NIM : 16 01 03 027 Energi yang diperlukan untuk jangka waktu 24 jam berkisar antara kurang lebih 1600 kkal pada keadaan basal sampai 6000kkal, tergantung aktivitas yang dilakukan, jadi simpanan bahan bakar dapat memenuhi keperluan kalori untuk kelaparan selama 1-3 bulan. Tetapi persediaan karbohidrat akan habis dalam hanya satu hari. Meski dalam seperti itu kadar glukosa darah dipertahankan diatas 2,2 mM (40 mg/dL). Otak tidak dapat bertahan pada kadar glukosa darah yang lebih rendah, walaupun untuk waktu singkat. Prioritas metabolisme yang pertama dalam keadaan kelapran adalah menyediakan glukosa yang cukup untuk otak dan jaringan lain (seperti sel darah merah) yang sangat tergantung pada glukosa. Bahwa asam lemak tak dapat diubah menjadi menjadi glukosa sebab asetil KoA tidak dapat dirubah menjadi piruvat (hal 613). Fargmen gliserol dari triasilgliserol dapat diubah menjadi glukosa tetapi jumlahnya kecil. Sumber potensial untuk pembentukan glukosa lain adalah asam amino yang di dapatkan dari pemecahan protein. Otot adalah sumber potensial asam amino selama kelaparan. Prioritas metabolisme yang kedua pada keadaan kelaparan adalah menyimpan protein. Ini dapat dilakukan dengan memindahkan penggunaan bahan bakar dari glukosa ke asam lemak dan zat keton (gambar 30-20). Kadar glukosa darah yang rendah mengakibatkan sekresi insulin turun dan sekresi glukagon meningkat. Proses metabolisme yang menonjol adalah pemecahan triasilgliserol di jaringan adiposa dan glukoneogenesis oleh hati. Hati memperoleh energi untuk kebutuhannya sendiri dengan mengoksidasi asam lemak yang dibebaskan oleh jaringan adiposa, akibatnya kadar asetil KoA dan sitrat meningkat yang akan menghentikan glikolisis. Masuknya glukosa ke otot jelas berkurang sebab kadar insuin rendah, sedangkan asam lemak masuk dengan bebas. Akibatnya, pada otot terjadi pergeseran bahan bakar hampir seluruhnya dari glukosa ke asam lemak. Oksidasi beta asam lemak oleh otot menghentikan perubahan piruvat menjadi asetil KoA. Proteolisi protein otot menyediakan sebagai senyawa tiga karbon untuk sintesis glukosa. Gliserol yang berasal dari pemecahan triasilgliserol adalah bahan lain untuk sintesis dalam hati. Perubahan yang paling penting sesudah tiga hari kelaparan adalah bahwa jumlah besar asetoasetat dan 3-hidroksibutirat (zat keton) dihati dibentuk (gambar 30-21) Glukoneogenesis mengurangi cadangan oksaloasetat yang diperlukan untuk memasukkan asetil KoA ke dalam daur asam sitrat. Akibatnya, hati memproduksi zat keton dalam jumlah banyak yang kemudian dibebaskan ke dalam darah . Pada saat ini otak mulai menggunakan sejumlah besar asetoasetat sebagai pengganti glukosa. Sesudah tiga hari kelaparan, kira-kira sepertiga dari jumlah energi yang diperlukan untuk otak dipenuhi oleh zat keton (tabel30-2). Jantung juga menggunakan zat-zat keton sebagai bahan bakar. Sesudah berapa minggu kelaparan, zat keton menjadi bahan bakar utama untuk otak. Hanya 40 gram glukosa diperlukan sehari untuk otak dibandingkan dengan kira-kira 120 gram glukosa diperlukan pada hari pertama kelaparan. Perubahan asam lemak yang efektif mejadi zat keton oleh hati dan penggunaannya di otak sangat menurunkan kebutuhan akan glukosa. Jadi pemecahan protein otot lebih sedikit dari pada waktu kelaparan hari-hari pertama. Pemecahan 20 gram otot dibandingkan 75 gram pada awal kelaparan adalah sangat penting untuk hidup. Lama kelaparan yang sesuai dengan. kehidupan terutama ditentukan oleh persediaan triasilgliserol Burung yang bermigrasi memberi gambaran yang mencolok tentang nilai biologis triasilgliserol. Burung-burung ini terbang tanpa berhenti melintasi air sepanjang kira-kira 2400 km. Kecepatan terbangnya 40 km perjam selama 60 jam. Prestasi yang hebat dimungkinkan oleh adanya simpanan lemak yang secara efisien dipecah selama penerbangan panjang.
Cadangan Lemak Yang Sangat Banyak
Memungkinkan Burung Bermigrasi Sangat Jauh Burung seperti ini mempunyai indeks lemak sekitar 0,3 (definisi indeks lemak ialah rasio antara berat kering lemak total tubuh dan yang bukan lemak). Sebaliknya burung yang bermigrasi jaun menjadi agak gemuk sebagai persiapan untuk terbang melintasi darat kemudian menjadi sangat gemuk pada saat akan melintasi laut. Pada hummingbird berleher merah, kira- kira 0,15g triasilgliserol tiap gram berat badan ditimbun dalam tubuh dalam tubuh tiap hari. Jika dibandingkan dengan manusia kenaikan berat badannya adalah 10kg per hari. Sekitar dua per tiga dari simpanan lemak ini dikonsumsi pada penerbangan panjang melintasi air. Pemindahan ke penggunaan asam lemak dan zat keton sebagai bahan bakar sangat cepat, sebab ternyata hampir tak ada pemecahan protein selama 60 jam terbang. Oksidasi lemak juga menyediakan air yang diperlukan burung-burung ini untuk mengganti kehilangan air oleh pernafasan. Ingat bahwa penyimpanan triasilgliserol merupakan penyimpanan energi yang 6 kali lebih bear dari pada glikogen sebab lemak tidak mengandung air dan terdapat dalam keadaan yang terdapat dalam keadaan yang lebih tereduksi. Burung bermigrasi yang membawa bahan bakar yang sama banyaknya dalam bentuk glikogen tidak akan mampu naik terbang. Terima Kasih