Anda di halaman 1dari 63

H E M AT O LO G Y

dr. Zulfian SpPK

Fakultas Kedokteran
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG

PLASMA: :
PLASMA
H

H
EE
M
M
SERUM:O
:
SERUM
O
CAIRANTANPA
TANPA
CAIRAN
S
FAKTORS
PEMBEKU
FAKTOR
PEMBEKU
TT
AA
SS
II
SS
CAIRAN++
CAIRAN
FAKTORPEMBEKU
PEMBEKU
FAKTOR

BUFFYCOAT
COAT
BUFFY

KIMIAKLINIK
KLINIK: :
KIMIA
GLUKOSA.LIPID,
LIPID,PROTEIN,
PROTEIN,UREUM
UREUM, ,KREATINI
KREATIN
- - GLUKOSA.
ASAMURAT,
URAT,DSB
DSB
ASAM

ENZIMKLINIK
KLINIK: :
ENZIM
TRANSAMINASE,CPK,
CPK,AP,
AP,KO
KO
- - TRANSAMINASE,
LINESRTERASE
LINESRTERASE
HORMON: :
HORMON
ADH,PRL,
PRL,LH,
LH,
, INSULIN,ADH,
- - TT3,3,TT44, INSULIN,
ESTROGEN.PROGESTERONE
PROGESTERONE
ESTROGEN.
AGDA&&ELEKTROLIT
ELEKTROLIT: :
AGDA
pH,PO
PO2,PCO
PCO,HCO
Na.K,
K,Cl,
Cl,
2,HCO-3, ,Na.
- - pH,
2,
2
3
++
CA++
CA
IMUNOLOGI/SEROLOGI :
- Widal, CRP, Hepatitis, TORCH,
HIV, Gol Darah, Tes VDRL ,ASTO
HEMATOLOGI: :
HEMATOLOGI
ERITROSIT
- - ERITROSIT
LEKOSIT
- - LEKOSIT
TROMBOSIT
- - TROMBOSIT

Hematology adalah : ilmu tentang sel darah dan jaringan pembentuk darah
yang merupakan sistem organ terbesar dalam tubuh manusia
Berat darah manusia 6-8% dari berat total tubuh manusia berada dalam
cairan yang disebut plasma
Darah terdiri dari unsur 1. cairan
2. sel darah : eritrosit
lekosit
trombosit

Plama sebagai cairan fungsi utmanya adalah transportasi zat yang terlarut
didalam nya
Dalam perjalanannya sel darah merah tetap dalam sirkulasi, sedang lekosit
dapat keluar dari pembuluh darah berfungsi sbg pertahanan tubuh terhadap
benda asing yang masuk kedalam tubuh , trombosit mempnyai fungsi pada
proses penyumbatan luka pd dinding pembuluh darah
Dalam plasma dijumpai zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan zat yang
dieksresikan melalui organ ekskretori misalnya ginjal, kulit dsb
Hematologi adalah ilum yang mempelajari sel darah baik normal maupu yang
abnormal

H E M ATO P O ES I S

Primitif ; - Yolk Sac berperan mulai 19 hari setelah gestasi sampai mgg 8

12
Defintif : Hepar bulan ke 2 samapi bulan ke 6 (merupakan tempat
hemopoesis penting )
Spleen antara bulan 4-8
Sumsum tulang mulai jelas pd bulan ke 5
Intrauterin dibagi menjadi stadium mesoblastik
hepatic
myeloid
Neonati Sejak minggu ke 3 setelah lahir : sumsum tulang merupakan satu
satu nya tempat hemopoesis
Hati dan limpa menghasilkan sel darah pada keadaan tertentu bila
sumsum tulang tidak mampu memproduksi isel darah misalnya pada
anemia hemolitik dan leukemia
Pada orang dewasa normal medular satu-satunya organ yg memproduksi
sel darah

JANIN

H
E
M
A
T
O
P
O
E
S
I
S

DEWASA

Yolk Sac
Hati
&
Limpa

5
BULAN

10

20

30
TAHUN

40

50

Pendewasaan sel darah

Sel muda biasanya berukuran lebih besar dan menjadi kecil bila menjadi
dewasa
Inti sel mudanya umumnya besar dan menjadi kecil bl sel mejadi dewasa
bahkan hilang pada saat dewasa (eritrosit)
Sitoplasma sel muda biasanya berwarna biru dan banyak mengandung
RNA (biasanya pd pengecatan berwarna biru) dan selanjutnya pada proses
pendewasaan warna birunya berkurang dan cenderung menjadi merah
Kromatin inti pada blast mengandung DNA pd pengecatan mempunyai
affinitas terhadap warna merah, pd proses pendewasaan kromatin berwar
na merah muda dan menjadi lebih padat dan biru
Struktur kromatin memberi petunjuk stadium pendewasaan sel, sifat ini le
bih penting dari ukuran dan warna sel
Nukleoli dalam inti memberi petunjuk bahwa sel tersebut adalah sel muda
dan adanya kegiatan aktif dan ber-proliferasi
Sitoplasma pd blast sering sekali tidak mengandung granula
Bnetuk sitoplasma sel blast sering sekali bersifat tdk rata, ada tonjolan 2
Waktu mitosis bentuk inti sering sekali tidak teratur

Urutan
Urutan maturasi
maturasi

A Perubahan ukuran
sel
Perubahan inti sel
Perubahan kromatin
inti

Pematangan sel darah


merah

Dalam mempelajari sel-sel darah pada pemeriksaan darah perlu


diperhatikan 3 S
I. Size : Sitoplasma maupun inti akan mengalami pengecilan
II. Shape : Inti akan memperoleh identasi (lekukan) selanjutnya
menjadi lonjong akhirnya segmentasi
III. Staining : Inti yang halus pada stadium muda selanjutnya
kromatin menjadi kasar pada stadium lebih dewasa

Sumsum tulang adalah suatu lingkungan khusus untuk pertum


buhan sel darah, bila sel-sel dalam sumsum tulang sudah maatng
dan siap beredar ke sirkulasi, sel-sel tersebut akan melalui
jendela halus si sel-sel endotel dan masuk kedalam sinus-sinus
vena, proses ini dirangsang oleh releasing factor, seperti fragmen ke
tiga dari komplemen, hormon glukokortikoid, steroid, andore genik
dan endotoksin.
Proses ini difasilitasi oleh sejumlah adhesi nolecule yang
ditampilkan diperrmukaan sel sebelum sel-sel tsb keluar
Semua sel darah berasal dari sel bakal (stem cell) hematopoetic pluri
potensial
Sel pluripotensial akan mengalami pematangan mengikuti jalur yg
secara morfologis dan fungsional berbeda

o
o
o

PEMBENTUKAN SEL DARAH

PLURIPOTENSIAL SEL

SEL STEM MIELOID


SEL STEM LIMFOID

MEGAKARIO
BLAST

MIELOBLAST

ERITROBLAST

LIMFOBLAST

TROMBOSIT

ERITROSIT

MONOBLAST

SEL B

NETROFIL
BATANG
SEL PLASMA

SEL T

EOSINOFIL
NETROFIL SEGMEN

BASOFIL

MONOSIT

ANTIBODI

Gambar Eritrosit

Urutan sel
sel pembentukkan
pembentukkan eritrosit
eritrosit
Urutan
Rubriblast

Proerythroblast

Pronormoblast

Prorubricyte

Basophilic erythroblast
Early erythroblast

Basophilic normoblast
Early normoblast

Rubricyte

Polychromatophilic erythroblast
Polychromatophilic erythroblast
Intermediate erythroblast

Polychromatophilic normoblast
Polychromatophilic normoblast
Intermediate normoblast

Metarubricyte

Orthochromatic erythroblast
Acidophilic erithroblast
Normochromic erythroblast
Late erythroblast

Orthochromatic normoblast
Acidophilic normoblast
Late normoblast

Diffusely basophilic erythrocyte

Polychromatophilic erythrocyte
Polychromatic erythrocyte
Proerythrocyte
Reticulocyte

Reticulocyte

Erithrocyte

Erithrocyte

Erithrocyte

Rubriblast,
Rubriblast, Pronormoblast,
Pronormoblast, Proerythroblast
Proerythroblast
Merupakan urutan erithrocyte paling awal
Mirip dengan sel yang akan berdiferensiasi
lainnya atau "blast"
Nukleoli biasanya dapat dilihat
Kromatin linier dan berbatas jelas
Bentuk yang sangat awal sitoplasma
berwarna biru, dalam bentuk lan jut dilapisi
warna kemerahan, yg disebabkan adanya
hemoglobin yg akan memberi warna
mempunyai warna unik gelap dan biru yang
menyerupai plasmocyte

Rubriblast/Proeritroblas/Rubribla
st(1)

Ukuran: 15 - 25 m
Bentuk: bulat, kadangkadang oval
Warna sitoplasma: biru
tua dengan halo sekitar
inti
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin: butir
kasar
Rasio inti/sitoplasma:
tinggi
Nukleolus: hampir tak
terlihat, relatif besar
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 5%
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000

Catatan: Dua proeritroblas khas terlihat di tengah gambar. Juga, dua eritroblas polikromatik dan
dua eritroblas eosinofilik. Satu plasmosit dengan struktur kromatin berbeda dan rasio
inti/sitoplasma lebih rendah berbeda dari eritroblas polikromatik di dekatnya 1.proeritroblas
2.normoblas polikromatik 3.normoblas piknotik 4.monosit 5.plasmosit 6.basofil 7.limfosit

Pronormblast/Proeritroblas/Rubriblast (2)
Catatan: Anak panah
menunjukkan
proeritroblas. Juga
ada 9 eritroblas
muda dan dua
plasmosit yang harus
dibedakan
dari
.
eritroblas basofilik
1.basofilik
normoblast 2.normoblas polikromatik
3.normo-blas
piknotik 4.plasmosit
5.eosinofil
6.promielosit
7.metamielosit
neutrofil

Prorubricyte = Polychromatophilic erythroblast/normoblast

Merupakan differensiasi dari rubriblast dgn


bertambah kasarnya pola kromatin unti dan tdk
jelasnya atau tidak adanya nukleoli
Sitoplasma mengandung bervariasi kandungan
hemoglobin yang menyebabkan warna kemerahan,
tetapi masih didominasi warna biru
Biasanya ukurannya lebih kecil dari rubriblast

Normoblast basofilik
(dini) /Prorubricyte (1)

Ukuran: 13 - 18 m
Bentuk: bulat, kadang
berubah bentuk
Warna sitoplasma:
biru tua
Granularitas: tidak
ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin: gelap,
awal kondensasi
Rasio
inti/sitoplasma: tinggi
Nukleolus: tidak
terlihat
Distribusi darah:
tidak ada ;sumsum
tulang: 1 - 7 %
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000

Catatan: Eritroblas basofilik dini, kromatin mulai memperlihatkan tanda-tanda maturasi dan
sitoplasma tidak mengandung halo perinuklear yang nyata. Di samping itu, terlihat 9 eritroblas lain
dari berbagai stadium maturasi. 1.normoblas polikromatik 2.normoblas piknotik 3.mielosit neutrofil
4.metamielosit neutrofil 5.neutrofil batang 6.limfosit 7.megakarioblas 8.eosinofil

Normoblas basofilik(dini)
/Prorubricyte (2)

Catatan: Eritroblas
basofilik eritroblas
dengan
kondensasi
kromatin tengah
berlangsung dan
tanpa ada zona
perinuklear .
Dalam gambar
juga ada 10
eritroblas
polikromatik dan
eosynofilik.
1.normoblas
polikromatik
2.normoblas
piknotik 3.limfosit
4.mieloblas
5.promielosit
6.mielosit neutrofil
7.metamielosit
neutrofil 8.monosit

Rubricyte
Rubricyte

Lebih kecil dari prorubricyte


Mengandung lebih banyak sitoplasma, dgn
campuran bervaria si warna merah dan biru
Kromatin inti makin kasar dan memadat secara
irreguler
Nukleoli makin tidak terlihat

Rubricyte/Normoblas
polikromatik (dini)(1)
Ukuran: 10 - 15 m
Bentuk: bulat,
kadang-kadang
berubah bentuk
Warna sitoplasma:
abu-abu
Granularitas: tidak
ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin:
gelap, kondensasi
tegas
Rasio
inti/sitoplasma:
sedang
Nukleolus: tidak
terlihat
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: 2 18 %
satu
Pewarnaan:
Catatan: eritroblas polikromatofilik yang ditunjuk merupakan salah
dari 13 MGG
Perbesaran:
prekursor eritroblas yang ada. 1.proeritroblas 2.basofilik normoblast
3.normoblasx1000

polikromatik 4.normoblas piknotik 5.metamielosit neutrofil 6.neutrofil batang 7.limfosit

Rubricyte/Normoblas polikromatik/ (dini)(2)

Catatan: Kedua sel


yang ditunjuk anak
panah adalah sel
polikromatofilik.
Dalam gambar juga
ada 12 eritroblas
lain pada berbagai
stadium maturasi,
termasuk satu
dengan inti yang
membelah.
1.normoblas
polikromatik
2.normoblas
piknotik 3.basofilik
normoblast
4.plasmosit
5.megakarioblast
6.metamielosit
neutrofil 7.limfosit
8.monosit
9.normoblas
polikromatik dalam
stadium

Metarubricyte

Sitoplasma didominasi dan


sedikit warna residu warna biru
Nukleus relatif kecil, dan
bergumpal secara tdk linier atau
adanya nukleus yg berdegenerasi

Metarubricyte/Normo
blas piknotik(tua)(1)

Catatan: Anak panah menunjuk satu dari lima eritroblas


eosinofilik. 1.normoblas piknotik 2.normoblas polikromatik
3.mieloblas 4.promonosit 5.neutrofil segmen 6.eosinofil
7.neutrofil batang 8.mielosit neutrofil

Ukuran: 8 - 12 m
Bentuk: bulat, sering
berubah bentuk
Warna sitoplasma:
merah jambu atau sama
dengan eritrosit
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin:
kondensasi gelap dan
pekat
Rasio inti/sitoplasma:
rendah
Nukleolus: tidak terlihat
Distribusi
darah: tidak terlihat
sumsum tulang: 5 - 15 %
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x 1000

Metarubricyte/Normoblas piknotiktua (2)

Catatan: Yang
ditunjuk anak panah
adalah eritroblas
eosinofilik. Di
samping itu, dalam
gambar terdapat 19
eritroblas lain dan
satu prekursor
eritropoiesis pada
stadium
pembelahan.
1.normoblas
piknotik
2.normoblas
polikromatik
3.eritro-blas dalam
stadium
pembelahan
4.plas-mosit
5.limfosit 6.
metamielosit
neutrofil 7.neutrofil
batang
8.promielosit

Reticulocyte

Sel sudah kehilangan inti tetapi masih mempunyai warna


ke biru biruan karena adanya ribosome
Lebih besar dari dari erithrocyte
Sel yang basofilik secara diffus, bila dicat dengan metilen
blue atau pengecatan supravital
Adanya struktur granulofilamentous disebut sebagai
retikulosit
Selanjutnya 1-2 hari dalam sum-sum tulang dikeluarkan
dalam sirkulasi kedarah perifer dan limpa selama 1-2 hari
untuk proses pematangan

PolychromasiRetikul
osit(1)
Ukuran: 8 - 12 m
Bentuk: bulat
Warna
sitoplasma: pucat
Granularitas:
granul tunggal
atau multipel,
pekat, lembayung
Bentuk inti: tidak
ada
Distribusi dalam
darah: 0.5 - 1.5 %
dari jumlah
eritrosit
Pewarnaan:
supravital, dengan
Cresyl blue
Perbesaran: x
1000

Catatan: Retikulosit yang ditunjuk mengandung granul halus ( sisa zatzat ribonukleat). Dalam gambar ada 6 retikulosit

Polikromasi/Retikulosit(2)

Catatan: Sel yang


ditunjuk adalah
retikulosit yang
dengan
pewarnaan MayGrunwald-Giemsa
Pewarnaan
berbeda dengan
eritrosit dewasa.
Sel yang ditunjuk
lebih besar, zona
perinuklear tidak
ada dan bersifat
polikromatik

Normosit

Catatan:
Gambar
memperlihatkan
eritrosit normal
terlihat pada
bagian slide yang
tepat. Hanya
sedikit eritrosit
yang tumpang
tindih, tetapi
pada semua sel
lain ada halo
sentral yang
jelas. Di antara
eritrosit terlihat 4
trombosit normal.

Basophilic stippling(2)

.
Catatan: Sel
dengan basophilic
stippling. Juga ada
anisositosis.

Eritrosit
Bentuk disk bikonkaf
ukuran 6-8 dengan
ketebalan 1,5 -2,5
Bentuk bulat dengan
batas jelas yang rata
Bgn tengah lebih pucat
dari bagian pinggir

Kelainan
Kelainan Eritrosit
Eritrosit
Berdasarkan warna :
Berdasarkan warna :
Anisokromia
Anisokromia: :
Normokron
Normokron
Hipokrom
Hipokrom

Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan Bentuk
Poikilositosis
Poikilositosis

Berdasarkan ukuran :
Berdasarkan ukuran :
Mikrositer
Mikrositer
Makrositer
Makrositer

Kelainan Bentuk Eritrosit

Mikrosit(1)

Ukuran: < 6 m
Distribusi:
dalam darah :<
10 % dalam
darah
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x500

Catatan: Eritrosit
dalam gambar
adalah mikrosit
dan diameternya
jauh lebih kecil
daripada
diameter limfosit
kecil (10-12 m).
Eritrosit bersifat
hipokrom.
Trombosit normal

Mikrosit(2)
.

Catatan: Eritrosit
dalam gambar
kebanyakan adalah
mikrosit dan
diameternya jauh
lebih kecil daripada
diameter limfosit
kecil (10-12 m).
Derajat
hemoglobinisasi
cukup. Trombosit
normal dan ada
satu ovalosit .
1.mikrosit
2.normosit

Makrosit(1)

Ukuran: 9 - 12 m
Distribusi
dalam darah: <
10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
500
Catatan: Terlihat
banyak makrosit
(besarnya
sebanding dengan
limfosit yang
terletak di tengah
dalam gambar ini.
Juga ada 3 sel
sasaran (3 target
cell), sedikit
ovalosit dan
trombosit normal.

Makrosit (2)

Catatan: Anak
panah
menunjukkan
normosit.
Kebanyakan
eritrosit adalah
makrosit
(bandingkan
dengan limfosit). 5
ovalosit terlihat.
1.makrosit
2.eliptosit

Megalosit(1)

Ukuran: > 12 m
Distribusi
dalam darah: <
2 % dari eritrosit
dalam darah
normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x500

Catatan: Contoh
tipikal dari anisosi
tosis eritrositt.
Anak panah menun
juk satu dari enam
megalosit. Juga ba
nyak terlihat makro
sit dan mikrosit.

Pernicious Anemia, Sum-sum tulang

Anisositosis

Definisi: Terdapat
sekaligus mikrosit,
makrosit dan
normosit dalam
darah
Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran:: x500
Catatan:
Anisopoikilositosis
eritrosit. Satu
megalosit dan banyak
makrosit dan mikrosit.
Di antara poikilosit
terlihat skistosit dan
ovalosit . Limfosit kecil
bisa digunakan
sebagai pembanding
Ukuran

Hipokromia (1)

Definisi: Pucat
berlebihan pada
bagian tengah
eritrosit, melebihi
sepertiga diameternya.
Disebabkan
hemoglobinisasi yang
tidak adekuat
Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam darah
normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x500

Catatan: Kebanyakan sel


memperlihatkan halo sangat
besar (sel hipokrom), yang
mencapai lebih daripada
sepertiga diameternya.
Hanya sedikit sel yang
normosit.

Hipokromia(2)

Catatan:
Hipokromia.
Hanya sedikit
sel normosit,
lebih dari itu
mikrositosis
dan banyak
ovalosit.

Polikromasia(1)

Definisi: teritrosit
mengambil
pewarnaan basa dan
asam sehingga
terlihat agak
lembayung. Ini
disebabkan adanya
asam ribonukleat di
dalam sel. Sel-sel ini
adalah retikulosit.
Distribusi dalam
darah: < 1.5 % dari
eritrosit dalam darah
normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x500

Catatan: Polikromasia intensif.. Di dekat sel yang ditunjuk anak panah, 3 sel lainnya
memperlihatkan polikromasia . Semua sel ini adalah mikro-, makro atau megalosit dan
tidak memperlihatkan zona perinuklear. Dalam perkembangannya ini sesuai dengan
Retikulosit. Juga cukup banyak anisositosis dan satu sel dengan basophilic stippling.
Trombosit normal. 1. eritrosit polikromatik 2.basophilic stippling

Eliptosit Ovalocyte (1)

Definisi:
eritrosit
berbentuk oval
atau lonjong
Distribusi
dalam darah: <
10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x1000
Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah ovalosit.
Juga ada satu
sel sasaran.

Eliptosit Ovalocyte (2)


Catatan:
Ditunjuk oleh
anak panah
sebuah ovalosit
yang lonjong,
kadang-kadang
disebut sel
seperti pensil. Di
samping itu
terlihat 6 ovalosit
lainnya yang
tidak begitu
lonjong. Juga
jelas anisositosis.
Trombosit
normal.

Lakrimosit (Tear Drop)

Lakrimosit (Tear Drop)


Catatan: Dalam
gambar terlihat 3
lakrimosit. Dis
samping itu ada
ovalosit dan
anisositosis.
1.lakrimosit
2.elliptosit

Akantosit
Catatan:
Dalam gambar
terklihat satu
akantosit. Di
samping itu
ada ovalosit
dan ekinosit .
1.burr-cell
2.elliptosit

Burr cells /ekinosit(1)

Definisi:
Eritrosit dengan
tonjolan
sitoplasma
yang teratur.
Sel biasanya
bikonkaf.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000

Catatan: Terlihat
banyak ekinosit,
ada satu eritrosit
normal di antara
nya.

Burr cells /ekinosit(1)

Definisi:
Eritrosit dengan
tonjolan
sitoplasma
yang teratur.
Sel biasanya
bikonkaf.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
Catatan: Terlihat
1000
banyak ekinosit,
ada satu eritrosit
normal di
antaranya.

Skistosit

Definisi:
Eritrosit dengan
bentuk tidak
teratur
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: skistosit
yang ditunjuk
adalah satu dari
6 yang terlihat
dalam gambar.
Juga ada
anisositosis.
1.skistosit
2.mikro-sit

Stomatosit

Definisi:
eritrosit dengan
daerah pucat
memanjang
Distribusi
dalam darah: <
5% dari eritrosit
dalam darah
normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000

Catatan: Dalam
gambar ada
beberapa
stomatosit dan 3
trombosit normal.

Sferosit

Definisi: ferosit
memiliki diameter
lebih kecil
daripada normal;
tanpa halo di
tengah dan
berwarna lebih
gelap.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Dua
sferosit dengan
diameter lebih
kecil daripada
eritrosit normal ,
tidak ada halo
dan warna lebih
gelap

Cincin Cabot (1)

Definisi: cincin yang


terbentuk karena
kegagalan
eritropoiesis.
Mungkin terbentuk
dari bagian
kumparan mitosis
(a mitotic spindle)
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000

Catatan: Cincin
Cabot ditunjuk
anak panah. Juga
anisositosis
eritrosit dan
beberapa
stomatosit.

Eritroblas dalam darah

Definisi: Sel dengan


inti padat dan
gelap seperti
yang terdapat
dalam sumsum
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada. Hanya
ada dalam darah
neonatus.
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Eritroblas
Polikromatofilik
dalam darah. Juga
banyak trombosit
agranular dan
ssedikit anisositosis
yang sukar dinilai
dalam gambar ini

Howell-Jolly bodies(1)

Definisi:
fragmen kromatin
bulat yang
tinggal dalam
sitoplasma
eritrosit dewasa
yang diakibatkan
pembelahan
abnormal
dari.eritroblas
Distribusi
dalam darah:
normal tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000 Dalam
Catatan:
gambar ada 3
sel dengan
Howell-Jolly
bodies

Leptosit = Anulosit

Definisi: Eritrosit
dengan daerah
tengah pucat
yang besar dan
daerah
sitoplasma yang
tipis. Diameter
sel ini lebih besar
daripada eritrosit
normal tetaoi
volumenya sama
Distribusi
dalam darah:
normal tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000

Catatan: anak
panah menunjuk
anulosit yang khas.
dengan halo
perinuklear besar
dan sitoplasma tipis.

Pappenheimers bodies(2)

.
Catatan: 6 eritrosit
berisi
Pappenheimers
bodies. Anisositosis
ringan dan 2 sel
sasaran.
1.Pappenheimer
bodies 2. sel
sasaran

Poikilositosis

Definisi:
Keberadaan
berbagai bentuk
sekaligus dari
eritrosit dalam
darah
Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x
1000

Catatan:
anisopoikilositosis
yang jelas dari
eritrosit dengan
adanya berbagai
bentuk. 1.sel sasaran
2.eliptosit
3.akantosit 4.sto
matosit 5.burr-cell 6.
eritrosit polikromatik

Sel sabit(1)

Definisi: Eritrosit
yang memanjang
dan melengkung
dengan dua
kutup yang
runcing.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Satu
drepanosit.
Anisopoikilositosis
jelas. Pewarnaan
eritrosit. kurang
baik

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai