Anda di halaman 1dari 20

Ainunnisa Amanabilah

HAK DAN
Alma Laina Sabila KEWAJIBAN
Bella Mulya BIDAN
Rahmawati

Della Octavia Created By Group 2

Dyan putri Wulansari

Inten Mutiara RD

Mela Yusnita Maelani

Salma Thufailah

Tania Asda Zaina


KEBIDANAN???
Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari
sintesa berbagai disiplin ilmu atau multi disiplin yang
terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi :
Ilmu kedokteran,
Ilmu keperawatan,
Ilmu sosial,
Ilmu perilaku,
Ilmu budaya,
Ilmu kesehatan masyarakat, dan
Ilmu manajemen,

Untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu


dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post
partum, dan bayi baru lahir.

Pelayanan kebidanan tersebut meliputi :


1. Pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak,
2. Melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan
terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Hak dan Kewajiban Bidan

Hak dan kewajiban adalah hubungan


timbal balik dalam kehidupan sosial
sehari-hari. Pasien memiliki hak
terhadap bidan atas pelayanan yang
diterimanya. Hak pasti berhubungan
dengan individu, yaitu pasien.
Sedangkan bidan mempunyai
kewajiban/keharusan untuk pasien.

Jadi, hak adalah


sesuatu yang diterima
oleh pasien.Sedang
kewajiban adalah
suatu yang diberikan
oleh bidan.
Hak Bidan
Bidan berhak mendapat perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugsa sesuai denga
profesinya.

Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan


standar profesi pada setiap tingkat/jenjang
pelayanan kesehatan.

Bidan berhak menolak keinginan pasien/


kliendan keluarga yang bertentangan dengan
peraturan perundangan, dan kode etik profesi.

Bidan berhak atas privasi/kedirian dan


menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.
Lanjutan :
Bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan.

Bidan berhak atas kesempatan untuk


meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang
sesuai.

Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan


kesahjeteraan yang sesuai.
Kewajiban Bidan
Lanjutan :
Bidan Wajib mematuhi peraturan rumah sakit
sesuai dengan hubungan hukum antara bidan
tersebut dengan rumah sakit bersalin dan
sarana pelayanan dimana ia bekerja.

Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan


kebidanan sesui dengan standarprofesi
dengan menghormati hak-hak pasien

Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit


kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan
kebutuhan pasien
Lanjutan :
Bidan wajib memberi kesempatan kepada
pasin untuk di dampingi oleh suami atau
keluarga.

Bidan wajib memberikan kesempatan


kepada pasien untuk menjalankan ibadah
sesuai dngan keyakinannya.

Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu


yang diketahuinya tentang seorang
pasien.
Lanjutan :
Bidan wajib memberikan informasiyang
akurat tentang tindakan yang akan dilakukan
serta resiko yang mungkin dapat timbul

Bidan wajib mendokumentasikan


asuhan kebidanan yang diberikan

Bidan wajibmeminta persetujuan


tertulis(informal consent)atas
tindakan yang akan dilakukan
Lanjutan :
Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menambah
ilmu pengetahuannya melalui pendidikan
formal maupun non formal

Bidan wajib bekerja sama dengan


profesi lain dan pihak yang terkait
secara timbal balik dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Hak dan Kewajiban Bidan
dalam Undang-Undang
BAB II : Laporan dan Registrasi
Pasal 2
1. Pimpinan penyelenggaraan
pendidikan bidan wajib
menyampaikan laporan secara
tertulis kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi mengenai
peserta didik yang baru lulus,
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah dinyatakan lulus.
2. Bentuk dan isi laporan
sebagaimana dimaksudkan pada
ayat (1) tercantum dalam formulir I
terlampir.
BAB V : Praktik Bidan
Pasal 14
Bidan dalam menjalankan praktiknya
berwenang untuk memberikan pelayanan yang
meliputi :
a. Pelayanan kebidanan;
b. Pelayanan keluarga berencana;
c. Pelayanan kesehatan masyarakat.

Pasal 21
1. Dalam keadaan darurat bidan berwenang
melakukan pelaynan kebidanan selain
kewenangan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 14.
2. Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
BAB VI : Pencatatan dan Pelaporan
Pasal 27
1. Dalam melakukan praktiknya bidan
wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan sesuai dengan pelayanan
yang diberikan
2. Pelaporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaporkan kepuskesmas
dan tembusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
3. Pencatatan dan pelaporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran IV
Keputusan ini.
BAB VIII : Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 31
1. Bidan wajib mengumpulkan sejumlah
angka kredit yang besarnya ditetapkan
oleh organisasi profesi.
2. Angka kredit yang dimaksud pada ayat
(1) dikumpulkan dari angka kegiatan
pendidikan dan kegiatan ilmiah dan
pengabdian masyarakat.
3. Jenis dan besarnya angka kredit dari
masing-masing unsur sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
oleh organisasi profesi.
4. Orgnisasi profesi kewajiban
membimbing dan mendorong para
anggotanya untuk dapat mencapai
angka kredit yang ditentukan.
Pasal 32

Pimpinan sarana kesehatan wajib


melaporkan bidan yang melakukan
praktik dan yang berhenti elakukan
praktik pada sarana kesehatannya
kepada Kepala Dinas Kesehtan
Kabupaten/Kota dengan tembusan
kepada organisasi profesi
Sumber
Samil (1994): Etika Kedokteran Indonesia (Kumpulan
Naskah), FKUI, Jakarta
IBI (2004): Etika dan Kode Etik Kebidanan (Cetakan Ke-
3), P.P.IBI, Jakarta
Sari Narulita Rury (2012): Konsep Kebidanan,Graha
Ilmu, Yogyakarta
MKRI: Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, Menkes, Jakarta
(Revisi dari Permenkes No. 572/MENKES/PER/VI/1996)
Priharjo Robert (1995): Pengantar Etika Keperawatan,
Kanisius, Yogyakarta
Frith Lucy (2004): Ethics and Midwifery, Books for
Midwives
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai