100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
121 tayangan12 halaman
Jiwa manusia memiliki tiga sifat utama menurut Al-Quran: (1) menganjurkan kejahatan, (2) mengecam tuannya, dan (3) tenang. Jiwa dapat berubah antara kebaikan dan kejahatan tergantung usaha untuk mengubahnya, dan mampu memikul tanggung jawab atas perbuatannya. Jiwa juga cenderung mendorong kejahatan dan mempercantiknya.
Jiwa manusia memiliki tiga sifat utama menurut Al-Quran: (1) menganjurkan kejahatan, (2) mengecam tuannya, dan (3) tenang. Jiwa dapat berubah antara kebaikan dan kejahatan tergantung usaha untuk mengubahnya, dan mampu memikul tanggung jawab atas perbuatannya. Jiwa juga cenderung mendorong kejahatan dan mempercantiknya.
Jiwa manusia memiliki tiga sifat utama menurut Al-Quran: (1) menganjurkan kejahatan, (2) mengecam tuannya, dan (3) tenang. Jiwa dapat berubah antara kebaikan dan kejahatan tergantung usaha untuk mengubahnya, dan mampu memikul tanggung jawab atas perbuatannya. Jiwa juga cenderung mendorong kejahatan dan mempercantiknya.
ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. (HR. Bukhari dan Muslim)
JENIS JIWA YANG DISEBUT DALAM
AL-QURAN 1. Jiwa yang menganjurkan Kejahatan (an-Nafs al-Ammarah bi as-Su) Pengertian umum bagi kuasa marah dan syahwat dalam diri manusia. Asas umum yg mhimpun segala sifat keji pada manusia Al-Maidah :30, Yusuf:18, Toha:96, Yusuf:53,
Ibnu al-Qayyim mengatakan:
Rata-rata penyakit hati terbit daripada nafsu Semua bahan yg rosak mencurah masuk ke dalam nafsu dan terkumpul di situ Kemudian ia tersebar kpd anggota badan yang lain, dan yang pertama dpt kesan ialah hati Nafsu merupakan penghalang hati sanubari utk sampai pd Allah
Pmusafiran mereka yang mencari redha Allah
berakhir dgn kejayaan mengalahkan nafsunya sendiri. Siapa yang berjaya tewaskan hawa nafsunya, dia berjaya dan menang. Sementara siapa yang ditewaskan oleh nafsunya, dia rugi binasa An-Naziat:37-41
Asalnya jiwa mengajak kpd kejahatan,ia adalah
punca bencana Memerlukan kekuatan iman sehingga mampu sucikan diri dan memandu hawa nafsu mengikuti syariat Allah. Jiwa cenderung pd syahwat, sehingga ia mendidik dirinya lalu ia berubah kpd jiwa mngajak pd kebaikan. Apabila banyaknya didikan yg diberikan, jiwanya bertukar kpd mengecam diri apabila terjebak melakukan perbuatan yg tak diredhai Allah
Jiwa yang mengecam Tuannya (Lawwamah)
Al-Qiyamah :2 Imam Mujahid: ia adalah jiwa yg sntiasa mengecam perkara yg telah lepas dan ia menyesal. Oleh itu, ia akan mengecam dirinya krn melakukan kejahatan: mengapa aku melakukannya?. Ia juga mengecam dirinya yg berbuat kebaikan. mengapa aku tidak mperbanyakkannya?.
Jiwa yg mengecam sentiasa merasa kejahatan
dirinya. Oleh itu ia bersedia dan waspada supaya tidak dikuasai kejahatan ketika sedang leka. Apabila jiwa ini kekal iltizam dgn sifat ini ia akan smpai kpd satu sifat lain. Kesan semulajadi apabila ia komited dgn sifat mengecam dirinya,sifat itu ialah sifat ketenangan.
Jiwa yang tenang (muthmainnah)
(Al-Fajr:27-30) Imam al-Qurtubi: Jiwa muthmainnah ialah jiwa yg tenang dan yakin. Ia yakin bahawa Allah adalah Tuhannya. Lantaran itulah ia khusyu dan tunduk.
B. Sifat-sifat jiwa Manusia
Dualisme dalam Jiwa Manusia (As-Syams:7-10) Jentera memilih yg dikurniakan oleh Allah dalam diri manusia Oleh itu, jiwa boleh berubah ke arah kebaikan atau kejahatan Boleh berubah bergantung pada usaha utnuk mengubahnya
Mampu memikul Tanggungjawab
Al-Baqarah:286 Diciptakan juga kemampuan manusia utk lakukan kebaikan yang diperintahkan Al-Baqarah:284
Mendorong kepada Kejahatan
Antara sifat jiwa ialah menggoda manusia dan membuatnya memandang enteng utk melakukan perbuatan buruk Masa yg sama, ia melupakan manusia tentang akibat yg akan diterimanya lantaran perbuatan buruk Memandang mudah lalu melakukannya Al-Maidah:30
Memperindah Perkara Buruk
Jiwa akan menghiasi perbuatan salah pd pandangan tuannya Toha:95-96,
Yusuf:18
Bisikan Hati Suara halus dalam hati yang tidak dapat didengar orang lain Sifat jiwa dan perbualannya dengan pemiliknya, boleh jadi baik atau jahat