PENDAHULUAN
Pemeriksaan Fisik neurologi, meliputi
6 bagian:
1. Pemeriksaan Status Mental
2. Pemeriksaan Fungsi Saraf Otak
3. Pemeriksaan Motorik
4. Pemeriksaan Reflek
5. Pemeriksaan Keseimbangan
6. Pemeriksaann Sensorik
STATUS MENTAL
GCS (GLASGOW COMA SCALE)
DERAJAT KESADARAN
KUALITAS KESADARAN
Inspeksi
1.
2.
3.
4.
Sikap
Bentuk
Ukuran
Gerakan Abnormal yg tak
terkendali
Inspeksi..
1. SIKAP
a. Sikap saat berdiri
GG. Cerebelum ( muka membelok ke sisi
kontralateral lesi, sedangkan badan miring ke
sisi lesi )
Parkinson ( kepala & leher di bungkuk kan
ke depan, sedang lengan dan tungkai
fleksi ), berjalan spt jatuh ke depan, gerak
asosiatif terganggu, lengan kurang
dilenggangkan dan tremor )
Inspeksi.
b.
Sikap Berjalan
Distrofia Musculorum progresiva, nampak sikap
lordosis, panggul seolah berputar agar tak jatuh.
Hemiparese (gg. Ekstra piramidal ), lengan sikap
fleksi, sedangkan tungkai ekstensi.
Paraparese sentral, tungkai gerak scr. Sirkumduksi
( jalan spt gunting )
Cerebelum, berjalan scr mengkangkang
Tabes dorsalis, berjalan dengan mengangkat kaki
tinggi-tinggi , mengkangkang dan selalu
memperhatikan kaki ( takut jatuh )
Polineuritis, berjalann spt ayam jago, kaki diangkat
tinggi pada sendi lutut, agar kaki nya mudah terangkat.
Inspeksi.
2. BENTUK ( perhatikan deformitas / kelainan
bentuk)
3. UKURAN
Bandingkan panjang pada tubuh kirikanan
Bandingkan besar / isi otot pada tubuh
kirikanan
Bandingkan diameter otot pada tubuh kiri
kanan
c. Atetose ( berubah )
Gangguan pada Basal Ganglia
Gerakan pronasi-supinasi bergantian
Gerakan lambat seperti ular
d. Distonia
Gangguan pada Ekstrapiramidal
gerakan diawali dengan gerak
Atetose ( spt ular ), dilanjutkan
gerak torsi dan berbelit.
Balismus
Gerakan datang sekonyong-konyong, kasar
dan cepat ( otot lengan proksimal )
f. Spasme
Terjadi akibat iritasi saraf perifer atau pusat.
Spasme Klonik, sekonyong-konyong,
sebentar & berulang
Spasme Tonik, berlangsung lama, terusterusan
Mis: Trimus ( spasme otot kunyah ),
Risus sardonicus ( spasme otot wajah )
Palpasi
Cara melakukan Palpasi :
- Penderita di minta merelakskan otot
nya
- Pemeriksa melakukan palpasi pada otot
- Dibandingkan bagian kiri dan kanan
tubuh
- Dinilai : Konsistensinya dan ada / tdk
nyeri tekan
- Periksa gerakan aktif dan gerakan
pasif penderita
Kekuatan
jari
tangan
Kekuatan
jari
tangan
Kekuatan
betis
Kekuata
n
telapak
kaki
Tes Keseimbangan
A. Tes Keseimbangan
1. Tes Romberg
2. Tes Satu kaki
3. Tandem Walking
Tes Keseimbangan
Tes Romberg
Pemeriksa berdiri di samping penderita
Penderita berdiri dengan kaki kiri kanan berhimpit
Kedua mata penderita mula-mula terbuka 10
detik
Dilanjutkan denga mata tertutup 10 detik
Normal: tubuh sedikit bergoyang ( saat mata
tertutup )
Abnormal: penderita jatuh untuk menjaga
keseimbangan
Hasil; tes Romberg Postif ( tidak normal )
Tes Keseimbangan
Tes satu Kaki
Mintalah penderita berdiri dengan satu
kaki
Mula-mula dengan mata terbuka 10 detik
Dilanjutkan dengan mata tertutup 10 detik
Normal: keseimbangan < 5 detik ( dg
goyangan tubuh )
Abnormal: kaki penderita diayunkan/ di
turunkan untuk
menjaga keseimbangan
Tes Keseimbangan
Tes Tandem Walking
Penderita diminta berjalan pada satu garis lurus diatas
lantai.
Mula-mula dilakukan dengan mata terbuka 5 langkah
kedepan.
Kemudian dilanjutkan dengan mata tertutup 5 langkah
kedepan.
Kemudian dengan mata terbuka penderita diminta berjalan
lurus ke depan 5 langkah- selanjutnya mundur ke belakang
5 langkah, selanjutnya berjalan ke depan mengitari kursi 1
kali.
Normal; penderita dapat melakukan dengan benar dan
terkoordinasi
Tes Koordinasi
Finger to Nose Test
Mintalah pasien mengekstensikan lengan dan
sentuhkan tiap jari
kehidung pasien sendiri.
Mintalah pasien melakukan dengan mata tertutup 10
kali.
Selanjtnya dengan mata terbuka 10 kali.
Normal: dapat melakukan secara tepat dan
terkoordinasi.
Tes Koordinasi..
Finger to Finger Test
Mintalah pasien mengabduksikan lengan pada
bidang horisontal
Mintalah pasien menggerakkan kedua ujung jari
telunjuk nya
saling bertemu tepat di tengah bidang horisontal
tsb
Pertama gerakan perlahan, selanjutnya makin lama
makin cepat
Mintalah penderita melakukan mula-mula dengan
mata terbuka
dan dilanjutkan dengan mata tertutup.
Tes Koordinasi..
Disdiadokonesia
Penderita diminta menggerakkan tangan
bergantian
Pronasi dan supinasi dg posisi siku diam
Gerakan dilakukan cepat dan berkali kali
Tes dilakukan dengan mata terbuka ( 10
kali )
Selanjutnya dengan mata tertutup ( 10 kali )
Disdiadokonesia
Tes Koordinasi..
Hell to Knee to Toe Test
Posisi penderita terlentang dengan mata tertutup
Mintalah pasien menempatkan satu tumit nya
pada tulang
kering kaki yang berlawanan ( kaki satunya )
Turunkan tumit dari tulang kering ke ujung kaki
lainnya
Normal: dapat melakukan dengan satu garis lurus
Tes Koordinasi .
Tapping test
Posisi pasien duduk, mintalah pasien
menyentuh jari-jari
tangannya sendiri dengan ibu jari di sisi
tangan yang sama
Mintalah melakukannya dengan cepat dan di
ulang 3 4 kali
Normal; pasien dapat melakukan dengan
teratur, cepat dan
halus / terkoordinasi.
Tes Koordinasi..
TAPPING TEST
Tes Koordinasi..
Toe Finger test
Posisi penderita duduk/berbaring terlentang
Letakkan tangan pemeriksa pada pusat kaki
penderita
Mintalah penderita mengetuk tangan pemeriksa dg
jari kaki
Secara bergantian
Amati kecepatan dan kehalusan sentuhan
Normal: dapat merlakukan gerakan secara halus dan
terkoordinasi
Tes Koordinasi ..
Tes Koordinasi..
Tes Gaya berjalan
Mintalah pasien mengelilingi ruang periksa
Mintalah berjalan mula-mula dengan mata terbuka
Selanjutnya di lakukan dengan mata tertutup
Normal: Tumit pertama kali menyentuh lantai,
kemudian
seluruh bagian kaki, berat badan berpindah dari dari
tumit
pertama ke pusat kaki , demikian cegara bergantian
dengan
kaki satunya .
N
1
N2
N3
N4
N5
N6
N. Olfactorius
N. Opticus
N.
Occulomotori
us
N. Trochlearis
N. Trigeminus
N. Abducen
N7
N8
N9
N1
0
N1
1
N1
2
N. Facialis
N.
Vestibulocochl
earis
N.
Glosopharinge
us
N. Vagus
N. Accesorius
N ,Hipoglosus
N.1. Olfactorius
N. 1. Olfactorius
N. 1.
Olfactori
us
N.2. Opticus
( Lihat Skill Ilmu penyakit mata )
Penglihata Penglihat
n sentral an Perifer
Snellen
Card
Hitung Jari
tangan
Lambaian
tangan
Uji terang
Fundus
Tes
Oculi
Warn
( Opthalmo
a
skop )
Ishih
ara
Tes
Papil Edema Ishiha
Konfrontasi Optic atropi ra
Tes
Perdarahan
Perimeter
Pebuluh
Tangens
Retina
Screen
Keradangan
Retina
Tes
Penglihatan
sentral
Snellen Card
Tes
Penglihatan
Perifer
Pemeriksaan Mata dg
Opthalmoskop
N.3. Oculomotorius
1. Reflek Pupil, terdiri dari:
Reflek pupil langsung
Refklek pupil tidak langsung /
Konsensual
Tes pupil Akomodasi dan Konvergensi
2. Bentuk dan Diameter pupil
3. Kedudukan Bola mata
4. Pergerakan Bola mata dan Palpebrae
N.3,4,6. Oculomotorius ..
2. Bentuk dan Diameter Pupil
Bentuk Bundar, tepi reguler, simetri
pada mata kiri & kanan
Diameter pupil simetri pada mata
kiri & kanan (N: 3- 5 mm)
3. Kedudukan Bola mata ( di tengah
saat melihat di depan )
4. Pergerakan Bola mata ( tes putar
bola mata )
N. 5. Trigeminus
1. Gerakan membuka dan menutup
mulut
2. Kekuatan gigitan
3. Kekuatan otot maseter dan temporal
Penderita diminta melakukan gerakan
menggigit dan relak
beberapa kali, kemudian pemeriksa
melakukan palpasi pada
lokasi maseter dan temporal
( mengetahui kekuatan otot )
N. 5. Trigeminus
Reflek Kornea Langsung
Pada kornea yg dirangsang
ada refleks berkedip
Reflek Kornea Konsensuil
Pada kornea kontralateral dari
kornea
yg dirangsang ada refleks
berkedip
N. 7. Facialis
Saat DIAM
Kerutan dahi
Tinggi alis
Sudut mata
Lipatan nasolabialis
Saat GERAK
Mengerutkan dahi
Menutup mata
Bersiul
Memperlihatkan gigi
Pengecapan 2/3 depan
lidah
Hyperakusis
Sekresi Air Mata
N. 7. Facialis
Pemeriksaan pengecapan 2/3 depan lidah
Oleskan bahan yang berasa manis, asam, dan asin
pada ujung
lidah secara berurutan / bergantian. Mintalah
penderita untuk
menulis kan apa yang baru saja di rasakan.
Produksi kelenjar ludah
Penderita diminta mencium bau masakan yang sedap
Dengan menyentuh lidah penderita dapat diketahui
apakah ada
air liur keluar saat penderita diminta mencium bau
masakan
Yang sedap tsb.
N. 7. Facialis
Hiperakusis
Penderita diminta memasang stetoskop pada
kedua lubang
telinga, kemudian pemeriksa menggesek
permukaan difragma
pada bell stetoskop.
Penderita mendengar suara sangat keras,
sehingga berusaha
melepas stetoskop secepat nya
N. 8. Vestibulochochlearis
Vestibular
Vertigo
Nistagmus
Tinitus
aureum
Cochlear
Rinne
Webber
Schwabach
N. 8.
Vestibulochochlearis..
taran Tulang = HT
Hantaran Udar
N. 8.
Vestibulochochlearis..
N. 8.
Vestibulochochlearis..
PENDERIT
A
PEMERIK
SA
N. 9. Glosopharingeus
Sensasi pengecapan pada lidah
Bedakan rasa asam,asin dan
pahit
N. 10. Vagus
Motorik
Suara yang keluar
normal,parau,atau tak
bersuara
Kedudukan arcus
pharing
Kedudukan uvula
Pergerakan arcus
pharing / uvula
Vernet rideau
phenomenon
Sensorik
Refleks muntah (
pharing )
Reflek Palatum
Mole
N. 11. Acessorius
Memberi tahanan pada bahu
penderita
Penderita melawan tahanan
pemeriksa
Catat kekuatan tahanan otot
penderita
N. 12. Hipoglosus
Kedudukan lidah waktu istirahat dan
digerakkan
Kekuatan lidah menekan bagian
dalam lidah
Fasikulasi dan tremor lidah
Pemeriksaan Motorik
1. Kekuatan kontraksi otot
2. Tonus otot
3. Reflek Fisiologi
- Biceps Physiology Reflex / BPR
- Triceps Physiology Reflex / TPR
- Periosto Radialis Reflex dan Patela
Reflex - - Reflek Periosto Radialis
dan Achiless Reflex - Reflek Klonus
Lutut dan Reflek Klonus Kaki
- Reflek dinding Abdomen
- Reflek Interskapula dan Reflek
Glutea
- Reflek Cremaster dan Reflek Anal
4. Reflek Patologi:
- Babinsky
- Chaddok
- Openheim
- Gordon
- Gonda
- Schaeffer
Rossolimo
- Mendel Bechterew
Stransky
- Hoffman Trommer
- Leri Mayer
Pemeriksaan Sensorik
1.Eksteroseptik
-Rasa nyeri Superficial
- Rasa nyeri suhu
- Rasa raba riingan
2. Proprioseptik
-Rasa getar
- Rasa tekan
- Rasa nyeri tekan
- rasa ggerak dan posisi
3. Enteroseptik
-Reffered pain
4. Rasa kombinasi
- Stereognosi
- Barognosi
- Graphestesi
- Sensory Extention
- Loss of Body Image
- Two point tactile discrimination
Reflek Fisiologi
Reflek Patela
Reflek Achiless
Ketukan
pada
tendon
Achiles
Respon:
Plantar
fleksi
kaki,
karena
kontraksi
m.
Scoliosis
Kifosis
Kifosis - Lordosis
Gibbus
Rachitis Rosary
REFLEKS SUPERFISIAL
REFLEK DINDING ABDOMEN
REFLEKS SUPERFISIAL.....
Reflek Glutea
Goresan melingkar pada glutea kiri
dan kanan
Respon: gerakan reflek pada glutea
ispsilkateral
REFLEKS SUPERFISIAL.....
Reflek Cremaster
Goresan pada kulit paha
bagian medial dari atas ke
bawah
Respon: Elevasi testis
ipsilateral
REFLEKS SUPERFISIAL.....
Reflek Anus
Goresan pada area
sekitar anus Respon:
kontraksi spingter ani
REFLEK KLONUS
Klonus Lutut
Pegang dan dorong os. Patela ke arah
distal
Respon: kontraksi m. Quadrisep
Femoris ,
selama stimulus berlangsung
REFLEK KLONUS.....
Klonus Kaki
Dorsofleksi kan kaki secara maksimal,
posisi tungkai fleksi di sendi lutut
Respon: Kontraksi reflek m.
Gastronemeus,
selama stimulus berlangsung.
Reflek Patologi:
Babinsky
Openheim
Gonda
Chaddok
Gordon
Schaeffer
Rossolimo
Bechterew
Hoffman
Leri
Mendel
Stransky
Trommer
Mayer
Reflek Patologi:
Babinsky
Openheim
Gonda
Chaddok
Gordon
Schaeffer
Rossolimo
Bechterew
Hoffman
Leri
Mendel
Stransky
Trommer
Mayer
Cara: krista
anterior tibia
diurut dari
proksimal ke distal
Respon: jari jari
kaki membuka/
Gordon
Hofmann
Goresan pada
kuku
jari tengah
penderita
Respon: tidak
terjadi oposisi
Gordon
ibusecara
jari
Penekanan betis
k
Respon: jari jari kaki
membuka/ menyebar
/fanning
Cara: krista
anterior tibia
diurut dari
proksimal ke distal
Respon: jari jari
kaki membuka/
Gordon
Hofmann
Goresan pada
kuku
jari tengah
penderita
Respon: tidak
terjadi oposisi
Gordon
ibusecara
jari
Penekanan betis
k
Respon: jari jari kaki
membuka/ menyebar
/fanning
Gonda
Penekukan/plantar fleksi
maksimal jari kaki ke 4
Schaeffer
Memencet tendon Achiles
secara keras
Schaeffer
Respon: jari jari kaki
membuka/ menyebar
/fanning
Leri
Fleksi maksimal pergelangan
tangan, sikap lengan
lurus dengan bagian ventral
menghadap keatas
Respon: tidak terjadi fleksi
pada sendi siku
Reflek Primitive
Sucking reflek
Sentuhan pada bibir
Respon: gerakan bibir
seolah menyusu
Snout refflek
Ketukan pada bibir atas
Respon: konstriksi otot
sekitar
bibir dibawah hidung
Reflek Primitive
Grasps reflek
Menekankan jari pemeriksa
pada
telapak tangan penderita
Respon: tangan pasien
mengepal
Palmomental reflek
Goresan ujung pena
terhadap kulit
telapak tangan ( thenar )
Respon: kontraksi m.
mentalis dan
m. orbicularis oris
Fungsi Luhur
Apraxia: hilangnya kemampuan untuk melakukan
gerakan
volunter atas perintah
Alexia: hilangnya kemampuan mengenal bahasa tertulis
Agrafia: hilangnya kemampuan unyuk menulis kata-kata
Fingeranogsi; kesukaran mengenal, menyebut, memilih
membedakan jari senmdiri atau orang lain
Disorientasi kiri-kanan: hilangnya kemampuan
mengenal sisi
Tubuh sendiri atau orang lain
Acalculia: kesukaran dalam melakukan perhitungan
aritmatika
sederhana
Pemeriksaan Sensorik
(1)
Eksteroseptik
- Rasa nyeri Superficial
- Rasa nyeri Suhu
- Rasa Raba ringan
Proprioseptik
- Rasa Getar
- Rasa Tekan
- Rasa Nyeri tekan
- Rasa Gerak dan Posisi
Pemeriksaan Sensorik
(2)
Enteroseptik
- Reffered pain
Rasa kombinasi
- Stereognosi
- Barognosi
- Graphestesi
- Sensory Extention
- Loss of Body Image
- Two point tactile
discrimination
Stereognosi
Graphes
tesi
Two point tactile
discrimination
Stereognosi
Terima Kasih
Selamat Belajar