PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Farmakope Indonesia Edisi 4, ekstrak
adalah
sediaan
mengekstraksi
kental
senyawa
yang
aktif
diperoleh
dari
dari
simplisia
diperlakukan
sedemikian
hingga
adalah
proses
penyarian
pada
pencernaan
dan
peluruh
kencing
biji
sebagai
pereda
kejang
Perumusan
Masalah
graveolens)
yang
dibuat
Penelitian
Batasan
Masalah
ini
dibatasi
pada
seledri
(Apium
graveolens)
menggunakan
Spektrofotometri
metoda
UV-visibel
dan
Tujuan
Penelitian
Untuk
membandingkan
kandungan
kimia
antara
profil
ekstrak
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Divisi
: Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo
: Apiales
Famili
: Apiaceae
Bangsa : Planteae
Genus
: Apium
Spesies : Apium graveolens L.
Seledri (Apium
graveolens)
Manfaat
Akar dan daun
seledri
Seledri berkhasiat
memacu
enzim
peluruh
kencing
pencernaan
dan
(diuretik)
dan
berkhasiat antihipertensi.
Buah
kejang
dan
biji
sebagai
(antispasmodik)
pereda
dan
hijau
kecokelatan;
tua
jumlah
sampai
anak
hijau
daun
pangkal
runcing;
sampai
dan
panjang
12,5
cm,
ujung
ibu
anak
daun
tangkai
daun
terputar,
beralur;
Maserasi
Proses penyarian simplisia dengan
menggunakan pelarut yang sesuai
dengan beberapa kali pengadukan
pada suhu kamar.
Dekokta
Dekokta adalah ekstraksi dengan pelarut air
pada temperatur 90c selama 30 menit (Depkes
RI, 2000).
METODOLOGI
PENELITIAN
Simplisia bersih
Maserat
Ekstrak kental
Simplisia bersih
Dekokta
Ekstrak kental
ALAT PENELITIAN
Alat-alat
rotary
(silica
gelas
laboratorium,
evaporator,
gel
60
plat
F254),
KLT
pompa
BAHAN
Simplisia yang di pakai pada penelitian ini
adalah seledri (Apium graveolens).
Aquadest, etanol 96%, n-hexana, etil asetat
.
di
laboratorium
WAKTU PENELITIAN
Januari 2014 sampai dengan Maret
2014
HASIL
PENGAMATAN
Ekstrak
Herbal
Seledri
Simplisia
basah berat :
10kg
Rendemen
simplisia kering
terhadap
simplisia basah
= 7/10x100%
Simplisia
kering berat : =70%
7kg
Maserat
volume :
5liter
Ekstrak
seledri
kental ,
volume :
Rendemen
ekstrak kental
terhadap
maserat =
5000ml/1300
ml x 70ml =
269ml/5000ml
= 0.05 x
100%= 5%
Simplisia
basah
berat : 1kg
Volume
dekokta
kasar: 1liter
Di dapat
Volume dekokta
kental : 20ml
Dekokta
Herbal Seledri
Rendemen
dekokta kental
terhadap
dekokta kasar :
20ml / 1000ml
x 100% = 2%
Organoleptis & PH
Identifik
asi
Warna
Bau
Rasa
Bentuk
pH
Ekstrak
Hijau Tua
Khas
aromatik
seledri
Pahit
Cairan
Kental
pH 5,4
Dekokta
Cokelat
Khas
aromatik
seledri
Pahit
Cairan
Kental
pH 5,8
Reage
n
Hasil
Aquadest Buih
HCl
Merah
bata
Frohde Hijau tua
NaOH
Merah
bata
H2SO4 Merah
violet
FeCl3
Biru tua
(+/-)
+
+
+
+
+
+
Sampel
Susut
Kadar Abu
Pengeringan
Ekstrak
20% b/b
5% b/b
Dekokta
28% b/b
7% b/b
Rendemen
Sampel
Rendemen
ekstrak
terhadap
simplisia
kering
Rendemen
ekstrak
terhadap
simplisia
basah
Ekstrak
70% b/b
5.4% b/b
Dekokta
2% b/b
1c
1b
No
RF a
RF b
RF c
0.58
0.72
0.81
0.44
0.62
0.72
2c
2b
1a
2a
Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
disimpulkan
perbedaan
senyawa
yang
profil
kimia
dibuat
maserasi
dibuat
bahwa
dapat
terdapat
kandungan
antar
ekstrak
dengan
dengan
secara
cara
ekstrak
yang
dekokta
Saran
Untuk
bisa
mengidentifikasi
senyawa
molekul),
spektrofotometri
berat
IR(untuk
molekul),
menentukan
spektrofotometri
gugus
gugus
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
EKSTRAK
PERKOLASI
Adalah ekstraksi dengan pelarut yang
selalu baru sampai terjadi penyarian
sempurna yang umumnya di lakukan
pada temperatur kamar. Proses perkolasi
terdiri dari tahapan pengembangan
bahan, tahap maserasi antara, tahap
perkolasi
sebenarnya(penetesan/penampungan
ekstrak), terus-menerus sampai
diperoleh ekstrak (Depkes RI, 2000).
Kandungan kimia