0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan21 halaman
Fibrosis kistik adalah kelainan genetik resesif otosomal yang disebabkan oleh mutasi pada gen CFTR. Penyakit ini menyebabkan gangguan transportasi ion dan sekresi cairan pada berbagai organ tubuh seperti paru-paru dan usus. Gejala klinisnya berupa batuk kronis dan infeksi paru-paru berulang yang dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru secara progresif. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan genet
Fibrosis kistik adalah kelainan genetik resesif otosomal yang disebabkan oleh mutasi pada gen CFTR. Penyakit ini menyebabkan gangguan transportasi ion dan sekresi cairan pada berbagai organ tubuh seperti paru-paru dan usus. Gejala klinisnya berupa batuk kronis dan infeksi paru-paru berulang yang dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru secara progresif. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan genet
Fibrosis kistik adalah kelainan genetik resesif otosomal yang disebabkan oleh mutasi pada gen CFTR. Penyakit ini menyebabkan gangguan transportasi ion dan sekresi cairan pada berbagai organ tubuh seperti paru-paru dan usus. Gejala klinisnya berupa batuk kronis dan infeksi paru-paru berulang yang dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru secara progresif. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan genet
Definisi Fibrosis kistik merupakan kelainan monogenik pada transpor epitel yang mempengaruhi sekresi cairan epitel pada berbagai sistem tubuh : pernapasan. kelainan genetik yang bersifat resesif heterogen dengan gambaran patobiologis yang mencerminkan mutasi pada gen-gen CFTR (cystic fibrosis transmembrane conductance regulator) Epidemiologi Fibrosis Kistik adalah penyakit kedua yang paling umum yang paling banyak, mewarisi gangguan yang terjadi pada anak-anak di Amerika Serikat Sekitar 30.000 orang Amerika memiliki penyakit fibrosis kistik, dan diperkirakan ada 1.000 kasus baru didiagnosa setiap tahun. Prevalensi kelahiran keseluruhan fibrosis kistik di Amerika Serikat adalah 1 dalam 3.700.
Autosomal resesif Cystic_Fibrosis_Fact_Sheet.pdf Etiologi Fibrosis kistik merupakan penyakit yang diwariskan secara resesive autosomal Gen yang bertanggung jawab terhadap terjadinya fibrosis kistik cystic fibrosis transmembrane-conductance regulator glycoprotein (CFTR gene) yang terletak pada lengan panjang kromosom no 7 Patogenesis Pertimbangan genetik Protein CFTR Disfungsi Endotel
Pertimbangan genetik Protein CFTR
Disfungsi endotel Epitel yang mengalami fibrosis kistik memperlihatkan fungsi yang berbeda- beda pada keadaan awal, misalnya ada yang menyerap isi lumen Patofisiologi Manifestasi Batuk persisten yang disertai sputum dan semakin memburuk Batuk dari efek bronkitis dan pneumonia yang dapat menimbulkan inflamasi dan kerusakan permanen paru Peningkatan volume sputum Penurunan fungsi pulmoner Obstruksi hidung Dispnea Demam Dehidrasi
Pemeriksaan Test genetika Test Prenatal Pemeriksaan radiologis CT scan Pemeriksaan Kultur
Tes genetika Test genetik melalui test darah dapat mendeteksi kondisi karier dengan keakuratan sampai 95%. Tes ini direkomendasikan untuk individu-individu yang mempunyai riwaya keluarga dengan fibrosis kistik Skrining bayi baru lahir dapat dilakukan melalui pengukuran kadar tripsin immunoreaktif pada blood spot test Guthrie Tes prenatal Pada masa kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan melalui test villi korionik (chronic villous testing) pada usia kehamilan sekitar 10-12 minggu. Pemeriksaan ini hanya dilakukan untuk mendiagnosis fibrosis kistik yang akan diterminasi kehamilannya. Pemeriksaan radiologis CT scan
Pemeriksaan CT scan paranasal dilakukan melalui potongan aksial dan koronal tanpa kontras. Umumnya pasien dengan fibrosis kistik memberiksan hasil: 1. Lebih dari 90% menunjukkan bukti adanya sinusitis kronik yang ditandai dengan opaksifikasi 2. Kelainan berupa buging ke arah medial dari kedua dinding lateral hidung disertai gambaran mukus viskus di sinus maksila terdapat hampir pada 12% pasien
Pemeriksaan Kultur
Aspirasi sinus penting dilakukan untuk pemeriksaan kultur pada pasien-pasien kistik fibrosis untuk mendeteksi adanya keterlibatan infeksi kuman pseudomonas Penatalaksanaan Antibiotik 1. Azithromycin (3x250 mg atau 3x500 mg) 2. Penisilin 3. Ciprofloxacin flutter valves (selang-kantong tiup) inhalasi saline hypertonic
Komplikasi Pneumotoraks Batuk darah Gagal jantung Pneumonia berulang. Infeksi merupakan masalah yang utama. Bronkitis berulang dan pneumonia secara perlahan akan menghancurkan paru-paru. Kematian biasanya terjadi akibat kegagalan paru-paru dan gagal jantung. Kegagalan pernafasan kronis
Prognosis Beratnya penyakit pada setiap penderita berlainan dan tergantung kepada luasnya daerah paru-paru yang terkena. Penurunan fungsi paru-paru tidak dapat dihindari, dan bisa menyebabkan kelemahan bahkan kematian. Penderita biasanya meninggal karena kegagalan pernafasan setelah terjadinya penurunan fungsi paru-paru selama bertahun-tahun