Anda di halaman 1dari 22

Patofisiologi dan Tatalaksana

Gangren Pedis Dextra Et Causa DM


Tipe 2
Skenario 9
Seorang perempuan 65 tahun datang ke
Poliklinik karena luka pada telapak kaki
kanannya sejak 3 minggu yang lalu. Pasien
memiliki riwayat kencing manis sejak 10 tahun
yang lalu dan tidak rutin berobat.

RM
Perempuan 65 tahun mengeluh luka pada
telapak kaki kanannya sejak 3 minggu yang
lalu.
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik &


Pemeriksaan Penunjang
luka pada telapak
kaki kanannya Working Diagnosis &
sejak 3 minggu Differential Diagnosis

yang lalu
Etiologi, Epidemiologi, &
Faktor Risiko

Patofisiologi, Manifestasi
Klinik, Komplikasi

Penatalaksanaan, Pencegahan,
& Prognosis
Anamnesis
Identitas : perempuan berusia 65 tahun
KU : luka pada telapak kaki kanannya sejak 3 minggu yang lalu
RPS : luka kena paku tapi tidak sakit dan hanya diobatin dengan
cairan antiseptic. Luka meluas, kemerahan lama-lama
kehitaman, bernanah, bau busuk, demam.
RPD : riwayat kencing manis sejak 10 tahun yang lalu dan tidak
rutin berobat
RPK
Riwayat obat
Riwayat pribadi & sosial
Pemeriksaan Fisik

KU
Kesadaran
TTV
Inspeksi Test positif apabila pasien tidak mampu
merasakan sentuhan monofilamen ketika
Atrofi kulit ditekankan pada kaki walau monofilamennya
Atrofi otot sampai bengkok. Kegalalan merasakan
Lesi kulit (infiltrat) monofilamen 4 kali dari sepuluh tempat yang
berbeda mempunyai spesifitas 97% serta
Warna kulit sensitivitas 83% neuropati
Palpasi
Pemeriksaan suhu raba
Pemeriksaan pulsasi a.dorsalis pedis
Pemeriksaan monofilament
Hasil Pemeriksaan Fisik
KU : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 38 C
Status lokalis kaki kanan :
luka di plantar pedis jari I
tampak kehitaman dengan bagian tengah tampak kemerahan
pus (+)
ukuran 2x2 cm
teraba hangat dari suhu sekitar
nyeri tekan (-)
pulsasi arteri kaki kanan melemah
sensitivitas kaki kanan melemah
Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,5 g/dl
Ht : 33 %
Leukosit : 12.300 ul
Trombosit : 275.000/ul
LED 55 mm
Gula darah sewaktu : 344 mg/dl
Spesimen pus kultur
Working Diagnosis
Gangren Pedis Dextra Et Causa DM Tipe 2
merupakan salah satu komplikasi kronik dari
penyakit DM.
Diagnosis Banding

Gangren Pedis Dextra e.c PAD


Aliran darah yang berkurang secara kronik
dapat berdampak pada ulserasi, infeksi dan
nekrosis kulit ekstremitas.
Gangguan aliran darah akan menyebabkan
berkurang atau bahkan hilangnya pulsasi
pada bagian distal dari arteri yang
mengalami stenosis & dapat terdengar bruit.
Pada pasien dengan iskemia berat yang
terjadi secara kronis, dapat ditemukan otot-
otot yang atropi, pucat, perubahan warna
sianotik, rambut-rambut halus hilang,
bahkan gangren dan nekrosis pada kaki
maupun jari.
Penyembuhan luka menjadi terhambat
karena adanya hambatan aliran darah &
biasanya terasa nyeri.
Etiologi
Iskemik
Neuropati
Infeksi
Disfungsi nutrisi
Epidemiologi
Sampai saat ini, kaki diabetes merupakan masalah
yang masih sukar dikelola dengan maksimal.
15% penderita DM akan mengalami ulkus pada kaki.
14-24% di antaranya memerlukan amputasi.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Demam
Pus
Tanda radang : eritema, hangat, bengkak, nyeri,
dan gangguan fungsi
Terkadang ada pembentukan gas bau

Klasifikasi Wagner
- Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kemungkinan deformitas (+), selulitis
- Derajat I : Ulkus superficial
- Derajat II : Ulkus meluas ke tendon, ligamen, sendi, abses (-), osteomyelitis (-)
- Derajat III : Ulkus dalam, abses (+), osteomyelitis (+), tendonitis sepsis
- Derajat IV : gangren terbatas, yaitu pada plantar kaki atau tumit
- Derajat V : gangren yang meluas ke kaki bagian atas
Penatalaksanaan
Kontrol Mekanik
Dengan cara mengistirahatkan kaki pasien dan
menghindari tekanan pada daerah luka.

Kontrol Metabolik
Bertujuan untuk mengatasi infeksi dan mendukung
penyembuhan luka.
Pengaturan glukosa darah pasien secara adekuat.
Dapat dicapai melalui terapi gizi medis maupun terapi
farmakologis.

Kontrol Vaskular
Meliputi evaluasi status vaskuler kaki.
Kontrol Luka
Jaringan nekrotik dan pus yang ada harus dievakuasi secara
adekuat dengan nekrotomi atau debridemen.
Luka sebaiknya ditutup dengan pembalut yang basah.
Apabila diperlukan, tindakan amputasi harus dipertimbangkan.

Kontrol Infeksi
Pemberian antibiotik harus dimulai secara empiris sebelum
didapatkan hasil kultur resistensi.
Pada luka superficial antibiotik dengan spektrum gram +
Pada luka subkutan antibiotik dengan spektrum gram
atau golongan metronidazol bila terdapat kecurigaan ke arah
infeksi bakteri anaerob.
Kontrol Edukasi
Pemilihan alas kaki yang cermat
Pemeriksaan kaki harian untuk mendeteksi tanda alas
kaki yang tidak tepat atau trauma minor
Menjaga kebersihan dan kelembaban kaki
Mencegah penatalaksanaan yang tidak tepat dan
menghindari perilaku yang beresiko tinggi
Berkonsultasi pada tenaga kesehatan apabila terjadi
kelainan
Komplikasi
Osteomyelitis
Sepsis
Kematian
Pencegahan
Pencegahan primer
Pencegahan sekunder
Prognosis
Tingkat keberhasilan pengelolaan gangren
tergantung pada berat ringannya luka.
Kesimpulan
Gangren pedis merupakan salah satu komplikasi
kronik dari penyakit DM. Tingkat keberhasilan
pengelolaan gangren tergantung pada berat
ringannya luka. Penatalaksanaan yang cepat dan
tepat dapat memperbaiki prognosis. Perlu
dilakukan tindakan bedah dan pengontrolan
kadar gula darah dalam mengatasi penyakit
gangren pedis.

Anda mungkin juga menyukai