0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
242 tayangan18 halaman
Cystic fibrosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan organ tubuh lainnya akibat mutasi pada gen yang mengatur transport garam dan air di sel-sel epitel."
Cystic fibrosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan organ tubuh lainnya akibat mutasi pada gen yang mengatur transport garam dan air di sel-sel epitel."
Cystic fibrosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan organ tubuh lainnya akibat mutasi pada gen yang mengatur transport garam dan air di sel-sel epitel."
PENDAHULUAN Fibrosis kistik (FK) merupakan penyakit keturunan pemendek nyawa dalam populasi Kaukasia yang paling lazim. FK diturunkan sebagai gangguan resesif autosomal. Terjadi pada sekitar 1 dari 2500-3000 kelahiran hidup dalam populasi amerika berkulit putih dan eropa utara, dan sekitar 1 dari 7000 kelahiran dalam populasi amerika afrika. Keadaan ini sangat jarang dalam populasi Asia PENDAHULUAN Cystic fibrosis adalah suatu gangguan kronik multisistem yang ditandai dengan infeksi endobronkial berulang, penyakit paru obstruktif progresif dan insufisiensi pankreas dengan gangguan absorbsi/malabsorbsi intestinal. Kelainan ini merupakan kelainan genetik yang bersifat resesif heterogen dengan gambaran patobiologis yang mencerminkan mutasi pada gen-gen regulator transmembran fibrosis kistik (cystic fibrosis transmembrane conductance regulator/CFTR). Cystic fibrosis merupakan gangguan monogenic yang ditemukan sebagai penyakit multisistem. Penyakit ini ditandai dengan adanya infeksi bakteri kronis pada saluran napas yang pada akhirnya akan menyebabkan bronciectasis dan bronchiolectasis, insufisiensi exokrin pancreas, dan disfungsi intestinal, fungsi kelenjar keringat abnormal, dan disfungsi urogenital. ETIOLOGI Penyebab fibrosis kistik adalah mutasi gen yang disebut gen fibrosis kistik, yang terletak pada lengan panjang (q) kromosom nomor 7 (7q31).Gen fibrosis kistik merupaklan sebuah gen yang besar, terdiri dari 250.000 pasang basa, dan tersebar pada lebih kurang 24 ekson. Bentuk mutasi yang sering dijumpai adalah hilangnya tiga pasang basa yang menyebabkan hilangnya asam amino fenilalanin. Gen Fibrosis Kistik merupakan gen yang mengatur pembentukan suatu protein yang disebut Cystic Fibrosis Transmembrane Counductance Regulator (CFTR). Kelainan genetic pada fibrosis kistik ini dapat menurun secara autosom. MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis fibrosis kistik sangat beragam dan tidak dapat diramalkan, baik dari segi rentang gejalanya ( yang berkisar dari tanpa gejala hingga adanya gejala yang berat ), maupun dari segi lingkungan organ tubuh yang terkena. Di Negara maju, dengan penanganan yang baik dan intensif, gejala fibrosis kistik yang dianggap khas seperti gangguan pertumbuhan, batuk kronik dan produktif, barrel chest, dan distensi abdomen tidak banyak dijumpai lagi. PATOGENESIS Pasien Fibrosisi kistik lahir tanpa adanya kelainan paru, kemudian dalam tahun pertama kehidupan mengalami infeksi paru yang kemudian menjadi kronis. Kelainan paru pada pasien Fibrosis kistik pada dasarnya adalah kegagalan dari upaya mekanisme pertahanan saluran napas terhadap bakteri pathogen yang terinhalasi. Proses pembersihan mucus secara mekanik merupakan mekanisme pertahanan alamiah primer yang dapat menyingkirkan bakteri dari slauran pernapasan dalam waktu kurang dari 6 jam pada keadaan normal. Terdapat dua proses yang diatur oleh epitel saluran napas agar mekanisme pertahanan tersebut dapat efektif : pertama adalah jumlah antimicrobial, suatu peptide yang sensitive terhadap garam ( defensin ), harus dieksresikan dalam jumlah yang cukup; kedua ASL dimodifikasi, terciptanya suasana hipotonik ( > 50Mm NaCl ), sehingga antimicrobial dapat teraktivasi. KOMPLIKASI Sinusitis. Disebabkan oleh produksi nucus yang berlebihan sehingga menutupi dan menginfeksi sinus Bronchiectasis. Bronkus akan teregang dan membentuk kantong- kantong ketika terkumpul mucus. Mucus ini adalah tempat berkembangnya bakteri yang sangat berpotensi menyebabkan infeksi paru. Infeksi ini akan lebih merusak bronkus dan jika tidak diobati bronkiektasis dapat berkembang menjadi penyakit parah termasuk gagal pernapasan. Pancreatitis. Clubbing. Ini terjadi karena tidak adanya perpindahan oksigen dari paru- paru ke aliran darah. Kolaps paru Prolaps rektal. Batuk persisten atau penekanan mungkin dapat menyebabkan jaringan rektum timbul keluar. Pneumothorax sering terjadi (>10% pasien) Komplikasi paling buruk dari cystic fibrosis adalah kegagalan pernapasan dan cor pulmonale. KRITERIA DIAGNOSIS FK Uji keringat positif, yang didefinisikan sebagai konsentrasi klorida keringat lebih dari 60 mEq/L dalam sampel minimal 100 mg yang diambil setelah perangsangan maksimal oleh iontoforesis pilokarpin (dua uji keringat positif pada dua hari yang terpisah bersifat memastikan). Penyakit paru obstruktif kronis. Insufisiensi eksokrin pancreas. Riwayat keluarga dengan penyakit ini. Infertilitas pada laki-laki karena azoospermia, dan Adanya staphylococcus atau pseudomonas aeuriginosa PENATALAKSANAAN Kehilangan elektrolit akibat defek keringat diobati dengan menambahkan lebih banyak garam pada diet pasien. Penyakit paru: Diobati dengan menggabungkan tindakan fisik untuk membantu mengeluarkan mucus dari jalan napas (misalnya, fisioterapi dada, dan latihan), Tindakan farmakologis untuk membersihkan mucus dan memperbaiki pembukaan (patensi) jalan napas (misalnya, bronkodilator dan DNA ase aerosolisasi), dan Terapi antibiotic untuk mengendalikan infeksi kronik Insufisiensi Pankreas, diobati dengan mengganti enzim pancreas, lebih disukai dalam bentuk entericoated, dan dengan menganjurkan asupan kalori yang lebih tinggi dari pada normal. Vitamin larut lemak diberikan dalam dua kali dosis normal. Terapi yang masih dalam penelitian dan menunjukan beberapa manfaat adalah terapi yang ditunjukan kearah penipisan mucus dengan inspirasi DNA ase obat anti radang (anti protease dan agen antiradang nonsteroid) agen yang memeprbaiki transplantasi paru,dan akhirnya terapi gen. PROGNOSIS Penyakit fibrosis kistik hampir selalu berakhir dengan kematian, meskipun sejak 30 – 40 tahun terakhir usia harapan hidupnya telah meningkat terutama bila dapat diagnosis dini dan dilakukan pengobatan dini, terutama terhadap infeksi parunya. Di Amerika, rata – rata pasien dapat hidup hingga usia 30 tahun. Pertambahan usia hidup akan menimbulkan berbagai masalah seperti kemampuan mandiri, hubungan dengan keluarga,masalah seksualitas, sterilitas, pendidikan, dan latihan, keuangan, masalah psikologis dan psikososial, dan lain – lain. Meskipun demikian, upaya untuk membentuk individu yang mandiri dan produktif harus tetap dilakukan. PENGKAJIAN Data yang dikumpulkan selama pengkajian digunakan sebagai dasar untutk membuat rencana asuahan keperawatan klien. Proses pengkajian keperawatan harus dilakukan dengan sangat individual (sesuai masalah dan kebutuhan klien saat ini). Dalam menelaah status pernapasan klien, perawat melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik untuk memaksimalkan data yang dikumpulkan tanpa harus menambah distres pernapasan klien. Setelah pengkajian awal perawat memilih komponen pemeriksaan yang sesuai dengan tingkat distres pernapasan yang dialami klien. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihanjalan napas tidak efektif berhubungan
dengan sekret mukus yang kental dan banyak serta upaya batuk buruk. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan napas Polanapas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi trakeobronkial