Anda di halaman 1dari 14

HEALTH

PROMOTION
PENANGGULANGAN

DEMAM BERDARAH
DENGUE
(DBD)
Oleh :
IHWAN UKHRAWI ALY
G 501 11 008

Prevalensi Penyakit DBD di


Sulawesi Tengah

Sumber : Buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2006 dan 2008

Apa Sebenarnya Demam


Berdarah Dengue (DBD) itu
dan Bagaimana
Penanganannya ??

Definisi dan Penyebab DBD


Demam Berdarah Dengue (DBD)
penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus dengue, yang masuk ke
peredaran darah manusia melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes
aegypti atau Aedes albopictus

Aedes aegypti

Aedes albopictus

Tempat Perindukan Nyamuk


DBD

Tanda dan Gejala DBD

1. panas badan: Demam tinggi timbul mendadak,


berlangsung selama 2-7 hari. Panas kadang naik
turun seperti pelana kuda (panas tinggi, turun,
kemudian panas lagi)
2. Nyeri seluruh badan: nyeri kepala, nyeri
belakang mata, nyeri sendi, nyeri otot
3. Kemerahan/ruam: Pada awal sakit bisa timbul
kemerahan di badan. Saat mau sembuh, bisa
timbul ruam seperti campak diujung tangan dan
kaki
4. Perdarahan: Tidak harus ada, Lebih banyak
terjadi pada jenis DBD (Penyakit demam
berdarah dengue). Perdarahan bisa berupa titik
merah dikulit, mimisan, perdarahan gusi, berak
hitam/darah, kencing berwarna merah dll
5. Gejala umum infeksi virus, seperti: lemas,
badan pegal dan tidak enak badan

Pencegahan DBD

Dengan Metode 3 M (Menguras, Menutup


dan Mengubur) pada tempat hidup nyamuk
Menabur bubuk abate atau altosid pada
tempat-tempat penampungan air yang sulit
dikuras atau di daerah yang air bersih sulit
didapat. 1 Bungkus Abate untuk 10 L air
Pengasapan (fogging)
Upaya Penyuluhan atau Health Promotion
terkait Penanganan DBD
Memproteksi diri dari gigitan nyamuk
dengan obat nyamuk, lotion anti nyamuk,
ataupun memakai kelambu

Cara Melaksanakan 3M PLUS


1. Menguras
3. Mengubur

2. Menutup

Fogging

Proteksi dengan
Kelambu

Menambur
bubuk abate

Pengobatan DBD
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD
adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau
mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu
Dengan mengusahakan agar penderita banyak
minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam
(air teh dan gula sirup atau susu).
Penambahan cairan tubuh melalui infus
(intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah
dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet
menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian
obat-obatan terhadap keluhan yang timbul,
misalnya :
Paracetamol membantu menurunkan demam
Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai