Anda di halaman 1dari 46

Adek Chan,S.Si.,M.Si.

,Apt

SEDIAAN SETENGAH
PADAT
SEDIAAN SEMI SOLID

SEDIAAN SETENGAH PADAT


SEDIAAN SEMI SOLID

Unguentum

Salep
Creamores /
Krim
Pasta
Jelly / gel

Defenisi

Salep adalah sediaan setengah padat yang


mudah dioleskan dan digunakan sebgai obat
luar.
Contoh salep 2-4, kemicetin salep kulit 2%,
Kloramfenikol salep mata dll

Krim adalah sediaan setengah padat yg berupa


emulsi mengandung air tidak kurang dari 60%
dan digunakan sebagai obat luar
Contoh : Daktarin krim, Cleansing cream,
Caneaten cream dll

Defenisi (lanjutan )

Pasta adalah sediaan berupa masa lembek


yg digunakan sebagai obat luar
Contoh. Pasta Lassari, Pagoda Pasta, Pasta
Zinci Oleosa dll

Gel adalah sediaan setengah padat


merupakan suspensi dari bahan organik
atau anorganik banyak mengandung air.
Contoh : Bioplacenton Jelly, Thrombophob
gel dll

Bahan obat di dalam


sediaan setengah padat
Terdisperdisi

di

dalam basis
Larut di dalam
basis

Unguentum /salep

UNGUENTUM
Salep adalah sediaan setengah padat
yang mudah dioleskan dan digunakan
sebgai obat luar
Formula Umumnya :
-. Bahan Obat,
-. Bahan Tambahan Yang Cocok
-. Bahan Dasar / Basis /Bahan
Pembawa

SYARAT SALEP
1.

Salep harus mantap (stabil / tidak mudah


rusak) baik secara fisk maupun kimia

2.

Lembut dan licin

3.

Mudah digunakan/dioleskan atau melunak


pada suhu tubuh

4.

Homogen

SYARAT BAHAN DASAR


SALEP
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.

Tidak Menghambat Penyembuhan


Sensitivitas Rendah
Penampilan Bagus
Non Iritasi
Netral Baik Thd Kulit Atau Bhn Obat
Stabil dalam Penyimpanan (Tidak Tengik,
Berubah Warna dll)
Kompatible dengan Bahan Obat
Dapat Melepaskan Obat

BAHAN DASAR SALEP


I.

Dasar Salep Senyawa Hidrokarbon.

II.

Dasar Salep Serap

III.

Dasar Salep Yang Dapat Dicuci Dengan Air

IV.

Dasar Salep Yang Larut Dalam Air

Dasar Salep Senyawa


Hidrokarbon.

Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep


berlemak seperti Vaselin album, vaselin flavum
paraffin dan minyak tumbuhan.

Dasar salep ini tidak dapat dicuci dengan air,


hanya menyerap air dalam jumlah yang sangat
kecil.

Dasar salep ini dimaksudkan untuk


memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit,
tanpa adanya absorpsi obat.

Salep ini dimaksudkan sebagai emolien, penutup


permukaan kulit.

Sifat
1.
2.

3.

4.

Anhidrat
Tidak larut
dalam air
Tidak dapat
dicuci dengan
air
Hidrofob.

Dasar Salep Serap.


(Dasar Salep Adsorpsi).
Merupakan

dasar salep
yang dapat menyerap
air.
Membentuk emulsi tipe
A/M

Dasar salep ini dapat dibagi dua

Dasar salep anhidrat.


Adalah dasar salep yang tidak
mengandung air dan dapat
bercampur/menyerap air membentuk
emulsi tipe minyak dalam air.
Contoh. -. Adeps lanae
-. Hidrophilic petrolatum
R/ Vaselin alb
86
Cera alb
8
Stearyl alcohol
3
Cholesterol
3

Dasar salep hidrat.


