Kedokteran
Farmasi forensik
forensik
Antrofologi
Balistik Forensik
Forensik
Fotografi Serologi
Forensik Forensik
Kedokteran Forensikadalah
penerapan atau pemanfaatan
ilmu kedokteran untuk
kepentingan penegakan hukum
dan pengadilan. Kedokteran
forensik mempelajari hal ikhwal
manusia atau organ manusia
dengan kaitannya peristiwa
kejahatan.
Dalam perkembangannya bidang kedokteran forensik
tidak hanya berhadapan dengan mayat (atau bedah
mayat), tetapi juga berhubungan dengan orang hidup.
Dalam hal ini peran kedokteran forensik meliputi:
Melakukan otopsi medikolegal dalam pemeriksaan
menyenai sebab-sebab kematian, apakah mati wajar
atau tidak wajar, penyidikan ini juga bertujuan
untuk mencari peristiwa apa sebenarnya yang telah
terjadi
Identifikasi mayat,
Meneliti waktu kapan kematian itu berlansung time
of death
Penyidikan pada tindak kekerasan seperti kekerasan
seksual, kekerasan terhadap anak dibawah umur,
kekerasan dalam rumah tangga
Pelayanan penelusuran keturunan
Forensik Farmasi,dapat diartikan sebagai
penerapan ilmu farmasi pada issu-issu
legal (hukum).Farmasis forensik adalah
seorang farmasis yang profesinya
berhubungan dengan proses peradilan,
proses regulasi, atau pada lembaga
penegakan hukum (criminal justice
system). Domain dari forensik farmasi
adalah meliputi, farmasi klinik, aspek
administratif dari farmasi, dan ilmu
farmaseutika dasar.
Seorang forensik farmasis adalah mereka
yang memiliki spesialisasi berkaitan dengan
pengetahuan praktek kefarmasian. Keahlian
praktis yang dimaksud adalah farmakologi
klinik, menegemen pengobatan, reaksi efek
samping (reaksi berbahaya) dari obat,
review/evaluasi(assessment)terhadap
pasien,patient counseling,patient
monitoring, sistem distribusi sediaan
farmasi dan alat kesehatan, dan lain-lainnya.
Seorang forensik farmasis harus sangat
terlatih dan berpengalaman dalam
mereview dan menganalisa bukti-bukti
dokumen kesehatan (seperti
rekaman/catatan medis) kasus-
kasustersebut, serta menuangkan hasil
analisanya sebagai suatu penjelasan
terhadap efek samping pengobatan,
kesalahan pengobatan atau kasus lain
yang dikeluhkan (diperkarakan) oleh
pasien, atau pihak lainya.
Apoteker yang bekerja sebagai
karyawan ahli farmasi forensik yang
bekerja pada pemerintah (misalnya
FDA, DEA, polisi dsb) atau bekerja
sebagai ahli toksikologi forensik.
Apoteker yang bekerja sebagi
farmasi forensik biasanya dapat
menjadi konsultan bagi hakim,
penegak keadilan, atau melayani uji
residu obat untuk para atlit.
Pekerjaan Aspek Forensik Tanpa
Disadari
Melakukan Pekerjaan Kefarmasian di Apotek
Seorang tenaga kefarmasian (Apoteker/ AA) dalam
melayani resep: dimana apoteker akan melakukan
penelitian atas keabsahan dari lembar resep yang
diterimanya.
Penyediaan Obat di Apotek : seorang farmasis akan
membeli obat dari sumber yang sah / jalur resmi, untuk
menjamin keaslian (originalitas) dari produk obatnya,
sehingga tujuan pengobatan kepada pasien dapat tercapai.
Dalam hal ini apoteker akan mengedepankan aspek
kesembuhan pasien, mencegah peredaran obat palsu
dimana tidak terdapat jaminan akan keberhasilan
dan tujuan pengobatan yang diharapkan.
Pekerjaan Aspek Forensik Tanpa
Disadari
Farmasis komunitas perlu meneliti
kebenaran resep yang diterima sebelum
dilayani, apakah ada pemalsuan dari
resep tersebut atau tidak.
Farmasis rumah sakit berusaha
menciptakan sistem untuk mendeteksi
secara dini suatu penyimpangan
distribusi obat.
Farmasis klinik memonitor pasiennya
terhadap tanda penyalahgunaan obat
(substance abuse).
Pekerjaan Aspek Forensik Tanpa
Disadari
Farmasis pediatrik mengawasi pasiennya terhadap
child abuse.
Apoteker yang bertugas sebagai reviewer sediaan
farmasis dalam pengobatan bertanggungjawab
terhadap deteksi penipuan (baik berkaitan dengan
asuransi maupun tidak secara langsung).
Tugas farmasis forensik pada pusat informasi obat:
Informasi tentang indikasi dan efek samping dari obat
Pengarahan kepada siswa-siswa SMP mapun SMA
tentang bahaya dan pencegahan pengalahgunaan
narkoba.
Beri informasi mengenai obat-obat yang berpontensial
digunakan dalam tindak pidana pemerkosaan
Bekerja dibidang Toksikologi
Forensik
Farmasis dengan latar belakang
keilmuannya:
kimia farmasi analisis, kimia intrumentasi,
farmakologi, farmakokinetik dan toksikologi
yang merupakan basis keilmuan
penunjang.
Banyak farmasis bekerja di institut
kedokteran kehakiman dikenal sangat
eksis dalam bidang toksikologi forensik.
Bekerja dibidang Toksikologi
Forensik
Farmasis bekerja pada laboratorium
toksikologi forensik/klinik akan:
Lebih profesional dalam mengintrepetasikan
efek-efek yang mungkin muncul oleh
senyawa obat dalam kasus keracunan
Melakukan analisis dalam menentukan
toksikan yang bertanggung jawab dalam
suatu kasus keracuanan
Ilmu Farmakokinetik yang dikuasainya dapat
digunakan untuk memprediksi konsentrasi
toksikan pada saat kejadian dan juga time
intake dari toksikan tersebut
Farmasis bekerja Pemerintahan
Tujuan Umum
Tegaknya Etika Apoteker dalam kehidupan
profesi farmasi.
Tujuan Khusus
Meminimalisir terjadinya kasus mal-
practice dan misconduct dalam pelayanan
kefarmasian.
Meningkatnya kesadaran dan kehadiran
Apoteker ditempat pengabdiannya sebagai
panggilan profesi.
Terbinanya rasa solidaritas profesi.
Thank You