KLASIFIKASI Kekurangan
energi dan protein
KEP RINGAN
KEP BERAT
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus - Kwashiorkor
MARASMUS
ANAMNESIS
1.Anak terlihat kurus kering
2.rewel/cengeng
3.sering bangun malam
4.penakut
5.apatik
6.nafsu makan menghilang
MARASMUS
PEMERIKSAAN JASMANI
1.Turgor kulit jelek
2.Kulit keriput
3.Lemak pipi berkurang
4.Vena superfisialis kepala sangat nyata
5.Fontanel cekung
6.Tulang pipi dan dagu menonjol
7.Mata besar dan cekung
8.Perut membuncit
BAGGY PANTS
ATROFI OTOT
LEMAK SUBKUTAN
<<
IGA GAMBANG
TURGOR
2.KWASHIORKOR
E/ : Defisiensi protein
G.K :
1.Edema
2. Seperti anak yg
gemuk (sugar baby)
3. Hepatomegali
4. Anemia
Hasil Lab: albumin &
globulin menurun
RAMBU
T
CRAZY PAVEMENT
DERMATOSIS
HEPATOMEGALI
PITTIN
GEDEM
A
3.MARASMIK-KWASHIORKOR
TATALAKSANA:
MEP ringan-sedang :
- tidak perlu dirawat
- cari penyebab
- penyuluhan gizi dan suplementasi
5 ASPEK dalam
TATALAKSANA GIZI BURUK
A. 10 langkah utama
A : 10 langkah utama
No
Intervensi
Stabilisasi Transisi
1-2
h3-7
1. Cegah/atasi
hipoglikemia
2. Cegah/atasi
hipotermia
3. Cegah/atasi
dehidrasi
4. Koreksi gangguan elektrolit
5. Obati infeksi
6. Koreksi defis.
without Fe
nutrien mikro
F-75
7. Beri makan awal
8. Mak.tumbuh kejar
9. Stimulasi
10. Persiapan pulang
Rehabilitasi
mg 2-6
mg 7-26
+ Fe
F-100
Follow-up
(2):
(1)
Penyebab tersering :
a. Masalah pada fasilitas pelayanan :
- lingkungan kurang menunjang
- staf terlatih kurang
- timbangan tidak akurat
- makanan diberikan tidak sesuai / tidak tepat
(2):
Penyebab tersering :
b. masalah pada anak :
- makanan tidak cukup
- defisiensi vitamin-mineral
malabsorpsi nutrien
- infeksi
- penyakit penyerta yg serius / berat
(3):
1. Kematian
= dalam 24 jam :
- hipoglikemia
- hipotermia
- sepsis yg terlambat/tidak terdeteksi
- proses rehidrasi kurang tepat
= dalam 24 72 jam :
- volume formula >>
- pemilihan formula yg tidak tepat
(4):
Kenaikan BB:
= memuaskan: > 10 g/kg/h
= cukup
: 5-10 g/kg/h
= kurang : < 5 g/kg/h atau
baik =
> 50 g/kg/mg
< 50 g/kg/mg
E. Kedaruratan :
Perbaikan
+
Ulang 1 jam lagi
Resomal 10 ml/kg, 10 jam
Formula khusus
_
sepsis
Rumatan 4 ml/kg/jam
Darah segar, 10 ml/kg
5. Kedaruratan :
Hb 4-6 g/dl
Distres nafas/gagal jantung?
_
+
PRC 10 ml/kg
Observasi
ZAT GIZI
Energi
Protein
Vitamin A
Asam
Folat
Zink
Cuprum
Fe
Cairan
STABILISASI
FASE
TRANSISI
REHABILITASI
100 Kkal/KgBB/hr
150 Kkal/KgBB/hr
150-200 Kkal/KgBB/hr
1-1,5 g/KgBB/hr
2-3 g/KgBB/hr
4-6 g/KgBB/hr
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
Idem
130 ml/KgBB/hr
atau
100 ml/KgBB/hr
bila ada edema
150 ml/KgBB/hr
150-200 ml/KgBB/hr
WAKTU
PEMBERIAN
JENIS
MAKANAN
FREKWENSI
8K
10k
g
g
Stabilisasi
Hari 1-2
Hari 3-4
Hari 3-7
F75/modifikasi
F75/Modisco
F75/modifikasi
F75/Modisco
F75/modifikasi
F75/Modisco
12 x (dg ASI)
12 x (tanpa ASI)
8 x (dg ASI)
8 x (tanpa ASI)
6 x (dg ASI)
6 x (tanpa ASI)
45
45
65
65
90
90
65
65
100
100
130
130
90
130
175
110
160
220
Transisi
Minggu 2-3
F100/modifikasi
F100/Modisco
I /modisco II
4 x (dg ASI )
6 x (tanpa ASI)
130
90
195
130
175
220
Rehabilitasi
BB < 7 Kg
Minggu 3-6
F135/modifikasi
F135/Modisco
III,
ditambah
Makanan lumat
makan
lembik
Sari buah
3 x (dg/tanpa
ASI)
3 x 1 porsi
1x
90
100
100
100
150
100
175
100
Makanan lunak
makan
biasa
Buah
3 x 1 porsi
1 2 x 1 buah
BB >7 Kg
FORMULA WHO
Bahan
Per 100
ml
F 75
F 100
F 135
FORMULA WHO
Susu skim bubuk
25
85
90
Gula pasir
100
50
65
Minyak sayur
30
60
75
Larutan elektrolit
Ml
20
20
27
Ml
1000
1000
1000
Kalori
750
1000
1350
Protein
29
33
Lactosa
13
42
48
Potasium
Mmol
36
59
63
Sodium
Mmol
19
22
Magnesium
Mmol
4.3
7.3
Seng
Mg
20
23
30
Copper
Mg
2.5
2.5
3.4
% energi protein
12
10
% energi lemak
36
53
57
NILAI GIZI
Energi
Keterangan :
F75 : Setiap 100 ml mengandung 75
kalori
F100 : Setiap 100 ml mengandung
100 kalori
F135 : Setiap 100 ml mengandung
135 kalori
STABILISASI
F75
I
F75
II
F7
TRANSISI
M
F100 M1
REHABILITA
SI
MII
F135
MIII
III
Susu skim bubuk
(g)
25
100 -
100
100
35
110
25
120
300
70
70
70
50
50
50
50
75
75
35
35
35
50
Tempe (g)
150
27
17
17
25
30
50
60
Margarine (g)
50
50
Lar.
(ml)
*)Elektrolit
M : Modisco
20
20
20
20
27
Keterangan :
Fase stabilisasi diberikan Formula WHO 75 atau
modifikasi.
Larutan Formula WHO 75 ini mempunyai
osmolaritas tinggi sehingga kemungkinan tidak
dapat diterima oleh semua anak, terutama
yang mengalami diare. Dengan demikian pada
kasus diare lebih baik digunakan modifikasi
Formula WHO 75 yang menggunakan tepung
Fase transisi diberikan Formula WHO 75
sampai Formula WHO 100 atau modifikasi
Fase rehabilitasi diberikan secara bertahap
dimulai dari pemberian Formula WHO 135
sampai makanan biasa
THANK YOU