GINEKOLOGI
2015
Prinsip dasar :
Gawat Darurat
Resusitasi
Ginekologi
Segera
Kesakitan
Gejala Sisa
Kematian.
2
Penilaian awal :
anamnesis,
pemeriksaan fisik umum
pemeriksaan ginekologi
Kegawatan Ginekologi
Syok
Abortus Mola
Kehamilan Ektopik Terganggu
Kista terpuntir / pecah
Syok
Berkurangnya aliran
darah dalam sirkulasi mikro
MENGANCAM JIWA
MEMERLUKAN PENGOBATAN
YANG SEGERA DAN INTENSIF
8
Penatalaksanaan Segera
ASK FOR HELP- orang yang ada
disekitar kita dimintai bantuan
Mulailah resusitasi
Membuat akses intravena
10
Air way
12
Posisi syok
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI
300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
13
Penatalaksanaan Khusus
Berikan oksigen dengan laju 6-8 L/menit
Uji darah : Cek Hemoglobin, dan uji silang
Penilaian status pembekuan darah dengan
tes pembekuan di tempat tidur.
Penatalaksanaan penyebab khusus
Pantau:
Tanda-tanda vital dan hilangnya darah tiap
15 menit
Cairan yang masuk dan urin yang keluar
tiap jam
14
Cairan Intravena
Mulailah infus intravena dengan
menggunakan dua jalur
Infus dengan tetesan cepat, 1L habis dalam
15-20 menit
Berikan sekurang-kurangnya 2L cairan pada
jam pertama
Apabila syok disebabkan oleh perdarahan,
diperlukan tetesan infus yang lebih cepat
Apabila pada vena perifer tidak bisa
dilakukan infus, lakukan vena seksi
15
MOLA HIDATIDOSA
MOLA HIDATIDOSA
MOLA HIDATIDOSA
MOLA HIDATIDOSA
Mola Parsialis
Makroskopik :
gelembung mola disertai janin / bagian janin
umumnya janin mati pada bulan pertama dapat
hidup sampai aterm
Histopatologik :
villi yang edema dengan sel trofoblas
tidak begitu berproliferasi, masih
tampak villi yang normal
Gejala-gejala :
MOLA HIDATIDOSA
Diagnosis :
MOLA HIDATIDOSA
Amenore disertai
Perdarahan pervaginam
Uterus lebih besar dari umur kehamilan
Tidak ditemukan tanda kehamilan
(ballotemen, denyut jantung janin)
HCG dalam darah atau urine terutama
hari ke 100 (Bioassay, imunoassay,
radioimunoassay)
Foto abdomen
MOLA HIDATIDOSA
Biopsi transplasenta
Pemeriksaan sonde uterus
USG (snow flake pattern)
Ditemukan gelembung mola (diagnosa pasti)
Terapi : 4 tahap
1. Perbaiki keadaan umum
2. Pengeluaran jaringan mola
3. Terapi profilaksis dengan sitostatika
4. Pemeriksaan tindak lanjut
MOLA HIDATIDOSA
Prognosis
:
Kematian ok :
- perdarahan
- infeksi
- eklampsi
- payah jantung
- tirotoksikosis
Angka kematian : 2,2 % - 5,7
%
KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
23
Definisi
Kehamilan dengan implantasi dan pertumbuhan
hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri.
Etiologi
FAKTOR PENYEBAB
Faktor uterus
Faktor tuba
Faktor ovum
FAKTOR RESIKO : Usia, PID, Riwayat Pembedahan,
KET,abortus
Klasifikasi
Kehamilan tuba
Kehamilan ovarial
Kehamilan abdominal
Kehamilan tubo ovarial
Kehamilan intraligamenter
Kehamilan servikal
Kehamilan tanduk rahim rudimenter
(A) Ampula
(B) Isthmus
(C) Fimbriae
(D) Interstisial
(E) Abdominal
(F) Ovarian
(G) Cervical
Kehamilan tuba
Kehamilan 6-12 minggu
paling sering terjadi di
ampula
Berakhir : abortus
(ampula), ruptur (istmus)
GEJALA KLINIS:
KE = gejala hamil muda intra uterin
KET :
Nyeri perut
Amenore
PPV
Syok
Pembesaran uterus
Tumor dalam rongga panggul
Perubahan Hb
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
nyeri, PPV, amenore, riwayat faktor
resiko
PEMERIKSAAN FISIK
tanda akut abdomen,
VT : nyeri goyang portio, douglas crise
PENUNJANG
Lab, Kuldosintesis, USG, Laparoskopi,
Kuretase diagnostik
DIAGNOSIS BANDING
ABORTUS
PID
PERDARAHAN karena pecahnya
kista folikel/ corpus luteum
KISTA TORSI
APENDISITIS
TATA LAKSANA
sesuai lokasi & gejala klinis
ESPEKTATIF
MEDIS
o Methotrexate
o Actinomycin
o Larutan glukosa hiperosmolar
BEDAH
Salpingostomi
Salpingotomi
salpingektomi
KISTA OVARIUM
TERPUNTIR / TORSIO
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan utama : nyeri tajam
Lokasi
: daerah abdomen bagian bawah
Onset
: mendadak & perburukan secara
intermitten dalam beberapa jam
Radiasi
: pinggang dan paha
Penyerta
: demam yang tidak begitu tinggi
menandakan sudah terjadi
nekrosis adneksa, mual muntah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG memiliki peranan penting dalam
evaluasi pasien dengan persangkaan
torsio
Pada pemeriksaan sonografi, suatu kasus
torsio dapat menyerupai gambaran
kehamilan ektopik, abses tubo-ovarium,
kista ovarium hemoragik, dan
endometrioma
Tingkat keakuratan dignosa dengan
pemeriksaan sonografi sekitar 50-75
persen.
MANAJEMEN
Tujuan tindakan manajemen
pada kasus torsio adalah :
Menyelamatkan jaringan adneksa
Reseksi terhadap jaringan kista
Kemungkinan ooporeksi
Pada keadaan nekrosis adneksa
maupun perdarahan pengangkatan
struktur yang mengalami torsio
MANAJEMEN TINGKAT
RUJUKAN
Perhatikan tanda tanda vital. Sirkulasi,
pernafasan, suhu. Cegah pasien jangan
sampai jatuh dalam keadaan syok.
Waspada bila pasien tampak pucat,
dingin, nafas sesak atau perut kem bung.
Bebaskan Jalan Nafas, dengan tujuan
untuk menjaga agar tidak terjadi hipoksia.
Pantau pernafasan. Bila pasien sesak
berikan O2 4-8 liter
39
TERIMA KASIH
40