Anda di halaman 1dari 8

gas PPKN Halaman 130

KASUS PENGINGKARAN
KEWAJIBAN WARGA
NEGARA
Maulana Juardisyah Putra
Muhammad Haikalul Furqan
Nabila Ulamy Alya
Rifak Sakinah
Wanny Firdasia
Sz. Rufaidah

Jenis kasus : Pelanggaran Lalu Lintas


Sumber informasi : Internet
Uraian Kasus :
Hukum untuk si Dul
Minggu (8/9) sekitar pukul 00.45 terjadi
kecelakaan di Tol Jagorawi, tepatnya di jalur
Jakarta-Bogor, kilometer 8. kecelakaan tersebut
melibatkan sebuah Mitsubishi Lancer yang
dikendarai Ahmad Abdul Qadir Jailani, putra
bungsu musisi Ahmad Dhani yang menabrak
Daihatsu Grand Max dan Toyota Avanza.
Akibat kecelakaan, 6 orang tewas dan 10 orang
lainnya luka-luka. Dul sendiri dikabarkan
mengalami patah tulang di bagian kaki.

Dul dapat dituntut dengan menggunakan UU


no. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, khususnya Pasal 281 atas
pelanggaran terhadap Pasal 77 ayat 1. Sanksi
pidananya adalah kurungan, paling lama 4
bulan. Atau denda paling banyak Rp.
1.000.000.
Akibat kecelakaan ini, 6 orang meninggal
dunia. Maka Dul juga dapat dituntut dengan
menggunakan Pasal 301 ayat 4 atas
pelanggaran terhadap Pasal 229 ayat 4, UU
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Sanksinya adalah pidana penjara
maksimal adalah 6 tahun atau maksimal Rp.
12.000.000.

Dalam keterangannya, Kak Seto sebagai


Komisi Perlindungan Anak menyatakan
bahwa sebaiknya tidak dilakukan upaya
hukum terhadap Dul, karena Dul yang
masih anak-anak juga sebagai korban,
bukan pelaku. Namun, karena dia masih
dalam kategori anak-anak, maka selama
dalam proses penyidikan, penuntutan dan
pemeriksaan pengadilan negeri wajib
melakukan upaya dispersi. Hal ini
tercantum dalam Pasal 7 UU no. 11 tahun
2012 tentang Sistem Peradilan Anak.

Faktor Penyebab
Ahmad Dhani sebagai orang tua Dul sebenarnya
juga memiliki andil besar dalam kasus ini. Lagi-lagi
karena Dul masuk kategori anak-anak. Ahmad Dhani
dinilai lalai dalam melaksakan tanggung jawab dan
kewajibannya sebagai orang tua sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 26 ayat 1 poin A, yaitu
mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi
anak.
Dengan membiarkan Dul mengemudikan mobil
padahal belum cukup umur, sehingga berakibat pada
kecelakaan lalu lintas. Ahmad Dhani secara tidak
langsung lalai dalam tugasnya untuk melindungi anak.

Bentuk Penyelesaian
Ahmad Dhani memberi santunan kepada korban
yang masih selamat sejumlah 6 orang. Mereka
adalah, Zulheri, Nugroho, Pujo Widodo, Sinaga,
Wahyudi, dan Abdul Kadir. Tadinya keenam korban
itu diberikan santunan bulanan oleh Dhani. Namun
mereka memilih diberikan satu kali santunan saja
dalam jumlah yang besar. Untuk keluarga korban
meninggal, Dhani masih menjalankan tanggung
jawabnya dengan memberikan santunan hingga
anak-anak korban selesai sekolah.
Penyelesaian ini berhasil dilakukan, karena
kedua pihak setuju untuk berdamai dengan syarat
pemberian santunan.

Tindakan Pencegahan
Supremasi Hukum dan Demokrasi harus
ditegakkan.
Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain
lembaga tinggi negara yang berwenang dalam
penegakan hak dan kewajiban negara seperti
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk
mencegah terjadinya pengingkaran kewajiban
warga negara oleh pemerintah dan rakyat
Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan
lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya
penegakan hak dan kewajiban warga negara.

Kesimpulan
Dari kasus di atas, dapat disimpulkan
bahwa orang tua memiliki kewajiban
untuk mendidik anaknya agar ikut
serta dalam menjalankan hak dan
kewajiban sebagai warga negara.

Anda mungkin juga menyukai