AL - HAJRU
Oleh :
BUDI HARTONO 1810101002
BAGUS SANTOSO 1810101003
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam ini yang masih memberikan kami
kesempatan untuk bias menyusun makalah tugas pasca presentasi ini. Tidak lupa juga
shalawat serta salam kita junjungkan ke nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, karena
atas berkatnyalah kita terbebas dari jaman jahiliyah ke jaman terang-benderang ini.
Dalam makalah ini pribadi akan membahas tentang AL-Hajru. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa Fakultas Agama Islam
sebagai bekal melakukan pemahaman atau pedoman bagaimana peranan individu dalam
menerapkan AL-Hajru.
Dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen
pembimbing kami minta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di
masa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-hajru merupakan larangan bagi seseorang untuk mengelola kekayaan
karena masih kecil atau akalnya tidak sempurna. Allah melarang memberikan harta
kepada pemilik yang tidak mampu mengelola hartanya dengan baik , seperti anak
yatim yang belum baligh, orang yang bodoh dan orang yang hilang akalnya. Maka
harta tersebut harus diserahkan kepada walinya yang sanggup mengelola harta
dengan baik.
Dalam islam segala sesuatu itu diatur dengan baik termaksud dalam hal
muamalah Disini penulis memfokuskan membahas mengenai:” Al-Hajru”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Hajru?
2. Apa- Apa saja dasar hukum dari Al- Hajru?
3. Apa –apa saja bentuk- bentuk dari Al-Hajru itu?
4. Bagaimana status hukum dari Mahjur itu?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang Al- Hajru.
2. Untuk mengetahui dasar hukum dari Al-hajru
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari al- Hajru.
4. Untuk Mengetahui status hukum Mahjur.
5. Untuk menyelesaikan tugas Makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
َوارْ ُزقُوهُ ْم فِيهَا َوا ْكسُوهُ ْم َوقُولُوا لَهُ ْم قَوْ الB ال ُّسفَهَا َء أَ ْم َوالَ ُك ُم الَّتِي َج َع َل هَّللا ُ لَ ُك ْم قِيَا ًماBَوال تُ ْؤتُوا
Bَم ْعرُوفًا
F. Hikmah Al-Hajru
Adapun hikmah Al-Hajru diantaranya sebagai berikut:
1. Memelihara harta benda. Itu dilakukan bila pemilik harta tidak pandai
mengelolanya sehingga harus diserahkan kepada wali yang mampu
mengelolanya dan mengembangkannya dengan maksud menjaga kemaslahatan
pemiliknya.
2. Memelihara Kemashlahatan Umat Secara Umum.
Harta benda meskipun milik orang kaya, tapi umat juga memiliki bangian
hak didalamnya, dan bila pemeliharaan harta dikelola secara bebas oleh orang-
orang kaya bisa menyebabkan umat kehilangan hak mereka, maka orang-orang
kaya itu harus dicegah untuk mengelolah dan membelanjakannya.
3. Memelihara harta umat dari kesia-siaan. Itu karena pemeliharaan harta benda
merupakan salah satu tujuan syariat.[13]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hajru menurut Bahasa berarti taqyid wa mana’u ( membatasi dan menghalangi).
Sementara pengertian hajru menurut istilah : Membatasi manusia dalam
mempergunakan hartanya.
Hajru ialah melarang atau menahaan seseorang untuk mengedarkan
( memindahkan) hartanya. Yang berhak hajru : wali nasab atau hakim.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini,Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna, karena masih ada terdapat kesalah-kesalahan baik dari segi penulisan,
Bahasa ataupun materi yang berkaitan dengan ini. Untuk itu penulis mengharapkan
kritikan ,sanggahan, ataupun semua masukan baik dari ibuk atau pun dari teman –teman
agar makalah ini menjadi makalah ini menjadi makalah yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA