang diharapkan adalah komoditas
dalam jumlah dan bobot yang besar dengan barang
yang tidak cepat rusak;
Misalnya : batu bara, kelapa sawit, dll
Pembangunan kanal atau terusan, pemeliharaan alur
pelayaran dengan pelebaran dan pengerukan;
Sebagai short cut ataupun alternatif dari angkutan
jalan;

KLASIFIKASI ALUR SUNGAI
KEDALAMAN (D)
LEBAR (W)
RUANG BEBAS (H)
D > 10 meter
W > 250 meter
H > 15 meter
5 < D 10 meter
100 < W 250 meter
10 < H 15 meter
D 5 meter
W 100 meter
H 10 meter
KELAS
ALUR 1
KELAS
ALUR 2
KELAS
ALUR 3
PM 52 Tahun 2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan Danau
Perencanaan transportasi sungai/danau beberapa waktu yang
lalu cenderung lebih memperhatikan sebagai bagian dari
Rencana Tata Ruang dan belum mempertimbangkan
keberadaan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air di
sungai/danau.

PP. 38 Tahun 2011 tentang Sungai pasal 57 dan 58
mensyaratkan perlunya rekomendasi teknis dari pengelola SDA
atas usulan rencana pembangunan untuk kepentingan
transportasi.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2012 tentang
Alur Pelayaran Sungai dan Danau merekomendasikan
bangunan yang melintang alur pelayaran sungai perlu
memperhatikan kriteria kelas alur
Permasalahan terkait Regulasi
Permasalahan Terkait Pengembangan
Transportasi Sungai/Danau
1. Sedimentasi yang tinggi
2. Kedalaman alur pelayaran kurang
3. Perlunya sinkronisasi pengerukan di alur sungai
(alur pelayaran, normalisasi, galian tambang)
4. Pembangunan jembatan yang memperhatikan
ruang bebas alur pelayaran
5. Penempatan kawasan industrial dan potensi
pertambangan di sisi sungai
6. Pembangunan bendungan dan infrastruktur
melintang sungai perlu menjaga keberadaan alur
sungai
Pelabuhan dan Jaringan Transportasi Sungai Pedalaman
Diarahkan sebagai komponen pendukung dalam menunjang
pergerakan angkutan barang untuk mengurangi beban angkutan
jalan, baik untuk muatan hasil pertanian, sembako maupun hasil
tambang


Pelabuhan dan Jaringan Transportasi Sungai Perkotaan
Diarahkan sebagai komponen pendukung pergerakan angkutan
barang untuk mengurangi beban angkutan jalan, pergerakan
angkutan penumpang perkotaan yang terintegrasi dengan moda
angkutan jalan/kereta api, menunjang konsep wisata air dan water
front city serta mendukung mitigasi bencana banjir di perkotaan
Pelabuhan dan Jaringan Transportasi Danau
Diarahkan sebagai komponen pendukung pergerakan angkutan
penumpang dan barang di danau, pengembangan potensi
perikanan/irigasi/PLTA, menunjang konsep wisata air dan
mendukung upaya mitigasi bencana banjir di perkotaan
Kebijakan Pengembangan Transportasi Sungai dan Danau
(KM. Perhubungan No. 31/2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan
Kementerian Perhubungan)
Program Pengembangan Transportasi Sungai dan Danau
(Rancangan Rencana Pengembangan Induk Transportasi Sungai dan Danau) 2014-2034
Pengembangan Koridor Layanan Sungai dan Danau
Penguatan Regulasi, Institusi , Teknologi dan Sumber Daya Manusia
Penetapan Kelas Alur Sungai dan Danau
Pengembangan Alur dan Fasilitas Alur Sungai dan Danau
Penetapan Hirarki Pelabuhan Sungai dan Danau
Pembangunan Pelabuhan dan Alur Sungai dan Danau yang Baru
Peningkatan dan Rehabilitasi Pelabuhan dan Alur Sungai dan Danau
Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau Pedalaman
Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau Perkotaan
1. Kementerian Perhubungan konsisten menerapkan Keputusan
Menteri Nomor 31 Tahun 2006 terkait Proses Perencanaan di
Lingkungan Perhubungan.
2. Visi transportasi sungai perlu diarahkan sesuai kebijakan tata
ruang dan pengelolaan SDA
3. Pembangunan infrastruktur melintang sungai perlu
memperhatikan kriteria kelas alur pelayaran sungai sesuai KM.
Perhubungan Nomor 52 Tahun 2012
4. Koordinasi dalam pelaksanaan pengerukan di alur sungai
5. Pengembangan tata ruang kawasan industrial, pertambangan,
dan komoditas ekonomi sebaiknya diarahkan memanfaatkan
alur sungai untuk kepentingan transportasi barang/komoditas.
6. Keberadaan jaringan jalan dan jaringan sungai diupayakan
membentuk sinergi yang komplementer
Penutup
Teknologi/Rekayasa
Alur Pelayaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai