Anda di halaman 1dari 17

Diskusi Kelas

Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.

Alif Syaiful Adam (14030184048)


Andika Habibatul H. (14030184050)
Fransiska Damayanti(14030184053)
Nia Rahmawaty (14030184056)

Diskusi Kelas
Diskusi kelas adalah kegiatan percakapan
ilmiah yang dilakukan oleh beberapa
siswa yang bergabung dalam suatu
kelompok, untuk saling bertukar pendapat
tentang suatu masalah atau bersamasama mencari pemecahan untuk
mendapatkan jawaban dan kebenaran
atas suatu masalah. (Suryosubroto ,1997:
179)

Hasil Belajar Diskusi Kelas


1. Pemahaman Konseptual
2. Keterlibatan dan Kesepakatan
3. Kemampuan berkomunikasi dan
proses berpikir

Kegiatan diskusi menyediakan


kesempatan bagi siswa untuk
mengatur pemikiran mereka sendiri
dan bagi guru untuk mengoreksi
pemikiran yang salah

Contoh Penataan Tempat Duduk pada


Saat Diskusi Kelas

Jenis-Jenis Diskusi Kelas


1. Whole group (lecture discussion)
Adalah diskusi kelompok utuh dimana
kelas di modifikasi menjadi satu kelompok
dengan posisi guru berada di hadapan
suatu kelas dan memberi informasi serta
pertanyaan kepada para siswa dan siswa
juga mengambil bagian dengan menjawab
pertanyaan. Kelas whole group lebih ideal
apabila jumlah anggotanya tidak lebih
dari 15 orang.

2. Buzz group
Suatu kelompok besar dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil, terdiri
atas 4-5 siswa. Tempat di atur agar siswa
dapat berhadapan muka dan bertukar
pikiran dengan mudah. Diskusi dilakukan
di tengah atau di akhir pelajaran dengan
maksud menajamkan bahan pelajaran
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.

3. Panel (round table discussion)


Suatu kelompok kecil, biasanya 3-6
siswa. Mendiskusikan satu objek
tertentu, duduk dalam susunan semi
melingkar, dipimpin oleh satu
moderator.

4. Syndicate group
Suatu kelompok kecil yang terdiri dari
3-6 siswa. Masing-masing kelompok
kecil melakukan tugas-tugas tertentu.
Guru menjelaskan garis besar suatu
masalah. Kemudian tiap-tiap kelompok
diberi tugas untuk mempelajari suatu
aspek tertentu.guru menyegiakan
referensi dan informasi.

5. Brainstorming group
Merupakan diskusi uraian pendapat, dimana setiap
kelompok menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai
segera.
6. Symposium
Merupakan diskusi dimana beberapa siswa
membahas tentang berbagai aspek dari sebuah
objek tertentu, dan membacakan di depan kelas
secara singkat (5-20 menit), kemudian di ikuti
dengan sanggahan dan pertanyaan dari para
pemdengar.

7. Colloquium
Merupakan diskusi dimana seseorang atau sumber
menjawab pertanyaan dari siswa, dan siswa
melakukan wawancara terhadap orang atau sumber
tersebut
8. Informal debate
Yaitu diskusi yang di lakukan dimana siswa
derhadapan satu sama lain dan membahas
perdebatan yang bersifat problematika bukan yang
bersifat actual.

9. Fish bowl
Siswa di bagi menjadi beberapa
kelompok, yang disebut sebagai
(kelompok dalam) mendiskusikan
suatu masalah tertentu, dan
kelompok lainnya (kelompok luar)
sebagai pendengar.

Pola Ceramah Kelas


1. Inisiasi : guru memberikan
pertanyaan mengenai materi yang
dipelajari
2. Respon : siswa mengangkat tangan
dan menjawab pertanyaan
3. Evaluasi : guru mengevaluasi
dengan memberikan pujian atau
mengoreksi respon siswa

Sintaks model pembelajaran diskusi


1. Mengklarifikasi tujuan dan
menyiapkan siswa
2. Memfokuskan diskusi
3. Mengadakan diskusi
4. Mengakhiri diskusi
5. Merefleksikan diskusi

Kelebihan Model Pembelajaran


Diskusi
Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan
dari berbagai sumber data.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu
problem bersama-sama.
Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui
atau menentang pendapat teman-temannya.
Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat,
kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil.
Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi terhadap pendapat yang bervariasi
atau mungkin bertentangan sama sekali.
Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara
saja tetapi juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh
pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan
bertambah luas.

Kelemahan Model Pembelajaran


Diskusi
Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya
hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat
didiskusikan.
Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu
uraian diskusi.
Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan
pendapat sehingga waktu akan terbuang karena
menunggu siswa mengemukakan pendapat.
Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh
siswa yang berani dan telah biasa berbicara. Siswa
pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan
kesempatan untuk berbicara

http://
ekaapriliyanti.blogspot.co.id/2011/1
2/model-pembelajaran-diskusi-kelas.h
tml

Anda mungkin juga menyukai