Anda di halaman 1dari 9

DEFINISI & ETIOLOGI SOL

SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan


masalah tentang adanya lesi pada ruang
intracranial khususnya yang mengenai otak.
Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi
pada otak seperti kontusio serebri, hematoma,
infark, abses otak dan tumor intracranial

Tumor otak adalah lesi oleh karena ada


desakan ruang baik jinak / ganas yang
tumbuh di otak, meningen dan
tengkorak

Neoplasma /tumor adalah kumpulan sel abnormal


yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara
terus menerus secara tidak terbatas, tidak
terkoordinasi dengan jaringan sekitar dan tidak
berguna bagi tubuh (Tim FKUI)
ETIOLOGI SOL
A.Konstusio serebri

Konstusio serebral merupakan cedera kepala berat, dimana otak


mengalami memar, dengan kemungkinan adanya daerah hemoragi.
Pasien berada pada periode tidak sadarkan diri. Pasien terbaring
kehilangan gerakan; denyut nadi lemah, pernapasan dangkal, kulit
dingin dan pucat. Sering terjadi defekasi dan berkemih tanpa disadari.
Pasien dapat diusahakan untuk bangun tetapi segera masuk kembali ke
dalam keadaan tidak sadar

Umumnya, invidu yang mengalami cedera luas mengalami fungsi


motorik abnormal, gerakan mata abnormal,dan peningkatan TIK
mempunyai prognosis buruk. Sebaliknya, pasien dapat mengalami
pemulihan kesadaran komplet dan mungkin melewati tahap rangsang
serebral. (Smeltzer, 2001 )
B.Hematoma

Hematoma (pengumpulan darah) yang terjadi


di dalam cranial adalah akibat paling serius dari
cidera kepala. Hematoma disebut
sebagaiepidural,
subduralatauintraserebral,bergantung pada
lokasinya. Efek utama adalah seringkali lambat
sampai hematoma tersebut cukup besar untuk
menyebabkan distorsi dan herniasi otak serta
peningkatan TIK.
C.Infark

Sebuah infark serebral adalahiskemik jenisstrokekarena


gangguan di pembuluh darah yang menyuplai darah ke
otak. Sebuah infark otak terjadi bilapembuluh darahyang
memasok bagian dariotaktersumbat atau kebocoran
terjadi di luar dinding pembuluh.Ini kehilangan hasil suplai
darah dalam kematian yang area dari jaringan.
D.Abses

Abses otak merupakan kumpulan dari unsur-unsur infeksius dalam


jaringan otak. Ini dapat terjadi melalui invasi otak langsung dari
trauma intracranial atau pembedahan.; melalui penyebaran
infeksi dari daerah lain seperti sinus, telinga dan gigi (infeksi sinus
paranasal, otitis media,, sepsis gigi); atau melalui penyebaran
infeksi melalui penyebaran infeksi dari organ lain (abses paru-
paru, endokarditis );

Abses otak adalah komplikasi yang meningkat pada pasien yang


system imunnya disupresi baik karena terapi atau penyakit. Untuk
mencegah abses otak maka perlu dilakukan pengobatan yang
tepat pada otitis media, mastoiditis,sinusitis,infeksi gigi dan
infeksi sistemik.
E.Tumor Intrakranial

Tumor intracranial meliputi lesi desak ruang jinak


maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan
tengkorak. Klien tumor intracranial datang dengan
berbagai gejala yang membingungkan oleh karena
itu penegakkan diagnosis menjadi sukar. Tumor
intracranial dapat terjadi pada semua umur, tidak
jarang menyerang anank-anak dibawah usia 10
tahun, tetapi paling sering terjadi pada orang dewasa
pada usia 50-an dan 60-an. (Muttaqin,Arif.2008;474)
ETIOLOGI
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara
pasti, walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan.
Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu:

Herediter: Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga


jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrositoma dan
neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga.

Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest). Bangunan-


bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan
yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam
tubuh. Tetapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional
tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di
sekitarnya.
Radiasi: Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi
dan dapat mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada
bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma.

Virus: Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil


dan besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran
infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat
ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan
perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.

Substansi-substansi Karsinogenik: Penyelidikan tentang substansi


karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bahwa
ada substansi yang karsinogenik sepertimethylcholanthrone,
nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada
hewan

Anda mungkin juga menyukai