Anda di halaman 1dari 17

)

Decision Making ; Tindakan manajemen dalam


pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran
Pengambilan keputusan merupakan suatu
tugas yang sulit dalam kaitan dengan :
Ketidak-pastian masa depan
Konflik nilai-nilai atau hasil tujuan
Untuk mengambil sebuah keputusan,
diperlukan adanya suatu analisis keputusan
(Decision Analysis) untuk memperoleh
pengertian dan pemahaman yang mendalam
terhadap masalah yang memerlukan keputusan.
Perusahaan A : Perusahaan B :
- Suatu industri baru - Perusahaan yang dibentuk
yang bisa dengan kekuatan keuangan
memperoleh dan komitmen karyawan
keuntungan yang - Gaji awal tinggi, tapi
tinggi kesempatan kemajuan
- Gaji awal rendah, tapi lambat
bisa meningkat cepat - Penempatan mendalam,
- Lokasi dekat teman / menawarkan budaya atau
keluarga. aktivitas olahraga
Terdapat 11 batang korek api
2 Orang peserta boleh mengambil 1, 2, atau 3 secara
bergantian
Peserta yang mengambil korek api terakhir
dinyatakan kalah
Bagaimana anda memutuskan jumlah korek api yang
diambil agar anda selalu menang?
Memilih route ke Bandara
Memilih sekolah atau program studi di universitas
Memilih restaurant mana yang dikunjungi pada saat
mobil/bis berhenti di tempat peristirahatan
Memilih atau menetapkan jodoh atau teman hidup
1) Keputusan Terprogram / Terstruktur
Merupakan keputusan yang berulang-
ulang dan rutin, sehingga dapat
direncanakan.
Keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan pada sebuah manajemen tingkat
bawah.
Contoh : keputusan pemesanan barang,
keputusan penagihan utang
2) Keputusan Setengah Terprogram
Merupakan keputusan yang sebagian dapat
diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin, dan sebagian tidak terstruktur.
Keputusan ini bersifatnya rumit dan
membutuhkan perhitungan-perhitungan
serta analisis yang terperinci.
Contoh : keputusan alokasi dana
3) Keputusan Tidak Terprogram
Merupakan keputusan yang tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi
Informasi untuk pengambilan keputusan tidak
mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar
Diperlukan pengalaman yang cukup untuk
mengambil keputusan tidak terprogram.
Contoh : Keputusan untuk join dengan
perusahaan lain
Secara analitis, sebuah keputusan dapat
diambil dengan :
1) Mempunyai model dari masalah
Penggambaran suatu masalah, dapat berupa
grafik, gambar, data, atau hubungan matematik
2) Menentukan kriteria
Sesuatu yang menjadi tujuan atau objektif dari
suatu pengambilan keputusan. Hal ini diterapkan
pada awal proses pengambilan keputusan.
3) Memperhatikan kendala yang ada
Berupa faktor-faktor yang sifatnya membatasi ruang
gerak pengambilan keputusan
4) Melakukan optimasi
Yaitu upaya untuk mendapatkan keputusan terbaik
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan
kendala yang ada
Terdapat 4 aktivitas dalam proses pengambilan
keputusan, yaitu :
1) Intelligence : Tahap pengumpulan informasi
untuk mengidentifikasi masalah
2) Design : Tahap perancangan solusi dalam
bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah
3) Choice : Tahap memilih solusi dari alternatif-
alternatif yang disediakan
4) Implementation : Melaksanakan keputusan
dan melaporkan hasilnya
Dalam pengambilan keputusan, diperlukan
pengumpulan informasi agar dapat mengidentifikasi
masalah dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
Tipe-tipe informasinya antara lain :
1) Informasi Pengumpulan Data
Informasi yang berupa akumulasi untuk menjawab
pertanyaan
2) Informasi Pengarahan Perhatian
Informasi yang digunakan untuk melihat penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi
3) Informasi Pemecahan Masalah
Informasi yang memerlukan analisis tinggi dan
dilakukan untuk sebuah keputusan yang tidak berulang-
ulang
Kebutuhan informasi tiap individu berbeda-beda
untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan.
Karakteristik informasi yang dilihat antara lain :
1) Kepadatan Informasi
Informasi yang terperinci namun kurang padat,
umumnya digunakan oleh manajemen tingkat bawah
untuk pengendalian operasi.
Sedangkan informasi yang terfilter/lebih ringkas dan
padat, digunakan oleh manajemen yang lebih tinggi
tingkatannya.
2) Luas Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi terfokus
pada suatu masalah tertentu. Sedangkan manajemen
dengan tingkat yang lebih tinggi, informasinya
mencakup keseluruhan aspek masalah.
3) Frekuensi Informasi
Frekuensi informasi bersifat rutin dan pola yang
berulang-ulang untuk manajemen tingkah bawah.
Sedangkan untuk manajemen tingkat tinggi,
frekuensi informasi tidak rutin/mendadak, karena
pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola
dan waktunya tidak jelas/tidak tentu.
4) Waktu Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, waktu informasi
yang dibutuhkan bersifat history. Sedangkan untuk
manajemen tingkat keatas, waktu informasi lebih ke
masa depan berupa informasi prediksi yang
menyangkut nilai masa depan
5) Akses Informasi
Akses informasi dilakukan dalam bentuk laporan
periodik bagi manajemen tingkat bawah. Sedangkan
akses informasi secara tidak tentu atau mengambil
informasi saat dibutuhkan saja dilakukan oleh
manajemen tingkat atas
6) Sumber Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, sumber informasi
cukup berasal dari internal perusahaan sendiri.
Sedangkan manajemen tingkat tinggi, sumber
informasi berorientasi pada masalah strategik yang
berhubungan dengan lingkungan luar, sehingga
membutuhkan informasi dari internal dan eksternal
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai