Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN OBAT

DALAM
INDUSTRI FARMASI
Dosen Pembimbing:
Drs. Lili Murselina Msi,Apt.

Disusun oleh :

Uthari Andam Dewi

Anita Sari

Nur Apriyani

Resty Wulandari

Apa yang akan kita


bahas ???

Apa industri farmasi ???

Apa saja landasan kebijakan


obat yang dikeluarkan
pemerintah ???

Bagaimana prosedur distribusi


obat ???

Apa itu Industri


Farmasi ???
Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.
1799/Menkes/Per/XII/2010
Industri Farmasi adalah badan
usaha yang memiliki izin dari
Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan
pembuatan obat atau bahan
obat.

Persyaratan izin industri farmasi


Menurut Permenkes RI No.
1799/Menkes/Per/IX/2010
1. Berbadan usaha berupa perseroan terbatas
2. Memiliki rencana investasi dan kegiatan pembuatan obat
3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
4. Memiliki paling sedikit 3 (tiga) orang apoteker WNI masingmasing sebagai penanggung jawab pemastian mutu, produksi, dan
pengawasan mutu
5. Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung
ataupun tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang kefarmasian
.

PENGERTIAN

Kebijakan
Aturan tertulis yang merupakan keputusan
formal organisasi, mengatur perilaku dengan
tujuan untuk mencapai tatanilai baru dalam
masyarakat.
Obat
Semua bahan tunggal atau campuran yang
dipergunakan oleh semua makhluk untuk
bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah,
meringankan, dan menyembuhkan penyakit.

TUJUAN KONAS

1. Ketersediaan, pemerataan, dan


keterjangkauan obat, terutama obat
esensial.
2. Keamanan, khasiat dan mutu semua
obat yang beredar serta melindungi
masyarakat dari penggunaan yang
salah dan penyalahgunaan obat.
3. Penggunaan obat yang rasional.

Kebijakan Obat
landasan kebijakan yang ditetapkan konas
1. Pemerintah bertanggungjawab atas
ketersediaan, keterjangkauan, dan
pemerataan obat esensial yang dibutuhkan
masyarakat.
2. Pemerintah dan sarana pelayanan kesehatan
bertanggungjawab untuk menjamin agar
pasien mendapat pengobatan yang rasional.

3. Pemerintah melaksanaan
pembinaan, pengawasan dan
pengendalian obat, sedangkan
pelaku usaha di bidang obat
bertanggungjawab atas mutu obat
sesuai dengan fungsi usahanya.
4. Masyarakat berhak untuk
mendapatkan informasi obat yang
benar.

Sasaran Kebijakan Obat yang


ditetapkan KONAS

Pembiayaan obat

Pengawasan obat

Ketersediaan dan
pemerataan obat

Penelitian dan
pengembangan

Keterjangkauan

Pengembangan
sumber daya
manusia

Pemantauan dan
evaluasi

Seleksi obat
esensial

Penggunaan obat
yang rasional

Kebijakan Industri
Farmasi
1.

Kelompok kebijakan yang tujuan utamanya


mendorong perkembangan industri di bidang farmasi

2. Industri dalam hal ini adalah sebagai sektor ekonomi


3. Kebijakan industri/sektoral di berbagai negara pada
umumnya berkembang lebih pesat dibanding kebijakan
iptek
4. Sebagai contoh :
Kebijakan tarif impor dan insentif ekspor komoditas
tertentu
Penetapaan harga dasar
Pengadaan oleh pemerintah serta program-program
pemerintah sektoral

Kesimpulan
Keberhasilan pelaksanaan KONAS sangat tergantung
pada moral, etika, dedikasi, kompetensi, integritas,
ketekunan, kerja keras, dan ketulusan segenap
pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang obat.
Pelaksanaan KONAS memerlukan pengorganisasian,
penggerakan, pemantauan, pengawasan, pengendalian
dan evaluasi.
KONAS dipergunakan sebagai pedoman dan arah dalam
bertindak dari berbagai pemangku kepentingan
(stakeholders) dibidang obat di Indonesia
KONAS merupakan sistem terbuka, berinteraksi,
interelasi dan interdependensi yang sinergis dengan
lingkungan strategis baik di tingkat lokal, nasional,
regional dan global yang dinamis.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai