Anda di halaman 1dari 18

Obat Tetes Mata

Timolol Maleat
Indah Putri-P17335114049
Dosen pembimbing: Patihul Husni, M.Si., Apt.

Tujuan
Mampu memformulasi, membuat, dan mengevaluasi
sediaan Obat Tetes Mata dengan bahan aktif Timolol
Maleat 0,45%

Pendahuluan
2 dd 1
tetes
larutan
0,25%0,5% (OOP
6th ed p
508)

Dosis

Diserap di
saluran
pencernaa
n.
Mengalami
first-pass
metabolis
me. T
yaitu 4
jam.

Efek faramakologi

Indikasi

Glaukoma,
hipertensi,
angina
pektoris,
infark
miokard

Perhitungan:

=
x= 1,2 tetes
= 1 tetes 2
dd

Preformulasi Bahan Aktif


Timolol Maleat

Pemerian

Serbuk putih atau hampir putih; tidak berbau atau hampir tidak
berbau.

Kelarutan

(Farmakope Indonesia edisi IV hlm 791)


Mudah larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam methanol;
agak sukar larut dalam kloroform dan dalam propilenglikol; tidak
larut dalam eter dan dalam sikloheksana.

Stabilitas

(Farmakope Indonesia edisi IV hlm 791)


Panas: Melebur pada suhu 1990C disertai penguraian

Panas

(TPC 12th ed p 1075)

Hidrolisis

Hidrolisis: Stabil terhadap air

Cahaya

(TPC 12th ed p 1075)

pH

Cahaya: Terdekomposisi saat terkena cahaya


(TPC 12th ed p 1075)
pH: 6,5-7,5 (pH sediaan injeksi)
th

Penyimpan

Dalam wadah tertutup baik.

an

(Farmakope Indonesia edisi V hlm 791)

Kesimpulan :

Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) :


garam
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : larutan
Cara sterilisasi sediaan : sterilisasi akhir (panas lembab dengan
autoklaf selama 15 menit pada suhu 1210C dan tekanan 15 Psi)
Kemasan : wadah OTM

Permasalahan

Penyelesaian

Sediaan ditujukan untuk pemberian


opthalmic

Dibuat sediaan obat tetes mata

Sediaan diinginkan dalam bentuk


larutan

Zat aktif diganti timolol maleat

Dalam USP, sediaan timolol maleat


opthalmic mengandung timolol
maleat tidak kurang dan tidak lebih
dari 90-110%

Kadar zat aktif dilebihkan 10%

Zat aktif melebur pada suhu 1990C


disertai penguraian

Dilakukan sterilisasi dan


pembuatan dengan teknik
sterilisasi akhir

Sediaan dibuat OTM maka perlu


peningkat viskositas

Ditambahkan metil selulosa

Sediaan dibuat multiple dose

Ditambahkan pengawet
benzalkonium klorida

Benzalkonium klorida dapat


membentuk logam ringan atau
berat

Ditambahkan pengkelat Na2EDTA

Permasalahan

Penyelesaian

Rentang pH sediaan opthalmic


timolol maleat yaitu 6,5-7,5

Ditambahkan dapar phospat

Sediaan bersifat hipertonis

Tidak perlu penambahan


pengisotonis

Agar mendapatkan pH yang


diinginkan

Ditambahkan adjust pH

Zat aktif harus dikemas dalam


wadah yang terlindung dari cahaya

Digunakan wadah OTM

Untuk memenuhi syarat penetapan


volume

Volume tiap vial dilebihkan 0,7ml

Untuk mengantisipasi kehilangan


volume sediaan total

Total volume sediaan dilebihkan


10%

Pendekatan Formula
No
.

Nama Bahan

Jumlah

Kegunaan

Timolol maleat

0,676%

Bahan aktif

Metil selulosa

0,5%

Peningkat viskositas

Benzalkonium klorida

0,01%

Preservative

Na2EDTA

0,1%

Pengkelat

Na2HPO4

0,1001%

Dapar

NaH22PO44

0,134%

Dapar

WFI

Ad 100%

Pembawa

Eksipien
Metil
Metil
selulosa
selulosa

WFI
WFI dapar
dapar
phospat
phospat

Benzalkonium
Benzalkonium
klorida
klorida

NaH
NaH22PO
PO44

Na
Na22EDTA
EDTA

Na
Na22HPO
HPO44

Perhitungan
Perhitungan konversi
A.
Konversi dari Timolol ke Timolol Maleat (dengan
perbandingan BM)
x % Timolol = x 0,45%
= x ( x 50ml)
= x 0,225g=0,307g
B. Perhitungan kadar
Timolol Maleat ophthalmic solution steril yaitu larutan
Timolol maleat mengandung C13H24N4O3S.C4H4O4 ekuivalen
dengan tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%
(United States Pharmacopeia 30th Edition)
. Kemurnian Timolol maleat yang digunakan yaitu 100%
. dilebihkan 10% = 0,307 g + (10% x 0,307 g)= 0,338 g
. kadar= x 100%= 0,676%

C.

Perhitungan
dapar

Mr Na2HPO4 = 142
Mr NaH2PO4 = 120
pKa= 7,2
pH= 7,0
pH= pKa+log
7,0= pKa+log

C= [g] + [a]
0,0183= 0,63 [a] + [a]
0,183= 1,63 [a]

[a]= 0,0112

[g]= 0,63 x [a]= 0,63 x 0,0112= 0,007056


Konversi untuk volume 100ml
Massa garam= x 1,001952g= 0,1001g
Massa Na2HPO4 = BM x [g]

-0,2= log
= 142 x 0,007056
= 0,63
= 1,001952 g
[g]= 0,63 [a]
Konversi untuk volume 100ml
Ka= 10-7,2
Massa garam= x 1,001952g= 0,1001g
pH= 10-7,0
Kadar garam= x 100%= 0,1001%
= 2,303 x C [Ka x H+]
Massa NaH2PO4= BM x [a]
[(Ka+H+)2]
= 120 x 0,0112= 1,344 g
0,01= 2,303 x C [10-7,2 x 10-7,0]
[(10-7,2+10-7,0)2]
Konversi untuk volume 100ml
0,01= 2,303 X x 0,237
Massa asam= x 1,344 g= 0,134 g
0,01= 0,546C
Kadar asam= x 100%= 0,134%
C= 0,0183

D. Perhitungan tonisitas
Timolol maleat 0,676%
E0,5%= 0,14
Tonisitas= 0,14 x 0,676%= 0,0946%
Na2HPO4 0,1001%
E0,5%= 0,44
Tonisitas= 0,44 x 0,1001%= 0,044%
NaH2PO4 0,134%
BM= 120
E= x 2,0= 0,283
Tonisitas= 0,283 x 0,0134%= 0,0379%

Benzalkonium klorida 0,01%


E0,5%= 0,18
Tonisitas= 0,18 x 0,01%= 0,0018%
Na2EDTA 0,1%
E0,5%= 0,24
Tonisitas= 0,24 x 0,1%= 0,024%
Metil selulosa 0,5%
E0,5%= 1,9
Tonisitas= 1,9 x 0,5%= 0,95%

Total= 0,0946% + 0,044% + 0,0379% + 0,0018% + 0,024% + 0,95%= 1,1523% hipertonis

Penimbangan

Dibuat sediaan 3 vial @10 ml


Volume tiap vial dilebihkan 0,7 ml= 10,7 ml
Total= 32,1 ml
Total volume sediaan dilebihkan 10%= 35,31 ml= 50ml

No

Nama Bahan

Jumlah yang Ditimbang

Timolol maleat

x 50 ml= 0,338 g

Metil selulosa

x 50 ml= 0,25 g

Benzalkonium klorida

x 50 ml= 0,005 g

Na22EDTA

x 50 ml= 0,05 g

Na22HPO44

x 50 ml= 0,05005 g

6
6

NaH
NaH22PO
PO44

x 50 ml= 0,067 g

7
7

WFI
WFI dapar
dapar phospat
phospat

Ad
Ad 50
50 ml
ml

Pembuatan

RUANG
Grey
area
(Ruang

sterilisasi)

White area
White
area
(Ruang
Grey area
White
area
(Ruang
pengisian)
(Ruang
(Ruang
pencampuran)
Grade A
Grey area
sterilisasi)
pencampuran)
Grade C B
background
(Ruang
Grey
area
Grade C
sterilisasi)
(Ruang

0 sebanyak
4.
7.
Ditambahkan
aktif
diambil
yang
Timolol
WFItetes
dibutuhkan
dari
dapar
maleat
pass
phospat
yang
box
dalam
ditelah
white
ke pembuatan
ditimbang
dalam
area
beaker
infus
glass
intravena
0,338
utama
g
1. Bahan
Larutan
disterilisasi
menggunakan
autoklaf
(121
Cdan
selama
15
Tutup
karet
pipet
dan
tutup
karet
vial
kaca,
wadah
OTM
Bahan-bahan
PROSEDUR
ditimbang
1.
dilarutkan
hingga
Disiapkan
80%
dengan
dalam
aqua
batas
pro
menggunakan
kalibrasi.
beaker
injection
glass
50
timbangan
ml
dengan
analitik
WFI
dapar
yang
phospat
sudah
menit) alat dan
1. Semua
wadah
dicuci
bersih,
dibilas
dengan
aquadest
dan
didesinfeksi
dengan
cara
direndam
pada
alkohol
70%
selama
24

dikalibrasi:
2. sebanyak
8.
Dilakukan
Pembuatan
1 pengecekan
WFI
ml,
dapar
diaduk
phospat:
dengan
pH menggunakan
batang ke
pengaduk
pH meter.
sterilJika
addi
belum
larut.
Larutan yang
telah
disterilisasi
ditransfer
ruang
pengisian
dikeringkan
jam
1.
Dimasukkan
Timolol
Siapkan
maleat
Erlenmeyer
pH
ke
target,
dalam
ditimbang
250
ditambahkan
beaker
ml
sebanyak
glass 100
utama
peng-adjust
0,338
g aqua
pada
ml.
pH
kaca
HCl
arloji
0,1
glass
Nsteril
atau
lalu
mencapai
bawah LAF
melalui
transfer
box
2.
Beaker
glass
utama
100
ml
dikalibrasi
dengan
airBeaker
sebanyak
50
6.
Pembuatan
aqua
pro
injection:
ml100
bidest
dalam

