Anda di halaman 1dari 137

DOKTER GIGI KELUARGA

PENGERTIAN DOKTER GIGI


KELUARGA
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
DALAM KES GIMUL SECARA PARIPURNA
YG MEMUSATKAN LAYANAN KEPADA
SETIAP INDIVIDU DLM SUATU
KELUARGA
DGK MENGUBAH PARADIGMA SAKIT
MENJADI PARADIGMA SEHAT

Kebijakan dokter gigi keluarga


Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia
sehat 2010 ->
Terciptanya masyarakat Indonesia yang
hidup dan berprilaku dalam lingkungan
sehat
dan
mampu
menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu.

Kebijakan dokter gigi keluarga


4 Misi pembangunan kesehatan :
1. Menggerakkan pembangunan nasional
berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya

Kebijakan dokter gigi keluarga


Hasil studi morbiditas SKRT
SURKESNAS 2001 :
1. Penyakit gigi dan mulut merupakan
peringkat pertama dari 10 penyakit
terbanyak (60% penduduk) ->
menurunkan produktifitas kerja

Kebijakan dokter gigi keluarga


Hasil studi Suskernas 1998 :
1. Perilaku masyarakat tentang pelihara diri masyarakat
terhadap kesehatan gigi diukur dengan variabel
menyikat gigi dan motivasi berobat gigi
2. 77,2 % yang menyikat gigi -> 8,1 yang memenuhi
syarat -> 23% tidak menyikat gigi
3. 71,3% anak usia 1-4 th tidak menyikat gigi dan 62,2%
pada usia diatas 75 th.
4. Motivasi berobat hanya 13% dari penduduk yang
mengeluh sakit gigi, 69,3 mengobati sendiri

Langkah yang diambil pemerintah


Indonesia
Meningkatkan derajat kesehatan gigi
dan
mulut
penduduk
Indonesia
melalui pelayanan ditingkat pertama
yang dilaksanakan secara efisien,
efektif dan berkualitas -> pendekatan
PELAYANAN
KEDOKTERAN
GIGI
KELUARGA

Dokter gigi keluarga


Dokter Gigi Keluarga berperan Sebagai
"The five Star Doctor:
1.
2.
3.
4.
5.

Care Provider (pemeliharaan Kesehatan)


Decission Maker (pengambil keputusan)
Communicator (komunikator)
Community leader (pemuka mmasyarakat)
Manager (manajer)

Prinsip pelayanan yang


diberikan DGK
1. Dilandasi kebutuhan seluruh anggota keluarga
2. Rencana Terapi dan Asuhan komprehensif
3. Tindakan terapi dan asuhan pelayanan yang
bersifat menyeluruh
4. Tindakan terapi dan asuhan pelayanan
dilaksanakan secara menyeluruh dan profesional
5. Tindakan terapi dan asuhan pelayanan
dilaksanakan berdasarkan SOP

Bidang Garapan Dokter Gigi


Keluarga
1. Individu sehat maupun sakit
2. Mengutamakan pendekatan promotif
dan preventif
3. Pendekatan terpadu, holistik /
menyeluruh dan berkesinambungan
4. Manajemen efisien, efektif biaya dan
penjagaan mutu

Konsep dasar pelayanan


kedokteran gigi keluarga
suatu
upaya
pelayanan
bidang
kesgilut
secara
paripurna
yang
memusatkan
layanannya
kepada
setiap individu dalam suatu keluarga
binaan. Konsep ini adalah pendekatan
baru dalam upaya meningkatkan
pelayanan
kesgilut
yang
menggunakan ilmu dan teknologi
kedokteran gigi dasar.

DOKTER GIGI KELUARGA


PELAYANAN KES.GIMUL
TU ASPEK KURATIF ATAU PEL.MEDIS
KONSEP SAKIT wacana

LATAR BELAKANG DGK


1. Meningkatkan pel. Kesgilut kepada
individu, keluarga, dan masyarakat
menuju indonesia sehat 2010.
2. Surat keputusan MenKes
1415/Menkes/SK/X/2005 kebijakan
pelayanan kedokteran gigi keluarga.
3. Upaya kesgilut belum menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan
4. Jangkauan pel. Kesgilut sarana belum
memadai

LATAR BELAKANG: : INDONESIA


SEHAT2010 (TERCIPTANYA
KEBIJAKAN
KEDOKTERAN
GIGI KELUARGA
MASYARAKAT
YG HIDUP
BERPERILAKU SEHAT,LINGKUNGAN
SEHAT DAN MAMPU MENJANGKAU
PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERMUTU, ADIL, MERATA DAN
OPTIMAL.

VISI
VISI:
KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM
UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN
GIGI-MULUT TERCAPAINYA DERAJAT
KESEHATAN
GIGI
DAN
MULUT
SETINGGINYA ,MELALUI PELAYANAN
DOKTER GIGI KELUARGA SECARA
EFISIEN, EFEKTIF, ADIL, MERATA DAN
BERMUTU

MISI
1.MENGGERAKKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
BERWAWASAN KESEHATAN
2.MENDORONG
KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
UNTUK HIDUP SEHAT
3.MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN PELAYANAN
KESEHATAN YANG BERMUTU MERATA, DAN
TERJANGKAU
4.MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
INDIVIDU,KELUARGA DANMASYARAKAT SERTA
LINGKUNGANNYA

SASARAN:digunakan bagi pihak bagi


terkait:

1. DEPKES RI
2. Dinas Kesehatan Propinsi
3. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
4. Provider Pelayanan Kedokteran
Gigi
5. Profesi terkait (PDGI,PPGI)
6. Asuransi Kesehatan

Pada tahun 2010


1. Jumlah keluarga yang dibina 28%
dari semua penduduk dengan
ketentuan:
A. 80 % anggota keluarga binaan
Mampu mandiri menjaga dan
memelihara gigi-mulut.
B. 80 % anggota keluarga binaan
dengan keluhan sakit gigi
memperoleh pelayanan yang optimal
termasuk rehabilitiasi.

C. 80 % anak usia di bawah 12 tahun


memperoleh tindakan pencegahan
/perlindungan /diagnosis dini dan
terapi yang tepat
2. 80 % dokter gigi dan perawat gigi
telah memperoleh pelatihan
/pendidikan kedokteran gigi keluarga
sehingga kedokteran gigi keluarga
sistem administrasi dan manajemen
administrasi dan Manajemen pelayanan
dokter gigi keluarga memenuhi standar

TUJUAN
1.Terselenggaranya pelayanan kedokteran gigi
yang terstandarisasi dengan mutu,Keamanan,
biaya yang terkendali serta relevanan kebutuhan
masyarakat
di
tingkat
dengan
pelayanan
kesehatan primer.
2. Terselenggaranya pembinaan, pengendalian
dan evaluasi teknis fungsional atas penyelengaran
pelayanan
kedokteran
gigi
penyelengaran
pelayanan kedokteran gigikeluarga
3. Tersedianya panduan untuk melaksanakan
tingkat propinsi, kota/kabupaten

Hakikat DGK
1. Punya keluarga binaan (KKB+AKB)
2. Mengenal keluarga binaan
3. Keluarga binaan setia
(berkesinambungan)
4. Pelayanan yang profesional - ramah
tamah, menyenangkan, tidak
menakutkan, tidak menyakitkan
(perawatan dini)
5. Seluruh keluarga yang sakit dan sehat
tertangani 100%

PRINSIP PELAYANAN
1.

2.

3.
4.

5.

Dilandasi kebutuhan seluruh anggota keluarga jadi


pemeriksaan secara menyeluruh yang direkam ( rekam
medik dental) dan disimpan dalam arsip( rekam medik
dental) dan disimpan dalam arsip keluarga
Rencana terapi dan asuhan yang kom prehensip meliputi 5
tingkat pencegahan disusun secara rinci,termasuk
rujukannya
dan dikomunikasikan kepada keluarga
binaan.
Tindakan dan asuhan pelayanan yang bersifat menyeluruh
dgn memperhatikan kesehatan gigi-mulut
Tindakan dan asuhan dilaksanakan secara profesional
dengan mengacu pada bukti klinik dan epedemiologi
iyang ada.
Tindakan harus sesuai standar baku dan selalu diikuti dan
dilakukan evaluasi untuk peningkatan mutu pelayanan.

Prinsip DGK
1. Sebagai upaya kesehatan perorangan
strata
pertama,
merupakan
pelayanan paripurna dalam bidang
kesgilut
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan kesgilut yang setinggitingginya dari pengguna jasa dalam
konteks keluarga. Caranya dicatat
dalam kartu rekam medik untuk
setiap individu dimasukkan dalam 1
arsip keluarga (family folder).

PRINSIP DRG KELUARGA


2.Pelayanan dilandasi kebutuhan
seluruh anggota keluarga melakukan pemeriksaan kesgilut
secara menyeluruh.

KELUARGA MANDIRI
ASUHAN

PELAYANAN
Diagnosa
Promosi
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif

Komunikasi
Edukasi
Ketrampilan medik gigi dasar
Manajemen
Rekam Medik
Rujukan
Ked&Ked. Gigi dasar

Identifikasi
faktor resiko
Deteksi dini
Gizi
Perilaku sehat
Perilaku Sakit
Monitoring
DHE

PRINSIP DRG KELUARGA


3. Tindakan/ terapi dan asuhan
pelayanan bersifat menyeluruh
dengan memperhatikan kesgilut
sebagai bagian dari kesehatan secara
utuh (holistik) untuk perawatan
individu disertai dengan program
asuhan kesehatan komunitas
keluarga binaan.

PRINSIP DRG KELUARGA


4. Tindakan/ terapi dan asuhan
pelayanan dilaksanakan secara
profesional dengan mengacu pada
bukti-bukti klinik dan epidemiologik
yang ada

PRINSIP DRG KELUARGA


5. Tindakan/ terapi harus sesuai dengan
prosedur standar baku yang harus
selalu diikuti, dan selalu dievaluasi
untuk peningkatan mutu pelayanan.

PERAN DOKTER GIGI KELUARGA


1.

2.

3.
4.

5.

PEMBERI
PELAYAN
DGN
KOMITMEN
TINGGI
SERTA MENUNAIKAN TUGASNYA SECARA PROFESIONAL
DAN ETIS
UJUNG TOMBAK DAN SISTEM PELAYANAN KESH
NASIONAL DAN BERHADAPAN LANGSUNG
DGN
MASYARAKAT DAN SEBAGAI PENAPIS /PEMBERI
MASYARAKAT RUJUKAN
SEBAGAI KOORDINATOR DALAM PEMELIHARAAN KEHS
GIMUL PASIEN DAN KELUARGANYA SECARA HARMONIS
SEBAGAI MITRA YG BERETIKA DGN PASIEN DALAM
MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA RASIONAL DAN
MENGGUNAKAN TKG BERDASARKAN EVIDENCE BASED
DENTISTRY
PENGGALANG
PERAN
SERTA
MASY
DALAM
MENINGKATKAN KESH GIMUL

Pelayanan drg keluarga meliputi:


MERUPAKAN SUATU PELAYANAN BIDANG
KESEHATAN GILUT SECARA
MENYELURUH,PARIPURNA DAN
BERKESINAMBUNGAN YANG
MEMUSATKAN LAYANANNYA KEPADA
SETIAP INDIVIDU DALAM KELUARGA
BINAAN.
Pendekatan pelayanan DGK mempercepat
peningkatan derajat kes gimul

Drg. Keluarga :
1. Tenaga kes proaktif
mendatangi keluarga sesuai
indikasi perawatan serta asuhan
pel. Kedok. Gigi dasar
2. Melayani masy. unit keluarga

1. Berorientasi pada preventif.


2. Memanfaatkan pendekatan menyeluruh,
berorientasi pada pasien dan keluarganya
3. Mempunyai kemampuan dan keterampilan serta
dapat merujuk secara handal disertai
pengetahuan epidemiologi u/ menemukan pola
panyakit gigi dan mulut pada masyarakat.

KARAKTERISTIK DRG KELUARGA

4. Mempunyai pengetahuan tentang hubungan


timbal balik , faktor sosial dan emosional dgn
penyakit yg dihadapi.

MANFAAT DRG KELUARGA


TERPENUHINYA PELBAGAI KEBUTUHAN DAN
TUNTUTAN LAYANAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
MEMUDAHKAN PELAYANAN KESEHATAN
BIAYA KESEHATAN LEBIH TERKENDALI
MUTU PELAYANAN LEBIH BAIK
BAGI PENYELENGGARA MERUPAKAN LAHAN
PRAKTEK DAN PENGHASILAN

ANALISIS SITUASI DAN


KECENDRUNGAN PELAYANAN
Prioritas penanggulangan masalah
kesehatan di indonesia
Penurunan angka kematian ibu dan bayi yg
merupakan indikator makro keberhasilan
program pembangunan
Walaupun penyakit mulut dan gigi tidak
menyebabkan kematian tapi merupakan faktor
resiko penyakit lain

SUMBER DANA
Pembiayaan indonesia masih rendah,
rata-rata 2,2 %
WHO menhagnjurkan 5% dari
PBD/tahun
30 % pembiayaan dari pemerintah dan
70 % masyarakat swasta
Masyarakat yg memiliki jaminan
kesehatan 27,9% termasuk biaya
keluarga miskin

MANAGEMENT KESEHATAN
GIGI
Tergantung tersedianya dana dan
informasi, dukungan ilmu
pengetahuan danteknologi kesehatan
gigi serta administrasi keseshatan
gigi

STRATEGI
PEMERATAAN SARANA DAN TENAGA
KESEHATAN GIGI
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT MASIH RELATIF TINGGI
SEHINGGA KURANG TERJANGKAU
ALASAN BEROBAT KARENA KELUHAN
SAKIT GIGI

Kebijakan pelayanan kedokteran


gigi

Dokter gigi keluarga


-Batasan
- Ruang lingkup

Kompetensi
Masalah kes gimul
- Faktor resiko
-Penyakit gimul
- sikap / perilaku
- pembiayaan
- lingkungan
-Pendidikan

Ciri utama pelayanan


KGK:
-Terintegrasi
-Efisien
-Holistik
-Promotif-preventif
-Kesinambungan
-Efektif biaya
-Etis

NO

Bidang garapan ( menurut


fase tumbuh kembang dan
masalahnya)

Kompetensi

1.

Fase janin
-tumbuh kembang
-Diet dan gizi

-analisi gizi dan diet, konseling

2.

Ibu /hamil
-Gangguan hormonal
-Penyakit gimul
-OH
-Perilaku & motivasi calon ibu

-Identifikasi resiko
-Modifikasi perilaku dan kebiasaan

3.

Anak-anak
-masalah klinis pedodonti
Kebiasaan buruk anak
Awal masalah maloklusi

-perubahan perilaku
-penatalaksanaan pasien anak
-diagnosis dini &perawatanyg tepat
-identifiksi faktor resiko
-orto lepasan

4.

Bapak/penyakit sistemik
-penyakit gimul
-merokok dan stres
-pembiayaan kes keluarga
-pengambilan keputusan keluarga

-intervensi klinik pasien dewasa


-kontro terhadap perokok
-manajement strees
-manajement faktor rfesikio
-pengaturan dana kesehatan keluarga

5.

Hub.drg dengan pasien


-rasa takut dan cemas
-ketdak puasan
-ketidak percayaan
-persepsi biya mahal

-manajement ketakutan dan cemas


-komunikasi & edukasi
-penetaan klinis yg nyaman
-Perawtan sesuai SOP
-Diagnosis dan peratan klinis

Ruang lingkup kerja dokter gigi keluarga

Pelayanan darurat/basic emergency care


Pelayanan pencegahan/preventive care
Pelayanan medik gigi dasar/simple care
Pelayanan medik khusus/moderate care

Pelayanan pencegahan /preventive care

1. Pendidikan kesehatan gigi


(individu/kelompok)
2. Menghilangkan kebiasaan jelek
3. Tindakan perlindungan khusus
4. Tindakan penanganan dini
5. Memberikan advokasi untuk menangulangi
kelainan saliva dan masalah nutrisi gizi/diet

MODEL PELAYANAN
DRG KELUARGA BESERTA TIMNYA
MELAKASANAKAN PRAKTEK UNTUK
PELAYANAN KELUARGA BINAANNYA
SEBAGAI MITRA KERJA TERGABUNG
DALAM SUATU SISTEM SEHINGGA
STANDAR KLINIK DAN ASURANSI
KESEHATAN YANG DIGUNAKAN
SESUAI DENGAN KONSEP DOKTER
GIGI KELUARGA

Pelayanan medik dasar/simple care

1. Tumpatan gigi ( SIK/komposit


resin/tumpatan kombinasi)
2. Ekstraksi gigi (sulung persistensi/gigi tetap
karena penyakit/keperluan
ortodonti/pencabutan serial ( gigi sulung )
3. Perawatan pulpa ( pulp capping / pulpotomi
/ PSA gigi anterior
4. Perawatan atau pengobatan abses
5. Penanganan dry socket
6. Pengobatan ulkus rekuren
7. Pengelolaan halitosis

Pelayanan darurat/basic emergency care

1. Basic life support/ pertologan pertama pada


keadaan darurat dan gawat darurat untuk
selanjutnya dilakukan rujukan bila
diperlukan.
2. Mengurangi rasa sakit atau eliminasi
infeksi/pertologan pertama pada gimul
karena penyakit atau cidera
3. Reposisi dislokasi sendi rahang
4. Replantasi gigi
5. Penyesuaian oklusi ( akut )

Pelayanan medik gigi khusus/moderate care

1.Konservasi
2.Pedodonsi
3.Periodonsia
4.Bedah mulut
5.Orthodonsi
6.Prostodonsi
7.Oral medicine

MODEL PELYANAN DRG KELUARGA


1.PRAKTEK PERORANGAN
ATAS INISIATIF DOKTER GIGI SESUAI DENGAN STANDAR PERIJINAN
YANG TELAH DITETAPKAN SERTA MEMILIKI SERTIFIKAT YANG SESUAI
DENGAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN.

2.

PRAKTEK BERKELOMPOK DRG KELUARGA BESERTA TIMNYA


MELAKASANAKAN PRAKTEK UNTUK PELAYANAN KELUARGA
BINAANNYA SEBAGAI MITRA KERJA TERGABUNG DALAM SUATU
SISTEM SEHINGGA STANDAR KLINIK DAN ASURANSI KESEHATAN
YANG DIGUNAKAN SESUAI DENGAN KONSEP DOKTER GIGI KELUARGA

MODEL
3. STANDAR PERIZINAN KEDOKTERAN GIGI
KELUARGA

4. SUMBER DAYA MANUSIA (TENAGA)


5. Standar 1 :
Pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat
terlaksana secara efektif dan efisien bila didukung
dengan tenaga yang mampu baik secara
perorangan (solo practice) atau berkelompok
(group practice), keduanya harus bekerja daam
satu tim yang meliputi dokter gigi keluarga,
perawat gigi, dan tenaga administrasi.

Model pelayanan dokter gigi


keluarga
Praktek
perorang
an atau
solo

Dokter gigi
keluarga

Praktek
kelompok

STANDAR PERIZINAN KEDOKTERAN GIGI


KELUARGA

SUMBER DAYA MANUSIA (TENAGA)


Standar 1
Pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat dapat
terlaksana secara efektif dan efisien bila didukung
dengan tenaga yang mampu baik secara
perorangan (solo practice)atau berkelompok (group
practice),keduanya harus bekerja dalam satu tim
yang meliputi dokter gigi keluarga,perawat gigi,
dan tenaga administrasi.

Kriteria
1. Dokter gigi yang mempunyai SIP (Surat
Ijin Praktek) dan telah mendapat
sertifikasi sebagai dokter gigi keluarga.
2. Perawat gigi yang mampu melakukan
asuhan kesehatan gigi dan mempunyai
SIK (Surat Ijin Kerja)
3. Tenaga administrasi yang terlatih di
bidang administrasi yang dapat juga
dirangkap oleh perawat gigi

Spesiifikasi dokter gigi keluarga

Diet dan konseling


Manajemen resiko berbasis keluarga
Perencanaan pembiayan kes. Gimul keluarga
Analisis efektif biaya
Manajemen perilaku berbasis dinamika keluarga
Manajemen data berbasis rekam medik keluarga
surveillance epidemiology berbasis keluarga
Pengendalian mutu pelayanan kesehatan gigi dan
mulut

Indikator:
1. Adanya SIP (Surat Ijin Praktek) dan
sertifikasi dokter gigi keluarga atas
nama yang bersangkutan dan telah
terdaftar di Depkes RI
2. Adanya SIPG (Surat Ijin Perawat
Gigi) atas nama dan SIK (Surat Ijin
Kerja) atas nama perawat gigi yang
terlibat dalam pelayanan dokter gigi
keluarga.

Standar 2
Agar tim dokter gigi keluarga dapat
bekerja dengan baik, diperlukan
manajemen sumber daya manusia.
Kriteria
Memiliki uraian tugas dan fungsi
yang jelas untuk masing-masing personil
Indikator
Adanya dokumen uraian tugas
danfungsinya.

SARANA, PRASARANA, DAN


PERALATAN Standar 3
Tempat praktek dokter gigi
keluarga memiliki lingkungan
yang bersih, sehat,mudah
dijangkau, nyaman dan aman
bagi pelaksana, pengguna jasa,
serta dilengkapi dengan peralatan
medis yang memenuhi syarat.

KRITERIA RUANGAN DAN


LOKASI
1.Tiap ruangan memiliki fasilitas dan
kondisi yang memungkinkan
dilaksanakannya pelayanan yang
bermutu.
2.Tidak diperkenankan merokok di
ruang pemeriksaan dan ruang
tunggu.

KRITERIA RUANGAN DAN


LOKASI
3. Dokter gigi keluarga dan mitra kerjanya harus

mengikuti pencegahan infeksi dan pencemaran


lingkungan.
4.Tempat praktik harus memiliki papan nama yang
ditempatkan di depan tempat praktik, yang
tidak boleh dibuat dengan hiasan yang
menyerupai sebuah iklan atau papan promosi.
5.Tempat praktik dokter gigi keluarga berada di
lokasi yang memenuhi persyaratan dan
mempunyai ruang layak untuk menjalankan
pelayanan.

SISTIM PEMBIAYAAN TERCANTUM DALAM


SKN
1. Dana untuk UKP dari individu dalam
kesatuan keluarga melalui JPK wajib dan
sukarela.
2. Dana untuk UKP masyarakat rentan dan
keluarga miskin dari pemerintah melalui JPK
wajib
3. Dana dari masyarakat ( dana sehat dan
dana sosial ke agamaan ) digunakan untuk
UKM dan UKP

Indikator
Adanya surat ijin tempat usaha Pemerintah
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Minimal ada 1 (satu) ruang praktek, 1 (satu) ruang
tunggu dan 1 (satu) WC / Toilet, yang bersih dan
tidak berbau
Luas ruang praktek minimal 2 x 3
Tiap ruangan memiliki cukup penerangan, cukup
ventilasi
Lantai ruangan tidak licin dari bahan yang kuat dan
kedap air, mudah dibersihkan.
Harus mempunyai alat pemadam kebakaran
Mempunyai fasilitas air bersih
Mempunyai fasilitas cuci tangan dan prosedur cuci
tangan.

Manajemen Pelayanan Medik:


Setiap praktek dokter gigi keluarga harus
memiliki dan memahami sistem dan
prosedur pelayanan yang mengacu pada
semua standar pelayanan yang terkait
dengan pelayanan dokter gigi keluarga
MANAJEMEN PRAKTEK DOKTER GIGI
KELUARGA

Kriteria:
1. Memiliki prosedur untuk meniliai profil kesehatan gigi dan
mulut.
2. Memiliki prosedur perencanaan pelaksanaan promotif dan
preventif yang bersifat proaktif bagi peserta/pengguna
jasa
3. Memahami standar pelayanan medis kedokteran gigi.
4. Memahami prosedur penggunaan obat dan sarana
diagnostik yangbrasional.
5. Memiliki rekam medik yang sesuai dengan prinsip
pelayanan dokter gigi keluarga.
6. Memiliki prosedur yang mengatur proses rujukan, meminta
persetjuan tindajakan medis, informasi lain yang berkaitan
dengan pelayanan dan tindakan medis.
7. Memiliki jejaring kerjaasama dengan sarana pelayanan
kesehatan rujukan.

Indikator
Adanya dokumen SOP penilaian profil
kesehatan pesderta/pengguna jasa/kesehatan
keluarga binaan.
Adanya dokumen SOP pelaksanaan Adanya
dokumen SOP yang upaya promotif dan
preventif yangbersifat proaktif termasuk media
edukasi kesehatan.
Adanya dokumen/buku standar pelayanan
kedokteran gigi .
Adanya formulir rekam medik gigi.
Adanya dokumen kerja sama dengan sarana
pelayanan rujukan yang ditunjuk.

Manajemen Pelayanan Non Medis


Diperlukan beberapa acuan dalam
meneyelenggarakan pelayanan dokter gigi
keluarga yang efektif, efisien, bermutu dan
terjangkau.
Kriteria:
1.Memiliki pedoman penyelenggaraan.
2.memiliki informasi tentang jadwal, jenis
pelayanan yang jelas.
3.Pedoman tarif layanan dan analisa biaya.
4.Memiliki dan memahami dokumen tentang hak
dan kewajiban pasien sesuai dengan peraturan.
5.Memilki dokumen manajeman keuangan.

Indikator:
1. Adanya pedoman penyelenggaraan.
2. Adanya informasi tentang jadwal
pelayanan, jenis pelayanan yang jelas.
3. Adanya pedoman pola tarif pelayanan
dan analisa biaya.
4. Adanya dokumen peraturan tentang
hak dan kewajiban pasien.
5.Adanya formulir neraca keuangan..

Pembiayaan dokter gigi keluarga


Pada tahun 2006 depkes mengeluarkan 3 dasar
bentuk pembiayaan secara pra-upaya :
1. Kapitasi : pembayaran dimuka yang besarnya
sesuai dengan kesepakatan harga dihitung
untuk setiap perserta dalam waktu tertentu
2. Sistem paket : pembayaran dimuka
berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung
untuk paket pelayanan kesehatan
3. Sistem anggaran : pembayaran dimuka
berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan
besarnya

Pembiayaan dokter gigi keluarga

4. Karena pembiayaan dokter gigi keluarga


masih merupakan suatu sistem yang
berkembang,dokter gigi keluarga dapat
menarik biaya secara fee for service

Pembiayaan dokter gigi keluarga

cukup
Dikelola dengan efisien
Adil dan berkelanjutan

transparan
akuntabel

syarat

jaminan

Asuhan drg Keluarga:


pemeliharaan kesgilut dg pendekatan
promotif & prev. pd indv.& Kelg.di wily.
Binaannya
Tujuan Pely.KGK:
1. Keluarga mandiri
2. Merata, bermutu, terjangkau
3. Meningkatkan status kesh.gilut keluarga
binaan
4. Meningkatkan profesionalisme DGK
5. Meningkatkan kemitraan dg pihak terkait

Tata laksana drg Keluarga

Asuhan:
Faktor resiko
Penyakit gigi dan mulut
Sikap/perilaku
Pembiayaan
Lingkungan
Pendidikan

Drg keluarga

Pelayanan:
Prev. prom.
Ketrampilan medik
terintegrasi,
efisien
Holistik
Berkesinambungan
Etis
Efektis biaya

Tujuan Asuhan DGK:


1. Identifikasi f.risiko & deteksi
dini maslh kesgilut
2. Memberikan DHE
3. Memotivasi kelg. Utk bperilaku
sehat

PELAYANAN DAN ASUHAN DOKGIKEL


MENJADIKAN KELUARGA SBG SUBYEK &
OBYEK

Komunikasi,edukasi,Ketrampilan medik gigi dasar,


manajemen,SIM,Rekam medis,
Preventif-promotif-kuratif-rehabilitatif
Diagnosa
Pelayanan

Drg. Keluarga
Asuhan
Diagnosa
Identifikasi faktor resiko/deteksi dini

DHE, Komunikasi, Gizi,


Perilaku sehat, Monitoring

Drg keluarga

Prev. kuratif
dan rehabilitatif:.
Ketrampilan medik
terintegrasi,
efisien
Holistik
Berkesinambungan
Etis
Efektis biaya

Masalah kesehatan
kesgilut pada keluarga:
Faktor resiko
Penyakit gigi dan mulut
Sikap/perilaku
Pembiayaan
Lingkungan
Pendidikan

MENEKAN TINGKAT
KESAKITAN DAN
INFEKSI
MEMPERLUAS BIDANG
GARAPAN
PEMERATAAN
PENYEBARAN TENAGA
KESEHATAN
MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN DALAM
PEMBIAYAAN
PELAYANAN
KESEHATAN
MENINGKATKAN PERAN
SERTA AKTIF
MASYARAKAT
MEMPERBAIKI
MANAJEMEN
PELAYANAN &
INFORMASI

PRINSIP PELAYANAN DGK


1. Memberikan pelayanan secara profesional &
etis dilandasi kebutuhan anggota kel, perlu
adanya pemeriksaan kes gimul secara
menyeluruh yg direkam dalam kartu medik
gigi
2. Memandang individu baik yang sakit
maupun sehat sebagai bagian dari unit
keluarga & komunitasnya
3. Bidang garapan ( fase siklus hidup ) mulai
dari janin sampai lansia
4. Pendekatan terpadu, holistik/menyeluruh
dan berkesinambungan
5. Mengutamakan promotif dan preventif
6. Manajemen efisien , efektif biaya

SISTIM PEMBIAYAAN
1. DIKELOLA SECARA EFISIEN, ADIL &
BERKELANJUTAN, TRANSPARAN
2. SISTIM JAMINAN SHG KEBUTUHAN DASAR
KESEHATAN TERPENUHI, MUTU DAN
BIAYANYA TERKENDALI
3.JAMINAN PEMBIAYAAN DPT MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM
MEMPEROLEH DAN MEMBIAYAAN SERTA
MEMBENTUK BUDAYA PERILAKU HIDUP
SEHAT

SIP
DINAS KESEHATAN KOTA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN

KERJA SAMA
PUSKESMAS
RUMAS SAKIT

STANDAR PERALATAN PRAKTIK


DOKTER GIGI KELUARGA
Peralatan Statis Kedokteran Gigi
Alat besar, alat diagnostik,alat
konservasi,
a. Alat-alat Besar.
Dental Chair, Kompressor/tabung
oksigen.

b. Instrumentarium
1. Alat diagnostik
a.Tangkai kaca mulut 6 buah
b.Pinset dental 6 buah
c.Sonde lengkung 6 buah
d.Excavator berujung dua 6 buah

2. Alat Konservasi
a. Instrumen plastis berujung dua 3 buah
b. Penumpat semen berujung dua
(kecil)3 buah
c. Burniser besar 3 buah
d. Burniser kecil 3buah
e. Penumpat amalgam besar berujung 2
f. Plastik 3 buah
g. Pengaduk semen berujung 2, 3 buah
h. Pistol amalgam 1 buah
i. Glass Slab /plat 2 buah

j. Matriks band 1 buah


k. Mortar and pestie
untuk amalgam/amalgamator 1 buah

3. Alat pembersih karang gigi


a. Scaler tipe kuret 2 buah
b. Scaler tipe Hoe 2 buah
c. Scaler tipe Sikle 2 buah
d. Scaler tipe Chaisel 2 buah
d. Scaler tipe Chaisel 2 buah
e. Scaler tipe Wing Shape 2 buah
f.Needle Holder 1Buah

4. Alat Pencabutan gigi


a. 1 set tang dewasa 1 set
b. 1 set tang anak-anak
c. Bein lurus besar 1 buah
d. Bein lurus kecil 1 buah
e. Bein bengkok mesial 1 buah
f. Bein bengkok distal 1 buah
g. Crayer mesial 1 buah
h. Crayer distal 1 buah
i. Bein Bengkok Mesial 1 buah
j. Bein Bengkok Distal 1 buah

5. Peralatan Bedah mulut Sederhana


a. Scalpel blades1 Buah
b. Scalpel handle 1 Buah
c. Gunting1 Buah
d. Jarum bedah half moon pangkal terbuka
dan benang1 Buah
e. Knabel tang1Buah
f. Alveolectomy/Bone files 1 Buah
g. Arteri clamp 1 Buah
h. Mangkuk ginjal 1Buah

i. Needle Holder1 Buah


j. Lip Retractor 1 Buah
6. Peralatan Tambahan
a. Sphymomanometer (Tensimeter)1
buah
b. Stetoscope1 buah
7. Peralatan Kedokteran Gigi lengkap
a. Periodental Probe 1 buah
b. Tempat kapas dengan pegas1 buah
c. Gunting lurus 1 buah
d. Lampu Spiritus 1 buah
e. Finger Protector 1 buah

Korentang 1 buah
Dappen glass 1 buah
Contra Angle Handpiece 2 set
Contra Angle mikromotor 1 buah
Bite Fork 1 buah
Rubber Bowl and Spatula1 buah
Shade Guide-akrilik buah
Sendok cetak 1 set
Mangkuk Ginjal1 buah

Diamond Bur Contra Angle


Handpiece(assoretd)2 set
Bite Fork buah
RubbeR Bowl and Spatula 1 buah
Shade Guide-akrilik 1 buah
Sendok cetak Untuk gigi tiruan penuh
rahang atas 1 buah

Untuk gigi tiruan sebagian RA/RB 1 buah


Untuk anak RA/RB ukuran 1,2,3 1 buah
Untuk rahang atas dan bawah bergigi
ukuran A,B,C,D ukuran 1 set
Pliers (Tang Klamer)
Universal1 buah
Tang potong kawat klammer 1 buah

BAHAN DAN OBAT HABIS PAKAI KEDOKTERAN


GIGI
Bahan dan Obat habis pakai :
Spreader 1buah

PluggerPlugger1 buah1 buah

File Needle AssortedFile Needle Assorted1 buah1 buah

Diamond Bur Contra AngleDiamond Bur Contra Angle1 buah1 buah

Bahan tumpatan sementaraBahan tumpatan


sementara(pasta/powder+liquid(pasta/powder+liquid1 buah1 buah

Bahan tumpatan tetap (amalgam/glassBahan tumpatan tetap


(amalgam/glass

Stone gips1 bungkus1 bungkus

Anestetikum local (cair/spray) Anestetikum local (cair/spray)

Etil kloridaEtil kloridasemprot, 1 btl 100 mlsemprot, 1 btl 100 ml

Lidokain HCLLidokain HCLinj infiltr 1%, ktk 100 ampulinj infiltr 1%, ktk 100 ampul@ 2 ml@ 2 ml

EugenolEugenolcairan 1 btl, 10 mlcairan 1 btl, 10 ml

Semen fosfatSemen fosfatcairan 1 BTL, 10 mlcairan 1 BTL, 10 ml

CHKMCHKMserbuk dan cairan 1 set 30 mgserbuk dan cairan 1 set 30 mg

FormokresolFormokresolcairan 1 btl , 10 mlcairan 1 btl , 10 ml

Pasta Devitalisasi Saluran AkarPasta Devitalisasi Saluran Akarpastapastadalam botoldalam botol

Pasta pengisi saluran akar


Ca (OH)2pasta, 1 kotak, 2 tubepasta, 1 kotak
NaOCI 1 botol
Pelarut Kalkulus 1 botol
Alkohol 70 % 1 botol
Yodium Providon1 botol
Alat Pelindung diri : Alat Pelindung diri :

MaskerMasker

Sarung tanganSarung tangan

Snal jas
Finger pritector
Alat dan bahan untuk DHE
Alat peraga, model rahang + sikat gigi 1
buah
Sikat gigi, pasta gigi, fluor, disclosing1 set
Poster, leaflet, brosur, booklet 1 set
Tulisan ilmiah, populer di majalah

PERLENGKAPAN RUANG PRAKTIK


Lemari Obat /alat1 buah1
Meja tulis dan kursi 1 buah
Meja peralatan1 buah
Desinfektan secukupnya
Sterilisator1 buah
Handuk steril 2 lembar
Lap pengering
Bak sampah tertutup2 buah
Kursi tunggu secukupnya

PERLENGKAPAN RUANG PRAKTIK

Lemari Obat / alatLemari Obat / alat1 buah1 buah

Meja tulis dan kursiMeja tulis dan kursi1 buah1 buah

Meja peralatanMeja peralatan1 buah1 buah

DesinfektanDesinfektansecukupnyasecukupnya

SterilisatorSterilisator1 buah1 buah

Handuk sterilHanduk steril2 lembar2 lembar

Lap pengeringLap pengering

Bak sampah tertutupBak sampah tertutup2 buah2 buah

Kursi tungguKursi tunggusecukupnyasecukupnya

PERALATAN ADMINISTRASI PRAKTIK


Kartu Pasien (status) secukupnya
Buku resep
Buku register medik secukupnya
Stempel Nama dan alamat
SIP Dokter gigi
Buku standar pelayanan medis kedokteran gigi
indonesia
Buku standar praktik swasta dokter gigi Yang
disusun oleh PDGI ditetapkan DAN
pemberlakuannya oleh MENKES RI

Buku kode etik Kedokteran gigi Indonesia

Undang-undang Praktik Kedokteran No.Undang-undang


Praktik Kedokteran No.29 tahun 200429 tahun 2004

Pedoman Penyelenggaraan Praktek Pedoman


Penyelenggaraan Praktek Dokter Gigi KeluargaDokter
Gigi Keluarga

SOP (Standar Prosedur Operasional)SOP (Standar


Prosedur Operasional)

ILMU PENCEGAHAN
PENGERTIAN
Ilmu pencegahan kedokteran gigi adalah ilmu dan
keterampilan untuk mencegah penyakit gigi selama
mungkin seumur hidup agar tercapainya kesehatan
yang baik atau Preventive dentistry (kedokteran gigi
pencegahan) dapat juga didefinisikan sebagai
keseluruhan tindakan pelayanan kedokteran gigi yang
di dalam tindakan pelayanan tersebut melibatkan
peran perorangan maupun komunitas dalam upaya
untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan
mulut.

TUJUAN PENCEGAHAN KG
1. Untuk mencegah timbulnya penyakit pada gigi dan
mulut
2. Untuk mencegah agar tidak menjadi lebih parah
dan
berlarut
3. mencegah / mengurangi cacat
Untuk mendapatkan suatu keadaan, dimana gigi
tersebut tidak terkena penyakit, sehat, dan teratur

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


RENDAHNYA PENGETAHUAN MASYARAKAT
TTG KESEHATAN GIMUL

Penyakit yang umumnya terjadi pada gigi


dan mulut yaitu dimulai dari masa anakanak sampai seumur hidupnya yaitu karies
dan penyakit periodontal. Penyebab utama
penyakit tersebut adalah PLAK , Plak
adalah lapisan lunak yang terdiri dari
mikroorganisme yang berkembang diatas
suatu matriks dan melekat akibat
penumpukan sisa makanan yang terlalu
besar dikarenakan kurangnya menjaganya
kebersihan gigi dan mulut.

PRIMER
1. Peningkatan
kesehatan
- Penyuluhan
- Nutrisi yang baik
- Kebersihan mulut
2. Perlidungan khusus:
- Penggunaan Fluor
- Pit & Fissure
sealant

SEKUNDER
a. Diagnosa sedini
mungkin
b. Membatasi penyakit :
penambalan gigi
berlubang kecil yang
kasat mata.
PSA apabila kariesnya
sudah terlalu dalam &
besar.
pencabutan karena
akan menyebabkan
sakit yang meningkat.

TERTIER
menghalangi
perkembangan
ketidakmampuan,
kondisi, atau gangguan
sehingga tidak
berkembang ketahap
lanjut sehingga
membutuhkan
perawatan yang
intensif.

Tindakan pencegahan primer


pencegahan yang dilakukan sebelum
gejala klinik dari suatu penyakit
timbul --. Sebelum penyakit timbul

Pencegahan primer pada anak


beresiko karies
Karies : proeses demineralisasi yang
progresif pada jar. Keras permukaan
mahkota dan akar gigi
Resiko karies bervariasi pada tiap
individu tergantung keseimbangan
faktor pencetus dan penghambat
terjadinya karies

Kondisi klinik indikator resiko


karies tinggi
1. Pengalaman karies karies pada gigi
sulung 3 x lebih besar dari gigi
permanent
Temuan klinis :
1. Terdapat karies yg baru setiap kali
kunjungan
2. Ekstraksi yg premature
3. Terdapat white spot
4. Pengggunaan alat orto atau gigi tiruan

Kondisi klinik indikator resiko


karies tinggi
2. Kontrol plak oh jelek
ditandai adanya plak pada gigi
anterior dengan menggunakan
skor indeks OHIS
3. Saliva

Karakteristik lingkungan
indikator karies tinggi
1.
2.
3.
4.

Penggunaan fluor
Riwayat sosial
Kebiasaan makan
Kesehatan umum

Tindakan pencegahan primer


1. Peningkatan kesehatan
- Penyuluhan
- Nutrisi yang baik diet
- Kebersihan mulut
2. Perlindungan khusus
- Penggunaan fluor
- pit & fissure sealant

Perawatan pit dan fissure


Indikasi
1. Pit dan fissure yang dalam
2. Pit

Silen gigi molar


Resin erupsi sempurna
Sik belum erupsi sempurna

Teknik aplikasi fissure sealen


dengan resin
Pembersihan pit dan fissure pada gigi
yang akan diaplikasi menggunakan
brush dan pumis
syarat pumis
1. memiliki kemampuan abrasif
ringan
2. Tanpa ada pencampuran bahan
perasa

3. Tidak mengandung minyak


4. Tidak mengandung fluor
5. Mampu membersihkan dan menghilangkan
debris, plak dan stain
6. Memiliki kemampuan poles yang bagus

2. Pembilasan dengan air


Syarat air :
1. air bersih
2. Air tidak mengandung mineral
3.

Peggunaan fluor
Dengan fluoridasi air minum
Konsentrasi optimum yang dianjurkan 0,7
1,2 ppm
Anak-anak pemberian tablet fluor sbesar 1
mg /hari
Sikat gigi dengan odol
Obat kumur mengandung fluor dengan NaF
0,05%
Pemberian varnish fluor

Kelengkapan gizi yang perlu


diperhatikan
1. Vit D yang berguna untuk Kekokohan
tulang dan gigi
2. Kalsium yang berguna untuk kuatnya
gigi terhadap kerapuhan
3. Fluor yang berguna untuk ketahanan
gigi terhadap asam
4. Vit C yang berguna untuk ketahanan
gusi terhadap iritasi

Indikator
resiko karies

Resiko rendah

Resiko sedang

Resiko tinggi

1. Kondisi klinis

Tdk ada gigi


karies selama 24
bulan terakhir

Karies 24 bulan
terakhir

Karies selama 12
bulan terakhir

Tidak ada
demineralisasi

Satu area
demineralisasi

Satu area
demineralisasi

Tidak dijumpai
plak

gingivitis

Dijumpai plak pd
gigi ante

Banyaknya
jumlah S.mutans

Menggunakan
alat orto

PRAKTEK PREVENTIF UNTUK


MENANGGULANGI KARIES

MACAM MACAM TINDAKAN


PREVENTIF

1.DHE
2.PENGUNAAN FLUOR
3.PIT DAN FISSURE
SEALANT

Tindakan pencegahan
meliputi :

1.Modifikasi kebiasaan anak


2.Pendidikan kesehatan gigi dan
mulut
3.Kebersihan mulut
4.Diet dan konsumsi gula
5.Perlindungan terhadap gigi.

Perlindungan pada gigi

Penggunaan fluor
dan khlorheksidin

Penggunaan
silen

MANFAAT FLUOR
1. Selama pembentukan gigi, fluorida
melindungi email
2. Pembentukan anamel yang lebih baik dg
kristal yg resisten thd asam
3. Pemberian yg optimal, kristal besar,
kandungan karbonatlebih rendah
( kalarutan pd asam berkurang )
4. Pengurangan jumlah dan ukuran daerah
yg menyebabkan akumulasi plak

Faktor-faktor yang memungkinkan


terjadinya penimbunan plak
1. Tambalan yang overhanging
2. Kontak yang buruk dan terbuka diantara gigi gigi
3. Kontur mahkota yang buruk
4. Lubang pada gigi
5. Kawah gingiva setelah terjadinya penyakit gingiva
6. Perlekatan fenulum yang tinggi yang dapat menghalangi
penempatan sikat gigi sewaktu membersihkannya
7. Susunan gigi yang tidak teratur sehingga ada beberapa
daerah yang sulit dicapai
8. Gigi tiruan yang longgar, pesawat orthodonti dan
lainnya yang kurang diperhatikan kebersihannya
9. Penutupan bibir yang kurang sempurna
10. Penumpukan sukrosa dalam jumlah yang sangat besar

Faktor lain yg mempengaruhi


komposisi plak
1. Variasi umur dari setiap
individu
2. Umur dari plak
3. Efek dari bahan makanan
4. Faktor host

DIAGNOSIS
Diagnosis berguna merencanakan
& melaksanakan perawatan
Diagnosis tepat, perencanaan &
pelaksanaan perawatan tepat

DIAGNOSIS KARIES
Telah berkembang dengan alat-alat
canggih
Klinis sebaiknya dikeringkan
Diperiksa kuadran demi kuadran
Penerangan yang baik
Sonde tumpul tanpa tekanan
Diagnosis radiografis

Hubungan dokter dengan


pasien
Komunikasi yang baik apabila
mengerti dengan fungsi masing2
Dokter tidak hanya berperan terhadap
penyakit saja tapi dpt berinteraksi
dengan yg punya penyakit
Pasien juga dpt memberikan informasi
selengkap mungkin ttg gejala apa
yang dialami

TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa mampu menjelaskan
perizinan, SDM dan sarana dan
prasarana
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
health education
3. Mahasiswa mampu menjelaskan
fissure sealant
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
flour
5. Mahasiswa mampu menjelaskan
pembiayaan

standar
dental
pit dan
aplikasi
sistim

PELAKSANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Perkenalan diri
Menjelaskan tujuan ceramah
Menjalankan pokok masalah yang akan dibahas
Menyampaikan materi ceramah dengan suara yang
jelas dan bahasa yang mudah dimengertii
Pandangan penceramah dalam penyampaian materi
merata keseluruh sasaran
Bila bisa selingi dengan humor
Gunakan alat peraga untuk mempermudah
pengertian
Berikan kesempatan pada sasaran untuk bertanya
Jawablah pertanyaan sasaran dengan jelas

CERAMAH
PERSIAPAN
1. Menentukan tujuan
2. Menentukan sasaran
3. Mempersiapkan materi
4. Topik yang dikemukakan hanya satu
masalah sesuai dengan kebutuhan sasaran
5. Mempersiapkan alat peraga yang sesuai
dengan topik
6. Menentukan waktu dan tempat
7. Mempersiapkan bahan bacaan jika
diperlukan

Menyusun perencanaan penyuluhan


1.
2.
3.
4.
5.

Menetapkan tjuan
Penentuan sasaran
Menyusun materi/isi penyuluhan
Memilih metode yang tepat
Menentukan jenis alat peraga yang
akan di gunakan
6. Penentuan kriteria evaluasi

Langkah-langkah dalam
penyuluhan kesehatan
1. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat
2. Menetapkan masalah kesehatan
masyarakat
3. Memperioritaskan masalah yang terlebih
dahulu ditangani melalui penyuluhan
kesehatan masyarakat.
4. Menyusun perencanaan penyuluhan
5. Pelaksanaan penyuluhan
6. Penilaian hasil penyuluhan
7. Tindak lanjut dari penyuluhan

POLA PENYULUHAN KESEHATAN


GIGI MASYARAKAT

USIA

SIFAT

KETERANG
AN

1 1,5
TAHUN

SEPENUHNYA TERGANTUNG
PADA ORTU

36
TAHUN

PEDOMAN PROSES BELAJAR


DAN BERMAIN

8 10
TAHUN

Sudah dapat membedakan tetapi Anak sudah mengerti


belum dapat menghubungkan
gigi susu tanggal akan
masalah yang satu dengan yang diganti gigi pemanen
lain _

10 12
TAHUN

Pengamatan anak cepat,


pengertian, realities dan kritis

12 - 14
tahun

Anak memiliki emosi yang tinggi


dan sering bersikap melawan

saat ini bila anak


menderita sakit gigi tidak
akan mau berobat bila
dia tidak suka

METODE PENYULUHAN

Proses perubahan tingkah laku


menekankan pada pendidikan dengan
mengguna pendekatan persuasif dan
sugestif.Pendekatan persuasif dan
sugestif dalam proses penyuluhan
kesehatan gigi merupakan salahsatu
alternatif untuk mencapai hasil yang
memuaskan.

PENDEKATAN SUGESTIF

_ Pemberian penjelasan tidak secara logis, cenderung

memberi penekanan dan arahan melalui perasaan


dan emosi dengan cara membujuk orang lain secara
langsung/tidak langsung dengansuatu ide atau
kepercayaan yang meyakinkan.
_ Penyuluhan secara sugestif relatif cepat, sangat
berhasil pada masyarakatyang pendidikandan
ekonominya kurang baik
_ Kelemahannya : mudah melupakan hasil penyuluhan
yang telah dilaksanakan. Agar dapat berhasil dengan
baik, perlu dibantu dengan alat peraga edukatif yang
merangsang emosI

PENDEKATAN PERSUASIF

Simon (1976) : menyatakan persuasif adalah rancangan


komunikasi yang berkaitan dengan pendidikan pada manusia
untuk mempengaruhi orang lain dengan memodifikasi
kepercayaan,nilai-nilai atau perilaku secara fakta dan logika.
pendekatan persuasif dapat berhasil dengan baik, perlu
dibantu alat peraga edukatif yang menyentuh masalah logika
dan fakta. Kemajuan teknologi
- Keunggulan : perubahan perilaku menetap, lebih berhasil dalam
mengatasi masalah yang berkaitan dengan logika dan perasaan,
merasa puas karena ikut berpartisipasi dalam pemecahan masalah
- Kelemahan : memerlukan waktu yang terlalu banyak pada
masyarakat dengan pendidikan dan social ekonomi rendah sulit
untuk berdialog dan mengerti pada masyarakat dengan emosional
tinggi sulit berhasil .

Dental health
education
Mengosok
gigi

Penyuluhan
diet

Petunjuk
flossing

Penyuluhan
kesehatan gigi
Penyuluhan
kesehatan gigi
disekolah

Heni dan beberapa orang mahasiswa kedokteran gigi pergi ke desa


Ulungkadungdalam rangka pengabdian masyarakat yang diadakan
oleh kampusnya. Disana mereka akanmengadakan penyuluhan
mengenai usaha pencegahan karies dalam kedokteran gigi.Heni
dan kawan-kawannya disuruh melakukan Dental Health Education
dan beberapa prosedur pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mencegah proses karies lainnya,diantaranya: pit and fissure sealant
dan preventif resin. Selain itu masyarakat dianjurkanuntuk
mengatur pola makannya dengan diet karbohidrat yang benar serta
dianjurkan untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung
fluor.Meskipun Heni baru pertama kali mengikuti penyuluhan
tetapi Heni sangat senangmelihat masyarakat sangat antusias
karena pengetahuan ini berguna bagi mereka dan anak-anak
mereka nantinya.Bagaimana saudara menjelaskan prosedur
pencegahan yang dilakukan paramahasiswa kedokteran gigi
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai