1
Definisi
Sirkumsisi
atau khitan atau sunat, atau dalam budaya jawa
dikenal dengan istilah sumpit:
pada dasarnya adalah pemotongan sebagian
dari
preputium penis hingga keseluruhan glans
penis
dan corona radiata terlihat jelas.
2
DISTRIBUSI DUNIA
3
INDIKASI UMUM
4
INDIKASI UMUM
5
INDIKASI MEDIS
6
INDIKASI MEDIS
7
INDIKASI MEDIS
8
KONTRA INDIKASI
1. Epispadia : ostium urethra (lubang kencing)
terdapat pada bagian dorsal batang penis
sehingga urin akan terpancar ke atas.
9
KONTRA INDIKASI
2. Hypospadia : ostium urethra terdapat di
bagian ventral.
10
Kontra indikasi Sirkumsisi
11
Komplikasi operasi
1. Hematom adalah berkumpulnya darah
di mukosa akibat rupturnyapembuluh
darah sehingga menimbulkan tonjolan.
13
Komplikasi operasi
4.Syok anafilaktik/ neurogenik yaitu kurangnya
perfusi (suplay) darah ke organ-organ vital
(otak, jantung) sehingga mengakibatkan
penurunan kondisi orang tersebut.
14
Komplikasi lanjut
1. Infeksi; karena kontaminasi baik dari
perlengkapan yang kurang steril atau dari
lingkungan yang kurang
2. Preputium tumbuh lagi; hal ini disebabkan
pemotongan kulit dan mukosanya terlalu
pendek.
3. Sukar kencing; hal ini dapat diakibatkan oleh
adanya sumbatan pada muara saluran kencing
luar oleh bekuan darah.
15
Komplikasi lanjut
16
Komplikasi lanjut
17
ANATOMI PENIS
18
ANATOMI PENIS
19
BEBERAPA TEHNIK SIRKUMSISI
20
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK GULOTIN
DORSUMSISI / DORSAL SLIT
TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI
( DORSAL SLIT OPERATION )
25
KEUNTUNGAN :
26
KERUGIAN
27
PERSIAPAN
Setelah fisik dan mental dipersiapkan,
Informed consent didapat dari penderita atau
keluarganya
Disiapkan alat-alat :
28
PERSIAPAN
1. Sarung tangan steril 2 pasang
2. Kasa steril
3. Disinfektan, seperti povidone iodine
4. Klem untuk disinfeksi
5. Doek lubang steril
6. Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7. Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8. 2 atau 3 klem lurus
9. atau klem arteri kecil
29
PERSIAPAN
11. Gunting jaringan
12. Gunting benang
13. Benang bedah yang cepat diserap, misalnya
plain catgut 3/0 dengan jarum jahit a-traumatic
cutting
14. Needle holder
15. Pinset
30
Prosedur
1. Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan
disinfeksi
2. Persempit lapangan tindakan dengan doek
lubang steril
3. Lakukan anestesi blok atau infiltrasi subkutan
dimulai dari pangkal penis melingkar.
4. Tunggu 3 5 menit dan yakinkan anestesi
lokal sudah bekerja dengan mencubitkan
pinset
31
Prosedur
5. lepaskan perlengketan preputium dengan
glans.
6. Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri
garis median bagian dorsal dengan 2 klem
lurus(pada jam 11, 1 ). Klem ketiga dipasang
pada garis tengah ventral (jam 6).
32
Prosedur
7. Gunting preputium dorsal tepat digaris
tengah (diantara dua klem) sampai kira-kira
sentimeter dari sulkus koronarius (dorsumsisi).
33
Prosedur
8. Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan
arah serong dari frenulum ke arah jam 12
34
WOUND SUTURE
Jahitan Frenulum
Frenulum biasanya dijahit dengan matras
horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross)
ataupun matras horizontal. sisakan benang
untuk sebagai kendali.
Jahitan Dorsal
Jahitan pada dorsal penis mengunakan
jahitan simpul. Sisakan benang untuk tali
kendali
35
WOUND SUTURE
36
WOUND CARE
37
WOUND CARE
38
POST OPERATION CARE
Medikamentosa :
1. Analgetika :
Antalgin 500mg 3dd1,
Asam Mefenamat 500mg 3dd1
2.Antibiotika:
Amoksisilin 500mg 3dd1,
Eritromisin 500mg 3dd1
39
Edukasi
1. Luka dalam 3 hari jangan kena air, atau urine.
2. Hati hati dengan perdarahan post circumsisi,
bila ada segera kontrol.
3. Perbanyak istirahat
4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing
dengan tisue atau kasa
5. Perbanyak dengan makan dan minum yang
bergizi
40
Edukasi
6. Setelah 3-5 hari post circumsisi buka perban di
rumah.
7. Bila terkena urine, segera diganti atau dilepas.
8. Memakai celana longgar setelah hari ke 3
41