Anda di halaman 1dari 26

SISTEM

RUJUKAN
Dr. Rifka, MM
DINAS KESEHATAN
KOTA PONTIANAK

Alur Pelayanan Kesehatan


Peserta
Faskes
Primer

Rujuk / Rujuk Balik

Rumah Sakit

Emergency

Klaim

BPJS
Branch Office

PT. Askes (Persero)

Prosedur Yankes
Pasal 29
Untuk pertama kali setiap Peserta
didaftarkan oleh BPJS Kesehatan pada satu
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan setelah
mendapat rekomendasi dinas kesehatan
kabupaten/kota setempat.
Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga)
bulan selanjutnya Peserta berhak memilih
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang
diinginkan.
Peserta harus memperoleh pelayanan
kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama tempat Peserta terdaftar.

Sistem Rujukan
Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama harus merujuk
ke Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat
lanjutan terdekat sesuai dengan sistem
rujukan yang diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
pelayanan kesehatan rujukan tingkat
lanjutan diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 30
Fasilitas Kesehatan wajib menjamin
Peserta yang dirawat inap mendapatkan
obat dan bahan medis habis pakai yang
dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis.
Fasilitas Kesehatan rawat jalan yang
tidak memiliki sarana penunjang, wajib
membangun jejaring dengan
Fasilitas Kesehatan penunjang untuk
menjamin ketersediaan obat, bahan
medis habis pakai, dan pemeriksaan
penunjang yang dibutuhkan.

Obat dan BMHP


Pasal 32

Pelayanan obat dan bahan


medis habis pakai untuk Peserta
Jaminan Kesehatan pada Fasilitas
Kesehatan berpedoman pada daftar
dan harga obat, dan bahan medis
habis pakai yang ditetapkan oleh
Menteri.
Daftar dan harga obat dan bahan
medis habis pakai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditinjau
kembali paling lambat 2 (dua) tahun
sekali

ERA BPJS: MENATA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


GATE KEEPER CONCEPT PROMOTIF PREVENTIF
Memperkuat Posisi Pelayanan Primer dalam Piramida Layanan:
Sebagai Pintu Masuk Sistem Yankes BERJENJANG

Persentase Biaya Pelkes


Askes
NHS
NHI
England Taiwan

28 %

INA CBGs

56 %

Kapitasi

76
%

67
%

24 %

33 %

Gate Keeper
15 %

PT. Askes (Persero)

PERPRES No 12 Tahun 2013


tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 29
5) Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai
dengan sistem rujukan yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundangundangan.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan pelayanan
kesehatan rujukan tingkat lanjutan diatur dengan
Peraturan Menteri.

PT. Askes (Persero)

PERMENKES
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat
diberikan atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat
diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat
kedua atau tingkat pertama.
4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) dikecualikan pada keadaan gawat darurat,
bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien,
pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan
fasilitas.
5) Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PT. Askes (Persero)

PERATURAN BPJS KESEHATAN


tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Pasal
oleh BPJS Kes
42
2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan
wajib melakukan sistem rujukan berjenjang dengan
penunjukkan sentra-sentra rujukan di tiap daerah
(regionalisasi).
3) Sentra-sentra rujukan ditetapkan bersama antara BPJS
Kesehatan dengan Dinas Kesehatan
Propinsi/Kabupaten/Kota.
Pasal

43

kekhususan permasalahan kesehatan pasien yang


dikecualikan pada sistem rujukan berjenjang hanya untuk
kasus yang sudah ditegakkan rencana terapinya dan terapi
tersebut hanya dapat dilakukan di fasilitas kesehatan
lanjutan.
PT. Askes (Persero)

PEDOMAN ADMINISTRASI
PELAYANAN BPJS KESEHATAN
Kantor Cabang membentuk media komunikasi antar
faskes tingkat lanjutan yang anggotanya terdiri dari PIC
setiap faskes di wilayah kerjanya baik yang
bekerjasama maupun yang tidak bekerjasama.
PIC Faskes tingkat lanjutan ditetapkan oleh masingmasing Faskes tersebut
PIC Faskes harus dapat dihubungi selama 24 jam
Tugas PIC faskes adalah menyediakan informasi yang
dibutuhkan dalam rangka pelayanan rujukan, antara
lain :
Ketersediaan sarana dan prasarana
Ketersediaan tenaga kesehatan
Informasi lain yangPT.berkaitan
dengan pelayanan
Askes (Persero)

Lanjutan...
Daftar PIC masing-masing Faskes disampaikan
kepada Faskes tingkat pertama
Faskes menggunakan Aplikasi SIM yang terhubung
antara Faskes Primer dengan Faskes Lanjutan
Surat rujukan berlaku untuk periode maksimal 1
(satu) bulan sejak tanggal rujukan diterbitkan.
Surat rujukan disediakan oleh masing-masing faskes
dengan format sesuai ketentuan BPJS Kesehatan

PT. Askes (Persero)

RUJUKAN &
TRANSPORTASI
NEONATAL

PRINSIP DASAR
Keadaan paling ideal untuk merujuk
adalah Rujukan Antepartum (rujukan
pada saat janin masih ada dalam kandungan ibu).
Tidak semua keadaan dapat terdiagnosis secara
dini, sehingga rujukan dini dapat dilakukan.
Bila terjadi kedaruratan pada ibu maupun janin dan
kehamilan harus segera di terminasi serta
memerlukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap,
maka akan timbul masalah baik pada ibu maupun
bayi

Perubahan keadaan dan penyakit pada bayi baru


lahir demikian cepatnya, untuk itu dibutuhkan
tata laksana segera dan adekuat pada fasilitas
yang lebih lengkap dan terdekat (sistem
regionalisasi Rujukan Perinatal).

PRINSIP DASAR
Apabila bayi dirujuk ke fasilitas yang
lebih lengkap, yakinkan bahwa bayi
akan mendapatkan keuntungan atau
nilai positip dibanding bila hanya tetap
dirawat di tempat asalnya.
Harus diperhatikan bahwa saat
merujuk, bayi harus dalam keadaan
stabil atau minimal tanda bahaya
sudah dikelola lebih dulu
Perlu melibatkan orang tua atau
keluarga dalam mengambil keputusan
untuk merujuk dan jelaskan kenapa
bayi harus dirujuk

TUJUAN UMUM
Setelah menyelesaikan bab ini,
peserta dapat mengetahui dan
mampu :
Menjelaskan pentingnya rujukan
BBL yang mempunyai masalah
berat
Mempersiapkan dan
melaksanakan rujukan

TUJUAN KHUSUS
Setelah pelatihan ini, peserta
mampu :
Menjelaskan kepada orangtua
atau keluarga mengapa bayi
harus dirujuk
Menjelaskan kasus yang harus
segera dirujuk
Melaksanakan sistem rujukan
dan transportasi untuk BBL
dengan benar

Keadaan yang memerlukan


rujukan ke fasilitas yang lebih
lengkap:

Gangguan napas sedang dan berat,


apapun penyebabnya
Asfiksia yang tidak memberi respons
pada tindakan resusitasi, sebaiknya
dalam 10 menit pertama
Kasus bedah neonatus
BBLR < 1,750 g
BBLR 1,750-2,000 g dengan kejang,
gangguan napas, gangguan
pemberian minum
Bayi hipotermi berat

Keadaan yang memerlukan


rujukan ke fasilitas yang lebih
lengkap:
Ikterus yang tidak memberikan respons
dengan fototerapi
Kemungkinan penyakit jantung bawaan
Bayi ibu diabetes mellitus dengan
hipoglikemia simtomatik
Kejang yang tidak teratasi
Tersangka infeksi (sepsis, meningitis)
berat / dengan komplikasi
Penyakit hemolisis
Tersangka renjatan yang tidak memberi
respons baik
Hipoglikemia yang tidak dapat teratasi

SISTEM RUJUKAN &


TRANSPORTASI
Perhatikan regionalisasi Rujukan
Perinatal dalam menentukan tujuan
rujukan, sehingga dapat merujuk
dengan cepat, aman dan benar
Puskesmas merupakan penyaring
kasus risiko yang perlu dirujuk sesuai
dengan besaran risiko, jarak dan faktor
lainnya
Memberi informasi kesehatan dan
prognosis bayinya dan melibatkan
orangtua atau keluarga dalam
mengambil keputusan untuk merujuk

SISTEM RUJUKAN &


TRANSPORTASI
Melengkapi syarat- syarat rujukan
(persetujuan tindakan, surat rujukan,
catatan medis).
Untuk kasus tertentu kadang diperlukan
sampel darah ibu.

Merujuk bayi dalam keadaan stabil,


menjaga kehangatan bayi dan ruangan
dalam kendaraan yang digunakan untuk
merujuk, dan menjaga jalan napas tetap
bersih dan terbuka selama transportasi.
Bila memungkinkan bayi tetap diberi ASI.
Harus disertai dengan tenaga yang
terampil melakukan Resusitasi

Data dasar yang harus


diinformasikan:
Identitas bayi dan tanggal lahir
Identitas orang tua
Riwayat kehamilan, persalinan dan prosesnya,
tindakan resusitasi yang dilakukan.
Obat yang dikonsumsi oleh ibu
Nilai Apgar (tidak selalu harus diinformasikan,
bila tidak tersedia waktu karena melakukan
tindakan resusitasi aktif)
Masa Gestasi dan berat lahir.
Tanda vital (suhu, frekuensi jantung,
pernapasan, warna kulit dan aktif/tidak nya
bayi)
Tindakan/prosedur klinik dan terapi lain yang
sudah diberikan
Bila tersedia data pemeriksaan penunjang yang
ada (glukosa, elektrolit, dan lain-lain)

Syarat untuk
melakukan transportasi
Bayi dalam keadaan stabil
Bayi harus dalam keadaan hangat
Kendaraan pengangkut juga harus
dalam keadaan hangat
Didampingi oleh tenaga kesehatan
yang terampil melakukan tindakan
resusitasi, minimal ventilasi
Tersedia peralatan dan obat yang
dibutuhkan

Bayi dalam keadaan


stabil, bila:
Jalan napas bebas dan ventilasi
adekuat.
Kulit dan bibir kemerahan
Frekuensi jantung 120-160
kali/menit
Suhu aksiler 36.5-37 C (97.7-98.6
F)
Masalah metabolik terkoreksi
Masalah spesifik penderita sudah
dilakukan manajemen awal

TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA

Anda mungkin juga menyukai