Anda di halaman 1dari 40

Annisa Rahmah

JATINEGARA
Dimas Dewantara
Khairunnisa Liummah
Qatrunnada Salsabila
Vidya Dwina Adianti
Sejarah
Sunda
Jatinegara
Kelapa s/d Masih merupakan hutan dan
rawa yang belum digunakan

1619 untuk berkegiatan

Kesultanan
Banten
(Jayakarta)
Pangeran Achmad Jaketra

1619 membangun pemerintahan di timur


Jayakarta.
Berangsur-angsur, keturunan Sultan Banten mulai
pindah ke Jatinegara kaum. Tanah berupa rawa-rawa.

1620 Didirikan Masjid Agung As-


Salafiyah
Masjid dijadikan tempat untuk mengatur strategi
Kolonial
Belanda Dibuka sekolah serdadu di Meester
(VOC)
Diperkirakan di luar
Jatinegara kaum
1635 Cornelis.
Meester Cornelis berasal dari kepulauan Banda Neira. Pindah ke
Batavia tahun 1621. Ia merupakan guru agama Kristen.

Meester Cornelis diberikan tanah sebesar


5km2 di sebelah timur sungai Ciliwung.
1656 Tanah yang diberikan berupa hutan dan diberikan hak oleh VOC
untuk mengolah hutan. Meester Cornelis mengizinkan
masyarakat sekitar tanahnya untuk bekerja di daerahnya dengan
syarat hasil olahan hutan diserahkan kepada Cornelis.

Didirikan pasar kerbau setiap hari Kamis.


1706 Didirikan di wilayah lama Meester Cornelis.

Dibangunnya benteng di Meester Cornelis.


Setelah pemerintahan dipindahkan dari Batavia ke Wertverden

1734
oleh Daendels, wilayah Meester Cornelis menjadi kawasan militer
dengan pemukiman penduduk. Meester Cornelis merupakan
wilayah rural atau pinggiran bagi pemerintahan Hindia Belanda.
Kolonial
1805
Didirikan sekolah militer di Meester
Belanda Cornelis.
(VOC) Bekas rumah Meester Cornelis menjadi sekolah militer.
Diperkirakan di luar

1808
Jatinegara kaum
Pembangunan jalan Anyer-Panarukan
melalui wilayah Meester Cornelis dan
didirikannya benteng baru yang lebih
besar
Benteng berukuran panjang 1600 m dan lebar kurang lebih
700 m dilengkapi 208 Meriam. Bagian barat dibatasi sungai
Ciliwung, bagian timur dibatasi kanal besar. Benteng
pemantauan melindungi jembatan antara Ciliwung dan

1810
kanal.

Wilayah Meester Cornelis dijadikan


Pendudukan batas pertahanan dari serangan Inggris.
Inggris Benteng menjadi pertahanan utama oleh Daendels.

1811 Terjadi serangan dari Inggris


3 sisi benteng hancur, daerah dikuasai Inggris

1816 Dibawah pemerintahan Inggris


Kolonial

1872
Kereta Gambir Jatinegara mulai
Belanda
Hindia-Belanda
beroperasi

1875 Kereta Jakarta Kota Jatinegara


mulai beroperasi

1881 Nederlands Indische Tramweg


MaatschappijatauBataviasche
Stoomtram
Maatschappijmengoperasikan trem
uap menghubungkanKampung Melayu(Meester
Cornelis) dengan Kota Intan (Batavia) melewati
ruteMatraman, Kramat,Senen, Harmoni, dan Glodok.

Dibangun Bethelkerk atau sekarang


1889 dikenal sebagai Gereja Koinonia

1925
Kereta listrik mulai beroperasi
menghubungkanTanjung Priok Jatinegara dan
Manggarai - Jatinegara
1880
1895
1920
Kolonial
Jepang

194
2
Oleh pemerintah Jepang diubah
namanya menjadi Jatinegara
untuk menarik hati pribumi dan menghapus jejak
Belanda
Jatinegara berkembang ke arah
selatan dan tenggara.
Berkembang mengikuti jalur
Daendels dan bergabung dengan
Jatinegara Kaum
BANGUNAN CAGAR Meester Cornelis

BUDAYA
Peraturan Cagar Budaya
Undang-undang No. 11 Tahun 2010

cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran


dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan
pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu dilestarikan dan
dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat
Gerbang Meester
Cornelis

Stasiun Jatinegara Gedung Cornelis (Eks


Kodim)

Gereja Koinonia
Area
Pasar
Meester

Masjid Sekolah
Assalafiyah Militer
Jatinegara
Sumber: Collectie
Tropenmuseum
Sumber: Collectie
Tropenmuseum
JATINEGARA SAAT INI
Stasiun
Jatinegar
a

Pasar Batu Gereja


Akik Rawa Koinoni
Bening a
Gerbang
Meester
Cornelis

Pasar
PGJ Mester
BETHELKERK IN
MEESTER CORNELIS
TE BATAVIA
Bethelkerk in Meester Cornelis te
Batavia
Dibangun pada tahun 1889 di atas tanah Meester Cornelis yang
merupakan seorang pendeta asal Banda. Pada saat ini dikenal dengan
nama Gereja Koinonia
Merupakan bangunan gereja pertama yang ada di timur Jakarta
Bangunan ini kemudian direnovasi pada tahun 1911-1916 atas
sumbangsih dari Keuchenius.
Sekitar awal 1900-an seorang pendeta ultra liberal menyampaikan kotbah di Willemsker
(sekarang Gereja Immanuel di kawasan Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat) yang
membuat marah seorang bernama Keuchenius. Dia adalah mantan Ketua Mahkamah Tinggi di
Batavia.Keuchenius akhirnya tidak mau datang lagi keWillemskerk, dan dia menyumbang dana
cukup besar untuk membangun rumah peribadatan di kawasanMeester Cornelis. Maka
berdirilah sebuah gereja yang diberi namaBethelkerk in Meester Cornelis te Batavia, atau yang
biasa disingkat menjadi Gereja Bethel.Bethelberarti Bait Allah atau Rumah Allah.
A. Heuken,Gereja-Gereja Tua di Jakarta(Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, 2003).
Memiliki desain dan bentuk yang sederhana serta tidak rumit dengan denah bangunan yang simetris.
Bangunannya mempunyai tiga lantai. Pada saat ini, lantai pertama dan kedua digunakan sebagai tempat ruang utama berada.
Sedangkan, lantai ketiga dari gereja ini merupakan ruang doa.
Gereja ini memiliki empat anak tangga yang berada di setiap sudut bangunan. Empat lokasi anak tangga yang berada di setiap
sudut bangunan gereja membuatnya terlihat seperti empat buah menara yang mengapit bangunan utama apabila terlihat dari luar
bangunan. Denah bagian dalamnya berbentuk salib simetri, yang menjadi letak jemaat berdoa pada waktu diadakan misa.

Anda mungkin juga menyukai