DRG Keluarga
DRG Keluarga
VISI
VISI:
KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM
UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN
GIGI-MULUT TERCAPAINYA DERAJAT
KESEHATAN
GIGI
DAN
MULUT
SETINGGINYA ,MELALUI PELAYANAN
DOKTER GIGI KELUARGA SECARA
EFISIEN, EFEKTIF, ADIL, MERATA DAN
BERMUTU
MISI
1.MENGGERAKKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
BERWAWASAN KESEHATAN
2.MENDORONG
KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
UNTUK HIDUP SEHAT
3.MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN PELAYANAN
KESEHATAN YANG BERMUTU MERATA, DAN
TERJANGKAU
4.MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
INDIVIDU,KELUARGA DANMASYARAKAT SERTA
LINGKUNGANNYA
1. DEPKES RI
2. Dinas Kesehatan Propinsi
3. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
4. Provider Pelayanan Kedokteran
Gigi
5. Profesi terkait (PDGI,PPGI)
6. Asuransi Kesehatan
TUJUAN
1.Terselenggaranya pelayanan kedokteran gigi
yang terstandarisasi dengan mutu,Keamanan,
biaya yang terkendali serta relevanan kebutuhan
masyarakat
di
tingkat
dengan
pelayanan
kesehatan primer.
2. Terselenggaranya pembinaan, pengendalian
dan evaluasi teknis fungsional atas penyelengaran
pelayanan
kedokteran
gigi
penyelengaran
pelayanan kedokteran gigikeluarga
3. Tersedianya panduan untuk melaksanakan
tingkat propinsi, kota/kabupaten
Hakikat DGK
1. Punya keluarga binaan (KKB+AKB)
2. Mengenal keluarga binaan
3. Keluarga binaan setia
(berkesinambungan)
4. Pelayanan yang profesional - ramah
tamah, menyenangkan, tidak
menakutkan, tidak menyakitkan
(perawatan dini)
5. Seluruh keluarga yang sakit dan sehat
tertangani 100%
PRINSIP PELAYANAN
1.
2.
3.
4.
5.
Prinsip DGK
1. Sebagai upaya kesehatan perorangan
strata
pertama,
merupakan
pelayanan paripurna dalam bidang
kesgilut
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan kesgilut yang setinggitingginya dari pengguna jasa dalam
konteks keluarga. Caranya dicatat
dalam kartu rekam medik untuk
setiap individu dimasukkan dalam 1
arsip keluarga (family folder).
KELUARGA MANDIRI
ASUHAN
PELAYANAN
Diagnosa
Promosi
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Komunikasi
Edukasi
Ketrampilan medik gigi dasar
Manajemen
Rekam Medik
Rujukan
Ked&Ked. Gigi dasar
Identifikasi
faktor resiko
Deteksi dini
Gizi
Perilaku sehat
Perilaku Sakit
Monitoring
DHE
2.
3.
4.
5.
PEMBERI
PELAYAN
DGN
KOMITMEN
TINGGI
SERTA MENUNAIKAN TUGASNYA SECARA PROFESIONAL
DAN ETIS
UJUNG TOMBAK DAN SISTEM PELAYANAN KESH
NASIONAL DAN BERHADAPAN LANGSUNG
DGN
MASYARAKAT DAN SEBAGAI PENAPIS /PEMBERI
MASYARAKAT RUJUKAN
SEBAGAI KOORDINATOR DALAM PEMELIHARAAN KEHS
GIMUL PASIEN DAN KELUARGANYA SECARA HARMONIS
SEBAGAI MITRA YG BERETIKA DGN PASIEN DALAM
MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA RASIONAL DAN
MENGGUNAKAN TKG BERDASARKAN EVIDENCE BASED
DENTISTRY
PENGGALANG
PERAN
SERTA
MASY
DALAM
MENINGKATKAN KESH GIMUL
Drg. Keluarga :
1. Tenaga kes proaktif
mendatangi keluarga sesuai
indikasi perawatan serta asuhan
pel. Kedok. Gigi dasar
2. Melayani masy. unit keluarga
SUMBER DANA
Pembiayaan indonesia masih rendah,
rata-rata 2,2 %
WHO menhagnjurkan 5% dari
PBD/tahun
30 % pembiayaan dari pemerintah dan
70 % masyarakat swasta
Masyarakat yg memiliki jaminan
kesehatan 27,9% termasuk biaya
keluarga miskin
MANAGEMENT KESEHATAN
GIGI
Tergantung tersedianya dana dan
informasi, dukungan ilmu
pengetahuan danteknologi kesehatan
gigi serta administrasi keseshatan
gigi
STRATEGI
PEMERATAAN SARANA DAN TENAGA
KESEHATAN GIGI
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT MASIH RELATIF TINGGI
SEHINGGA KURANG TERJANGKAU
ALASAN BEROBAT KARENA KELUHAN
SAKIT GIGI
Kompetensi
Masalah kes gimul
- Faktor resiko
-Penyakit gimul
- sikap / perilaku
- pembiayaan
- lingkungan
-Pendidikan
NO
Kompetensi
1.
Fase janin
-tumbuh kembang
-Diet dan gizi
2.
Ibu /hamil
-Gangguan hormonal
-Penyakit gimul
-OH
-Perilaku & motivasi calon ibu
-Identifikasi resiko
-Modifikasi perilaku dan kebiasaan
3.
Anak-anak
-masalah klinis pedodonti
Kebiasaan buruk anak
Awal masalah maloklusi
-perubahan perilaku
-penatalaksanaan pasien anak
-diagnosis dini &perawatanyg tepat
-identifiksi faktor resiko
-orto lepasan
4.
Bapak/penyakit sistemik
-penyakit gimul
-merokok dan stres
-pembiayaan kes keluarga
-pengambilan keputusan keluarga
5.
MODEL PELAYANAN
DRG KELUARGA BESERTA TIMNYA
MELAKASANAKAN PRAKTEK UNTUK
PELAYANAN KELUARGA BINAANNYA
SEBAGAI MITRA KERJA TERGABUNG
DALAM SUATU SISTEM SEHINGGA
STANDAR KLINIK DAN ASURANSI
KESEHATAN YANG DIGUNAKAN
SESUAI DENGAN KONSEP DOKTER
GIGI KELUARGA
1.Konservasi
2.Pedodonsi
3.Periodonsia
4.Bedah mulut
5.Orthodonsi
6.Prostodonsi
7.Oral medicine
2.
MODEL
3. STANDAR PERIZINAN KEDOKTERAN GIGI
KELUARGA
Dokter gigi
keluarga
Praktek
kelompok
Kriteria
1. Dokter gigi yang mempunyai SIP (Surat
Ijin Praktek) dan telah mendapat
sertifikasi sebagai dokter gigi keluarga.
2. Perawat gigi yang mampu melakukan
asuhan kesehatan gigi dan mempunyai
SIK (Surat Ijin Kerja)
3. Tenaga administrasi yang terlatih di
bidang administrasi yang dapat juga
dirangkap oleh perawat gigi
Indikator:
1. Adanya SIP (Surat Ijin Praktek) dan
sertifikasi dokter gigi keluarga atas
nama yang bersangkutan dan telah
terdaftar di Depkes RI
2. Adanya SIPG (Surat Ijin Perawat
Gigi) atas nama dan SIK (Surat Ijin
Kerja) atas nama perawat gigi yang
terlibat dalam pelayanan dokter gigi
keluarga.
Standar 2
Agar tim dokter gigi keluarga dapat
bekerja dengan baik, diperlukan
manajemen sumber daya manusia.
Kriteria
Memiliki uraian tugas dan fungsi
yang jelas untuk masing-masing personil
Indikator
Adanya dokumen uraian tugas
danfungsinya.
Indikator
Adanya surat ijin tempat usaha Pemerintah
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Minimal ada 1 (satu) ruang praktek, 1 (satu) ruang
tunggu dan 1 (satu) WC / Toilet, yang bersih dan
tidak berbau
Luas ruang praktek minimal 2 x 3
Tiap ruangan memiliki cukup penerangan, cukup
ventilasi
Lantai ruangan tidak licin dari bahan yang kuat dan
kedap air, mudah dibersihkan.
Harus mempunyai alat pemadam kebakaran
Mempunyai fasilitas air bersih
Mempunyai fasilitas cuci tangan dan prosedur cuci
tangan.
Kriteria:
1. Memiliki prosedur untuk meniliai profil kesehatan gigi dan
mulut.
2. Memiliki prosedur perencanaan pelaksanaan promotif dan
preventif yang bersifat proaktif bagi peserta/pengguna
jasa
3. Memahami standar pelayanan medis kedokteran gigi.
4. Memahami prosedur penggunaan obat dan sarana
diagnostik yangbrasional.
5. Memiliki rekam medik yang sesuai dengan prinsip
pelayanan dokter gigi keluarga.
6. Memiliki prosedur yang mengatur proses rujukan, meminta
persetjuan tindajakan medis, informasi lain yang berkaitan
dengan pelayanan dan tindakan medis.
7. Memiliki jejaring kerjaasama dengan sarana pelayanan
kesehatan rujukan.
Indikator
Adanya dokumen SOP penilaian profil
kesehatan pesderta/pengguna jasa/kesehatan
keluarga binaan.
Adanya dokumen SOP pelaksanaan Adanya
dokumen SOP yang upaya promotif dan
preventif yangbersifat proaktif termasuk media
edukasi kesehatan.
Adanya dokumen/buku standar pelayanan
kedokteran gigi .
Adanya formulir rekam medik gigi.
Adanya dokumen kerja sama dengan sarana
pelayanan rujukan yang ditunjuk.
Indikator:
1. Adanya pedoman penyelenggaraan.
2. Adanya informasi tentang jadwal
pelayanan, jenis pelayanan yang jelas.
3. Adanya pedoman pola tarif pelayanan
dan analisa biaya.
4. Adanya dokumen peraturan tentang
hak dan kewajiban pasien.
5.Adanya formulir neraca keuangan..
cukup
Dikelola dengan efisien
Adil dan berkelanjutan
transparan
akuntabel
syarat
jaminan
Asuhan:
Faktor resiko
Penyakit gigi dan mulut
Sikap/perilaku
Pembiayaan
Lingkungan
Pendidikan
Drg keluarga
Pelayanan:
Prev. prom.
Ketrampilan medik
terintegrasi,
efisien
Holistik
Berkesinambungan
Etis
Efektis biaya
Drg. Keluarga
Asuhan
Diagnosa
Identifikasi faktor resiko/deteksi dini
Drg keluarga
Prev. kuratif
dan rehabilitatif:.
