Gabungan Perawatan Dan Puskesmas Paliatif
Gabungan Perawatan Dan Puskesmas Paliatif
PUSKESMAS PALIATIF
1. Malisa Devi (101111089)
2. Ratna Ayu H (101111062)
PERAWATAN
PALIATIF
Pengertian
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang
bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien
dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan dan
peniadaan melalui identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri
dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual (WHO, 2002).
rawat jalan
rawat inap (konsultatif)
rawat rumah
day care
respite care.
Rumah sakit
Puskesmas
Rumah singgah/panti (hospis)
Rumah pasien
PUSKESMAS
PALIATIF
PUSKESMAS PALIATIF
Menurut Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas
adalah unit pelayanan teknis kabupaten
atau kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
SEJARAH
Luar Negeri
Perawatan paliatif mulai
dikenalkan pada tahun 60an di Inggris oleh Cicely
Saunders ada sekitar 220
panti perawatan paliatif
(Hospice) di Inggris dan
lebih dari 8.000 di seluruh
dunia.
Indonesia
1992
Perawatan paliatif
pertama oleh RS Dr. Soetomo
(Surabaya)
2007
Poli klinik paliatif di
Puskesmas Balongsari
Surabaya bagi pasien kanker
stadium lanjut di daerah
Tandes dan sekitarnya yang
sudah tidak akan memperoleh
tindakan kuratif di rumah sakit
atau memiliki kesulitan untuk
berangkat ke rumah sakit
TUJUAN
1)
2)
3)
4)
5)
ALASAN PENGALIHAN
1. Penderita sudah tidak akan dilakukan
tindakan kuratif lagi selama di rumah
sakit.
2. Penderita atau keluarga menginginkan
perawatan dilanjutkan di rumah.
3. Penderita tidak mungkin lagi datang ke
poli klinik di rumah sakit(intransportable).
JENIS KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penatalaksanaan nyeri.
Penatalaksanaan keluhan fisik lain.
Asuhan keperawatan.
Dukungan psikologis.
Dukungan sosial.
Dukungan kultural dan spiritual.
Dukungan persiapan dan selama masa duka
cita (Bereavement).
KEUNTUNGAN
KEGIATAN
(CONTOH DI PUSKESMAS BALONGSARI SURABAYA)
HARI PALIATIF
Hari perawatan paliatif sedunia jatuh pada tanggal 11 Oktober.
MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kurangnya informasi.
Kurangnya pengetahuan masyarakat.
Jumlah puskesmas yang mempunyai poli klinik paliatif masih sedikit.
Banyak dokter yang belum tertarik dengan perawatan paliatif di puskesmas.
Banyak puskesmas yang belum mampu menyediakan perawatan paliatif.
Konsep pelayanan paliatif yang ideal belum dapat terlaksana di Indonesia.
Membutuhkan kemampuan dan kemauan dalam bekerja sama dengan anggota tim..
Komite medic harus membuat acuan mengenai perawatan paliatif di puskesmas agar
tidak seperti, Importan but not concern.
Kurangnya tenaga medis dan ketidakpedulian pemerintah.
Banyak keluarga salah paham saat dokter menyarankan pasien kanker stadium lanjut
untuk dirawat di rumah.
Selain penyakit kanker, HIV/AIDS, dan para lansia, sebenarnya masih banyak
penderita penyakit-penyakit non-kanker yang membutuhkan Perawatan Paliatif.
Dalam hal perawatan paliatif, masalah psikologis memang menempati urutan pertama
dibandingkan masalah fisik seperti nyeri dan lain sebagainya.
Banyak yang menilai sebagai progam tidak menarik untuk dikerjakan.
RELAWAN PALIATIF
Seseorang yang bukan ahli dalam
perawatan kesehatan seperti dokter dan
tenaga kesehatan, tetapi mau membantu
mengurangi beban yang ditanggung oleh
penderita dan keluarganya yang tergerak
untuk berkorban dan berbagi kasih sayang
dengan penderita dan keluarganya.