OLEH :
FIPIT FAJRIYAH
BAB I
LANJUTAN
Pada kasus ini didapat klien berinisial Ny. S usia 46th dengan stroke
subarachnoid bleeding. klien dirawat di stoke unit RSUD karawang sejak
tanggal 5-10-2016. Klien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun lalu
tetapi klien jarang memeriksakan dirinya ke tempat pelayanan
kesehatan. Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan nyeri kepala
bagian belakang seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 7 (0-10), nyeri
dirasakan bertambah berat bila klien bergerak, klien selalu memejamkan
matanya untuk menahan rasa nyerinya. Klien telah mendapatkan
therapy analgetik yaitu tramadol dan xetorolac akan tetapi klien
merasakan rasa nyeri kepalanya belum berkurang. Berdasarkan latar
belakang tersebut diatas peneliti tertarik untuk memberikan intervensi
keperawatan management nyeri berupa teknik relaksasi slow deep
breathing.
BAB II
Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi
tubuh, karena di dalam otak terdapat berbagai pusat kontrol seperti
pengendalian fisik, intelektual, emosional, sosial, dan keterampilan.
Walaupun otak berada dalam ruang yang tertutup dan terlindungi oleh
tulang tulang yang kuat namun dapat juga mengalami kerusakan. Salah
satu penyebab dari kerusakan otak adalah terjadinya Stoke yang dapat
mengakibatkan kerusakan struktur otak, sehingga fungsinya juga dapat
terganggu (Black & Hawks, 2009). Salah satu masalah yang sering muncul
pada pasien dengan stroke adalah Nyeri kepala. Nyeri kepala menurut The
Internasional Association for the Study of Pain (IASP, dalam Black & Hawks,
2009) adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan karena kerusakan atau potensial kerusakan jaringan otak.
LANJUTAN
BAB III
LANJUTAN
Pemberian therapy anti hipertensi, analgetik dan therapy untuk mengatasi edema
selebri yang dipadukan dengan Latihan Slow Deep Breathing yang dilakukan pada
pasien dengan stroke berhasil menurunkan tingkat nyeri dengan hasil intensitas
nyeri kepala sebelum intervensi menunjukan skala nyeri 7 (1-10)
dan setelah
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Latihan SDB berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri
kepala pada pasien stroke dengan terapi kolaboratif dan diit RG.
Saran
Perawat diharapkan mampu memberikan hak pasien, diantaranya
memberikan pendidikan kesehatan dan latihan tentang relaksasi,
terutama bagi pasien stroke.
Bagi pelayanan keperawatan, latihan SDB dapat dijadikan salah
satu standar operasional prosedur intervensi keperawatan mandiri
untuk membantu menurunkan intensitas nyeri kepala pada pasien
stroke.
Diharapkan dengan EBP ini perawat dapat meningkatkan
pengetahuan, mengembangkan penelitian dan keterampilan
melalui seminar atau pelatihan terkait teknik SDB.
Hatur nuhun