Pendidikan Multikultural
Pendidikan yang menghargai keragaman dan
mencakup perspektif dari berbagai kelompok
budaya secara teratur
Tujuan kesempatan pendidikan yang sama
untuk semua siswa shg menutup
kesenjangan prestasi akademik antara siswa
dari budaya mayoritas dan siswa dari
kelompok yang kurang terwakili
5 Dimensi Pendidikan
Multikultural
Integrasi isi pelajaran penggunaan contoh, data, dan informasi
lain dari berbagai budaya oleh guru
Konstruksi pengetahuan membantu siswa memahami bagaimana
pengetahuan yang kita terima dipengaruhi oleh asal usul dan sudut
pandang kita
Pengurangan prasangka pengembangan hubungan positif dan
sikap toleran di kalangan siswa dengan latar belakang yang berbeda
Pedagogi kesetaraan teknik pengajaran yang mempermudah
keberhasilan akademis siswa dari kelompok etnis dan kelas sosial
yang berbeda
Budaya sekolah yang memberdayakan budaya sekolah yang pada
budaya itu organisasi dan praktik lembaga bersifat kondusif bagi
pertumbuhan akademis dan emosi semua siswa
Pendidikan Multikultural
Mencakup perbedaan SES, etnis, gender,
agama, disabilitas, orientasi seksual, dll
Pengurangan prasangka aktivitas guru di
kelas untuk menghilangkan pandangan
negatif dan stereotip org lain
Gender
Gender karakteristik individu sebagai laki-laki
dan perempuan
Identitas gender rasa menjadi laki-laki dan
perempuan, biasa muncul usia 3 tahun
Peran gender seperangkat ekspektasi yang
mengatur bagaimana perempuan atau laki-laki
harus berpikir, bertindak, dan merasa
Anak-anak membentuk skema gender yang
mempengaruhi bagaimana mereka berperilaku dan
berkembang
Perbedaan Gender
Aspek
Laki-laki
Perempuan
Otak
Kinerja
Fisik
Mampu menyesuaikan
dengan aktivitas fisik
Keterampil
an MIPA
Keterampil
an verbal
Perbedaan Gender
Aspek
Laki-Laki
Perempuan
Prestasi
sekolah
Lebih sering
mengikuti remedial
Relasi
sosial
Lebih menyukai
pembicaraan yang
memberikan
informasi (repport
talk)
Lebih menyukai
pembicaraan yang
berorientasi pada
hubungan (rapport talk)
Agresi
Agresi fisik
Emosi dan
Lebih sulit
Lebih mampu
regulasinya mengendalikan emosi mengekspresikan,
dan perilaku
memahami, dan
mngendalikan emosi
Androgini
Stereotip gender yang berkembang di
masyarakat membuat pria dan wanita
merasa tidak puas dan terbebani muncul
konsep androgini
Androgini kehadiran karakteristik maskulin
dan feminin yang positif pada individu yang
sama
Sandra Ben, individu androgini individu
lebih fleksibel, kompeten, dan bermental
sehat