Anda di halaman 1dari 83

Termofisika Keperawatan

Temperatur

Pemuaian Termal
Gas ideal
Kalor jenis
Transisi fasa

Hukum Ke Nol Termodinamika

Jika benda A dan B secara terpisah


berada dalam kesetimbangan termal
dengan benda ketiga C, maka A dan B
dalam kesetimbangan termal satu sama
lain
Memungkinkan untuk memperkenalkan konsep

Skala Temperatur
Termometer

dapat di kalibrasi dengan


menempatkannya dalam kontak
termal dengan suhu lingkungan yang
dijaga konstan.
Lingkungan bisa berupa campuran es dan
air dalam kesetimbangan termal
Juga bisa digunakan air dan uap dalam
kesetimbangan termal

Skala Celsius
Suhu

dari campuran es dan air


ditetapkan pada 0 C
Nilai ini adalah titik beku air

Suhu

campuran air dan uap ditetapkan


pada 100 C
Nilai ini adalah titik didih air

Selang

antara titik-titik ini dibagi


menjadi 100 bagian

Skala Kelvin
Ketika

tekanan gas menuju nol,


suhunya adalah 273.15 C
Suhu ini disebut nol mutlak
Titik ini merupakan titik nol dari skala
Kelvin
273.15 C = 0 K
Untuk

mengubah: TC = TK 273.15

Beberapa Suhu
Kelvin
Beberapa

mewakili
suhu Kelvin
Catatan, skala ini
logaritmik
Nol mutlak tidak
pernah tercapai

Skala Fahrenheit
Skala

yang banyak digunakan dalam

USA
Suhu titik beku adalah 32
Suhu titk didih adalah 212
Titiknya dibagi menjadi 180 bagian

Perbandingan Skala Suhu


TC TK 273.15
9
TF TC 32
5
9
TF TC
5

Pemuaian Termal
Pemuaian

termal sebuah benda adalah


konsekuensi dari perubahan jarak rata-rata
antara atom atau molekul
Pada suhu kamar, molekul bervibrasi
dengan amplitudo yang kecil
Dengan pertambahan suhu, amplitudo pun
bertambah
Hal ini menyebabkan seluruh bagian benda
memuai

Pemuaian Linier (Luas,


Volume)
Untuk

perubahan suhu yang kecil

L Lo t
pemuaian linier, , bergantung
pada bahan
Dalam dua dimensi (luas pemuaian)
Koefisien

A Ao t , 2

dan dalam tiga dimensi (volume


pemuaian)

V Vo t untuk zat padat , 3

Contoh
Sebuah kabel telepon yang terbuat dari tembaga
memiliki panjang 35.0 m pada musim dingin ketika
temperaturnya 20.0C. Berapa pertambahan
panjangnya ketika berada dalam musim panas
yang temperaturnya 35.0C? Asumsikan koefisien
muai panjang konstan.327cm

Anomali Air

Pada saat suhu air meningkat dari 0C sampai 4 C,


air menyusut dan kerapatannya bertambah
Diatas 4 C, air menunjukan pemuaian yang sesuai
dengan peningkatan suhu
Kerapatan maksimum dari air adalah 1000 kg/m3
pada 4 C

Gas Ideal

Sifat dari Gas


Gas tidak memiliki volume atau tekanan yang tetap
Dalam sebuah wadah, gas akan mengisi ke seluruh
ruang

Gas Ideal:
Kumpulan atom atau molekul yang bergerak secara acak
Molekul-molekul tidak mengalami interaksi pada jarak yang
cukup jauh
Molekul-molekul tersebar merata dalam wadah

Banyak gas dalam suhu dan tekanan ruang


berprilaku seperti gas ideal

Mol
Perlu

untuk menyatakan jumlah gas dalam


volume tertentu dalam mol, n

massa
n
massa molar
Satu

mol adalah jumlah zat yang memuat


partikel sebanyak jumlah partikel yang
terdapat dalam 12 gram Carbon-12

Hipotesis Avogadro
Volume

yang sama dari gas pada


suhu dan tekanan yang sama
memiliki jumlah molekul yang sama
Akibatnya: Pada suhu dan tekanan
standar, satu mol gas memiliki jumlah
molekul yang sama
Jumlah ini disebut NA
Dapat juga dilihat dari jumlah total
partikel: N = n NA

Bilangan Avogadro
Jumlah

partikel dalam satu mol disebut


Bilangan Avogadro
NA=6.02 x 1023 partikel / mol

Massa

dari setiap atom bisa dihitung:


m atom

massa molar

NA

Persamaan Keadaan Gas


Ideal
Hukum

Boyle

Pada suhu konstan, tekanan


berbanding terbalik dengan
volume

Hukum

Charles

Pada tekanan konstan, suhu


berbanding lurus dengan volume

Hukum

Gay-Lussac

Pada volume konstan, tekanan


berbanding lurus dengan suhu

Hukum Gas Ideal


Ringkasan

Hukum Boyle, Hukum


Charles, dan Hukum Guy-Lussac
PV = n R T
R adalah konstanta gas umum
R = 8.31 J / mol K
R = 0.0821 L atm / mol K
P

V = N kB T

kB adalah konstanta Boltzmann


kB = R / NA = 1.38 x 10-23 J/ K

Pertanyaan
Sebuah gas ideal berada dalam sebuah wadah dengan volume
konstan. Jumlah molnya konstan. Berapa kalikah tekanan
akan berubah jika suhu mutlaknya menjadi tiga kali semula?
a. 1/9
b. 1/3
c. 3.0
d. 9.0

Jawab c

Pertanyaan
Sebuah gas ideal menempati sebuah wadah yang volume
dapat berubah. Jumlah mol dan temperatur konstan. Berapa
kalikah volume akan berubah jika tekananya menjadi tiga kali
semula?
a. 1/9
b. 1/3
c. 3.0
d. 9.0

Jawab b

Teori Kinetik Gas -- Asumsi


Jumlah

molekul dalam gas sangat banyak


Jarak rata-rata antar molekul lebih besar
dibandingkan ukuran moloekul
Gerak molekul memenuhi hukum Newton,
tetapi semuanya bergerak acak
Interaksi molekul hanya terjadi selama
tumbukan elastik
Molekul mengalami tumbukan elastik
dengan dingding
Semua molekulnya identik

Tekanan dari Gas Ideal


Tekanan

sebanding
dengan jumlah
molekul per satuan
volume dan energi
kinetik translasi
rata-rata dari tiap
molekul
3 N 1
2
P mv
2 V 2

Interpretasi Molekular dari


Suhu
Suhu

sebanding dengan energi kinetik


rata-rata dari molekul

1 2 3
mv k BT
2
2
Total

energi kinetik sebanding dengan


temperatur mutlak
EK total

3
nRT
2

Energi Internal
Dalam

gas monoatomik, EK adalah satu


jenis energi yang hanya dimiliki oleh
molekul yang mempunyai energi
3
U nRT
2

adalah energi internal dari gas


Dalam gas poliatomik, ada tambahan energi
jenis lain sebagai kontribusi pada energi
internal, yaitu energi rotasi dan energi
vibrasi dari molekul

Kecepatan dari Molekul


Dinyatakan

(rms)

vrms

Pada

sebagai laju root-mean-square

3 kB T
3RT

m
M

suhu tertentu, molekul yang lebih


ringan bergerak lebih cepat dari pada
molekul yang lebih berat

Energi dalam Proses Termal

Energi Internal vs. Kalor


Energi

internal, U, adalah energi yang


diasosiasikan dengan komponen
mikroskopik dari sistem
Termasuk energi kinetik dan potensial
diasosiasikan dengan gerak translasi, rotasi dan
vibrasi acak dari atom atau molekul
Juga termasuk energi potensial interaksi antar
molekul

Kalor

adalah energi yang ditransfer antara


sistem dan lingkungan karena perbedaan
suhu antara keduanya
Simbol kalor adalah Q

Satuan dari
Kalor

Satuan
SI

Joule (J)

CGS

Kalori (kal)

USA & UK

BTU (btu)

Kalori
Sebuah satuan historis, sebelum hubungan antara
termodinamika dan mekanika dikenal
Satu kalori adalah jumlah energi yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 gram air dari 14.5 C
menjadi 15.5 C .
Satu Kalori (kalori makanan) adalah 1000 kal
Joule
1 kal = 4,186 J
Ini dinamakan Kalor Ekivalen Mekanik
BTU (US Customary Unit)
BTU singkatan dari British Thermal Unit
Satu BTU adalah energi yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 pon (lb) air dari 63 F menjadi
64 F

Kalor Jenis
Setiap

zat memerlukan sejumlah energi per


satuan massa yang berbeda untuk
mengubah suhunya sebesar 1 C
Berbanding lurus dengan massa (jadi, per satuan
massa)

Kalor

Jenis, c, dari suatu zat adalah ukuran


dari jumlah ini

Q
c
m T

Satuan
SI

Joule/kg C (J/kg C)

CGS

Kalori/g C (kal/g C )

Catatan: Kalor dan Kalor


Jenis
Q

= m c T

T adalah suhu akhir dikurangi suhu


awal
Ketika suhu naik, T dan Q adalah
positif maka energi masuk ke sistem
Ketika suhu turun, T dan Q adalah
negatif maka energi keluar sistem

Konsekuensi dari Perbedaan


Kalor Jenis
Air

memiliki kalor
jenis yang lebih
tinggi dibandingkan
daratan
Pada hari yang
panas, udara di atas
daratan panas lebih
cepat
Udara panas
mengalir ke atas
dan udara yang
dingin bergerak
Apa yang terjadi
pada malam hari?
menuju
pantai

cSi 700 J kg C
cH 2O 4186 J kg C

Pertanyaan
Apa yang terjadi pada malam hari?
a. sama
b. kebalikan
c. bukan keduanya

Bagaimana menentukan kalor jenis?

Kalorimeter
Cara

untuk menentukan kalor jenis


suatu zat dinamakan Kalorimetri
Kalorimeter adalah sebuah wadah
yang terbuat dari bahan isolator yang
baik yang memungkinkan
kesetimbangan termal terjadi antara
zat tanpa adanya energi yang hilang
ke lingkungan

Kalorimetri
Analisis

yang dilakukan dengan menggunakan


kalorimeter
Kekekalan energi diaplikasikan pada sistem
tertutup
Energi yang keluar dari zat yang lebih panas
sama dengan energi yang diserap oleh air

Qpanas = -Qdingin

Transisi Fasa
ES

AIR

Tambah
panas

UAP

Tambah
panas

Tiga jenis keadaan materi (plasma adalah jenis yang lain)

Perubahan Fasa
Perubahan

fasa terjadi ketika sifat


fisis dari zat berubah dari bentuk
yang satu ke bentuk yang lain
Perubahan fasa diantaranya:
Padat ke cair mencair
Cair ke gas menguap
Perubahan

fasa termasuk
perubahan energi internal, tapi
suhu tidak berubah

Kalor Laten

Selama perubahan fasa, jumlah kalor yang


dilepaskan adalah
Q=mL
L adalah kalor laten dari zat
Laten artinya tersembunyi

Pilih tanda positif jika menambahkan energi


pada sistem dan tanda negatif jika energi
dipindahkan dari sistem
Kalor laten peleburan digunakan untuk
pencairan atau pembekuan
Kalor laten penguapan digunakan untuk
penguapan atau pengembunan

Grafik Perubahan dari Es menjadi


Uap

Metode Transfer Kalor


Diperlukan

untuk mengetahui laju


energi yang ditransfer
Diperlukan untuk mengetahui
mekanisme yang bertanggungjawab
pada proses transfer
Metodenya meliputi
Konduksi
Konveksi
Radiasi

1. Konduksi
Proses

transfer dapat ditinjau pada


skala atom
Pertukaran energi antara partikel-partikel
mikroskopik akibat tumbukan
Partikel yang energinya lebih rendah
memperoleh tambahan energi selama
proses tumbukan dari partikel yang
energinya lebih besar

Laju

zat

konduksi bergantung pada sifat

Contoh konduksi

Vibrasi molekul
disekitar posisi
kesetimbangan
Partikel yang lebih
dekat dengan api
bervibrasi dengan
amplitudo yang lebih
besar
Menumbuk partikel
tetangga dan
mentransfer energi
Akhirnya, energi
menjalar ke seluruh

Konduksi dapat terjadi hanya jika


terdapat perbedaan suhu antara
dua bagian dari medium
pengkonduksi

Konduksi (lanjutan)
Pada

lempengan
memungkinkan
energi mengalir dari
daerah bersuhu
tinggi ke daerah
yang bersuhu lebih
rendah
Th Tc
Q
P kA
t
L
Aliran kalor

Konduktivitas termal

Konduksi (lanjutan)
A

adalah luas penampang


L = x adalah ketebalan lempengan
atau panjang batang
P dalam Watt, Q dalam Joule dan t
dalam sekon
k adalah konduktivitas termal dari
material
Konduktor yang baik memiliki nilai k yang
tinggi dan isulator yang baik memiliki nilai k
yang rendah

2. Konveksi
Transfer

energi akibat pergerakan dari

zat
Ketika pergerakan dihasilkan dari
perbedaan kerapatan, disebut konduksi
alami
Ketika pergerakan didorong/dipaksa oleh
gaya, disebut konveksi terpaksa

Contoh konveksi
Udara

di atas api
dipanaskan dan
mengembang
Kerapatan udara
menurun
Massa dari udara
memanasi tangan
Aplikasi:
Radiator
Mesin pendingin
mobil

3. Radiasi
Radiasi

tidak memerlukan kontak fisik


Semua benda meradiasikan energi
secara kontinu dalam bentuk
gelombang elektromagnetik akibat
dari vibrasi termal molekul
Laju radiasi diberikan oleh Hukum
Stefan

Contoh Radiasi

Gelombang

elektromagnetik membawa
energi dari api ke tangan
Tidak ada kontak fisik yang diperlukan

Persamaan Radiasi
P

= AeT4
P laju aliran energi, dalam Watt
= 5.6696 x 10-8 W/m2 K4
A adalah luas permukaan benda
e adalah konstanta yang disebut
emisivitas

e bervariasi dari 0 ke 1

T adalah suhu dalam Kelvin

Absorpsi dan Emisi Energi oleh


Radiasi
Laju

radiasi dimana benda bersuhu T


dan lingkungannya bersuhu To adalah
Pnet = Ae(T4 T4o)
Ketika benda berada dalam
kesetimbangan dengan lingkungannya,
benda meradiasi dan mengabsorpsi
energi dengan laju yang sama
Temperatur

benda tidak akan berubah

Absorper dan Reflektor Ideal


Absorper

ideal didefinisikan sebagai sebuah


benda yang mengabsorpsi (menyerap)
seluruh energi yang mengenainya
e=1
Jenis beda seperti ini dinamakan benda
hitam
Absorper ideal juga merupakan radiator energi
ideal
Reflektor

ideal tidak mengabsorpsi energi


yang mengenainya
e=0

Aplikasi dari Radiasi


Pakaian

Kain hitam merupakan absorper yang baik


Kain putih merupakan reflektor yang baik
Termograpi

Jumlah energi yang diradiasikan oleh benda


dapat diukur menggunakan termograp
Suhu

Badan

Termometer radiasi mengukur intensitas dari


radiasi infra merah dari gendang telinga

Pertanyaan
Penggunaan sekat fiberglas di dinding luar sebuah gedung
dimaksudkan untuk meminimalisasi transfer kalor yang
melalui proses.
a. konduksi
b. radiasi
c. konveksi
d. penguapan

Jawab a

Penghambat Transfer Energi


Termos
Didisain

untuk
meminimalisasi transfer
energi
Ruang antara dindingdinding di kosongkan untuk
mengurangi konduksi dan
konveksi
Permukaan perak untuk
mengurangi radiasi
Ukuran leher termos di
reduksi

Pemanasan Global
Contoh

Greenhouse

Cahaya tampak diabsorpsi dan diemisikan


kembali sebagai radiasi infra merah
Arus konveksi dicegah oleh kaca
Atmosfer

bumi juga merupakan


transmiter yang baik bagi cahaya
tampak dan absorper yang baik bagi
radiasi infra merah

HUKUM I TERMODINAMIKA
1. Proses Kuasistatik
Proses kuasistatik yaitu proses yang membawa sistem dari
keadaan setimbang satu ke keadaan setimbang lain
sedemikian rupa sehingga sistem selalu dalam keadaan
setimbang.
Proses kuasistatik berjalan sangat lambat, sambung
menyambung dan perubahannya sangat kecil

2. Usaha Kuasistatik
Salah satu interaksi antara sistem dan lingkungan adalah
usaha.
Usaha luar selalu melibatkan perubahan volume pada sistem
Perhatikan gambar tabung gas di
samping, gaya yang diberikan oleh
gas terhadap piston:
F = PA
Bila piston berpindah sejauh dy,
maka usaha yang dilakukan oleh gas
untuk mendorong piston adalah:
W = F dy = PA dy = P dV
Lihat simulasi 20 T=konstan work
Pada proses kompresi, dV bernilai negatif, ini
berarti bahwa usaha dilakukan pada gas

Usaha pada berbagai proses kuasistatik


1. Proses Isobarik
P

V2

V1

Usaha yang dilakukan pada


ekspansi isobarik adalah
W = P V
adalah sama dengan luasan
bayang-bayang di bawah kurva

2. Proses Isovolum
P2

Usaha yang dilakukan adalah nol

P1
V

3. Proses Isotermis
Usaha yang dilakukan pada
kompresi isotemis adalah sama
dengan luasan bayang-bayang di
bawah kurva:
dW = - P dV ; PV = nRT

Vf

Vf
dV
W nRT
nRT ln
V
Vi
Vi

Usaha
yang
dilakukan
pada
lintasan a adalah:
W = Pi(Vf - Vi)

Usaha
yang
dilakukan
pada
lintasan b adalah:
W = Pf(Vf - Vi)

Usaha
yang
dilakukan pada
lintasan
c
adalah:
Vf

dV
V
Vi

W nRT

nRT ln

Vf
Vi

3. Energi Internal
Menurut model molekuler gas yang sederhana, temperatur gas
T dihubungkan dengan energi kinetik translasi molekul-molekul
gas K dengan hubungan:

3
nRT
2

Jika energi translasi ini diambil sebagai energi internal gas, maka
energi internal akan tergantung hanya pada temperatur gas. Dengan
demikian energi internal gas:

3
nRT
2

Bila panas ditambahkan pada volume konstan, tidak ada usaha yang
dilakukan oleh atau pada gas, sehingga panas yang ditambahkan
sama dengan pertambahan energi internal gas. Bentuk matematis:
Q = U = CV T

Dengan mengambil limit bila T mendekati nol, diperoleh:

CV

dU
dT

Jadi kapasitas panas pada volume konstan adalah laju perubahan


energi internal terhadap temperatur.
Untuk gas ideal, kapasitas panas pada tekanan konstan lebih
besar daripada kapasitas panas pada volume konstan:
Cp = CV + nR
Hal ini disebab karena gas yang dipanaskan pada tekanan
kosntan berekspansi dan melakukan usaha, sehingga mengambil
jumlah panas yang lebih banyak untuk mencapai perubahan
temperatur yang sama. Kapasitas panas pada volume konstan
untuk:
gas monoatomik adalah:

gas diatomik
adalah:

CV 32 nR
CV 52 nR

4. HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA


Hukum pertama termodinamika merupakan aplikasi dari prinsip
kekekalan energi: panas netto yang ditambahkan pada suatu sistem
sama dengan perubahan energi internal (U) sistem ditambah usaha
(W) yang dilakukan oleh sistem:

Q = U + W

Kalor
masuk

Q positif

U
U = Q - W

Usaha
keluar

W positif

Aturan tanda:
jika kerja dilakukan pada sistem, W negatif dan U bertambah.
Dengan cara yang sama, Q positif jika kalor ditambahkan
pada sistem, dan Q negatif jika kalor meninggalkan sistem.
Untuk sistem terisolasi, tidak ada kerja yang
dilakukan dan tidak ada kalor yang masuk atau
meninggalkan sistem, sehingga :
W = Q = 0, dan berarti U = 0.

Ekspansi Adiabatik Kuasistatik Gas


Proses adiabatik adalah sebuah proses di mana tidak ada panas
yang mengalir masuk atau keluar dari suatu sistem (Q = 0).
Hukum I Termodinamika:

dQ = dU + dW
Untuk gas ideal PV = nRT, diperoleh:

dT nR dV

0
T CV V

diketahui

ln TV

dV
CV dT nRT
0
V
nR C P CV C P

1 1
CV
CV
CV

ln T 1 ln V konstan

dT
dV
1
0
T
V
1

Cv dT + P dV = 0

konstan

PV konstan

Usaha yang dilakukan oleh gas pada ekspansi


adiabatik sama dengan luasan di bawah kurva.
Hukum I Termodinamika:

dQ = dU + dW
0 = dU + dW
dW = -CV dT
atau

W = -CV T
Dengan substitusi persamaan gas ideal PV = nRT
dan CP - CV = nR serta = Cp/Cv , diperoleh:

Wadiabatik

P1V1 P2V2

CONTOH SOAL
1. Suatu gas ideal memuai pada tekanan konstan sebesar 5 atm
dari 400 mL sampai 650 mL. Kalor kemudian mengalir keluar
gas pada volume konstan, tekanan dan temperatur dibiarkan
turun sampai temperatur mencapai nilai awalnya. (a) Gambarkan
proses tersebut pada diagram PV! Hitung (b) kerja total yang
dilakukan oleh gas pada proses tersebut, dan (c) aliran kalor
total dalam gas.

Jawaban

a) Gambar

P (atam)
5

T0
400

650

V (mL)

b) Kerja, W = PV = (5.105 N/m2)(650 400)10-6 m3


= 125 J
c) Karena temperatur awal dan akhir sama, U = 0
Aliran kalor total, Q = -W = - 125 J

2. Sejumlah udara ( = 1,4) berekspansi secara adiabatik


dan kuasi statik dari tekanan awal 2 atm dan volume 2 L
pada temperatur 10oC menjadi duakali volume awalnya.
(a) Carilah tekanan akhir, (b) temperatur akhir, dan (c)
usaha yang dilakukan oleh gas
Jawaban

V
P2 P1 1
V2

(a) Dari persamaan: P1V1 = P2V2 atau


Jadi tekanan akhir

2L

P2 (2 atm)
4L

1, 4

(b) Dari persamaan: T1V1-1 = T2V2-1, atau


Jadi temperatur akhir,

2L

T2 (293 K )
4L

1, 4 1

0,758 atm

V1

T2 T1
V2
222 K

(c) Usaha yang dilakukan oleh sistem, Wadiabatik

P1V1 P2V2

(2 atm)(2 L) (0,758 atm)(4 L)


2,42 L.atm
1,4 1

Hukum Kedua dan


Ketiga
Termodinamika

69

Panas secara alamiah akan


mengalir dari suhu tinggi ke suhu
rendah, panas tidak akan mengalir
secara spontan dari suhu rendah
ke suhu tinggi
(Clausius)
Tidak mungkin dalam satu siklus
terdapat efisiensi 100%
(Carnot)
70

HUKUM II TERMODINAMIKA
Diformulasikan

pada tahun 1860


melalui penelitian mesin kalor Carnot
Mempelajari kecenderungan arah
reaksi
Meramalkan spontanitas reaksi

71

MESIN CARNOT
qin
TA

P
1

Proses Adiabatik
23
41
Proses Isotemal
12
34

w
4

qout
TB
V1 V4

3
V
V2 V3

72

V
V1V2
I ekspans
i

T
TA

w
-nRTAln
V2/V1

q
qin = - w

= nRTAln
V2/V1

V2V3

A ekspans TATB nCV(TB TA)


i
V3V4
I kompre
si
V V

TB

-nRTBln
V3/V4

0
qout = - w

= nRTBln
V3/V734

ENTROPI
Menyatakan

derajat
ketidakteraturan sistem
Hanya dapat dihitung dari proses
qrev
proses reversibel
S =
T
Pada proses isobar

H
S =
T
74

PERHITUNGAN ENTROPI
Bila

proses kimia melibatkan


perubahan fasa zat pada suhu
H
tetap
S =
T
T1
proses kimia melibatkan
S = CP ln
T2 fasa tetap
perubahan suhu dalam

Bila

75

PROSES IRREVERSIBEL
proses reversibel variabel
yang berubah hanya satu
Pada proses irreversibel variabel
yang berubah lebih dari satu
Perhitungan entropi pada proses
irreversibel dilakukan dengan
menghitung entropi pada tahap
tahap reversibel
Pada

76

H2O(l, 25

irrev
C, 1 atm)

H2O(g, 100oC, 1 atm)

S1 rev

rev S2

H2O(l, 100oC, 1 atm)

S = S1 + S2
T1
S1 = CP ln
T2
H
S2 =
T

77

ENTROPI REAKSI KIMIA


Jika diketahui suatu reaksi
aA + bB cC + dD (25oC)
S0t = S0produk - S0reaktan
= (cS0C + d S0D) (aS0A + b
S0B)
Bagaimana

bila reaksi berlangsung


pada 100oC ?
78

aA + bB cC + dD
aA + bB (25 C)
o

rev S2
aA + bB (100 C)
o

(100oC)

rev
S1

cC + dD (25oC)

S4
irrev

cC + dD (100oC)

S3 rev

S1 = S2 + S3 + S4
S4 = S1 - S2 - S3
79

S2 = CP ln (T2/T1)
= (CP A + CP B) ln (373/298)
S3 = CP ln (T2/T1)
= (CP C + CP D) ln (298/373)
S4 = S1 - S2 - S3
= S1-[(CP A+CP B)ln(373/298)]-[(CP C+CP D)ln(298/373)]
= S1- (CP A+CP B)ln(373/298) + (CP C+CP D)ln(373/298)
= S1- [(CP A+CP B) - (CP C+CP D)] ln(298/373)
= S1 + CP ln 373/298
80

HUKUM III TERMODINAMIKA


Entropi kristal murni pada suhu nol
absolut adalah nol
Pada suhu nol absolut (T = 0K)
Tidak terjadi pergerakan atom
Tidak ada kekacauan termal
Struktur kristalin dianggap sempurna

81

ENERGI BEBAS GIBBS


Menunjukkan

perubahan entropi total

dari sistem
Batasan suhu dan tekanan tetap
G = H TS
G = H TS (suhu tetap)
G = - TS (tekanan tetap)

82

HUBUNGAN MAXWELL
T

P
= - S

V
= S

P
S

=
V T T
S
-
P

V
=
T

P
83

Anda mungkin juga menyukai