1.
Disiapkan
steril
dan
lakukan
pembilasan
sampai
dibilas
dan
ditutup
0,1
dengan
Nburet
hingga
dengan
WFI
mencapai
dapar
aluminium
phospat
pH
target
foil
sebanyak
dan
yang
diberi
diinginkan.
2x2
label
ml, semua
hasil
nama
bilasan
dang
Dilarutkan
Na
yang
telah
ditimbang
sebanyak
0,05005
NaOH
ml,
kemudian
air
dibuang
dan
botol
dikeringkan
2HPO
4ml
Erlenmeyer
250
disterilisasi
panas
lembab
dengan
bagian
dalam
terbasahi
9. dimasukkan
Ditambahkan
jumlah
bahan
ke buret
WFI
dalam
dapar
beaker
phospat
glass
utama.
ke
dalam
beaker 15
glass
utama
0
dalamErlenmeyer
Erlenmeyer
250
ml
dengan
aqua
pi
1
ml,menit,
diaduk
3.
Labu
250
ml
untuk
WFI
dapar
phospat
dikalibrasi
menggunakan
autoklaf
pada
suhu
121
C sebanyak
selama
2.
Larutan
dituang
ke
dalam
buret
steril.
Ujung
bagian
atasarloji
buretsterilg
2.
5. hingga
Metil
Benzalkonium
selulosa
100%
dari
ditimbang
klorida
batas
kalibrasi.
yang
sebanyak
0,25
ditimbang
gairpada
sebanyak
kaca
dengan
batang
pengaduk
steril
ad
larut.
dengan
airPsi.
sebanyak
100
ml,telah
kemudian
dibuang
dan0,005
botol
tekanan
15
ditutup
dengan
aluminium
foil 50foil
10.
dan
Larutan
ditutup
dalam
disaring
dengan
beaker
menggunakan
aluminium
glass
membran
ml dan
dengan
diberi
filter
WFI
label
0,45
dapar
nama
m
phospat
yang
dan
dikeringkan
Dilarutkan
NaH
PO
yang
telah
ditimbang
sebanyak
0,067
g
dalam
7.
Setelah
disterilisasi,
alat-alat
dimasukkan
dalam
lemari
khusus
dilarutkan
2
4
3. sebanyak
Sebelum
diisikan
kemembran
dalam
botol
tetes
mata,
jarum
buret
jumlah
bahan
1
dengan
ml,50
diaduk
dengan
filter
batang
pengaduk
m
(duplo)
dan
ad ditampung
larut.
Kaca
4. dilanjutkan
Bagian
mulut
labu
erlenmeyer
250
ml,
beaker
glass
100dengan
ml,
alat
steril
sesuai
locker
masing-masing,
ditransfer
dengan
pass
beaker
glass
ml
dengan
aqua
pi0,22
sebanyak
1 steril
ml,
diaduk
dibersihkan
dengan
yang
telah dibasahi
alcohol
70%
3. dalam
arloji
Benzalkonium
dibilas
erlenmeyer
dengan
klorida
steril
WFI
ditimbang
phospat
0,005
sebanyak
g
pada
2x1
kaca
ml,dan
arloji
hasil
beaker
glass
50
ml,
gelas
ukur sebanyak
250
ml, gelas
10Erlenmeyer
ml,
box.
batang
pengaduk
steril
addapar
larut.
Dimasukkan
keukur
dalam

4.
Diisi
setiap
botol tetes
mata
dengan
larutan
sebanyak
10,7
ml dan
11.bilasan
steril
Larutan
dan
dimasukkan
dimasukkan
ditutup
dengan
keke
beaker
aluminium
dalam
botol.
glass
foilPasangkan
50
danml.
diberi
Larutan
label
tutup
nama
karet
kemudian
dan
pipet
tetes
ditutup
atau
disumbat
dengan
aluminium
foil
atau
dapar
phospat.
Beaker
glass
dibilas
dengan
aqua
pi
sebanyak
2x2
5. ikat
Dipasangkan
tutup
botol
tetesglass
matautama
dimasukkan
jumlah
dengan
bahan
kesimpul
dalam
beaker
champagne
kemudian
100 ditransfer
ml. Beaker
ke
glass
ruang
lalu
kertas
perkamen
ml, hasil
bilasan
dimasukkan
ke dalam
Erlenmeyer
dapar phospat.

6. sterilisasi
Botol
yang
telah
ditutup
dibawa
ke ruang
evaluasi
transfer
dengan
melalui
WFI
transfer
dapar
box
phospat
sebanyak
2x2 melalui
ml,
hasil
bilasan
4.
Na
sebanyak
0,05
g pada
kaca
arloji
steril
dan
5.
Dilakukan
sterilisasi
dengan
cara:
2EDTA ditimbang
Ditambahkan
aqua
pi
sampai
batas
kalibrasi,
diaduk
dengan
batang
dibilas
penimbangan)
box
ke
dalam
beaker
glass
utama.
ditutup
dengan
aluminium
dan
diberi
nama
dan50
jumlah
Erlenmeyer
250
ml,
beakerfoil
glass
100
ml,label
beaker
glass
ml,
dimasukkan
pengaduk
steril
ad
homogen.
1. Dilakukan evaluasi sediaan
6.
Na
telah
ditimbang
sebanyak
0,05
dalam
bahan
gelas
ukuryang
250metil
ml, gelas
ukur
10
ml,
vial
kaca g
10dilarutkan
ml, membran
2EDTA
3. Dikembangkan
selulosa
yang
telah
ditimbang
sebanyak
0,25
g
2.
Sediaan
diberi
etiket
dan
brosur
kemudian
dikemas
dalam
wadah
Grey area
glass
mlsebanyak
dengan
WFI
phospat
12dan
ml,
5. beaker
filter
Na
HPO
0,45
m50dan
membran
filter
0,22
g pada
m
disterilisasi
kaca sebanyak
arloji steril
panas
di 2dalam
mortir
steril
dengan0,05005
WFIdapar
dapar
phospat
sebanyak
ml,
4 ditimbang
sekunder
(Ruang
0
diaduk
dengan
pengaduk
adlabel
larut.
Dimasukkan
ke
lembab
dengan batang
menggunakan
pada
suhu
121
C selama
ditutup
disisihkan.
aluminium
foil autoklaf
dansteril
diberi
nama
dan
jumlah
evaluasi)
dalam
beaker
glass15
utama
15
menit,
tekanan
Psi. 100 ml. Beaker glass lalu dibilas dengan
bahan

Evaluasi

Pembahasan

Kesimpulan
Formulasi yang tepat untuk sediaan steril obat tetes mata adalah sebagai berikut.
No.
No.
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7

Nama
Nama Bahan
Bahan
Timolol maleat
Timolol maleat
Metil selulosa
Metil selulosa
Benzalkonium klorida
Benzalkonium klorida
Na2EDTA
Na2EDTA
Na2HPO4
Na2HPO4
NaH2PO4
NaH2PO4
WFI

WFI

Jumlah
Jumlah

0,134%

Kegunaan
Kegunaan
Bahan aktif
Bahan aktif
Peningkat viskositas
Peningkat viskositas
Preservative
Preservative
Pengkelat
Pengkelat
Dapar
Dapar
Dapar
Dapar
Pembawa

Ad 100%

Pembawa

0,676%
0,5%
0,01%
0,1%
0,1001%

Jenis sterilisasi yang digunakan dalam pembuatan obat tetes


mata 0,45% adalah sterilisasi akhir panas lembab dengan
autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit, tekanan 15 Psi
Dari evaluasi yang didapatkan bahwa sediaan obat tetes mata
yang dibuat tidak berbau dan jernih tidak berwarna, memiliki pH
7,18, tidak terdapat partikel dan tidak mengalami kebocoran,
volume rata-rata dalam wadah yaitu 10,5 ml

Daftar Pustaka
BMJ Group. 2009. British National Formulary (BNF). London: BMJ Group and the Royal
Pharmaceutical Society of Great Britain.
Council of Europe. 2001. European Pharmacopoeia, Fifth Edition. Europe: Directorate
for The Quality of
Medicines of The Council of Europe (EDQM)
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV,
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia, edisi V,
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Lawrence. 2007. United States Pharmacopeia 30 - National Formulary 25. United
States
Syarif, Amir, dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
The Council of The Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 1994. The
Pharmaceutical Codex, 12th
ed, Principles and Practice of Pharmaceutik. London:
Pharmaceutical Press.
Rowe, Raymond C.2006.Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6thed.,London :
Pharmaceutical Press.
Sweetman, S.C. 2009. Martindale 36 The Complete Drug Reference. London:
Pharmaceutical Press.
The Departemen of Health, Social Service and Public Safety. 2009. British
Pharmacopoeia. London: Pharmaceutical Press.
The Minister and Health. 2006. The Japanese Pharmacopoeia fifteenth. Japan:

Anda mungkin juga menyukai