KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU & ANAK ANDINATERNATE
NOMOR : 101/ 001/SKPTN/RSIAA/2022
TENTANG
KEBIJAKAN PENGKAJIAN PASIEN
Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Ibu &
Anak AnDina Ternate, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang
bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan Direktur tentang kebijakan
pengkajian pasien di Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina Ternate sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit Khusus Ibu &
Anak AnDina Ternate
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
kedokteran
2. Keputusan Menteri kesehatan RI No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar
pelayanan minimal Rumah Sakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan kedokteran
6. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2010 tentang persetujuan
Tindakan Kedokteran
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Kedua : Kebijakan pengkajian pasien di Rumah Sakit Khusus Ibu & Anak AnDina
Ternate sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Ternate
3. Semua pasien yang baru masuk ke Rumah sakit, baik di unit gawat darurat,
instalasi rawat jalan, maupun intalasi rawat inap dilakukan asesmen awal sebagai
pedoman awal untuk menentukan kebutuhan pasien untuk pengobatan atau
perawatan selanjutnya.
4. Assesmen awal rawat inap terdiri dari assesmen awal medis, pengkajian awal
keperawatan dan assesmen terintegrasi yang harus lengkap dalam waktu
maksimal 24 jam setelah pasien masuk rawat inap atau lebih dini sesuai kondisi
pasien atau kebijakan rumah sakit
5. Assesmen awal setiap pasien meliputi evaluasi faktor fisik, psikologis, sosial dan
ekonomi, termasuk pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
b) Isi minimum assesmen rawat jalan terdiri atas : identitas pasien, keterangan
unit rawat jalan yang dituju, riwayat alergi, riwayat kesehatan dan pengobatan,
pemeriksaan fisik, status hubungan psiko-sosio, status fungsional, penilaian
nyeri, screening gizi, kebutuhan edukasi pasien dan keluarga, diagnosa
pasien, rencana tindakan dan konsulan ke unit terkait lainnya sesuai dengan
kebutuhan pasien.
c) Isi minimum assesmen awal di unit rawat inap meliputi: Identitas pasien,
tanggal dan jam pasien diterima, anamnesis termasuk riwayat alergi, riwayat
penyakit, riwayat psiko-sosio-spriritual, pemeriksaan fisik, pengkajian nyeri,
screening gizi, kebutuhan edukasi, status obstetri, status fungsional pasien,
screening resiko jatuh, discharge planning, rumusan diagnosa pasien sesuai
dengan tingkat prioritas dan unsur pengkajian lain yang terkait sesuai dengan
kebutuhan pasien.
7. Ketentuan untuk ssesmen awal medis pada instalasi rawat jalan adalah:
a) Assesmen awal rawat jalan dilakukan segera saat pasien datang ke unit
rawat jalan
10. Pada assesmen awal pasien juga diskrining untuk risiko nutrisional. Apabila
terdapat masalah atau risiko nutrisional menurut kriteria yang tercantum dalam
pengkajian awal keperawatan, maka pasien tersebut akan mendapat
pengkajian lanjutan oleh ahli gizi.
11. Pada assesmen awal pasien juga diskrining untuk menilai tingkat aktivitas dan
mobilisasi pasien untuk menentukan status fungsional termasuk penilaian
resiko jatuh.
a) Semua pasien dilakukan assesmen ulang oleh PPA pada interval waktu
tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menilai respon pasien
terhadap pengobatan dan perawatan yang telah diberikan guna rencana
pemulangan pasien.
14. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sebagai ketua tim PPA
berkoordinasi dengan perawat dan PPA lainnya yang terkait untuk menilai
perkembangan pasien setiap hari serta melakukan reviu atau verifikasi di
semua catatan pengkajian pasien pada lembar terintegrasi di rekam medik.
a) Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang
signifikan, dicatat dalam rekam medis pasien pada saat pasien masuk
rawat inap
17. Pada assesmen awal pasien juga diskrining untuk risiko nutrisional. Apabila
terdapat masalah atau risiko nutrisional menurut kriteria yang tercantum dalam
pengkajian awal keperawatan, maka pasien tersebut akan mendapat
pengkajian lanjutan oleh ahli gizi.
18. Pada assesmen awal pasien juga diskrining untuk menilai tingkat aktivitas dan
mobilisasi pasien untuk menentukan status fungsional termasuk penilaian
resiko jatuh.
a) Semua pasien dilakukan assesmen ulang oleh PPA pada interval waktu
tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menilai respon pasien
terhadap pengobatan dan perawatan yang telah diberikan guna rencana
pemulangan pasien.
21. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sebagai ketua tim PPA
berkoordinasi dengan perawat dan PPA lainnya yang terkait untuk menilai
perkembangan pasien setiap hari serta melakukan reviu atau verifikasi di
semua catatan pengkajian pasien pada lembar terintegrasi di rekam medik.
assesmen awal diperbaharui kembali serta dilakukan pemeriksaan fisik
pada pasien yang datang ke instalasi rawat jalan lebih dari 30 hari.
a) Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang
signifikan, dicatat dalam rekam medis pasien pada saat pasien masuk
rawat inap
24. Pada assesmen awal pasien juga diskrining untuk risiko nutrisional. Apabila
terdapat masalah atau risiko nutrisional menurut kriteria yang tercantum dalam
pengkajian awal keperawatan, maka pasien tersebut akan mendapat
pengkajian lanjutan oleh ahli gizi.
25. Pada assesmen awal pasien juga diskrining untuk menilai tingkat aktivitas dan
mobilisasi pasien untuk menentukan status fungsional termasuk penilaian
resiko jatuh.
a) Semua pasien dilakukan assesmen ulang oleh PPA pada interval waktu
tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menilai respon pasien
terhadap pengobatan dan perawatan yang telah diberikan guna rencana
pemulangan pasien.
28. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) sebagai ketua tim PPA
berkoordinasi dengan perawat dan PPA lainnya yang terkait untuk menilai
perkembangan pasien setiap hari serta melakukan reviu atau verifikasi di
semua catatan pengkajian pasien pada lembar terintegrasi di rekam medik.
Ditetapkan di : Ternate
Pada tanggal : 01 Agustus 2022