Anda di halaman 1dari 13

POST DURAL PUNCTURE

HEADACHE

dr. Ratna Setyaningsih


DEFINISI
Post dural puncture headache (PDPH)
adalah sakit kepala yang sering
berlokasi di daerah frontal dan oksipital,
terjadi akibat adanya kebocoran dari cairan
serebrospinal melalui lubang di duramater
akibat tembusan jarum anestesi. Ini
merupakan komplikasi yang umum terjadi
pada anestesi spinal dan epidural.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Cairan serebrospinal (CSS) merupakan :
• hasil ultrafiltrasi plasma yang jernih tidak berwarna
• tidak berbau dan berada dalan ventrikel otak, sisterna otak, dan ruang
subarakhnoid sekitar otak dan medula spinalis
• Volume CSS pada orang dewasa rata-rata memproduksi sekitar 500 ml
CSS/hari, atau 21 ml/jam (0,3 ml/kgBB/jam), dengan 90 % berasal dari
pleksus koroid di ventrikel lateral, dan 10% dari substansi otak itu
sendiri. Dengan berat jenis CSS1.002 – 1.009, pH 7,32 dan 50 ml berada
dalam ruang intrakranial.
• Aliran CSS melalui sistem ini dipermudah oleh faktor-faktor sirkulasi dan
postural yang menimbulkan tekanan SSP sebesar 10 mmHg. Penurunan
tekanan akibat pengeluaran hanya beberapa ml CSS selama pungsi
lumbal untuk analisis laboratorium dapat menimbulkan nyeri kepala
yang hebat. Melalui proses pembentukan, sirkulasi dan reabsorpsi yang
terus menerus, seluruh volume CSS digantikan lebih dari tiga kali sehari.
Menings spinalis terdiri atas 3 lapis, yaitu :
dari lapisan terluar sampai terdalam, dura mater,
arakhnoid, pia mater. Ruang antara lapisan
arakhnoid dan pia mater di bawahnya disebut
ruang subarakhnoid, terisi oleh CSS.
Secara anatomis, dura mater spinalis
memanjang dari foramen magnum ke segmen
kedua sakrum. Ini terdiri dari matriks jaringan ikat
padat kolagen dan serat elastis. Sebanyak sekitar
150 ml CSS beredar pada satu waktu dan diserap
oleh vili arakhnoid
Gambar 1. Potongan sagital vertebra lumbal
Klasifikasi Post Dural Puncture Headache menurut Lybecker
et al :
1. Mild PDPH
• Sakit kepala sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari.
• Pasien tidak perlu beristirahat total di tempat tidur .
• Tidak ditemukan gejala yang berhubugan dengan PDPH.
2. Moderat PDPH
• Sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari dengan signifikan.
• Pasien mnghabiskan sebagian besar waktu di tempat tidur.
• Dapat ditemukan gejala yang berhubungan dengan PDPH.
3. Severe PDPH
• Sakit kepala yang sangat berat.
• Pasien tidak dapat beraktivitas.
• Ada gejala yang berhubungan dengan PDPH.
Gejala yang berhubungan dengan PDPH :
Gejala vestibular : mual, muntah, vertigo
Gejala cochlear : hilang pendengaran, hiperakusis, tinitus
Gejala okular : fotofobia diplopia, kesulitan akomodasi
Gejala muskuloskletal : kaku di area leher, nyeri skapular
PATOFISIOLOGI
Hasil tekanan rendah CSS dari kebocoran CSS
melalui robekan dural dan arakhnoid, sebuah
kebocoran melebihi tingkat produksi dari CSS.
Sedikitnya hilang 10% volume CSS dapat
menyebabkan sakit kepala ortostatik
INSIDENSI PDPH

Insiden PDPH diperkirakan 30 – 50% pada


diagnostik atau terapi pungsi lumbal, 0 – 5%
anestesi spinal dan 81% kejadian pungsi dural
selama insersi epidural
Cutting/
Quincke
traumatic

Tipe Jarum Whitacre

Atraumatic Sprotte

Atraucan
Bentuk
Tipe Quincke Lebih murah
lubang jarum

Perforasi dura
Ukuran jarum ↑HR PDPH
yg > besar

90 % PDPH • Gerakan Mobilisasi


dalam 3 hari kepala pasien
post anestesi • Mengangkat
badan ke atas
PROGNOSIS
PDPH biasanya dapat sembuh secara spontan,
tetapi sangat tidak menyenangkan, dan dapat
memperpanjang masa rawat di rumah sakit.

Pengobatan yang efektif terbatas sehingga tindakan


termasuk penggunaan jarum yang cocok dan perolehan
ketrampilan yang tepat dalam melakukan pungsi spinal
dan epidural sangat penting untuk mengurangi
kejadian PDPH.
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai