Anda di halaman 1dari 22

Fistula Ani

dr. Pirma Hutauruk, SpB (K)Trauma


Oleh:
Ajeng Defrianty Pusparini
Alexander Dicky Kurnia Narendra
Berta Yolanda Selviana
Rana Raydian M
Anatomi Canalis Rektalis
Fisiologi Rektum
Barrier dari keluarnya feses +
mikroorganisme infeksius dari lumen usus
ke daerah perirektal
Penghasil lendir, sebagai lubrikasi
Terdapat sfingter/ katup (sfingter ani
interna dan sfingter ani eksterna) ->
sebagai katup dengan disertai otot, yang
menahan feses/ kotoran / mikroorganisme
tidak masuk ke dalam lumen dan menahan
feses/ kotoran.
Fistula Ani
Definisi:
Fistula Ani : hubungan abnormal antara epitel dari
kanalis anal dan epidermis dari kulit perianal.
Biasanya merupakan kelanjutan dari abses
anorektal ( bentuk kronis dari abses anorektal).
Etiologi:
-. Perforasi abses anorektal (akibat pengeluaran
pus)
-. Penyakit corhn, Keganasan, Cedera anorektal.
-. Kelanian kongenital pada anak
-. Proses persalinan (fistula antara anal dengan
vagina)
Epidemiologi
Fistula perianal sering terjadi pada laki laki
berumur 20 40 tahun.
Berkisar 1-3 kasus tiap 10.000 orang.
Sebagian besar fistula terbentuk dari
sebuah abses (tapi tidak semua abses
menjadi fistula).
Sekitar 40% pasien dengan abses akan
terbentuk fistula.
Patofisilogi
Klasifikasi Fistula Ani (klasifikasi
Parks)
Fistula Interspingterika
Fistula Transpingterika
Fistula Supraspingterika
Fistula Ekstraspingterika
Fistula Intersphincterika
Berawal dalam ruang diantara M. Sfingter
Eksterna dan Interna dan bermuara
berdekatan dengan lubang anus.
Fistula Transphincterica
Berawal dalam ruang diantara M. Sfingter
Eksterna dan Interna, kemudian melewati
M. Sfingter Eksterna dan bermuara
sepanjang inchi di luar lubang anus.
Fistula Suprasphincterica
Berawal dari ruang diantara M. Sfingter
Eksterna dan Interna dan membelah ke
atas M. Puborektalis lalu turun diantara
puborektal dan M. Levator ani lalu muncul
inchi di luar anus.
Fistula Extrasphincterica
Berawal dari rektum/colon sigmoid dan
memanjang ke bawah, ,elewati M. Levator
ani dan berakhir di sekitar anus. Biasanya
akibat dari trauma, Chrons Disease, PID,
dan abses supralevator.
Hukum Goodsall
Fistula ani terdiri lubang interna dan
eksterna.
Dengan melihat adanya lubang externa
dapat diperkirakan letak lubang
internanya dan salurannya dengan
Goodsalls rule.
Secara umum, jika lubang eksterna berada
di sebelah anterior dari anal tranversal line
maka salurannya berjalan radier
membentuk garis lurus.
Sebaliknya bila lubang eksterna berada di
sebelah posterior dari anal transversal line
maka saluran akan melengkung menuju
Penegakan Diagnosis
Anamnesis: adanya gejala berulang
dari kejadian abses anorektal sebelumnya.
Tanda dan Gejala:
Nyeri pada saat bergerak, defekasi dan batuk
Ulkus
Keluar cairan purulen
Benjolan (Massa fluktuasi)
Pruritus ani
Demam
Kemerahan dan iritasi kulit di sekitar anus
General malaise
Pemeriksaan Fisik
Eksternal opening fistula tampak
sebagai bisul (bila abses belum pecah)
atau tampak sebagai saluran yang
dikelilingi oleh jaringan granulasi.
Internal opening fistula dapat dirasakan
sebagai daerah indurasi/ nodul di dinding
anus setinggi garis dentata.
Terlepas dari jumlah eksternal opening,
terdapat hampir selalu hanya satu internal
opening.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Fistulografi.
Ultrasound endoanal / endorektal
MRI.
CT- Scan
Barium Enema
Anal Manometri
Penatalaksanaan
Prinsip umum dalam penanganan bedah
fistula ani adalah untuk menghilangkan
fistula, mencegah rekurens, dan untuk
memelihara fungsi sfingter.
Keberhasilan biasanya ditentukan oleh
identifikasi bukaan primer dan memotong
otot dengan jumlah yang paling minimal.
Teknik identifikasi :
Dengan methylene blue, susu,
atau hidrogen peroksida,
Memasukan probe
Menyusuri jaringan granulasi
Terapi Konservatif Medikamentosa
Dengan pemberian analgetik, antipiretik
serta profilaksis antibiotik jangka panjang
untuk mencegah fistula rekuren.

Terapi pembedahan
Fistulotomi
Fistulektomi
Seton
Advancement Flap
Fibrin Glue
Komplikasi
Komplikasi dini pasca operasi:
Retensi urin
Pendarahan
Impaksi tinja
Thrombosed wasir

Komplikasi tertunda pascaoperasi:


Inkontinensia
Rekurens
stenosis Anal
Daftar Pustaka
Corman, M.L. Colon and Rectal Surgery 5th Ed.
Lippincott Williams & Wilkins. 2005.
Grace P, Borley N. At a Glance Ilmu Bedah. Edisi
ketiga.Jakarta : Erlangga.2006.
Reksoprodjo S. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah.
Jakarta : Binarupa Aksara. 2000.
Sabiston D, Oswari J.Buku Ajar Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.1994.
Schwartz, Shires, Spencer. Intisari Prinsip-Prinsip
Ilmu Bedah, Edisi 6. Jakarta :EGC.2000.
Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. Buku Ajar Ilmu
Bedah. Edisi ke-2. Jakarta :Penerbit Buku
Kedokteran EGC.2004.Hal 747-748

Anda mungkin juga menyukai