Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI

PARTIKEL KOMPOSIT PELEPAH


NIPAH SEBAGAI MATERIAL
PEREDAM SUARA

Afdi Setyadinata (H1F113081)


Jumalik
Dwi Mulyono
LATAR BELAKANG

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pelepah nipah yang tidak


termanfaatkan oleh masyarakat di desa Jambu Burung kecamatan
Beruntung Baru di sekitar bantaran sungai. Oleh karena itu akan diadakan
penelitian dengan pelepah nipah yang berhubungan dengan material
komposit peredam suara.

TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui komposisi antara partikel pelepah nipah dan matrik semen


dalam pembuatan material komposit peredam suara yang mempunyai
koefisien serap bunyi yang terbaik pada frekuensi 250, 500, 750 dan 1000
Hz.
BATASAN MASALAH
Karena penelitian ini mempunyai cakupan yang sangat luas, maka pada
penelitian ini diberi batasan masalah sebagai berikut:
1. Matrik yang digunakan adalah semen jenis portland.
2. Partikel pelepah nipah berukuran 5-10 mm.
3. Perbandingan fraksi massa partikel- matrik semen adalah 4 gram
partikel dan 16 gram semen, 6 gram partikel dan 14 gram semen, 8
gram partikel dan 12 gram semen.
4. Pengujian yang dilakukan adalah uji peredam suara.
5. Berat Air konstan yaitu 10 gram pada setiap komposisi.
Alat Dan Bahan Penelitian
1. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah:
Mesin Roll
Mesin Press
Tabung Impedansi (pipa PVC, buzzer, Mikrofon jenis Sound Analog Sensor (SAS)-V2, Modul
Arduino, LCD 16x4, modul LCD I2C, Lem pipa, Kabel, Function generator, Sound Level
Meter (SLM), Osiloskop, Penutup pipa, Penyambung pipa.
Cetakan Silinder Solid ( 4 cm x 14 cm).
Penggaris.
Gelas Plastik.
Timbangan Digital.
Wadah Untuk mencampur partikel-matrik semen.
Sendok.
Gunting.
Kertas Ampelas ukuran 60 untuk menghaluskan sisi-sisi spesimen.
Cutter/Pisau Potong.
Spidol permanen.
Peralatan lainnya,seperti sarung tangan,masker , dll.
2. Bahan Yang Digunakan
Pelepah nipah (Nyfa Fruticans)
Semen Portland
Air
3. Prosedur Penelitian
Persiapan Cetakan
Persiapan Awal Untuk Bahan Material Komposit
Proses Pencetakan Spesimen Atau Benda Uji
Pengujian Peredam Suara Pada Spesimen
Diagram Alir Penelitian
Hasil Dan Pembahasan
1. Karakteristik Tumbuhan Nipah
2. Pengujian Koefisien Serap Bunyi
2. Pengujian Koefisien Serap Bunyi
Nilai Rata-Rata Koefisien Serap Bunyi
16;04 14;06 12;08

0.4

0.35

0.3

Koefisien Serap Bunyi ()


0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
250 Hz 500 Hz 750 Hz 1000 Hz

Frekuensi (Hz)

FRAKSI Koefisien Serap Bunyi ()


NO
MASSA
250 Hz 500 Hz 750 Hz 1000 Hz
1 16:4 gram 0,13 0,15 0,20 0,16
2 14:6 gram 0,12 0,14 0,30 0,21
3 12:8 gram 0,20 0,21 0,37 0,21
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian terhadap material komposit peredam


bunyi maka, disimpulkan bahwa nilai koefisien serap bunyi tertinggi
0,37 pada fraksi massa partikel 8 gram dengan frekuensi 750 Hz.

Sedangkan nilai koefisien serap terendah 0,12 pada fraksi partikel 6


gram dengan frekuensi 250 Hz. Diketahui dari seluruh data spesimen
frekuensi 250 Hz, 500 Hz, 750 Hz dan 1000 Hz, komposisi material

komposit pada penelitian ini lebih cocok untuk peredam bunyi dengan
frekuensi 750 Hz (=0,37) dan 1000 Hz (=0,21) karena hasil koefisien
serap bunyinya memenuhi syarat untuk dijadikan material peredam
bunyi menurut ISO 11654 yaitu 0,15.
Saran
Adapun saran bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan bahan
akustik yaitu :
Sebaiknya memperhatikan kadar air yang terkandung pada tiap-tiap
spesimen agar tidak berpengaruh pada saat pengujian.
Sebaiknya ukuran partikel disamakan agar kerapatan juga sama.
Frekuensi yang lebih tinggi diatas 1000 Hz perlu dilakukan untuk aplikasi
ruangan karaoke, home theater dan sebagainya.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai