Referat Petit Mal Epilepsi
Referat Petit Mal Epilepsi
Elektroensefalografi (EEG)
letupan umum dengan frekuensi 3 Hz
paku dan gelombang
CT-scan/MRI
Dalam batas normal
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kejang Absanse Kejang Parsial Kompleks
Kelompok epilepsi Generalisata Fokal
Penyebab Idiopatik (genetik) Lesi fokal pada otak (tumor, infark,
disgenesis) , genetik
Gejala Terhentinya aktivitas, bengong, dan perubahan kesadaran
Dapat disertai automatisme
Aura Tidak ada Ada
Automatisme Getaran kelopak mata, mengedip- Lebih rumit (gerakan menelan
ngedip, mengangguk-angguk, yang repetitif, tangan mencabik-
kecapan bibir cabik, atau berjalan berputar-putar
tanpa tujuan)
Durasi 30 detik 1-2 menit
Kejadian > 2 kali/hari Jarang > 2 kali/hari
Kebingungan pasca kejang Tidak ada Ada
EEG Letupan umum dengan frekuensi 3 Spikes (proyeksi tajam) unilateral
Hz paku dan gelombang atau bilateral, gelombang tajam,
atau pelepasan gelombang lambat
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kejang Absans GPPH
Ethosuximide
dosis 750-1500 mg/hari (20-30
mg/kg)
Asam valproat
anak 5-10 mg/kgBB/hari
Dewasa 10-15 mg/kgBB/hari
Iamotrigin
dosis inisial 0,15 mg/kgBB/hari
dalam 2 dosis selama 2 minggu
naikkan menjadi 0,3 mg/kgBB/hari
dalam 2 dosis
KOMPLIKASI
Grand mal seizure
Absans status epileptikus
PROGNOSIS
Baik
Kebanyakan pasien berespon positif atau sembuh total pada medikasi yang tepat
Kira-kira dua pertiga pasien mengalami penurunan intensitas kejang pada masa pubertas
PENCEGAHAN
Mencegah terjadinya trauma pada kepala
Memberikan obat setelah terjadi kejang kedua atau kejang demam yang kompleks
Prenatal care yang baik
Imunisasi yang lengkap pada anak
Genetic screening
KESIMPULAN
Kejang absans, yang merupakan salah satu bentuk dari epilepsi
umum (generalized seizure). Kejang absans bersifat idiopatik. Dua
pertiga dari penderita adalah perempuan, dengan onset puncak
pada usia 6-7 tahun. Penegakkan diagnosis untuk kejang absans
menggunakan pemeriksaan EEG, yaitu menunjukkan letupan
umum dengan frekuensi 3 Hz paku dan gelombang. Prognosis
untuk penyakit ini baik, dengan medikasi yang tepat dapat sembuh
total, serta kira-kira dua pertiga pasien mengalami penurunan
intensitas kejang pada masa pubertas.
TERIMA KASIH