,Apt
SEDIAAN SETENGAH
PADAT
SEDIAAN SEMI SOLID
Unguentum
Salep
Creamores /
Krim
Pasta
Jelly / gel
Defenisi
Defenisi (lanjutan )
di
dalam basis
Larut di dalam
basis
Unguentum /salep
UNGUENTUM
Salep adalah sediaan setengah padat
yang mudah dioleskan dan digunakan
sebgai obat luar
Formula Umumnya :
-. Bahan Obat,
-. Bahan Tambahan Yang Cocok
-. Bahan Dasar / Basis /Bahan
Pembawa
SYARAT SALEP
1.
2.
3.
4.
Homogen
7.
8.
II.
III.
IV.
Sifat
1.
2.
3.
4.
Anhidrat
Tidak larut
dalam air
Tidak dapat
dicuci dengan
air
Hidrofob.
dasar salep
yang dapat menyerap
air.
Membentuk emulsi tipe
A/M
75
25
Keuntungan :
-.Mudah diencerkan dengan air
-.Dapat menyerap cairan pada kelainan
dermatologis.
Contoh :
Vanishing cream
R/ Acidi Stearinici
Cera albi
Vaseelini albi
Trietanolamini
Propilen glikol
Aquades
15,0
2,0
8
1,5
8,0
ad 100
Contoh :
Polyethyleneglycol ointment.
R/ PEG 4000
40
PEG
400
60.
Sifat PEG.
Anhidrat
Dapat mengabsorpsi air
larut dalam air
dapat dicuci dengan air.
Contoh :
Camphora
Menthol
Tymol
Napthol
iodium
Contoh :
Tannin, Kalium iodida, Iodium+KI, Lidokain HCl dll
R/Lidokain HCl
Adep lanae
Kalau
Contoh :
Sulfanilamid, ZnO, Acib boria, asam salisilat,
bismut subnitras dll
4.
Cara pembuatan :
Lebur bahan2 tersebut diatas penagas air
(60-70o C) dan digerus sampai dingin
15
Adde
Kloramfenikol palmitat
Difenhidramin HCl
M f ungt
Sue
Pro :
2%
1%
Cara kerja :
1. Cera flava, stearil alkoho, adeps lanae,
vaselin album dilebur di atas penangas air
2. Di gerus sampai dingin (basis salep)
3. Kloramfenikol di gerus halus
4. Di tambah sedikit basis salep gerus homogen
5. Tambahkan Difenhidramin HCl yang telah
dilarutkan dengan air gerus homogen
6. Tambahkan sisa basis salep gerus homogen
7. Masukan ke dalam wadah dan beri etiket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Singk Latin
Lengkap Latin
Arti
prn
pro re nata
bila perlu
m et v
mane et vespere
mf
misce fac
campur buatlah
part dol
partus dolente
dtd
da tales doses
50.
Salep Epidermis
Salep Endodermis
Salep Diadermis
Salep epidermis.
Salep endodermis.
Salep diadermis
EVALUASI SEDIAAN
1. Evaluasi fisik
Homogenitas diantara 2 lapisan filem.
Secara makroskopis oleskan pada kaca.
Konsistensi dengan tujuan supaya mudak
dikeluarkan dari tube dan mudah
dioleskan. Pengukuran konsistensi dengan
penetrometer.
2. Evaluasi kimia
Kadar dan stabilitas zat aktif dalam
sediaan
3. Evaluasi biologi
Kontaminasi mikroba
Potensi zat aktif.
Contoh
5 gram gula ditambah 95 gram tepung,
artinya kadar gula pada campuran
tersebut adalah 5%b/b
5 gram gula ditambah air sampai 100 ml,
artinya kadar gula pada campuran
tersebut adalah 5%b/v
5 ml alkohol ditambah 95 ml air , artinya
kadar alkohol pada campuran tersebut
adalah 5%v/v
5 ml alkohol ditambah air sampai 100
gram, artinya kadar alkohol pada
campuran tersebut adalah 5%v/b