Anda di halaman 1dari 12

Assalamualaikum

Wr. Wb

BAB AR-RAHN (GADAIAN)


dan
BAB AL-HAJR (LARANGAN
MENGELOLA HARTA)
Oleh:
Alfin Khosyatillah
Mamluatuz Zakiyah
Nihayah Lukman
Zilfani Fuadyah Haq

1. BAB AR-RAHN (GADAIAN)


2. BAB AL-HAJR (LARANGAN
MENGELOLA HARTA)

DEFINISI
Kata Hajru menurut bahasa,
mempunyai arti mencegah.
Sedangkan menurut syarak ialah
mencegah seseorang dari mengelola
hartanya (uangnya)

DASAR HUKUM
1. Dalil larangan mengelola harta bagi
anak-anak, orang gila dan orang
bodoh adalah firman Allah dalam
AlQuran surah An-Nisa : 5. Yang
artinya: Dan janganlah kamu
serahkan kepada orang-orang yang
belum sempurna akalnya, harta
( mereka yang ada dalam
kekuasaanmu) yang dijadikan Allah
sebagai pokok kehidupan

2. Dalil bahwa orang yang terlilit hutang


tidak boleh mengelola harta terdapat
pada hadist Nabi Saw, yang artinya:
Dari Umar ra. Sesungguhnya ia berkata:
Sesungguhnya Al-Usaifi-Usaifi
Juhainah-rela disebut karena hutangnya
sebagai orang yang telah melakukan
haji, ia berhutang tapi enggan
membayarnya, sehingga ia terlilit oleh
hutang-hutangnya yang terus
menumpuk dan tidak mampu
membayar.

Barangsiapa mempunyai harta pada


Usaifi maka datanglah besok.
Sesungguhnya kami melelang harta
kekayaannya dan membagikan
kepada orang-orang yang
dihutanginya. Kemudian ia berkata:
Kamu semua pada hutang, sebab
sesungguhnya hutang itu
permulaannya kecemasan dan
berakhir dengan kesedihan
(HR. Imam Malik)

3. Dalil bahwa orang yang sakit keras tidak


boleh membelanjakan lebih dari
sepertiga dari harta kekayaannya adalah
hadist Nabi Saw, yang artinya: Dari Saad
bin Abi Waqqash ra, ia berkata:
Rasulullah Saw. Pada waktu pelaksanaan
Haji Wada menjenguk saya yang sedang
sakit keras, saya berkata:
Sessunnguhnya saya ini sakit parah dan
saya memiliki harta kekayaan banyak,
sedang ahli warisku hanya seorang anak
perempuan. Bolehkah saya sedekahkan
dua pertiga harta saya itu?

Nabi Saw bersabda: Jangan Saya berkata:


Kalau separuh nya? Beliau bersabda:
Jangan Saya berkata: Kalau saya
sedekahkan sepertiganya? Beliau
bersabda: Boleh, dan sepertiga itu
termasuk banyak. Sesungguhnya kamu
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
kaya itu lebih baik darp pada kamu
meninggalkan mereka dalam keadaan
miskin dan meminta-minta orang
(HR. Bukhori dan Muslim)

PEMBAGIAN AL-HAJR
Larangan mengelola harta itu diberlakukan pada
enam orang, yaitu:
1. Anak kecil
2. Orang gila
3. Orang bodoh yang menghambur-hamburkan
hartanya
4. Orang yang bangkrut akibat dililit hutang
5. Orang sakit yang dikhawatirkan mati dalam
(mengelola) harta yang melebihi sepertiga dari
harta keseluruhannya
6. Budak yang tidak diberi izin berdagang oleh
majikannya.

APLIKASI
Anak kecil, orang gila dan orang bodoh maka
tidak sah menjalankan harta. Mereka juga tidak
sah berjualan, membeli, memberi dll.
Aadapun orang yang bodoh, maka perkawinan
yang dilakukan hukumnya sah berdasarkan
adanya izin dari walinya.
Orang sakit boleh menggunakan lebih dari
sepertiga dari bagian hartanya, jika dia sudah
mendapat izin dari ahli waris. Perizinan ini sah
jika orang yang sakit telah meninggal.
Seorang hamba yang tidak mendapat izin dari
tuannya boleh melakukan hukum jual beli
setelah merdeka

Waalaikumsalam
Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai