Anda di halaman 1dari 15

Mikosis Paru

dr. Fajriati Zulfa, M.Biomed


Aspergilosis
Etiologi :
Aspergillus sp , kelompok kapang oportunis
patogen
- A.fumigatus
- A. flavus
- A. niger
- A. terreus
Epidemiologi
Kapang saprofit yang tumbuh ditanah, air dan tumbuhan
dan menggunakan tumbuhan membusuk sebagai
sumber karbondan nitrogen

Konidia (2-3m) terlepas tersebar ke udara dan


merupakan bentuk infektif
Faktor yang mempengaruhi virulensi A.fumigatus :
- Tergantung dari tipe imunosupresi yg ada pada host
Mekanisme yang membantu A.fumigatus survive
pada lingkungan : - thermotolerance,(37 C- 50 C)
- sekresi protease extraseluler
- Pengambilan makanan dr lingkungan
- extensive secondary metabolism
Patologi dan Gejala Klinis
Aspergillus jamur saprofit , konidia sangat
mudah terhirup ke saluran pernafasan tanpa
menyababkan kelainan.
Konidia yang masuk di keluarkan oleh silia sel
epitel thoraks dan dihancurkan oleh sistem imun
Predileksi utama : paru-paru
Kelainan yang ditimbulkan : Aspergiloma, Allergi
Broncho Pulmonary Aspergilosis (ABPA),
Aspergilosis Invasif.
Aspergiloma
Fungus ball , kolonisasi aspergilus pada rongga
yang telah ada sebelumnya akibat penyakit lain
(TBC, sarkoidosis, histoplasmosis, fibrosis kistik )
Kelainan tanpa gejala tapi bisa sampai hemoptisis
Gambaran radiologi : fungus ball sebagai masa
jamur yang solid ditengah cavitas.
Px serologi : terdeteksi antibodi anti aspergilllus
Allergic Broncho PulmonaryAspergillosis

Aspegillus bersifat sebagai alergen dan menimbulkan rx


alergi yang bersifat kronis
Etiologi : A. fumigatus
Kelainan : hiperreaktivitas saluran nafas, hipersekresi
mukus dan fibrosis
Gejala klinis : asma bronkhial , wheezing, sesak nafas
dan batuk.
Sputum kental dan berbercak coklat
Terjadi peningkatan sitokin tipe 2, eosinofilia dan aktivasi
CD4
7 kriteria diagnostik ABPA
1. Asma bronkhial
2. Eosinifilia
3. Rx kulit tipe 1 terhadap antigen Aspegillus
4. Precipitating antibody terhadap antigen Aspergillus
5. Peningkatan IgE
6. Infiltrat transien atau menetap
7. Bronkiektasi sakular sentral
Terpenuhi 6 kriteria = diduga kuat menderita (most likely) ABPA
7 kriteria terpenuhi d/ ABPA dapat ditegakkan
Aspergilosis Invasif (AI)
Aspergilosis paru yang menyebar ke alat dalam lain
secara hematogen
Terjadi karen konidia yang terinhalasi tidak dapat
dieradikasi karena kegagalan sistem monosit atau
netrofil
Faktor resiko :Pemakaian obat sitostatik dan
imunosupresan pada keganasan darah dan
transplantasi organ neutropenia yang lama
4 bentuk AI :
1. AI akut dan kronik pada paru
2. Trankeobronkitis dengan obstruksi bronkus
3. Rinosinusitis akut
4. AI cerebral
Dapat juga menyebar ke mata sebabkan endoftalmitis, hifa
aspergilus menginvasi pembuluh darah retina dan khoroid
shg terjadi trombosis dan berakibat nekrosis pada retina
Gejala klinis tidak khas tergantung kepada organ yang
terinfeksi
Patogenesis
Diagnosis AI

Ditemukan jamur pada biopsi jaringan


Hasil positif pada pemeriksaan KOH 10-20% dan biakan
terhadap bahan klinik seperti sputum, bilasan bronkhus dan
usap hidung/mulut.
Deteksi antigen galaktomannan dalam serum
PCR
Diagnosis ditegakkan dilihat dari gejala klinis, R,dan px
laboratorium
AI Probable : gejala infeksi, faktor resiko, R, Lab mikologi (+)
AI possible : lab mikologi tidak ditemukan jamur
Terapi
1. Aspergiloma
Aspergiloma dengan hemoptisis atau kelainan R berat
( fungus ball, bronkietktasi) , dilakukan pembedahan
Pada keadaan ada penyakit dasar yang membentuk
kavitas dan kondisi paru tidak baik operasi tidak
dianjurkan
2. ABPA
Kortikosteroid dengan tappering off, dosis 10mg/hari
Itrakonazol
Bronkodilator diberikan pada fase akut
3. AI
Amfoterisin B deoksikholat IV, dosis 1,0-1,5
mg/kgbb/hari
Intrakonazol dan Varikonazol.
Itrakonazol diberikan IV atau peroral setelah
pemberian amfoterisin B, dosis 200mg/hari
Varikonazol IV setelah pemberian amfoterisin B, dosis
6mg/kgbb dlm 24 jam pertama dilanjutkan 4mg/kgbb
selama 1 minggu
Kaspofungin 50-70 mg/hari
Prognosis
Aspergiloma , P/ baik bila tidak terjadi
hemopthisis
ABPA : sulit terdeteksi sehingga terapi tidak
adekuat hingga berakibat perburukan dengan
fibrosis paru dan kegagalan pernafasan
AI , penyebab utama kematian pada pasien
keganasan darah pada kelompok transplantasi
organ meskipun frekuensinya rendah namun
angka kematiannya tinggi

Anda mungkin juga menyukai