Anda di halaman 1dari 20

PSIKODIAGNOSTIK:

KEPRIBADIAN
Indah Rachmawati
15010113140188
DEFINISI

Herman Rorscach
Metode yang digunakan untuk menetapkan kelainan- kelainan psikis dengan tujuan untuk
dapat memberi pertolongan/pengobatan dengan lebih tepat

Menurut kamus psikologi


Studi mengenai kepribadian lewat penafsiran tanda- tanda perilaku,
cara berjalan, gerak, sikap, wajah, dan suara
Teknik-teknik untuk melakukan pemeriksaan psikologis yang
bertujuan untuk menemukan sifat-sifat yang mendasari kepribadian
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS

Proses yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai diri subjek, yang
hasilnya dapat digunakan untuk mengambil keputusan
Pemeriksaan aspek-aspek cipta, rasa, karsa, dan karya subjek untuk mengetahui
kualitasnya masing- masing & secara umum
TUGAS PENTING PEMERIKSAAN
PSIKOLOGIS

Kemampuan untuk mengintegrasikan data yang


diperoleh dari pemeriksaan agar menjadi sebuah
kesimpulan yang dapat memberikan gambaran utuh
mengenai subjek
Memiliki kemampuan, ketrampilan dan kebijaksanaan
akan menentukan keefektifan pemeriksaan psikologis
SASARAN PSIKODIAGNOSTIK
Kecerdasan Daya analisis
Bakat atau kemampuan khusus Pengambilan keputusan
Minat dan perhatian Rasa tanggung jawab
Sikap Kerjasama
Motif Ketelitian
Emosi (kematangan dan kestabilan) Sistematika kerja
Cita-cita Ketahanan kerja
Hubungan interpersonal
Inisiatif dan kreativitas
Daya tahan
TUJUAN PSIKODIAGNOSTIK

Klasifikasi
Deskripsi
Prediksi
Klasifikasi
Membantu mengatasi masalah yang berhubungan dengan
Pendidikan (masalah intelegensi dan bakat)
Perkembangan (hambatan perkembangan psikis dan sosial)
Klinis (gangguan psikis ringan dan berat)
Industri (seleksi, produksi dan mapping)
Deskripsi
Pendeskripsian atau pemahaman yang lebih mendalam dari subjek karena perilaku
dari biologis, psikologis dan sosial

Deskripsi tentang faktor yang mempengaruhi kepribadian individu, motivasi, fungsi


intrapsikis, kelebihan, kelemahan, dinamika, penyesuaian diri.
Prediksi
memprediksi perkembangan klien selanjutnya
FUNGSI PSIKODIAGNOSTIK

Penjabaran dan pemanfaatan tes psikologis


Penyeleksian kualitas kepribadian dan tingkah laku
Pengembangan kepribadian klien selanjutnya
ASSESMEN KEPRIBADIAN

Menurut Gregory (2010) sejarah asesmen kepribadian terbagi menjadi 2;


1. Proyektif
2. Pendekatan/Metode Terstruktur
1. Proyektif
Teknik proyektif yaitu teknik asesmen yang berusaha mempelajari kepribadian
melalui penggunaan stimulus, tugas, atau situasi yang relatif tidak terstruktur. Disebut
poyektif karena teknik ini memungkinkan individu untuk dapat memproyeksikan
motivasi dalam dirinya terhadap alat tes yang diberikan. Selain membuat gambar, tes
proyektif juga mencakup bercerita, melengkapi kaimat, atau melakukan asosiasi kata
(Friedman & Schustack, 2008).
2. Pendekatan/Metode Terstruktur

Pendekatan/Metode Terstruktur adalah metode asesmen kepribadian yang lebih


obyektif dan lebih disukai oleh para psikolog. Gregory (2010) membagi asesmen
kepribadian menjadi 2 bagian besar, yaitu asesmen kepribadian terstruktur
(Structured Personality Assessment), dan asesmen perilaku (Behavioral Assessment).
TEORI TEORI KEPRIBADIAN

1. Psikoanalisis Klasik
Sigmund Freud memperkenalkan tiga struktur dasar dalam anatomi kepribadian
(Alwisol, 2010);
Id
Ego
SuperEgo
Menurut Freud, kepribadian adalah integrasi id (dorongan biologis), ego
(menimbang) dan super ego (norma social/ lingkungan).
ID

Id merupakan sistem kepribadian asli yang dibawah sejak lahir yang bersifat primitif
dan naluriah. Id bertujuan utuk memperoleh kenikmatan dan menghindari ketidak
puasan. Id tidak memiliki kesiagaan kepada realitas.

Id tidak mampu menilai atau membedakan benar-salah, tabu dan moral. Id berusaha
memperoleh kepuasan tanda peduli keterlambatan untuk kepuasan tersebut untuk
alasan apapun (egois, primitif, tidak bermoral, terburu-buru, dan pemaksa) .
EGO
Ego bertugas sebagai pelaksana. Ego sendiri memiliki dua tugas dasar yakni
memilih stimulasi atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai prioritas kebutuhan.
Kedua, menentukan kapan dan bagaimana cara mememenuhi kebutuhan sesuai
dengan peluang minimnya resiko.

Ego bertugas untuk menunda, mengarahkan id dengan kondisi yang diinginkan


realitas, dengan kata lain mengontrol implus id,sehingga Ego beroperasi mengikuti
prinsip realita (Reality Principle). Prinsip itu dikerjakan melalui proses berfikir
realistik menyusun rencana dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek
yang dimaksud (Reality Testing).
SUPEREGO
Superego bersifat non rasional, superego tidak mau berkompromi dengan id ataupun
ego dalam artian superego tidak segan-segan menghukum kesalahan yang
dilakukan oleh ego baik dalam rencana/fikiran ataupun sesuatu yang telah
dilakukan. Setidaknya, superego memiliki 3 fungsi yakni:
1. Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar
impuls-impuls teresbut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima
oleh masyarakat.
2. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral dari pada
dengan kenyataan.
3. Mendorong individu kepada kesempurnaan
TEORI TEORI KEPRIBADIAN

2. Carl Gustav Jung


Di dalam teori kepribadian yang diungkapkannya, beliau membahas hal-hal
penting termasuk tentang ego, ketidaksadaran kolektif, serta ketidaksadaran personal.
Menurut Jung, manusia penuh pengaruh dari warisan generasi terdahulu, kemudian
kepribadian dibentuk secara tak sadar. Kepribadian seseorang akan terbentuk melalui
perjalanan proses yang panjang turun temurun dari generasi ke generasi yang ada.
Menurut Jung struktur jiwa terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
Ego
Merupakan bagian dari jiwa dasar yang terdiri dari ingatan, pikiran, persepsi, serta
perasaan yang sadar. Dari ego inilah muncul identitas dan kontinyuitas dalam diri
seseorang.
Collective Unconscious
Merupakan gudang yang berisikan bekas-bekas ingatan yang diwariskan dari generasi
sebelumnya. Tidak hanya meliputi sejarah manusia saja namun juga leluhur nenek
moyangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa archetype, antara lain adalah:
Persona.
Anima dan Animus.
Shadow.
Self.
Personal Unconscious
Pada bagian ini terdiri dari pengalaman-pengalaman yang dialami secara sadar namun
dilupkan dengan cara suppression dan repression. Pengalaman-pengalaman yang bersifat
lemah juga akan masuk ke dalam bagian ini.
3. Gordon W Allport
Menurut Gordon, kerpibadian merupakan sesuatu hal yang unik dan dimiliki oleh manusia pribadi
masing-masing. Gordon juga menyatakan bahwa kesadaran manusia dipengaruhi oleh 3 komponen
dibawah ini. (Suryabrata S, 2007)

Dynamic Organization.
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan perubahan

Psychophysical System.
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat namun
kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

Determine.
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep namun ia
dapat mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Anda mungkin juga menyukai