PENDAHULUAN Pada kondisi tertentu, sel dapat bereaksi dengan membentuk massa yang pada umumnya memiliki tingkah laku di luar pengaruh pengaturan homeostasis normal Pada keadaan ini bisa dijumpai kelainan dalam ukuran dan atau jumlah sel dalam jaringan, cara proliferasi sel atau sifat diferensiasi sel Organ dan Jaringan yang Lebih Kecil dari Normal Kadang-kadang kita menemukan jaringan, organ atau bagian tubuh yang lebih kecil dari normal. Keadaan ini dapat timbul melalui 2 macam cara : organ atau jaringan tidak pernah tumbuh sampai ke ukuran yang normal, atau organ tersebut dapat mencapai ukuran normal dan kemudian mengisut Agenesis/aplasia Dalam perjalanan perkembangan, rudimen embrionik organ dapat tidak terbentuk. Fenomena ini disebut agenesis. Dan akibatnya organ tertentu tidak terbentuk. misalnya sebagai akibat dari agenesis, seseorang dapat dilahirkan hanya dengan satu ginjal. Suatu keadaan lain yang berkaitan dengan keadaan di atas adalah aplasia, yang menyatakan bahwa rudimen embrionik sebuah organ walaupun sudah terbentuk tetapi tidak tumbuh sama sekali. Hipoplasia Kadang-kadang rudimen embrionik terbentuk tetapi tidak pernah mencapai ukuran definitif atau ukuran dewasa. Fenomena ini disebut Hipoplasia. Hipoplasia dapat juga mengenai semua bagian tubuh, dapat mengenai salah satu dari sepasang organ, atau bahkan dapat mengenai kedua organ yang berpasangan Atrofi Organ yang dalam perkembangannya mencapai ukuran definitif dan kemudian secara sekunder menyusut disebut atrofi. Atrofi mempunyai banyak penyebab, dan beberapa keadaan atrofi sebetulnya normal atau fisiologis. Misalnya atrofi bagian tertentu dari embrio atau fetus selama perkembangannya. Organ dan Jaringan yang Lebih Besar dari Normal Hipertrof Hipertrofi didefinisikan sebagai pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran sel. Hipertrofi dapat terlihat pada berbagai jaringan, tetapi khususnya menyolok pada berbagai jenis otot. Peningkatan beban pekerjaan pada otot merupakan rangsang yang sangat kuat bagi hipertrofi. Hiperplasia Hiperplasia adalah kenaikan jumlah absolut sel dalam jaringan yang mengakibatkan pembesaran jaringan atau organ tersebut. Hiperplasia hanya dapat terjadi pada jaringan yang mampu untuk melakukan pembelahan sel. Hiperplasia terjadi pada berbagai jaringan dalam berbagai keadaan, beberapa di antaranya bersifat fisoilogis. Contoh hiperplasia adalah pembesaran kelenjar prostat pada pria dewasa. Diferensiasi abnormal Diferensiasi adalah proses dimana keturunan sel-sel induk yang sedang membelah dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu. Sifat diferensiasi sel pada jaringan tertentu pada keadaan abnormal dapat juga berubah Metaplasia Jika sistem diferensiasi sel berada dalam lingkungan yang tidak cocok, maka pola diferensiasinya dapat berubah sehingga sel yang membelah mulai melakukan diferensiasi menjadi sel yang biasanya tidak ditemukan di bagian tubuh lain. Fenomena ini disebut Metaplasia Displasia Displasia adalah kelainan diferensiasi sel-sel yang sedang berproliferasi sedemikian rupa sehingga ukuran, bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan pengaturan di dalam sel. Displasia ringan sering dijumpai dalam kaitannya dengan daerah peradangan, dan kemungkinan besar reversibel jika rangsang iritasi dapat dihilangkan. TERIMA KASIH