Anda di halaman 1dari 12

P O S T D U R A L P U N C TU R E

H EA D A C H E (P D P H )

Oleh:

Sitti Wulandari
Nim: 15174067

Pembimbing:

dr. Gunawan, Sp.An


PENDAHULUAN
Post dural puncture headache (PDPH) adalah sakit

kepala yang sering berlokasi di daerah frontal dan

oksipital

terjadi akibat adanya kebocoran dari cairan

serebrospinal melalui lubang di duramater akibat

tembusan jarum anestesi.

Ini merupakan komplikasi yang umum terjadi pada

anestesi spinal dan epidural.1


A N ATO M I
K LA SIFIK A SI
Naulty et al membagi PDPH menjadi dua
fase.

1. Yang pertama adalah PDPH yang relatif


ringan. Biasanya timbul 36 48 jam setelah
anestesi

2. Fase kedua (PDPH klasik) timbul 3 4 hari


setelah anestesi, dengan nyeri kepala berat
yang tidak bisa hilang dengan analgesik.
PATO G EN ESIS
Patogenesis PDPH masih belum jelas
tetapi diperkirakan karena kebocoran
cairan serebrospinal ke dalam ruang
epidural melalui robekan dura.

Kehilangan cairan serebrospinal


menyebabkan penurunan tekanan
intrakranial dan penarikan ke bawah
struktur intrakranial yang sensitive
terhadap nyeri, meliputi vena, selaput
otak (meningen), dan saraf kranial,
yang mengakibatkan nyeri kepala yang
dapat lebih berat pada posisi tegak
IN SID EN SI
Kejadian PDPH meningkat dengan
penggunaan jarum spinal yang
berukuran besar dan komplikasi
berkurang dengan penggunaan jarum
pencil tripped needles
FA K TO R R ESIK O
Perempuan, khususnya selama kehamilan dan
terutama setelah post partus spontan, dianggap
memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami
PDPH

Insiden PDPH tertinggi antara usia 18 30 tahun


dan menurun pada anak-anak muda usia kurang
dari 13 tahun dan dewasa yang lebih tua dari 60
tahun

Kejadian lebih besar pada pasien dengan


indeks masa tubuh lebih rendah.
G EJA LA
Nyeri kepala, biasanya frontal-oksipital

Nyeri kepala terjadi 24-48 jam setelah


prosedur dengan 90% nyeri kepala muncul
dalam 3 hari

Nyeri kepala makin berat pada posisi tegak


dan lebih ringan saat berbaring telentang

ekanan di atas perut pada wanita dalam


posisi tegak dapat menghilangkan nyeri kepala
sementara dan peningkatan tekanan
intrabdominal (tanda Gutshe)

Gejala terkait yang juga bisa muncul adalah


kekakuan leher, fotofobia, tinitus, gangguan
penglihatan, dan kelumpuhan saraf kranial.
P EN C EG A H A N
Pemilihan Jarum Spinal
Jarum spinal dengan ukuran yang
lebih kecil seperti jarum Whitrace
dan Sprotte dikaitkan dengan
tingkat PDPH yang lebih rendah.
Jarum pencil point menyebabkan
lubang dura menutup lebih cepat.
Idealnya, digunakan jarum spinal
yang tidak lebih besar dari 25G
TER A P I
1. Penatalaksanaan Konservatif
Kebanyakan pasien berespons baik terhadap metode
terapi konservatif untuk PDPH, meliputi tirah baring,
hidrasi, pengikat perut, analgesik, dan antiemetik

2. Penatalaksanaan Medis Agresif


Derivat methylxanthin
Caffeine
Aminophylline
ACTH
Mirtazapine
Gabapentin
Pregabalin
Methergin
hidrocortison
3. Terapi Invasif Konvensional
Epidural Blood Patch (EBP)
Prophylactic Epidural Blood Patch (PEBP)
Infus Cairan ke dalam Ruang Epidural
Morphine epidural

4. Terapi Invasif Agresif


Metode terapi invasif agresif digunakan jika
EBP gagal. Pertama, diagnosis PDPH harus
dievaluasi untuk menjamin kebenarannya.
Setelah dikonfirmasi, salah satu alternative
meliputi injeksi lemfibrin dengan panduan
percutaneous computed tomography (CT)
untuk menutup robekan dura
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai