Anda di halaman 1dari 29

AMENORE SEKUNDER

OLEH :
Bagus Ngurah Mahasena Putera Awatara
PEMBIMBING :
dr. Wahyu Widoyoko Sp.OG

HAID

Haid pada wanita adalah suatu


perdarahan rahim yang sifatnya
fisiologik (normal), sebagai akibat
perubahan hormonal yaitu estrogen
dan progesteron

Siklus menstruasi normal pada manusia dapat


dibagi menjadi dua segmen :
siklus ovarium dan siklus uterus

siklus ovarium :
phase follikular dan phase luteal
siklus uterus :
Phase menstruasi, phase proliferasi, phase sekresi

DEFINISI AMENORE

Amenorea adalah keadaan tidak


terjadinya menstruasi pada seorang
wanita. Hal tersebut normal terjadi
pada masa pubertas kehamilan dan
menyusui dan setelah menopouse

Amenorea terbagi 2 :
1. Amenorea primer adalah tidak terjadinya
menstruasi pada wanita usia 16 tahun dengan
tanda-tanda seks sekunder atau wanita usia 14
tahun tanpa ditemukan tanda-tanda seks sekunder.
2. Amenorea sekunder adalah berhentinya haid
setelah menarche atau pernah haid tapi berhenti
berturut-turut selama 3 bulan,dapat pula diartikan
tidak haid selama 6 bulan pada wanita yang
sebelumnya haid teratur atau selama 12 bulan
pada wanita yang haidnya teratur, dan bukan pada
wanita hamil,menyusui,atau menopause

PENYEBAB AMENORE SEKUNDER

Kelainan
Kelainan
Kelainan
Kelainan

hipotalamus
hipofisis
ovarium
uterus

I. KELAINAN HIPOTALAMUS

Psikhogenik: Defisiensi/disfungsi
GnRH
Gangguan Prolaktin Inhibiting Factor
(PIF) :hiperprolaktinemia.
Hipertiroidisme
Konsumsi obat-obatan (bisulfan,
klorambusil, siklofosfamid, fenotiazin,
pil kontrasepsi, hormon terapi)
Gangguan psikis:stress dan Cemas

II. KELAINAN HIPOFISIS

Tumor hipofisis
Adenoma laktotrop: Amenorea
galaktorea atau hiperprolaktinemia
Sindrom Sheehan :tidak efisiennya
fungsi hipofisis
Penyakit cushing sindrom akibat
hipersekresi cortisol

III. KELAINAN OVARIUM

Sindrom ovarium Polysystic


kegagalan ovarium prematur

IV.KELAINAN PADA UTERUS

Asherman`s syndrome

GEJALA

Sakit kepala
Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak
hamil dan tidak sedang menyusui)
Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
Penambahan berat badan yang berarti
Vagina yang kering
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang
mengikuti pola pria)

DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah :

A. Tes kehamilan
B. Progestin withdrawal
C. Biopsi endometrium
D. Kadar prolaktin
E. Kadar hormon (misalnya testosteron)
F.Tes fungsi tiroid
G. Kadar FSH (follicle stimulating hormone) LH (luteinizing
hormone), TSH (thyroid stimulating hormone)
H. CT scan kepala

PENATALAKSANAAN

Prinsip dari penatalaksanaan dari


amenorea sekunder adalah induksi
ovulasi dan mengatasi kelainan yang
menyertai.

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Pendidikan
No RM
Tgl Pmx

: Ny.Y
: 23 tahun
: Perempuan
: Islam
: Kebon Sari RT 05/03 Candi
: SMA
: 1463472
: 26-11-2011

Keluhan Utama: Tidak datang menstruasi selama lebih


dari 3 bulan
Pasien datang ke poli Kandungan RSUD
Sidoarjo pada tanggal 26-11-2011 dengan
keluhan tidak mengalami menstruasi lebih
dari 3 bulan.Sebelumnya haid px teratur.
Riwayat persalinan: Riwayat perkawinan: menikah selama 6 bulan
Riwayat kontrasepsi: KB (-)
HPHT = 08-08-2011

PEMERIKSAAN FISIK
Status general

Keadaan umum: baik

Kesadaran: compos mentis

Tensi: 120/80 mmHg

Nadi; 80 x/menit
Status ginekologi

Vulva/Vagina
: fluxus (-), fluor (-)

Portio
: licin, tertutup

Corpus Uteri
: anteflexi

Adnexa Kanan&Kiri
: nyeri (-/-), massa (-/-)

Cavum Douglas
: menonjol (-)

Inspeculo
: erosi (-)

Rectal Toucher
: tidak dilakukan

UJI PROGESTERON

Dilakukan setelah pemeriksaan


Dilakukan hanya pada wanita dengan amenore yang
penyebabnya bukan karena kehamilan. Jadi sebaiknya
dilakukan uji kehamilan dahulu
Berikan progesteron (MPA, nortestosteron asetat atau
didrogesteron) 5-10 mg/hari selama 7-10 hari.
Perdarahan akan terjadi 3-4 hari setelah obat habis
Uji positif
Uji negatif bila tidak terjadi perdarahan

UJI P POSITIF BERARTI

Diagnosis: wanita ini adalah disregulasi hipotalamushipofisis.


Penyebab amenorea kemungkinan besar gangguan pada
sistem umpan balik
Bila FSH dan PRL normal dengan LH yang tinggi
kemungkinan besar menderita Sindroma ovarium
polikistik (SOPK)
Bila tidak ada tumor hipofisis maka diagnosis adalah
disregulasi hipotalamus-hipofisis dan kemungkinan
besar gangguan sistem umpan balik

Uji Estrogen + Progesteron (Uji E+P)

Pada wanita dengan uji progesteron negatif,


dilakukan uji E + P
E diberikan selama 21 hari
Hari ke 12 21 : beri P 5-10 mg/hari:
Boleh berikan Pil KB
Uji (E+P) positif bila terjadi perdarahan 3 hari
setelah obat habis dan negatif bila tidak terjadi perdarahan.
Uji E+P (+)
hipoestrogen
kelainan
hipotalamus/hipofisis
Uji E+P (-)
normogonadotrop
defek endometrium

PENANGANAN AMENOREA(SPEROFF)

Step1
1. Ukur TSH
2. Ukur PRL
3. Uji P
4. Periksa Sella Turcica
Hipotiroidisme
galaktorea, hiper PRL
Distorsi sella turcica
hiperplasia/hipertropi
hipofisis atau karena hiper gonadotropin,
dan premature ovarian failure

Step-2
Uji P(-)
Lakukan Uji E-P:
Estradiol 2 mg/E konjugasi 1,25 mg
selama 21 hari
Lanjutkan dengan MPA 5 mg selama 5
hari

Step-3
Untuk memeriksa apakah kelainan
fungsi gonadotropin atau gangguan
pertumbuhan
folikel
Tunggu 2 minggu setelah step-2
Periksa kadar FSH dan LH

PEMBAHASAN

Diagnosis amenore sekunder pada pasien ini


didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium
Dari gejala yang didapat pada wanita ini mengalami
amenore sekunder, karena tidak terdapatnya tiga
siklusmenstruasi atau tidak adanya perdarahan
menstruasi selama 3 bulan, selanjutnyahal yang
pertama harus dilakukan ketika seorang wanita
datang dengan keluhan amenore adalah
memastikan bahwa wanita tersebut hamil atau tidak
dan dalam pemeriksaan telah jelas bahwa
pemeriksaan PP negative yang berarti wanita
tersebut tidak hamil

Pada pemeriksaan fisik didapati pasien


anemis, tensi dan nadi normal. Status
ginekologi Vulva/vagina didapatkan
fluxus (-), potio tertutup, tidak teraba
massa, corpus uteri anteroflexi kesan
biasa, Adnexa parametrium dekstra
dan sinistra massa (-), nyeri tekan (+),
cavum douglas tidak menonjol, pada
pemeriksaan abdomen tidak
didapatkan nyeri tekan

Melalui pemeriksaan ginekologis diatas,


data yang kita dapat semua sesuai
dengan teori yang telah dikemukan,
sehingga dapat membuat kita lebih
mengarah kepada diagnosa utama
seperti amenore sekunder
Berdasarkan anamnesa kemungkinan
besar gangguan terjadi pada sistem
umpan balik

KESIMPULAN

Gangguan yang ada bisa terjadi pada


gangguan pada uterus, gangguan pada
ovarium, gangguan pada hipofisis anterior atau
pada gangguan pada sistem syaraf pusat
Amenore sekunder juga bisa disebabkan oleh
penyakit- penyakit tertentu
Penatalaksanaan amenore tergantung pada
penyebab dan keinginan pasien. Tetapi terbaik
diarahkan pada latar belakang penyebab

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai