Laporan Kasus Peritonitis E.C Susp Perforasi Gaster
Laporan Kasus Peritonitis E.C Susp Perforasi Gaster
Identitas
Nama
: Tn. I
Usia
: 65 tahun
Jenis Kelamin : L
Status
: Menikah
Alamat
: Kp. Gunung Bubut RT/ RW
11/04, Cinta Wargi TegalWaru, Karawang
Agama
: Islam
Tgl MRS
: 12 Maret 2016
Anamnesa (Autoanamnesa)
Keluhan Utama
Nyeri perut sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Sulit BAB (+), Mual (+), Napsu
makan berkurang, Kembung (+), sesak
(+), lemas (+), kepala pusing (+)
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut
yang mendadak dirasakan sejak 3 hari yang lalu,
keluhan diawali oleh muntah yang kemudian nyeri
perut dirasakan terus memberat dan meluas,
pasien mengaku perutnya sering kembung dalam
1 minggu terakhir dan tidak bisa kentut & BAB 3
hari sebelum masuk RS (SMRS), nafsu makan
berkurang, dan mual. Selain itu pasien juga
mengeluhkan perutnya terasa keras dan kaku
karena menahan sakit, lemas, terkadang keluar
keringat dingin, sesak nafas, badan meriang dan
kepala pusing. Riwayat Hipertensi dan DM
disangkal, alergi disangkal. Pasien mengkonsumsi
obat-obatan serta jamu-jamuan.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat asma, alergi
disangkal
Riwayat penyakit tekanan
darah tinggi disangkal
Riwayat penyakit kencing
manis disangkal
Riwayat operasi
sebelumnya disangkal
Riwayat perut sering
kembung disangkal
Riwayat Psikososial
Pasien mengaku sering
mengkonsumsi jamu
PEMERIKSAAN
FISIK
Keadaan Umum :
Tampak Sakit Berat
Kesadaran :
Compos mentis
Tanda Vital
37C
100 x/menit
24 x/menit
160/90 mmHg
STATUS GENERALIS
Normocephal, distribusi
rambut rata
Normotia,
serumen -/-
JVP tidak
meningkat, Tiroid
tidak teraba
membesar
Normonasi,
epistaksis -/-,
deviasi septum
-/-
Mukosa Bibir
kering,
stomatitis (-)
lidah kotor
dan tremor
(-)
Tidak ada
pembesaran
KGB
13
Pemeriksaan Fisik
Paru
Inspeksi
Normochest, simetris
retraksi dinding dada (-)
Palpasi
Perkusi
Auskult
asi
Pemeriksaan Jantung
Inspeks
i
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Status
Generalisata
Superior: Akral
hangat, udem
(-/-), CRT< 2
detik
Inferior: Akral
hangat, udem
(-/-), CRT< 2
detik,
Abdomen
Ekstremitas
Status Lokalis
a/r abdomen
Rencana
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium: H2TL,
elektrolit, fungsi ginjal
Rontgen Abdomen 3 posisi
Pemeriksaan
lab.
Foto Abdomen
3 Posisi
RESUME
Os datang ke RS dengan keluhan nyeri
seluruh perut 3 hari SMRS. Pasien juga
mengeluh perutnya terasa kembung. Os
mengeluh mual (+)muntah (-), pusing,
lemah, sesak. Pasien mengaku belum BAB
sejak 3 hari SMRS dan belum bisa buang
angin.
Pada pemeriksaan fisik status lokalis abdomen, Inspeksi:
tampak distensi, Palpasi: defans muskuler (+) seluruh
kuadran abdomen, nyeri tekan seluruh kuadran (+), hepar
dan lien sulit dinilai, Perkusi: Hipertimpani (+), pekak hepar
menghilang, Auskultasi: Bising usus melemah -menghilang
Assessment
Peritonitis e.c susp perforasi gaster
Rencana
Penatalaksanaan
IVFD RL 30 tpm
Pasang NGT cairan lambung
tampak hitam pasien dipuasakan
Pasang DC
Medikamentosa :
Ceftriaxone 2x1 gr
Ranitidin 2x 1 amp
Lansoprazole 2x1 amp
TINJAUAN PUSTAKA
PERITONITIS
Pembahasan
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PERITONEUM
Peritonitis
Definisi
Peritonitis adalah
peritonium
peradangan
pada
ETIOLOGI
Etiologi penyakit tergantung pada jenis
serta lokasi peritonitis, sebagai berikut:
1. Peritonitis primer
2. Peritonitis sekunder
3. Peritonitis tersier
4. Peritonitis kimiawi
5. Abses peritoneal
Source Regions
Causes
Esophagus
Boerhaave syndrome
Malignancy
Trauma (mostly penetrating)
Iatrogenic*
Stomach
Duodenum
Biliary tract
Cholecystitis
Stone perforation from gallbladder (ie, gallstone ileus) or common duct
Malignancy
Choledochal cyst (rare)
Trauma (mostly penetrating)
Iatrogenic*
Source Regions
Causes
Ischemic bowel
Diverticulitis
Malignancy
Ulcerative colitis and Crohn disease
Appendicitis
Colonic volvulus
Trauma (mostly penetrating)
Iatrogenic
Pelvic
inflammatory
disease
(eg,
salpingo-
saluran GI
dan saluran
empedu dan
usus
besar, sering terjadi karena prosedur endoskopi, dehiscence anastomosis dan cedera usus halus secara
tidak sengaja (misalnya, mekanis, termal) adalah penyebab umum kebocoran pada periode pasca
operasi.
Anatomi Gaster
FUNGSI GASTER
a)
Menampung
makanan,
menghancurkan dan menghaluskan
makanan oleh peristaltik lambung
dan getah lambung.
b) Getah cerna lambung yang
dihasilkan;
Pepsin
Asam garam (HCl)
Manifestasi klinis
Rangsangan peritoneum (+)
Peritonitis bakterial: suhu badan , takikardia,
hipotensi, letargi, syok
Nyeri subjektif
nyeri waktu bergerak: jalan,
bernafas, batuk, atau mengejan.
Nyeri objektif
nyeri jika digerakkan: palpasi,
nyeri tekan lepas, tes psoas, atau tes lainnya
DIAGNOSA
Gambaran klinik
inspeksi
: perut distensi
Palpasi
: nyeri tekan, nyeri lepas,
defans muskular
Perkusi
: hipertimpani
Auskultasi: suara peristaltik menghilang
Pemeriksaan
Foto polos
abdomen 3 posisi
radiologis
Didapatkan :
Gambaran udara kabur dan tidak
tersebar merata
Penebalan dinding usus
Perselubungan menyeluruh atau pun
di bagian-bagian tertentu
Gambaran
garis
permukaan cairan dalam
usus (air-fluid levels) atau
dalam rongga peritoneal
(intraperitoneal fluid level)
Kalau terdapat perforasi
akan terlihat udara bebas
di bawah diafragma.
DIAGNOSIS BANDING
Peritonitis e/c perforasi gaster
Peritonitis e/c appendicitis
perforasi
Abdominal pain e/c gastritis
erosiva
Komplikasi
Infeksi luka
Kegagalan luka operasi
Abses
Syok septik
Perdarahan mukosa gaster
Hipoksia
Hipotensi post-operatif
PROGNOSIS
Apabila
tindakan
operasi
dan
pemberian antibiotik berspektrum
luas
cepat
dilakukan
maka
prognosisnya dubia ad bonam.
Bila
diagnosis,
tindakan,
dan
pemberian
antibiotik
terlambat
dilakukan
maka
prognosisnya
menjadi dubia ad malam.
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up