Jatinegara Fix
Jatinegara Fix
JATINEGARA
Dimas Dewantara
Khairunnisa Liummah
Qatrunnada Salsabila
Vidya Dwina Adianti
Sejarah
Sunda
Jatinegara
Kelapa s/d Masih merupakan hutan dan
rawa yang belum digunakan
Kesultanan
Banten
(Jayakarta)
Pangeran Achmad Jaketra
1734
oleh Daendels, wilayah Meester Cornelis menjadi kawasan militer
dengan pemukiman penduduk. Meester Cornelis merupakan
wilayah rural atau pinggiran bagi pemerintahan Hindia Belanda.
Kolonial
1805
Didirikan sekolah militer di Meester
Belanda Cornelis.
(VOC) Bekas rumah Meester Cornelis menjadi sekolah militer.
Diperkirakan di luar
1808
Jatinegara kaum
Pembangunan jalan Anyer-Panarukan
melalui wilayah Meester Cornelis dan
didirikannya benteng baru yang lebih
besar
Benteng berukuran panjang 1600 m dan lebar kurang lebih
700 m dilengkapi 208 Meriam. Bagian barat dibatasi sungai
Ciliwung, bagian timur dibatasi kanal besar. Benteng
pemantauan melindungi jembatan antara Ciliwung dan
1810
kanal.
1872
Kereta Gambir Jatinegara mulai
Belanda
Hindia-Belanda
beroperasi
1925
Kereta listrik mulai beroperasi
menghubungkanTanjung Priok Jatinegara dan
Manggarai - Jatinegara
1880
1895
1920
Kolonial
Jepang
194
2
Oleh pemerintah Jepang diubah
namanya menjadi Jatinegara
untuk menarik hati pribumi dan menghapus jejak
Belanda
Jatinegara berkembang ke arah
selatan dan tenggara.
Berkembang mengikuti jalur
Daendels dan bergabung dengan
Jatinegara Kaum
BANGUNAN CAGAR Meester Cornelis
BUDAYA
Peraturan Cagar Budaya
Undang-undang No. 11 Tahun 2010
Gereja Koinonia
Area
Pasar
Meester
Masjid Sekolah
Assalafiyah Militer
Jatinegara
Sumber: Collectie
Tropenmuseum
Sumber: Collectie
Tropenmuseum
JATINEGARA SAAT INI
Stasiun
Jatinegar
a
Pasar
PGJ Mester
BETHELKERK IN
MEESTER CORNELIS
TE BATAVIA
Bethelkerk in Meester Cornelis te
Batavia
Dibangun pada tahun 1889 di atas tanah Meester Cornelis yang
merupakan seorang pendeta asal Banda. Pada saat ini dikenal dengan
nama Gereja Koinonia
Merupakan bangunan gereja pertama yang ada di timur Jakarta
Bangunan ini kemudian direnovasi pada tahun 1911-1916 atas
sumbangsih dari Keuchenius.
Sekitar awal 1900-an seorang pendeta ultra liberal menyampaikan kotbah di Willemsker
(sekarang Gereja Immanuel di kawasan Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat) yang
membuat marah seorang bernama Keuchenius. Dia adalah mantan Ketua Mahkamah Tinggi di
Batavia.Keuchenius akhirnya tidak mau datang lagi keWillemskerk, dan dia menyumbang dana
cukup besar untuk membangun rumah peribadatan di kawasanMeester Cornelis. Maka
berdirilah sebuah gereja yang diberi namaBethelkerk in Meester Cornelis te Batavia, atau yang
biasa disingkat menjadi Gereja Bethel.Bethelberarti Bait Allah atau Rumah Allah.
A. Heuken,Gereja-Gereja Tua di Jakarta(Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, 2003).
Memiliki desain dan bentuk yang sederhana serta tidak rumit dengan denah bangunan yang simetris.
Bangunannya mempunyai tiga lantai. Pada saat ini, lantai pertama dan kedua digunakan sebagai tempat ruang utama berada.
Sedangkan, lantai ketiga dari gereja ini merupakan ruang doa.
Gereja ini memiliki empat anak tangga yang berada di setiap sudut bangunan. Empat lokasi anak tangga yang berada di setiap
sudut bangunan gereja membuatnya terlihat seperti empat buah menara yang mengapit bangunan utama apabila terlihat dari luar
bangunan. Denah bagian dalamnya berbentuk salib simetri, yang menjadi letak jemaat berdoa pada waktu diadakan misa.