Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN KOGNITIF

Oleh
Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd.

Taxonomi Bloom-ranah Kognitif


Tingkatan

Definisi

Contoh Kata kunci

Contoh Persoalan

Pengetahua
n (ingatan)

Dapat mengingat istilah,


fakta, prosedur,
keterhubungan, konsep
(tingkat yang paling rendah)

Mendaftar, label, nama


garis besar, meniru,
menetapkan,
menggambarkan

Daftarlah nama-nama dari


karakter utama dalam cerita
itu !

Pemahama
n

Mengerti maksud materi yang


dipelajari, dapat menafsirkan,
menyatakan kembali dalam
kata-kata sendiri (satu
langkah di atas mengingat
pengetahuan)

Jelaskan, tafsirkan,
nyatakan kembali,
terjemahkan, uraikan
dengan kata-kata
sendiri, merangkum

Apa ide utama dari cerita itu ?

Aplikasi

Menggunakan materi yang


dipelajari, hubungan dengan
dunia nyata

Perlihatkan,
manipulasikan,
operasikan, mengubah,
menggunakan,
menghasilkan

Penggunaan apa yang anda


ketahui tentang struktur dari
cerita yang dibaca di kelas. Tulis
sebuah cerita baru karanganmu
sendiri

Analisa

Mengerti tentang beberapa


komponen bagian dari
sesuatu dan dapat
mengkategorikan unsureunsur melalui cara-cara yang
bijaksana dan bagaimana
mengelompokannya dengan
tepat

Membagi,
membedakan,
mengkategorikan,
mengklasifikasikan,
menguraikan

Uraikan cerita itu dalam


beberapa bagian, lukiskan
bagaimana hubungan mereka ?

Sintesa

Mengkombinasikan
pengetahuan, konsep-konsep
dan pengertian yang terpisah
ke dalam suatu kesatuan dan
bacaan utuh.

Mengkombinasikan,
menghubungkan,
mengkategorikan,
menyusun kembali

Melalui cerita itu, tentang ikan


paus, apa yang kamu
perkirakan tentang populasi
ikan paus di bumi pada waktu
yang akan datang ?

Evaluasi

Dapat mempertimbangkan

Menilai, menghargai,

Apakah ini suatu scerita yang

DIMENSI PROSES KOGNITIF (Anderson & Krathwohl, 2001)

KATEGORI PROSES

CONTOH

Mengingat (Remember)
a. Mengenal/ identifikasi
b. Menghafal/ telusuri

(Memanggil pengetahuan relevan dari memori jangka panjang)


Mengenal tanggal penting tertentu
Menghafal tanggal penting tertentu

Mengerti (understand)
a. Interpretasi
b. Eksemplifikasi
c. Klasifikasi
d. Merangkum
e. Inferensi
f. Komparasi
g. Eksplanasi

(Membangun makna dari pesan pembelajaran)


Mengubah bentuk penyajian, klasifikasi, translasi
Menemukan contoh spesifik, ilustrasi
Mengelompokkan, mengkategorikan
Berabstraksi, generalisasi
Menyimpulkan, interpolasi, ekstrapolasi, prediksi
Mengontraskan, memetakan, mencocokkan
Membangun hubungan sebab akibat

Menerapkan (apply)
a. Melaksanakan
b. Implementasi

(Menggunakan prosedur pada situasi tertentu)


Menerapkan suatu prosedur pada tugas umum
Menggunakan suatu prosedur pada tugas khusus

Menguraikan (analyze)
a. Diferensiasi
b. Organisasi
c. Dekonstruksi

(Menguraikan bagian-bagian tertentu dan menentukan hubungan-hubungannya)


Membedakan, memfokuskan, menyeleksi
Memadukan, menentukan, membuat struktur
Menetapkan bias/pandangan/nilai/perhatian

Menilai (Evaluate) :
a. Mencek
b. Mengkritik

(Membuat pertimbangan berdasarkan criteria dan standar)


mengkoordinasikan, memonitor, menguji
Menimbang/ mempertimbangkan

Mencipta (create) :

(Memasang unsure-unsur untuk membentuk kesatuan yang fungsional;


mereorganisasi bagian-bagian pola/ struktur baru)
Mengusulkan hipotesis berdasarkan criteria
Menyusun prosedur untuk melengkapi tugas
Menemukan suatu produk

a. Menurunkan/berhipotesis
b. Merencanakan
c.
Menghasilkan/membangun

RANAH KOGNITIF BLOOM


EVALUASI
SINTESIS
ANALISIS
PENERAPAN Memilah
Membedakan
PEMAHAMAN
Menghitung Membagi
Membuktikan
PENGETAHUAN
Menerangkan Melengkapi
Menjelaskan
Merangkum
Mengingat
Menghafal
Menyebut

Merangkai
Merancang
Mengatur

Mengkritik
Menilai
Menafsirkan

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget


Tujuan dari perkembangan kognitif :
memperoleh struktur-struktur psikologis
yang diperlukan supaya manusia mampu
berpikir
secara
logis
&
mampu
mengadakan penalaran secara abstrak
mengenai masalah-masalah yang aktual &
hipotesis.
Pentingnya peran nature & nurture dalam
perkembangan manusia Piaget lebih
menekankan pengaruh bawaan karena
kemampuan manusia untuk belajar terikat
pada
pertumbuhan
saraf-saraf
&

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget


Ide yang sangat penting yang diungkapkan
Piaget adalah tentang skema
Skema struktur kognitif internal yang
melengkapi individu dengan suatu prosedur
untuk bereaksi terhadap situasi yang spesifik.

Skema dapat dianggap sebagai kategori-kategori dalam


pengetahuan dimana setiap pengetahuan baru dapat
dimasukkan ke dalam kategori-kategori itu.
Contohnya ketika kita menangkap bola maka kita
menggunakan skema menangkap bola. Jika kita
menggunakan masing-masing skema, maka skema akan
semakin baik beradaptasi dengan dunianya.
Skema mental memungkinkan individu untuk
menggunakan simbol dan berpikir secara logis.

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget


2 macam aspek dari adaptasi :

asimilasi : proses dalam manusia mengatasi situasisituasi


&
persoalan-persoalan
baru
dengan
menggunakan struktur yang ada pada dirinya tanpa
merubahnya.
akomodasi : proses pada manusia dalam strukturstruktur yang ada mengalami perubahan untuk
mengatasi tuntutan lingkungan.

Dengan
akomodasi
terjadi
diferensiasi
dalam struktur-struktur yang sudah ada &
timbul struktur-struktur baru.
Kedua proses ini terjadi seumur hidup.
Teori Piaget menggambarkan manusia yang aktif
yang terus menerus mengadakan adaptasi dalam
interaksinya dengan lingkungan.

Ekuilibrasi proses menyeimbangkan


asimilasi dan akomodasi untuk
menciptakan skema yang cocok dengan
lingkungan.
Dengan ekuilibrasi maka individu
mencapai keseimbangan antara aktivitas
individu terhadap lingkungannya dan
antara lingkungan terhadap individu.
Ekuilibrasi terjadi dalam perkembangan
dan mempunyai dasar biologis untuk
penyesuaian diri, serta menjadi dasar bagi
perkembangan kognitif.

Teori Perkembangan Kognitif - Jean


Piaget

Piaget membagi perkembangan kognitif dalam 4 fase:


Fase sensori motorik (0-2 th)
Anak memperoleh pengetahuan dari aktifitas. Contoh:
bila bayi melihat sesuatu benda, maka ia akan meraba,
memasukkannya ke mulut untuk mengetahui jenis
apakah benda itu, halus, keras, manis, dan lain
sebagainya.
Sampai usia 8 bulan, anak belum mempunyai konsep
bahwa benda itu tetap/permanent, benda itu hanya ada
kalau anak bisa memegang atau melihat.
Melalui proses aksi & interaksi, asimilasi & akomodasi,
maka anak mengetahui bahwa benda itu tetap ada di
dalam ruang & waktu, walaupun ia tidak bisa melihat &
memegang.
Bila anak sudah mulai memiliki konsep tentang benda &
mulai mempelajari bahasa, maka fase ini berakhir.

https://www.cs.tcd.ie/crite/lpr/teaching/
cognitivism.html

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Fase Pre-operational (3-7 th)


Ciri-ciri:

cara berpikir anak didasarkan pada persepsi dan cara


berpikir anak masih egosentris, selain itu anak belum
mengenal konsep invariance benda (invariance = sesuatu
yang tetap).

Contoh:
https://www.cs.tcd.ie/crite/lpr/teaching/
cognitivism.html

1.

Kalau gelas A & gelas B (ukuran & vol sama)


diperlihatkan pada anak, anak akan mengatakan
bahwa gelas A & gelas B airnya sama banyak, namun
bila air di gelas B dituang ke gelas C (vol nya sama,
tapi gelas C lebih besar dari gelas A), maka anak
mengatakan bahwa air di gelas A lebih banyak dari di
gelas C.

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

http://www.math.ufl.edu/dept_news_
events/long/essays/baskovich.html

Pada pola A terdapat 2 deret kancing. Masingmasing deret terdiri dari 5 kancing yang
mempunyai
jarak
yang
sama.
Anak
mengatakan bahwa banyaknya kancing di
kedua deret itu sama. Pada pola B jumlah
kancing tetap 5 tapi jarak kancing pada deret
ke-2 diperbesar. Anak akan mengatakan bahwa
banyaknya kancing di deret ke-2 lebih banyak
daripada deret pertama.

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Fase Concrete operational (8-11 th)

Ciri-ciri:
anak
sudah
mampu
melakukan
reversible
operations,
anak
sudah
mengenal
konsep
invariance dan konsep rangkaian
Contoh :

Anak sudah dapat disuruh menyusun balok-balok yang


besarnya berbeda-beda dari yang paling kecil sampai
yang paling besar. Ini dapat dilakukan tanpa trial-error.
Di sini anak sudah mengerti hubungan antara elemen
yang satu dengan elemen yang lainnya pada saat
bersamaan (mis.kubus B> dari kubus A sekaligus < dari
kubus C).
Periode ini disebut concrete operational, karena
anak membutuhkan obyek yang konkrit supaya
bisa berpikir secara logis. Bila anak harus
menyelesaikan masalah secara verbal maka ia
akan menemukan kesulitan.
Misalnya : dikatakan si Ani lebih putih dari si Mia, si Ani
lebih hitam dari si Tuti. Kalau ditanya : Siapa yang
paling hitam?, maka anak tidak bisa menjawab kecuali

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Fase Formal operational (11/12 th )

Ciri-cirinya:

anak sudah bisa berpikir secara abstrak tanpa


melihat situasi konkrit
anak mampu menghadapi persoalan-persoalan
yang sifatnya hipotesis. Ia mengerti & dapat
menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang
ada. Ia mampu mengatasi masalah-masalah yang
lebih kompleks yang membutuhkan logika &
penalaran.

Contohnya:

A diberi persoalan: semua gagak adalah burungburung hitam. Burung yang di halaman adalah
seekor burung yang hitam. yang menjadi
pertanyaan burung apakah yang ada di halaman
itu?. A akan bisa langsung menarik kesimpulan

INFORMATION PROCESSING
TEORIES
Tujuan dari teori Information-processing
adalah untuk menjelaskan bagaimana
pikiran memanage informasi.
Teori Information-processing
menggunakan komputer sebagai model
dari cara berpikir manusia, istilah-istilah
komputer seperti hardware dan software
digunakan untuk membicarakan tentang
proses kognitif manusia.

INFORMATION PROCESSING
TEORIES
Teori ini mempelajari tentang daya ingat
individu, dan membagi ingatan dalam
subproses, yaitu encoding
(mengorganisasikan informasi untuk
disimpan di ingatan), storage
(menyimpan informasi) dan retrieval
(mengeluarkan informasi dari ingatan).
Teori information-processing memandang
manusia sebagai orang yang aktif berpikir
tentang dunianya

Teori Perkembangan Kognitif Lawrence Kohlberg (Teori Penalaran


Kognitif Perkembangan Moral)

Dasar: perkembangan kognitif dari


Piget.
Kohlberg:
mengusulkan teori penalaran
perkembangan moral
mengajukan dilema moral
sebuah situasi dimana tidak ada
jawaban yang benar maupun salah &
meminta subyek untuk memberikan
alasan tentang respon respon subyek

Teori Perkembangan Kognitif Lawrence Kohlberg (Teori Penalaran


Kognitif Perkembangan Moral)
TINGKAT PERKEMBANGAN MORAL:
Preconventional Morality mencakup
tingkat hukuman & kepatuhan & tingkat
penalaran egoistik naif.
Conventional
Morality

mencakup
orientasi
manusia
&
tingkat
kepatuhan/keteraturan sosial & instsitusi
Post conventional Morality meliputi
tingkat penalaran moral yang legalistik &
orientasi dari tingkat hati nurani & prinsipprinsip.

Anda mungkin juga menyukai