Adalah dasar salep yang telah mengandung
air dan masih mampu untuk menyerap air
membentuk emulsi tipe air dalam minyak (A/M).
Contoh . Lanolin
R/ Adeps lanae
Aquades

75
25

Dasar Salep yang Dapat Dicuci


dengan Air.
Dasar salep adalah berbentuk emulsi tipe
M/A, sehingga mudah dicuci dengan air
atau dengan kain lap basah.
Lebih cendrung digunakan sebagai
kosmetika.

Keuntungan :
-.Mudah diencerkan dengan air
-.Dapat menyerap cairan pada kelainan
dermatologis.

Contoh :
Vanishing cream
R/ Acidi Stearinici

Cera albi
Vaseelini albi
Trietanolamini
Propilen glikol
Aquades

15,0

2,0
8
1,5
8,0
ad 100

Dasar Salep yang Dapat Larut


Dalam Air.

Disebut juga dasar salep tidak berlemak yang


terdiri dari konstituen larut air.

Contoh :
Polyethyleneglycol ointment.
R/ PEG 4000
40
PEG
400
60.

Sifat PEG.
Anhidrat
Dapat mengabsorpsi air
larut dalam air
dapat dicuci dengan air.

Pemilihan Dasar Salep.

1. khasiat yang diinginkan.


2. sifat bahan obat yang
dicampurkan.
3. ketersediaan hayati
4. stabilitas
5. ketahanan sediaan jadi.

Contoh bahan obat pada salep


ZnO 10-20 % sebagi anti septik dan
adstringent
Hidrokortison 1-2,5%
Antibiotik spt tetrasiklin 2-3% dll
Sulfur 2-10%
Resorsinol
Asam salisilat
dll

Aturan umum pembuatan


salep
1.

Bahan obat yang dapat larut dalam dasar


salep
Dilarutkan di dalam dasar salep kalau perlu
dengan pemanasan rendah.

Contoh :
Camphora
Menthol
Tymol
Napthol
iodium

2.Bahan obat yang larut dalam air


Jika tidak ada peraturan lain :

Dilarutkan dalam air yang tersedia baru


dicampurkan dengan dasar salep

Dengan ketentuan jumlah air yang digunakan


untuk melarutkan bahan obat harus dapat
diserap oleh dasar salep

Banyak air yang digunakan dikurangkan dari


dasar salepnya.

Contoh :
Tannin, Kalium iodida, Iodium+KI, Lidokain HCl dll

R/Lidokain HCl

Adep lanae

100 mg (Larut dalam 10 bg air)


ad 15

3. Bahan obat yang tidak larut dalam dasar


salep dan air
Dijadikan

serbuk No. 100 kemudian


dicampur homogen dengan dasar
salepnya

Kalau

perlu dasar salepnya dicairkan

Contoh :
Sulfanilamid, ZnO, Acib boria, asam salisilat,
bismut subnitras dll

4.

Dasar salep dibuat dengan cara peleburan


Campuran tersebut digerus sampai dingin.
Contoh :
Vaselin Hydrophhllinum
R/Adep lanae 3
Stearilalkohol 3
Cera alba 8
Vaselin ad 100

Cara pembuatan :
Lebur bahan2 tersebut diatas penagas air
(60-70o C) dan digerus sampai dingin

5. Ada beberapa bahan obat yang harus


dimasukan terakhir ke dalam salep.
Contoh :
Balsmum peruvian, Ichthamolum, Tumeol
ammonium, oleum Iecoris aselli, minyak
mudah menguap LCD (Liquor Ditergent
Carbonas) dll.

