Definisi Ilmu
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud 1988), ilmu memiliki dua
pengertian, yaitu :
Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersisitem menurut
metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang
(pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu
pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian,
tentang soal dniawi, akhirat, lahir, bathin, dan
sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu
bathin, ilmu sihir, dan sebagainya.
KARAKTERISTIK ILMU
Menurut Randall an Buchker (1942) mengemukakan
beberapa ciri umum ilmu diantaranya:
1. Hasil ilmu besifat akumulatif dan merupakan
milik bersama.
2. Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa
terjadi kekeliruan karena yang menyelidiki adalah
manusia.
3. Ilmu bersifat obyektif, artinya prosedur kerja atau
cara penggunaan metode ilmu tidak tergantung
kepada yang menggunakan, tidak tergantung pada
pemahaman secara pribadi.
DASAR-DASAR ILMU
Dasar-dasar ilmu filsafat meliput 3
aspek :
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi
ONTOLOGI
Ontologi merupakan asas dalam menetapkan batas ruang lingkup yang menjadi objek penelaah
serta
penafsiran tentang hakikat realitas (metafisika). Ontologi meliputi permasalahan apa hakikat ilmu?
Apa
hakikat kebenaran? Dan kenyataan yang inheren tentang kenyataan itu? Yang tidak terlepas dari
pandangan tentang apa dan bagaimana yang ada (being) itu. Ada beberapa pertanyaan ontologis
yang
melahirkan aliran-aliran dalam filsafat. Misalnya pertanyaan: Apakah yang ada itu? Bagaimanakah
yang
ada itu? Dan dimanakah yang ada itu?
Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren
dengan pengetauan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat ilmu tentang apa dan
bagaimana
(yang) Ada itu (being sein, het zjin). Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau
spiritualisme, paham dualsme, pluralisme degan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik
yang
pada akhirnya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan
bagaimana (yang) ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.