Anda di halaman 1dari 8

DISKUSI REFLEKSI KASUS

Perawatan Pasien Paliatif di Ruang GICU RSUP Dr. Moehammad Hoesin


Palembang

DISUSUN OLEH :

Dewi Ayu Kurnia Ningsih, S. Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


RSUP dr. MOH. HOESIN PALEMBANG
INSTALASI RAWAT INTENSIF
TAHUN 2017
DISKUSI REFLEKSI KASUS

Perawatan Pasien Paliatif di Ruang GICU RSUP Dr. Moehammad Hoesin Palembang
Oleh Dewi Ayu Kurnia Ningsih

Perawatan paliatif merupakan sebuah pendekatan yang bertujuan untuk


meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi masalah yang
berkaitan dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui upaya pencegahan dan
pengelolaan gejala secara holistik, mencakup masalah fisik, psikososial dan spiritual.
(World Health Organization [WHO], 2015).
Perawatan Paliatif merupakan hal yang baru di laksanakan di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Dan di ICU sendiri sebagian besar pasien memenuhi
kriteria pasien yang memerlukan pelayanan paliatif. Untuk itu, di ruang rawat
intensif RSUP Dr. M. Hoesin ini perlu dilakukan skrining pada pasien-pasien yang
memerlukan perawatan paliatif.
Materi ini dipilih oleh penulis untuk dijadikan pembelajaran adalah agar
setiap tenaga kesehatan dapat melakukan skrining dan berkolaborasi atau menjadi
tim dalam memberikan perawatan paliatif, sehingga kualitas hidup lebih baik pada
pasien maupun keluarga pasien. Sebagai bahan pembelajaran untuk kemudian hari,
penulis mengambil sample pada pasien Ny. RM 64th dengan diagnosa medis NOK
susp. Ganas + HHD Nyha IV.

A. SITUASI
Ny. RM (64 tahun) dengan diagnosa medis NOK susp. Ganas + HHD
Nyha IV. Masuk GICU tanggal 2 November 2017 pukul 20.30 WIB dari
ruangan enim. Pasien terpasang ETT dengan tingkat kesadaran E3 M5 Vt.
Selama di GICU pasien mendapatkan terapi oksigen dengan ventilator,
terpasang NGT, cateter urine dengan disurea (50-80 ml selama 3 jam), IV
line, nebulizer setiap 6 jam dan suction sesuai kebutuhan. Tanggal 3
November 2017 diagnosa medis menjadi lebih kompleks dengan diagnosa
tambahan Hipertensi + AKI stage 2 + anemia + CAP + hydronefrosis dextra,
susp. Mestastase hepar, GCS E4 M6 Vt. Tanggal 7 november 2017 perluasan
penyakit sampai ke paru-paru dan ginjal dengan di tandai nyeri dada dengan
frekuensi intermitten. Pasien dirawat selama 17 hari dan menjalani
hemodialisa 2 kali. Sejak pasien menjalani hemodialisa yang ke 2, kondisi
umum pasien menurun dan Tanggal 17 November 2017 pasien dinyatakan
meninggal dunia.

B. PERASAAN
Penulis merasakan perawatan yang terbaik telah diusahakan dan
diberikan kepada pasien, tetapi untuk perawatan paliatif sendiri di GICU
RSMH belum pernah di terapkan karena belum ada skrining khusus untuk
pasien intensif. Sehingga penulis masih bertanya apakah pasien maupun
keluarga merasakan dan mendapatkan kualitas hidup yang baik selama
dirawat.

C. REFLEKSI ATAU PEMBELAJARAN


Definisi perawatan paliatif telah mengalami evolusi, menurut WHO pada
1990 perawatan paliatif adalah perawatan total dan aktif untuk penderita yang
penyakitnya tidak lagi responsif terhadap pengobatan kuratif. Tetapi definisi
perawatan paliatif menurut WHO 15 tahun kemudian sudah sangat berbeda.
Perawatan Paliatif diberikan sejak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat.
Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut, masih bisa di sembuhkan
atau tidak, mutlak perawatan paliatif diberikan kepada pasien tersebut. Perawatan
Paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan
memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang berduka. Maka Pelayanan
Palliative care yang mencakup pelayanan terintegrasi antara dokter, perawat, terapis,
petugas social-medis, psikolog, rohaniwan, relawan dan profesi lain yg
diperlukan.(Rina Wahyuni, 2013).
Pola Dasar Pelayanan Paliatif menurut WHO, yaitu :
1. Meningkatkan kualiatas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang
normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayat
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
(dr. Siti Annisa Nuhonni, 2017)

Landasan Hukum Perawatan Paliatif di Indonesia sendiri sudah ada sejak


tahun 2007 yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
812/Menkes/SK/VII/2007 yaitu : program paliatif yang efektif akan tercapai jika
didukung komitmen pemangku kebijakan dengan pendekatan kesehatan masyarakat,
melalui :
1. Integrasi layanan paliatif dalam sistem kesehatan nasional
2. Ketersediaan layanan profesional serta pemberdayaan masyarakat
3. Ketersediaan sarana dan prasarana terutama untuk pengelolaan nyeri dan
gejala psikologis
4. Aksesibilitas setiap pasien yang memerlukan program paliatif
5. Program paliatif dilakukan mulai dari RS hingga masyarakat
(Sudoyo, Aru W, 2017)
Kondisi atau kriteria medik yang memerlukan pelayanan paliatif
meliputi : kanker, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK),
gagal ginjal kronik, HIV/ AIDS, stroke, demensia, dan parkinson.
Pengelolaan gejalanya berfokus pada managemen nyeri, mual dan muntah,
konstipasi, anoreksia, fatigue, sesak nafas, depresi dan ansietas, dan lain-lain.
(dr. M. Ali Apriansyah, 2017)
Klasifikasi Pasien Paliatif,yaitu: (Yulya, 2017).
1. Pasien paliatif dengan kebutuhan terbatas
2. Pasien paliatif dengan kebutuhan non kompleks
3. Pasien paliatif dengan kebutuhan kompleks
Katagori Definisi Karnofsky Kebutuhan
Performance

Kebutuhan terbatas PS : 100 - 80

Kebutuhan non PS : 70 - 50
kompleks

Kebutuhan PS : 10 - 40
Kompleks
RENCANA TINDAK LANJUT

No. Masalah/ Kasus Rekomendasi Penanggung Waktu


Jawab Peneyelesaian
1 Belum adanya 1. Memberikan materi Katim/ PJ DRK tanggal
skrining di Ruang tentang perawatan (Petugas yang 12 Oktober
GICU RSUP dr. paliatif ke perawat ditunjuk) 2017
Mohammad Hoesin pelaksana ruang
Palembang GICU
2. Koordinasi dengan Kepala
rekam medik dan Ruangan
bidang pelayanan
untuk perencanaan
3. DST…. (Dibahas
pada saat DRK)

Sumber/ Referensi
Apriansyah, dr. M. Ali. (2017). Penatalaksanaan Gejala pada Pasien Paliatif.
Palembang : Seminar Perawatan Paliatif.

Nuhonni, dr. Siti Annisa. (2017). Konsep Perawatan Paliatif. Palembang : Seminar
Perawatan Paliatif.

Sudoyo, Aru W. (2017). Yayasan Kanker Indonesia dan Pelayanan Paliatif Kanker.
Palembang : Seminar Perawatan Paliatif.

Wahyuni, Rina. (2013). Pengertian dan Tujuan Perawatan Paliatif. (online).


(https://rinawahy06.wordpress.com/2013/02/05/pengertian-dan-tujuan-pera
watan-paliatif/, di akses pada tanggal 20 november 2017).

Yulya. (2017). Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan. (online).


(https://id.scribd.com/document/364399024/Perawatan-Paliatif-Adalah-Pen
dekatan-Yang-Bertujua, diakses pada tanggal 20 november 2017).

Anda mungkin juga menyukai