Dr. Hidayat, Sp.D


No. SIP : 396/Sumsel/2010
Jl. Kol. Atmo No 45 Palembang
012.
R/ Vaselin Hidrophyl

Palembang, 6 Nopember 2013

15

Adde
Kloramfenikol palmitat
Difenhidramin HCl
M f ungt
Sue
Pro :

2%
1%

Dr. Hidayat, Sp.D


No. SIP : 396/Sumsel/2010
Jl. Kol. Atmo No 45 Palembang
013.
R/ Acidi Stearinici
Cera albi
Vaseelini albi
Trietanolamini
Propilen g likol
Aquades
mf cream
Stdd ue

Palembang, 6 Nopember 2013


3
0,4
1,5
0,3
1,5
ad 20

Cara kerja :
1. Cera flava, stearil alkoho, adeps lanae,
vaselin album dilebur di atas penangas air
2. Di gerus sampai dingin (basis salep)
3. Kloramfenikol di gerus halus
4. Di tambah sedikit basis salep gerus homogen
5. Tambahkan Difenhidramin HCl yang telah
dilarutkan dengan air gerus homogen
6. Tambahkan sisa basis salep gerus homogen
7. Masukan ke dalam wadah dan beri etiket

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Basem peru tetesi dengan etanol pada lumpang panas


Tambah sedikit talkum digerus sampai kering (masa I)
Camphora tetesi dengan etanol tambah sedikt talkum
di gerus sampai kering
Tambahkam masa I gerus homogen
Tambahkan ZnO (yang telah diayak) gerus homogen
Tambahkan kaolin gerus homogen
Tambahkan sisa talkum gerus homogen
Ayak dengan ayakan mesh 44
Timbang, masukan dalam wadah
Dan beri etket

Singkatan yang lazim pada


resep
No

Singk Latin

Lengkap Latin

Arti

prn

pro re nata

bila perlu

m et v

mane et vespere

pagi dan malam

mf

misce fac

campur buatlah

part dol

partus dolente

pada bagian yang sakit

dtd

da tales doses

berikan sekian takaran

50.

Tugas min 50 buah

PEMBAGIAN SALEP (semi solid)


MENURUT DAYA PENETRASI

Salep Epidermis

Salep Endodermis

Salep Diadermis

Salep epidermis.

Tidak berpenetrasi ke dalam kulit.


Efek terapinya hanya terbatas pada
permukaan kulit (epidermis).
Berfungsi untuk melindungi kulit dan
memberikan efek lokal seperti antisepti,
adstringent, tabir surya dll
Sebagai dasar salepnya digunakan
vaselin, lemak atau kombimasinya

Salep endodermis.

Mampu berpenetrasi kedalam kulit,


tetapi tidak sampai melewati kulit.

Bahan obatnya diserap oleh kulit, tetapi


tidak sampai ke dalam pembuluh darah,
jadi tidak memberikan efek sistemik.

Berfungsi untuk melunakan kulit,


analgetika, emolient, anti inflamasi dan
lain-lain.

Salep diadermis

Salep yang bahan obat dapat


berpenetrasi melewati kulit masuk ke
dalam sirkulasi darah dan
menghasilkan efek sistemik.

Dasar salep Formularium


Nasional 1978 hal 334
Dasar salep I.
R/ Cera alb/flava
50
Vaselin alb/flava
950
Dasar salep II.
R/ Kolesterol
30
Stearil alkohol
30
Cera alb
80
Vaselin putih
860
Dasar salep II mudah menyerap air.

Dasar salep III.


R/ Metil paraben
0,25
Propil paraben
0,15
Na lauril sulfat
10
Propilenglikol
120
Stearilalkohol
250
Vaselin alb
250
Aquades
ad 1000
Dasar salep III mudah dicuci dengan
air
Dasara salep IV.
R/ Poliglikol 1500
25
Poliglikol 4000
40
Propilenglikol/gliserol
ad 100

DASAR SALEP BUKAN BAHAN BERLEMAK.

1. Glyceroli Unguentum ( Formularium


Nasional )
R/ Amylum manihot
1
Glycerol
9
Aquades
0,5
Cara pembuatan :
Amylum manihot + Glycerol + aqua
(campur semua bahan) panaskan diatas
penangas air sambil diaduk. Air menguap
akan terjadi salep. Jika perlu
ditambahkan larutan glycerol 5% hingga
10 gram.

2. Unguentum Glycerini (CMN)


R/ Amylum solani
10
Glycerol
90
Air
5
Cara Pembuatan :
Amylum solani + aqua + glycerol
Dicampur homogen dalam cawea
penguap yang telah ditara bersama
pengaduknya dari gelas kaca.
Dipanaskan lansung diatas nyala api
kecil dengan diaduk terus hingga
menjadi kanji kental hingga beratnya 100
bahagian. Air yang ditambahkan harus
diuapan seluruhnya. Bila beratnya
kurang dari 100 bagian dicukupkan
dengan larutan Glycerol 5%.

Bila dalam suatu salep terdapat glycerol dan


amylum dan harus dibuat salep maka
dianjurkan untuk dibuat menjadi Unguentum
Glyceroli.
Jika ditulis amylum lebih banyak dari
perbandingan antara glicerol dan amylum
yang terdapat pada Unguentum Glyceroli.
Maka dibuat dulu Unguentum Glyceroli sesuai
dengan perbandingan. Dan amylum yang
berlebih ditambahkan pada salep yang telah
jadi.
Begitu juga jika jumlah Glycerol berlebih dari
perbandingan yang ada pada Unguentum
Glyceroli.
Penambahan bahan obat pada dasar
Unguentum Glyceroli tidak pernah turut
dipanaskan

OCULENTA / UNGUENTA OPTHALMICA


Adalah salep steril yng digunakan untuk
mata.
Bahan obat yang ditambahkan ke dalam
bahan dasar salep dapat berupa larutan
atau serbuk halus.
Dasar salep yang digunakan tidak boleh
mengiritasi mata
memungkinkan difusi obat dalam cairan
mata dan tetap mempertahankan aktifitas
bahan obat dalam jangka waktu tertentu
pada kondisi penyipanan yang tepat.

Dasar salep mata yang lazim digunakan


adalah : Oculentum simplex
R/ Setil alkohol
2,5
Adeps lanae
6
Parafin liq
42
Vaselin flav
ad 100
Basis salep mata yang lain
R/ PEG 400
PEG 4000 aa

EVALUASI SEDIAAN
1. Evaluasi fisik
Homogenitas diantara 2 lapisan filem.
Secara makroskopis oleskan pada kaca.
Konsistensi dengan tujuan supaya mudak
dikeluarkan dari tube dan mudah
dioleskan. Pengukuran konsistensi dengan
penetrometer.
2. Evaluasi kimia
Kadar dan stabilitas zat aktif dalam
sediaan
3. Evaluasi biologi
Kontaminasi mikroba
Potensi zat aktif.

Kadar dalam bentuk


persentase
Dinyatakan dalam 4 bentuk :
1.
% b/b adalah persen bobot perbobot yaitu
jumlah g zat dalam 100 g bahan atau hasil
akhir
2.
% b/v adalah persen bobot pervolume
yaitu jumlah g zat dalam 100 ml bahan
atau hasil akhir

3. % v/v adalah persen volume pervolume


yaitu jumlah ml zat dalam 100 ml bahan
atau hasil akhir
4.
% v/b adalah persen volume perbobot
yaitu jumlah ml zat dalam 100 g bahan
atau hasil akhir
Persen (%) tanpa penjelasan adalah persen
bobot per bobot

Contoh
5 gram gula ditambah 95 gram tepung,
artinya kadar gula pada campuran
tersebut adalah 5%b/b
5 gram gula ditambah air sampai 100 ml,
artinya kadar gula pada campuran
tersebut adalah 5%b/v
5 ml alkohol ditambah 95 ml air , artinya
kadar alkohol pada campuran tersebut
adalah 5%v/v
5 ml alkohol ditambah air sampai 100
gram, artinya kadar alkohol pada
campuran tersebut adalah 5%v/b

Anda mungkin juga menyukai