kelompok 2
Nama Anggota:
1. Hayati
I11112053
2. Lodi Salim
I11112060
3. Octa Tirandha
I11112077
4. Muhammad Irfan
I1011131014
I1011131042
I1011131052
I1011131060
I1011131069
I1011131072
I101113108
Pemicu
Obat Kanker Herbal Sulit Diandalkan
Masyarakat diminta untuk waspada dan kritis terhadap berbagai
promosi dan penawaran dari pihak produsen obat-obatan herbal
yang mengklaim bisa menyembuhkan dengan cepat penyakit
kanker. Kurangnya sikap kritis dalam memilih obat dan jenis
pengobatan membuka peluang kematian akibat kanker semakin
besar.
"Kanker ini penyakit yang semakin cepat ditangani akan semakin
besar pula peluang kesembuhannya. Sebaliknya, semakin tertunda
akibat mencoba berbagai obat yang belum terbukti secara ilmiah,
semakin kecil peluang untuk sembuh," ujar Soehartati, Ketua
Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPNK), di Jakarta,
Selasa (23/2).
Pilihan penggunaan obat tradisional yang belum teruji klinis dan
mendapat izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM)
masih terus terjadi di kalangan pasien dengan tingkat pengetahuan
dan kondisi ekonomi yang terbatas.
Kata Kunci
1. Obat herbal
2. Penanganan kanker
3. Uji klinis
4. Lisensi BPOM
5. Terapi medis
Rumusan Masalah
Berbagai tawaran tentang kemujaraban obat
herbal seringkali menghilangkan sikap kritis
masyarakat terhadap cara efektif penanganan
penyakit kanker.
Analisis Masalah
Obat herbal
Pengobatan alternatif
Klaim khasiat
Pengobatan kanker
Uji klinis
Hipotesis
Diperlukan regulasi yang ketat serta sosialisasi
mengenai peredaran dan penggunaan obat herbal
dalam penanganan penyakit kanker di Indonesia.
Pertanyaan Diskusi
1. Obat tradisional
a. Definisi
b. Klasifikasi
c. Standardisasi
d. Uji fitofarmaka
e. Keamanan
f. Sejarah
g. Tanaman obat di Kalimantan Barat
2. Uji Klinis
a. Tahapan
b. Regulasi di Indonesia
3. Fitofarmaka
Obat
tradisional
dilarang
mengandung:
1. Etil alkohol lebih dari 1%
2. Bahan
kimia
obat
yang
merupakan hasil isolasi atau
sintetik berkhasiat obat
3. Narkotika atau psikotropika
4. Bahan lain yang berdasarkan
pertimbangan kesehatan
Obat tradisional dilarang dibuat
dan/atau diedarkan dalam bentuk
sediaan:
5. Intravaginal
6. Tetes mata
7. Parenteral
8. Supositoria
Limpasu (Tidak
Seluang Belum
Blume
berbuah)
Laki
Centella asiatica (Linn.)
Bilaran/Keleng
Urb.
Seribu Tawar
Kemot/Cemot/
Gendarussa vulgaris Ness.
Akar Kuning
Kelubut
Dracontomelon dao
Kapas
Rampit
Pasak Bumi
Halalang/alang-alang (Blanco) Merr. & Rolfe
Blumea balsamifera
Pikajar
Tangkan
Kumis Kucing
Putih/Penawar Seribu (Linn.) DC.
Senna alata (Linn.) Roxb.
Sahang Burung/
Kalatupan
Luvunga sarmentosa Kurz
Kumudu
Durian
Orthosiphon aristatus
(Blume) Miq.
Pengobatan Alternatif-Komplementer
pengobatan non konvesional
yang
ditujukan
untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
meliputi upaya promotif,
preventif,
kuratif
dan
rehabilitatif yang diperoleh
melalui pendidikat terstruktur
dengan kualitas, keamanan
dan efektivitas yang tinggi
yang
berlandaskan
ilmu
pengetahuan biomedik, yang
belum
diterima
dalam
kedokteran konvesional.
Kesimpulan
Diperlukan regulasi yang ketat serta sosialisasi
mengenai peredaran dan penggunaan obat
herbal di Indonesia khususnya dalam
penanganan penyakit kanker.
TERIMA KASIH