Ketrampilan medik
terintegrasi,
efisien
Holistik
Berkesinambungan
Etis
Efektis biaya
Masalah kesehatan
kesgilut pada keluarga:
Faktor resiko
Penyakit gigi dan mulut
Sikap/perilaku
Pembiayaan
Lingkungan
Pendidikan
MENEKAN TINGKAT
KESAKITAN DAN
INFEKSI
MEMPERLUAS BIDANG
GARAPAN
PEMERATAAN
PENYEBARAN TENAGA
KESEHATAN
MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN DALAM
PEMBIAYAAN
PELAYANAN
KESEHATAN
MENINGKATKAN PERAN
SERTA AKTIF
MASYARAKAT
MEMPERBAIKI
MANAJEMEN
PELAYANAN &
INFORMASI
SISTIM PEMBIAYAAN
1. DIKELOLA SECARA EFISIEN, ADIL &
BERKELANJUTAN, TRANSPARAN
2. SISTIM JAMINAN SHG KEBUTUHAN DASAR
KESEHATAN TERPENUHI, MUTU DAN
BIAYANYA TERKENDALI
3.JAMINAN PEMBIAYAAN DPT MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM
MEMPEROLEH DAN MEMBIAYAAN SERTA
MEMBENTUK BUDAYA PERILAKU HIDUP
SEHAT
SIP
DINAS KESEHATAN KOTA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KERJA SAMA
PUSKESMAS
RUMAS SAKIT
b. Instrumentarium
1. Alat diagnostik
a.Tangkai kaca mulut 6 buah
b.Pinset dental 6 buah
c.Sonde lengkung 6 buah
d.Excavator berujung dua 6 buah
2. Alat Konservasi
a. Instrumen plastis berujung dua 3 buah
b. Penumpat semen berujung dua
(kecil)3 buah
c. Burniser besar 3 buah
d. Burniser kecil 3buah
e. Penumpat amalgam besar berujung 2
f. Plastik 3 buah
g. Pengaduk semen berujung 2, 3 buah
h. Pistol amalgam 1 buah
i. Glass Slab /plat 2 buah
Korentang 1 buah
Dappen glass 1 buah
Contra Angle Handpiece 2 set
Contra Angle mikromotor 1 buah
Bite Fork 1 buah
Rubber Bowl and Spatula1 buah
Shade Guide-akrilik buah
Sendok cetak 1 set
Mangkuk Ginjal1 buah
Lidokain HCLLidokain HCLinj infiltr 1%, ktk 100 ampulinj infiltr 1%, ktk 100 ampul@ 2 ml@ 2 ml
MaskerMasker
Snal jas
Finger pritector
Alat dan bahan untuk DHE
Alat peraga, model rahang + sikat gigi 1
buah
Sikat gigi, pasta gigi, fluor, disclosing1 set
Poster, leaflet, brosur, booklet 1 set
Tulisan ilmiah, populer di majalah
DesinfektanDesinfektansecukupnyasecukupnya
ILMU PENCEGAHAN
PENGERTIAN
Ilmu pencegahan kedokteran gigi adalah ilmu dan
keterampilan untuk mencegah penyakit gigi selama
mungkin seumur hidup agar tercapainya kesehatan
yang baik atau Preventive dentistry (kedokteran gigi
pencegahan) dapat juga didefinisikan sebagai
keseluruhan tindakan pelayanan kedokteran gigi yang
di dalam tindakan pelayanan tersebut melibatkan
peran perorangan maupun komunitas dalam upaya
untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan
mulut.
TUJUAN PENCEGAHAN KG
1. Untuk mencegah timbulnya penyakit pada gigi dan
mulut
2. Untuk mencegah agar tidak menjadi lebih parah
dan
berlarut
3. mencegah / mengurangi cacat
Untuk mendapatkan suatu keadaan, dimana gigi
tersebut tidak terkena penyakit, sehat, dan teratur
PRIMER
1. Peningkatan
kesehatan
- Penyuluhan
- Nutrisi yang baik
- Kebersihan mulut
2. Perlidungan khusus:
- Penggunaan Fluor
- Pit & Fissure
sealant
SEKUNDER
a. Diagnosa sedini
mungkin
b. Membatasi penyakit :
penambalan gigi
berlubang kecil yang
kasat mata.
PSA apabila kariesnya
sudah terlalu dalam &
besar.
pencabutan karena
akan menyebabkan
sakit yang meningkat.
TERTIER
menghalangi
perkembangan
ketidakmampuan,
kondisi, atau gangguan
sehingga tidak
berkembang ketahap
lanjut sehingga
membutuhkan
perawatan yang
intensif.
Karakteristik lingkungan
indikator karies tinggi
1.
2.
3.
4.
Penggunaan fluor
Riwayat sosial
Kebiasaan makan
Kesehatan umum
Peggunaan fluor
Dengan fluoridasi air minum
Konsentrasi optimum yang dianjurkan 0,7
1,2 ppm
Anak-anak pemberian tablet fluor sbesar 1
mg /hari
Sikat gigi dengan odol
Obat kumur mengandung fluor dengan NaF
0,05%
Pemberian varnish fluor
Indikator
resiko karies
Resiko rendah
Resiko sedang
Resiko tinggi
1. Kondisi klinis
Karies 24 bulan
terakhir
Karies selama 12
bulan terakhir
Tidak ada
demineralisasi
Satu area
demineralisasi
Satu area
demineralisasi
Tidak dijumpai
plak
gingivitis
Dijumpai plak pd
gigi ante
Banyaknya
jumlah S.mutans
Menggunakan
alat orto
1.DHE
2.PENGUNAAN FLUOR
3.PIT DAN FISSURE
SEALANT
Tindakan pencegahan
meliputi :
Penggunaan fluor
dan khlorheksidin
Penggunaan
silen
MANFAAT FLUOR
1. Selama pembentukan gigi, fluorida
melindungi email
2. Pembentukan anamel yang lebih baik dg
kristal yg resisten thd asam
3. Pemberian yg optimal, kristal besar,
kandungan karbonatlebih rendah
( kalarutan pd asam berkurang )
4. Pengurangan jumlah dan ukuran daerah
yg menyebabkan akumulasi plak
DIAGNOSIS
Diagnosis berguna merencanakan
& melaksanakan perawatan
Diagnosis tepat, perencanaan &
pelaksanaan perawatan tepat
DIAGNOSIS KARIES
Telah berkembang dengan alat-alat
canggih
Klinis sebaiknya dikeringkan
Diperiksa kuadran demi kuadran
Penerangan yang baik
Sonde tumpul tanpa tekanan
Diagnosis radiografis
TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa mampu menjelaskan
perizinan, SDM dan sarana dan
prasarana
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
health education
3. Mahasiswa mampu menjelaskan
fissure sealant
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
flour
5. Mahasiswa mampu menjelaskan
pembiayaan
standar
dental
pit dan
aplikasi
sistim
PELAKSANAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Perkenalan diri
Menjelaskan tujuan ceramah
Menjalankan pokok masalah yang akan dibahas
Menyampaikan materi ceramah dengan suara yang
jelas dan bahasa yang mudah dimengertii
Pandangan penceramah dalam penyampaian materi
merata keseluruh sasaran
Bila bisa selingi dengan humor
Gunakan alat peraga untuk mempermudah
pengertian
Berikan kesempatan pada sasaran untuk bertanya
Jawablah pertanyaan sasaran dengan jelas
CERAMAH
PERSIAPAN
1. Menentukan tujuan
2. Menentukan sasaran
3. Mempersiapkan materi
4. Topik yang dikemukakan hanya satu
masalah sesuai dengan kebutuhan sasaran
5. Mempersiapkan alat peraga yang sesuai
dengan topik
6. Menentukan waktu dan tempat
7. Mempersiapkan bahan bacaan jika
diperlukan
Menetapkan tjuan
Penentuan sasaran
Menyusun materi/isi penyuluhan
Memilih metode yang tepat
Menentukan jenis alat peraga yang
akan di gunakan
6. Penentuan kriteria evaluasi
Langkah-langkah dalam
penyuluhan kesehatan
1. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat
2. Menetapkan masalah kesehatan
masyarakat
3. Memperioritaskan masalah yang terlebih
dahulu ditangani melalui penyuluhan
kesehatan masyarakat.
4. Menyusun perencanaan penyuluhan
5. Pelaksanaan penyuluhan
6. Penilaian hasil penyuluhan
7. Tindak lanjut dari penyuluhan
USIA
SIFAT
KETERANG
AN
1 1,5
TAHUN
SEPENUHNYA TERGANTUNG
PADA ORTU
36
TAHUN
8 10
TAHUN
10 12
TAHUN
12 - 14
tahun
METODE PENYULUHAN
PENDEKATAN SUGESTIF
PENDEKATAN PERSUASIF
Dental health
education
Mengosok
gigi
Penyuluhan
diet
Petunjuk
flossing
Penyuluhan
kesehatan gigi
Penyuluhan
kesehatan gigi
disekolah