Anda di halaman 1dari 33

Marasmus,Kwashiokor dan

Kekurangan Energi Protein


06 087
Januar sahat Parasian Siahaan

Kekurangan Energi Dan


Protein

Keadaan kurang gizi yang disebabkan


rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam makanan sehari-hari sehingga
tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi
(AKG).

KLASIFIKASI Kekurangan
energi dan protein

KEP RINGAN

Pada KEP ringan yang ditemukan


hanya pertumbuhan yang kurang.

Sering ditemukan pada anak-anak dari


9 bulan sampai 2 tahun.

KEP BERAT

Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus - Kwashiorkor

MARASMUS
ANAMNESIS
1.Anak terlihat kurus kering
2.rewel/cengeng
3.sering bangun malam
4.penakut
5.apatik
6.nafsu makan menghilang

MARASMUS
PEMERIKSAAN JASMANI
1.Turgor kulit jelek
2.Kulit keriput
3.Lemak pipi berkurang
4.Vena superfisialis kepala sangat nyata
5.Fontanel cekung
6.Tulang pipi dan dagu menonjol
7.Mata besar dan cekung
8.Perut membuncit

OLD MAN FACE

BAGGY PANTS

ATROFI OTOT
LEMAK SUBKUTAN
<<

IGA GAMBANG

TURGOR

MATA BESAR & CEKUNG

2.KWASHIORKOR

E/ : Defisiensi protein
G.K :
1.Edema
2. Seperti anak yg
gemuk (sugar baby)
3. Hepatomegali
4. Anemia
Hasil Lab: albumin &
globulin menurun

RAMBU
T

CRAZY PAVEMENT
DERMATOSIS

HEPATOMEGALI

PITTIN
GEDEM
A

3.MARASMIK-KWASHIORKOR

Campuran gejala antara marasmus dan


kwashiorkor
Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung
protein dan energi untuk pertumbuhan normal
Gagal tumbuh kembang
Edema dengan BB < 60 % BB baku
Dermatosis, perubahan rambut, hepatomegali,
perubahan mental, hipotrofi otot, jaringan
lemak subkutan menurun, kerdil, anemia

TATALAKSANA:
MEP ringan-sedang :
- tidak perlu dirawat
- cari penyebab
- penyuluhan gizi dan suplementasi

MEP berat / Gizi buruk :


harus dirawat pedoman tatalaksana gizi
buruk

5 ASPEK dalam
TATALAKSANA GIZI BURUK
A. 10 langkah utama

A : 10 langkah utama
No

Intervensi

Stabilisasi Transisi
1-2

h3-7

1. Cegah/atasi
hipoglikemia
2. Cegah/atasi
hipotermia
3. Cegah/atasi
dehidrasi
4. Koreksi gangguan elektrolit
5. Obati infeksi
6. Koreksi defis.
without Fe
nutrien mikro
F-75
7. Beri makan awal
8. Mak.tumbuh kejar
9. Stimulasi
10. Persiapan pulang

Rehabilitasi

mg 2-6

mg 7-26

+ Fe
F-100

Follow-up

B. Terapi penyakit penyerta (1):


1.Def. Vit.A
>1thn : 200.000 SI/kali
6-12bln : 100.000 SI/kali
0-5bln : 50.000 SI/kali
2. Dermatosis kompres lar. KMnO4 1%
selama 10 menit
3. Parasit/cacing Mebendazol 100 mg oral
2xsehari (3hari)

B. Terapi penyakit penyerta lain

(2):

4. Diare melanjut akan berkurang sendirinya


pemberian makanan secara berhati-hati
5. TBC obat anti TB (0AT)

C. Gagal merespon pengobatan

(1)

Penyebab tersering :
a. Masalah pada fasilitas pelayanan :
- lingkungan kurang menunjang
- staf terlatih kurang
- timbangan tidak akurat
- makanan diberikan tidak sesuai / tidak tepat

C. Gagal merespon pengobatan

(2):

Penyebab tersering :
b. masalah pada anak :
- makanan tidak cukup
- defisiensi vitamin-mineral
malabsorpsi nutrien
- infeksi
- penyakit penyerta yg serius / berat

C. Gagal merespon pengobatan

(3):

1. Kematian

= dalam 24 jam :
- hipoglikemia
- hipotermia
- sepsis yg terlambat/tidak terdeteksi
- proses rehidrasi kurang tepat
= dalam 24 72 jam :
- volume formula >>
- pemilihan formula yg tidak tepat

C. Gagal merespon pengobatan

(4):

2. Kenaikan BB tidak adekwat :


-

pemberian makanan tdk adekuat


def. Nutrien tertentu; vit, mineral
infeksi yg tdk terdeteksi shg tdk diobati
psikologik

Kenaikan BB:
= memuaskan: > 10 g/kg/h
= cukup
: 5-10 g/kg/h
= kurang : < 5 g/kg/h atau

baik =
> 50 g/kg/mg
< 50 g/kg/mg

D. Pulang sebelum sembuh:


nasehat makan :
- tinggi energi (150 kkal/kg/hari)
- tinggi protein (4-6 gr/kg/hari)
- sering (min.5x/hari)
- makanan harus habis
- suplementasi
- teruskan ASI

E. Kedaruratan :

5.1. Renjatan / Syok :


DX5%:NaCl5%
(1:1)/RL15 ml/kg,
1 jam

Perbaikan
+
Ulang 1 jam lagi
Resomal 10 ml/kg, 10 jam
Formula khusus

_
sepsis

Rumatan 4 ml/kg/jam
Darah segar, 10 ml/kg

5. Kedaruratan :

5.2. Anemia berat.


Hb ?
Hb < 4 g/dl

Darah segar 10 ml/kg

Hb 4-6 g/dl
Distres nafas/gagal jantung?
_
+
PRC 10 ml/kg

Observasi

KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE PEMBERIAN MAKAN

ZAT GIZI
Energi
Protein
Vitamin A
Asam
Folat
Zink
Cuprum
Fe
Cairan

STABILISASI

FASE
TRANSISI

REHABILITASI

100 Kkal/KgBB/hr

150 Kkal/KgBB/hr

150-200 Kkal/KgBB/hr

1-1,5 g/KgBB/hr

2-3 g/KgBB/hr

4-6 g/KgBB/hr

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

Idem

130 ml/KgBB/hr
atau
100 ml/KgBB/hr
bila ada edema

150 ml/KgBB/hr

150-200 ml/KgBB/hr

JADWAL, JENIS, DAN JUMLAH MAKANAN YANG


DIBERIKAN
FASE

WAKTU
PEMBERIAN

JENIS
MAKANAN

FREKWENSI

JUMLAH CAIRAN (ml)


SETIAP MINUM
MENURUT BB ANAK
4 Kg 6K

8K

10k
g
g

Stabilisasi

Hari 1-2
Hari 3-4
Hari 3-7

F75/modifikasi
F75/Modisco
F75/modifikasi
F75/Modisco
F75/modifikasi
F75/Modisco

12 x (dg ASI)
12 x (tanpa ASI)
8 x (dg ASI)
8 x (tanpa ASI)
6 x (dg ASI)
6 x (tanpa ASI)

45
45
65
65
90
90

65
65
100
100
130
130

90
130
175

110
160
220

Transisi

Minggu 2-3

F100/modifikasi
F100/Modisco
I /modisco II

4 x (dg ASI )
6 x (tanpa ASI)

130
90

195
130

175

220

Rehabilitasi
BB < 7 Kg

Minggu 3-6

F135/modifikasi
F135/Modisco
III,
ditambah
Makanan lumat
makan
lembik
Sari buah

3 x (dg/tanpa
ASI)
3 x 1 porsi
1x

90
100

100
100

150
100

175
100

Makanan lunak
makan
biasa
Buah

3 x 1 porsi
1 2 x 1 buah

BB >7 Kg

FORMULA WHO

Bahan

Per 100
ml

F 75

F 100

F 135

FORMULA WHO
Susu skim bubuk

25

85

90

Gula pasir

100

50

65

Minyak sayur

30

60

75

Larutan elektrolit

Ml

20

20

27

Tambahan air s/d

Ml

1000

1000

1000

Kalori

750

1000

1350

Protein

29

33

Lactosa

13

42

48

Potasium

Mmol

36

59

63

Sodium

Mmol

19

22

Magnesium

Mmol

4.3

7.3

Seng

Mg

20

23

30

Copper

Mg

2.5

2.5

3.4

% energi protein

12

10

% energi lemak

36

53

57

NILAI GIZI
Energi

Keterangan :
F75 : Setiap 100 ml mengandung 75
kalori
F100 : Setiap 100 ml mengandung
100 kalori
F135 : Setiap 100 ml mengandung
135 kalori

MODIFIKASI FORMULA WHO


FASE
Bahan Makanan

STABILISASI
F75
I

F75
II

F7

TRANSISI
M

F100 M1

REHABILITA
SI
MII

F135

MIII

III
Susu skim bubuk
(g)

25

100 -

100

100

Susu full cream


(g)

35

110

25

120

Susu sapi segar


(ml)

300

Gula pasir (g)

70

70

70

50

50

50

50

75

75

Tepung beras (g)

35

35

35

50

Tempe (g)

150

Minyak sayur (g)

27

17

17

25

30

50

60

Margarine (g)

50

50

Lar.
(ml)
*)Elektrolit
M : Modisco

20

20

20

20

27

Keterangan :
Fase stabilisasi diberikan Formula WHO 75 atau
modifikasi.
Larutan Formula WHO 75 ini mempunyai
osmolaritas tinggi sehingga kemungkinan tidak
dapat diterima oleh semua anak, terutama
yang mengalami diare. Dengan demikian pada
kasus diare lebih baik digunakan modifikasi
Formula WHO 75 yang menggunakan tepung
Fase transisi diberikan Formula WHO 75
sampai Formula WHO 100 atau modifikasi
Fase rehabilitasi diberikan secara bertahap
dimulai dari pemberian Formula WHO 135
sampai makanan biasa

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai