Anda di halaman 1dari 66

KEPEMIMPINAN

DASAR DASAR DAN TEORI

Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc


Disampaikan pada :
Kuliah Blok 7.2 Tahun Ajaran 2015 / 2016
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Program Studi Pendidikan Dokter
UNIVERSITAS JAMBI
POKOK BAHASAN

1. PENGERTIAN DAN DEFINISI


KEPEMIMPINAN

2. TEORI DAN MODEL KEPEMIMPINAN

3. DINAMIKA DAN FUNGSI


KEPEMIMPINAN
LITERATUR
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi ,
Veithzal Rivai, Deddy Mulyadi , edisi ketiga,
Rajawali Pers , Jakarta , 2009.
Peilaku Organisasi, Yayat Hayati Djatmiko,
Penerbit Alfabeta, Bandung, 2008
Manajemen, suatu dasar dan pengantar, Alex
S Nitisemito, Ghalia Indonesia, 1998
Manajemen Dasar,Pengertian dan Masalah,
Malayu S.P. Hasibuan, CV Haji Masagung,
Jakarta, 2003
Lain-lain.
1. PENGERTIAN
DAN
DEFINISI
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan leadership
Kepemimpinan Pimpinan
Pimpinan orang yang tugasnya memimpin
dapat disebut juga manajer ( walaupun
sebenarnya berbeda )

Kepemimpinan bakat / sifat yg seharus


dimiliki setiap pimpinan / manajer
Tidak setiap pimpinan / manajer mesti punya
bakat kepemimpinan atau sebaliknya -
mengapa ??.
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi,
dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler
and Nassarik, 1961, 24).

Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang


memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel &
Coons, 1957, 7).

Kepemimpinan adalah suatu proses yang


mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama (Rauch &
Behling, 1984, 46).
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau
tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau
orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

Kepemimpinan adalah suatu proses yang


memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk
memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs &
Jacques, 1990, 281).
Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai
mendorong orang lain bersedia dan dapat
menyelesaikan tugas-tugas tertentu perilaku
yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut
memiliki kemampuan untuk yang dipercayakan
kepadanya (Qrdway Tead).

Kepemimpinan adalah suatu proses yang


mempengaruhi aktivitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mau berbuat dan
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
(Stogdill).
Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari
adanya pengaruh yang dimiliki seseorang
terhadap orang-orang lain sehingga orang lain
tersebut secara sukarela mau dan bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(George R. Terry).

Kepemimpinan adalah suatu proses yang


mempengaruhi aktivitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu situasi
tertentu (Paul Hersay, Ken Blanchard).
Kepemimpinan akan muncul , karena sifat-sifat dan
perilaku yang dimilikinya mempunyai kemampuan
untuk mendorong orang lain berpikir, bersikap dan
ataupun berbuat sesuai dengan yang diinginkan.
Seseorang ini disebut dengan nama pemimpin
(leader )
Kepemimpinan berlangsung dalam suatu kelompok
dan ataupun organisasi tertentu, maka untuk
keberhasilan kepemimpinan, berbagai keadaan
spesifik pada kelompok dan ataupun organisasi
tertentu ,harus . kondisi
Disamping juga perhitungan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi kelompok dan
ataupun organisasi tertentu yang dimaksud. faktor
lingkungan.
Menurut Stoner Kepemimpinan adalah sebagai
proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan
yang berhubungan dengan tugas anggotanya.
Ada tiga implikasi penting,
1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain ( bawahan
atau pengikut ). kwalitas seorang pemimpin ditentukan
oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin.
2. Kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan
diantara pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin
mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa
kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya.
3. Kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan
juga mempunyai kemampuan untuk menggunakan
kekuasaan untuk mempengaruh tingkah laku
pengikutnya melalui berbagai cara .
( misalnya : ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan .
KEPEMIMPINAN
Proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi , memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya
Proses mempengaruhi .
untuk mencapai tujuan.
Kekuatan menggerakkan

Alat, sarana atau proses membujuk orang


agar bersedia melakukan sesuatu
KEPEMIMPINAN
( HAKIKAT )
Proses mempengaruhi dari pimpinan kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang
dalam mencapai tujuan organisasi
Kemampuan untuk mempengaruhi,
menggerakkan
Melibatkan Pemimpin, Pengikut dan situasi
tertentu .
UNSUR UNSUR KEPEMIMPINAN
1. Adanya pemimpin
Seseorang yang mendorong dan atau mempengaruhi seseorang
atau sekelompok orang lain, untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Adanya pengikut
seseorang atau sekelompok orang yang mendapat dorongan
atau pengaruh sehingga bersedia dan melakukan aktivitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu
dimiliki oleh pemimpin yang dimanfaatkan mendorong dan
ataupun mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.
4. Adanya situasi dan kondisi tertentu lingkungan.
Pemimpin
dan sifat yang
dimilikinya

situasi Situasi situasi


Situasi
kondisi kondisi kondisi luar
kondisi
dalam dalam organisasi
luar
organisasi organisasi
organisasi

Yang Yang
dipimpin dipimpin

Gambar 5. Unsur Pokok Kepemimpinan


2. TEORI DAN MODEL
KEPEMIMPINAN
TEORI TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori sifat ( traits theory) hingga 1940 an.


2. Teori Tingkah Laku (Behavioral Theory)
1940 an 1960 an.
3. Teori kemungkinan / situasional (Situational
Theory ) 1960 an 1970 an
4. Teori kepemimpinan mutakhir
didasarkan pada kemampuan lebih pada
seorang pemimpin dibandingkan dengan
yang lain. 1970 an 2000 an.
Genetic Theory
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-
sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat
utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari
orang tuanya.
Traits theory
Bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada
karakter pemimpinnya. kepribadian, keunggulan fisik,
dan kemampuan sosial Karakter yang harus dimiliki
mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
Ronggowarsito menyebutkan seorang pemimpin
harus memiliki astabrata, yakni delapan sifat
unggul yang dikaitkan dengan sifat alam
seperti :
1.tanah,
2.air,
3.api,
4.angin,
5.angkasa,
6.bulan,
7.matahari,
8.bintang.
Behavioral Theory
Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki
memimpin ke bagaimana perilaku seorang
untuk memimpin secara efektif.

1. Authoritarian, Democratic & Laissez Faire


Penelitian ini dilakukan oleh Lewin, White & Lippit
pada tahun 1930 an.
Mereka mengemukakan 3 tipe perilaku pemimpin,
yaitu :
authoritarian yang menerapkan kepemimpinan
otoriter
democratic yang mengikut sertakan bawahannya
Laissez - Faire yang menyerahkan kekuasaannya
pada bawahannya.
2. Continuum of Leadership behavior.
Robert Tannenbaum dan Warren H Schmidt
memperkenalkan continnum of leadership
yang menjelaskan pembagian kekuasaan
pemimpin dan bawahannya. Continuum
membagi 7 daerah mulai dari otoriter sd
laissez - faire dengan titik tengah demokratis.
KONTINUM TINGKAH LAKU PEMIMPIN
Kepemimpinan terpusat Kepemimpinan terpusat
Pada pemimpin pada bawahan

Penggunaan wewenang oleh manajer


Bidang kebebasan bawahan

Manajer
Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer
memperbo-
membuat menjual mengemuka- Menguta mengemu- merumus-
lehkan
keputusan keputusan kan rakan kakan kan
bawahan
dan gagasan keputusan masalah, batasan-
berfungsi
diumumkan dan sementara mendapat batasan,
dalam
mengundang yang saran- meminta
batasan
pertanyaan dapat saran dan kelompok
batasan
diubah membuat membuat
yang
keputusan keputusan
ditentukan
atasan
3. Teori Employee Oriented and Task
Oriented Leadership Leadership style
matrix.

Konsep ini membahas dua orientasi kepemimpinan yaitu


:
Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan dimana
perilaku pemimpinnya dalam penyelesaiannya tugasnya
memberikan tugas.

Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai akan


ditandai dengan perilaku pemimpinnya yang memandang
penting hubungan baik dan manusiawi dengan
bawahannya.
Model ini dikembangkan oleh ahli psikologi industri
dari Ohio State University dan Universitas of
Michigan.
Kelompok Ohio mengungkapkan dua dimensi, yaitu
initiating structure yang berorientasi pada tugas dan
consideration yang berorientasi pada manusia.
Kelompok Michigan memakai istilah job-centered dan
employee-centered.
GAYA KEPEMIMPINAN
( MODEL OHIO STATE UNIVERSITY )

( tinggi )

STRUKTUR RENDAH STRUKTUR TINGGI


DAN DAN
Pertimbangan

PERTIMBANGAN TINGGI PERTIMBANGAN TINGGI

STRUKTUR RENDAH STRUKTUR TINGGI


DAN DAN
PERTIMBANGAN RENDAH PERTIMBANGAN RENDAH

( rendah )

rendah Struktur Pemrakarsaan tinggi


4. The Managerial Grid
Teori ini diperkenalkan oleh Robert R.Blake dan Jane
Srygley Mouton dengan melakukan adaptasi dan
pengembangan data penelitian kelompok Ohio dan
Michigan. lima gaya kepemimpinan sesuai dengan
lokasinya

1. Deserter: tipe pemimpin yang perhatiannya


terhadap prestasi / produksi maupun terhadap
manusia pekerja / karyawan rendah ( 1,1 ) gaya
kepemimpinan yang buruk.
2. Missionary : tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap prestasi rendah sedangkan perhatian
terhadap manusia pekerja paling besar ( 1,9 )
gaya kepemimpinan berorientasi pada manusia
pekerja.
3. Autocrat : tipe pemimpin yang perhatiannya
terhadap prestasi paling besar sedangkan
perhatian terhadap manusia pekerja rendah ( 9,1
) gaya kepemimpinan berorientasi pada
produksi

4. Compromiser : tipe pemimpin yang


perhatiannya terhadap prestasi maupun
perhatian terhadap manusia pekerja sedang
sedang saja ( 5,5 ) gaya kepemimpinan yang
berimbang

5. Executive : tipe pemimpin yang perhatiannya


baik terhadap prestasi maupun terhadap
manusia pekerja paling besar ( 9,9 ) gaya
kepemimpinan yang terbaik.
THE MANAGERIAL GRID
( Robert Blake and Mouton )

9
Perhatian terhadap manusia

8
7
6 1,9 9,9

5,5
5
4
3
2

1,1 9,1
1

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perhatian terhadap produksi /prestasi
Manajemen jatuh miskin (1.1 )
Pencurahan usaha minimum untuk melaksanakan
pekerjaan yang dapat diperlukan sesuai dengan
pemeliharaan semangat kerja bawahan pada
tingkat yang memuaskan

Manajemen Santai ( 1.9 )


Perhatian sepenuhnya pada kebutuhan bawahan
bagi pemuas hubungan hubungan yang
mengarahkan kesuatu suasana persahabatan dan
kecepatan kerja yang menyenangkan dalam
organisasi.
Manajemen Ketaatan (9.1 )
Efisiensi operasi dihasilkan dan penciptaan kondisi
kerja dengan suatu cara dimana unsur manusia
dilibatkan pada derajat minimum.
Manajemen Manusia Organisasi ( 5.5 )
Prestasi organisasi yang memadai dapat dicapai
melalui penyeimbangan keperluan pelaksanaan
kerja dengan pemeliharaan semangat kerja
bawahan pada tingkat yang memuaskan.
Manajemen Tim ( 9.9 )
Penyelesaian pekerjaan dari dedikasi bawahan,
saling bergantung melalui pedoman umum
dalam tujuan organisasi yg mengarahkan untuk
hubungan yg saling mempercayai dan
menghormati.
5. Teori X dan teori Y dari Douglas Mc
Gregor :

Anggapan anggapan teori X :


Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak
menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila
mungkin.
Karena itu harus dipaksa, diawasi, diarahkan atau
diancam dengan hukuman agar menjalankan tugas
untuk mencapai tujuan organisasi.
Rata-rata lebih menyukai diarahkan, ingin
menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi
relatif kecil, dan menginginkan keamanan / jaminan
hidup diatas segalanya.
Anggapan anggapan teori Y :
Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja
adalah kodrat manusia
Pengawasan dan ancaman bukanlah satu-satunya
cara untuk mengarahkan pencapaian tujuan
organisasi. Orang akan melakukan pengendalian dan
pengarahan diri untuk mencapai tujuan yg telah
ditetapkan.
Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari
penghargaan yg berhubungan dg prestasi.
Rata-rata manusia, dalam kondisi yg layak, belajar
tidak hanya menerima, tetapi mencari tanggung
jawab.
Kemampuan untuk imajinasi, kecerdikan dan
kreativitas dalam penyelesaian maslah organisasi.
Potensi intelektual hanya digunakan sebahagian saja .
Dari teori-teori diatas maka behavioral theory memiliki
karakteristik antara lain:

Kepemimpinan memiliki paling tidak dua


dimensi yang lebih kompleks dibanding teori
pendahulunya yaitu genetik dan trait.
Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin
dapat mengganti atau memodifikasi orientasi
tugas atau pada manusianya sesuai
kebutuhan.
Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat
dipelajari
Tidak ada satupun gaya yang paling benar,
efektivitas kepemimpinan tergantung pada
kebutuhan dan situasi
Situational Leadership
Semua kepemimpinan tergantung kepada
keadaan atau situasi.

Dasarnya adalah teori contingensi dimana


pemimpin efektif akan melakukan diagnose
situasi, memilih gaya kepemimpinan yang
efektif ,menerapkan secara tepat.

Empat dimensi situasi secara dinamis akan


memberikan pengaruh terhadap
kepemimpinan seseorang
1. Kemampuan manajerial
Kemampuan ini meliputi kemampuan sosial,
pengalaman, motivasi dan penelitian terhadareward
yang disediakan oleh perusahaan.
2. Karakteristik pekerjaan :
Tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang
lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok
berpengaruh efektivitas pemimpinnya.
3. Karakteristik organisasi :
Budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan
faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
4. Karakteristik pekerja :
Kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman
bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.
1. Fiedler Contingency model
Model ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
yang paling efektif tergantung pada situasi yang
dihadapi dan perubahan gaya bukan merupakan
suatu hal yang sulit.
Fiedler memperkenalkan tiga variabel yaitu:

1. task structure : keadaan tugas yang dihadapi


apakah structured task atau unstructured task
2. leader-member relationship : hubungan antara
pimpinan dengan bawahan, apakah kuat (saling
percaya, saling menghargai) atau lemah.
3. Position power : ukuran aktual seorang pemimpin,
ada beberapa power yaitu:
legitimate power : adanya kekuatan legal
pemimpin
reward power : kekuatan yang berasal imbalan
yang diberikan pimpinan
coercive power : kekuatan pemimpin dalam
memberikan ancaman
expert power : kekuatan yang muncul karena
keahlian pemimpinnya
referent power : kekuatan yang muncul karena
bawahan menyukai pemimpinnya
information power : pemimpin mempunyai
informasi yang lebih dari bawahannya.
2. Model kepemimpinan situasional 'Life
Cycle': Harsey & Blanchard mengembangkan
model kepemimpinan situasional efektif
dengan memadukan tingkat kematangan anak
buah dengan pola perilaku yang dimiliki
pimpinannya.

Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:


1. M 1 : Tingkat kematangan anggota rendah
Ciri cirinya : bawahan tidak mampu dan tidak mau
melaksanakan tugas
Penyebabnya : tugas / jabatan nya jauh diatas
kemampuannya, kurang mengerti apa kaitan antara tugas
dan tujuan organisasi, mempunyai harapan tetapi tidak
sesuai dengan ketersediaan dalam organisasi.
2. M 2 : Tingkat kematangan anggota
rendah ke sedang.
Ciri-cirinya : bawahan tidak mampu melaksanakan , tetapi
mau bertanggung jawab.

Penyebabnya : belum berpengalaman / belum diklat tetapi


memiliki motivasi tinggi, menduduki jabatan baru dimana
semangat tinggi , tetapi bidangnya baru, dan selalu berupaya
mencapai prestasi, punya harapan sesuai dengan
ketersediaan yang ada dalam organisasi.
3. M 3 : Tingkat kematangan anggota
sedang ke tinggi.
Ciri-cirinya : bawahan mampu melaksanakan tetapi tidak
mempunyai kemauan mereka mempunyai kemampuan
melaksanakan tugas, tetapi karena sesuatu hal tidak yakin
akan berhasil sehingga tugas tersebut tidak dilaksanakan
Penyebabnya : anggota merasa kecewa atau frustrasi
misalnya baru saja mengalami alih tugas dan tidak puas
dengan penempatan yang baru
4. M 4 : Tingkat kematangan anggota tinggi.

Ciri-cirinya : bawahan mampu dan memiliki kemauan


mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
menyelesaikan tugas dan punya motivasi tinggi serta
tanggung jawab.
Mereka adalah yang berpengalaman dan punya
kemampuan yang tinggi dalam menyelesaikan tugas.
Mereka mendapat kepuasan atas prestasinya dan yakin
akan selalu berhasil.
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan
yaitu:

Gaya 1 : Telling ( Instruksi )


Pemimpin memberi instruksi dan mengawasi
pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya.
Gaya 2 : Selling ( Konsultasi)
Pemimpin menjelaskan keputusannya dan
membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang
jelas.
Gaya 3 : Participating ( Partisipasi )
Pemimpin memberikan kesempatan untuk
menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan
keputusan.
Gaya 4 : Delegating ( Delegasi )
Pemimpin melimpahkan keputusan dan
pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
TINGKAT KEMATANGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN
Rendah ( M-1 ) Instruksi ( S-1 )
Tidak mau dan tidak mampu Tinggi tugas dan Rendah
hubungan
Rendah ke Sedang atau Konsultasi ( S 2 )
moderat rendah ( M 2) Tinggi tugas dan tinggi
Tidak mau tetapi mampu hubungan.
Sedang ke Tinggi atau Partisipasi ( S 3 )
moderat tinggi ( M 3 ) Rendah tugas dan tinggi
Mampu tetapi tidak mau hubungan
Tinggi ( M 4 ) Delegasi ( S 4 )
Mau dan Mampu Rendah tugas dan rendah
hubungan
Transformational Leadership

Robert house menyampaikan teorinya bahwa


kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi,
memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan
menampilkan moralitas tinggi untuk meningkatkan
karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin
transformational akan menantang bawahannya untuk
melahirkan karya istimewa.
Transformational Leadership

Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya


membicarakan dengan pengikutnya:
bagaimana pentingnya kinerja mereka,
bagaimana bangga dan yakinnya
mereka sebagai anggota kelompok,
bagaimana istimewanya kelompok
yang akan menghasilkan karya luar
biasa.
Transformational Leadership

Kepemimpinan kharismatik
Kepemimpinan transaksional
Kepemimpinan Transformasional
3. DINAMIKA DAN FUNGSI
KEPEMIMPINAN
DINAMIKA KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan sebagai seni berasal dari
bakat seseorang, akan efektif dan efisien
bila pemimpin mempunyai bakat.
Kepemimpinan sebagai ilmu memerlukan
proses belajar dan latihan.
Dinamika kepemimpinan dipengaruhi
beberapa faktor :
1. Hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
2. Proses pengambilan Keputusan.
3. Pengendalian dalam kepemimpinan
1.HUBUNGAN MANUSIAWI
DALAM KEPEMIMPINAN
Cara seorang pemimpin memperlakukan orang yg
dipimpin dalam pencapaian tujuan organisasi.
Ada 2 hubungan :
1. Hubungan manusiawi yang efektif (positif)
Yaitu komunikasi dan perlakukan yg menimbulkan rasa
senang dan puas`antara kedua pihak timbul sense of
belonging , sense of resposibility , sense of
participation bagi pemimpin dan yang dipimpin.
2. Hubungan manusiawi yang tidak efektif ( negatif)
Yaitu komunikasi dan perlakuan yg menimbulkan rasa
tidak senang, tidak puas dan saling menolak.
2.PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan oleh pemimpin
melalui proses
Menghimpun data
Melakukan analisis data
Menetapkan keputusan yang diambil
Melaksanakan keputusan
Mendapatkan data baru
Proses
tersebut menggambarkan dinamika
kelompok yg tergantung keputusan yang
diambil berpengaruh pada dinamika
kepemimpinan.
3.PENGENDALIAN DALAM
KEPEMIMPINAN
Tujuannya : untuk memperoleh tanggapan /
respons anggota organisasi terhadap program
kerja.

Usahamenjalin hubungan kerja yang efektif


melalui kerjasama yang dinamis melalui
pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat.

Tujuan pertemuan / rapat ??????


FUNGSI KEPEMIMPINAN
Merupakan gejala sosial , harus diwujudkan
dalam interaksi antar individu didalam
situasi sosial suatu kelompok / organisasi.
Ada 2 dimensi
1. Tingkat kemampuan mengarahkan (
direction ) dalam tindakan atau aktivitas
pemimpin.
2. Tingkat dukungan ( support )atau
keterlibatan orang-orang yang dipimpin
dalam melaksanakan tugas-tugas pokok
kelompok / organisasi.
Fungsi pokok kepemimpinan :
Fungsi instruksi
Fungsi konsultasi
Fungsi partisipasi
Fungsi delegasi
Fungsi pengendalian
PELAKSANAAN FUNGSI TERSEBUT
DILAKSANAKAN SECARA INTEGRAL YANG
BERLANGSUNG SBB.:
Pemimpin harus :
berkewajiban menjabarkan program kerja.
memberikan petunjuk yang jelas.
mengembangkan kebebasan berpikir dan
mengeluakan pendapat.
mengembangkan kerjasama yang harmonis.
mampu memecahkan masalah dan mengambil
keputusan sesuai tanggung jawab masing-
masing.
berusaha menumbuhkembangkan
kemampuan memikul tanggung jawab.
mendayagunakan pengawasan sebagai alat
pengendali.
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya : sikap, gerakan, tingkah laku
Gaya kepemimpinan :
sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi
tercapai.atau
pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering
diterapkan oleh seorang pemimpin
Pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin
Menggambarkan kombinasi yg konsisten dr
falsafah, ketrampilan, sifat dan sikap yg mendasari
perilaku seseorang
Menunjukkan tentang keyakinan seorang
pemimpin terhadap kemampuan bawahan
GAYA KEPEMIMPINAN
Kesimpulan :
Gaya kepemimpinan adalah perilaku dan
strategi yang sering diterapkan seorang
pemimpin ketika ia mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya.
sehingga gaya kepemimpinan yang paling
tepat adalah suatu gaya yg dapat
memaksimumkan produktivitas,
kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah
menyesuaikan dengan segala situasi.
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan merupakan dasar
dalam mengklasifikasikan tipe
kepemimpinan

Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola


dasar yaitu :
1. Yang mementingkan pelaksanaan tugas.
2. Yang mementingkan hubungan kerja sama
3. Yang mementingkan hasil yang dapat
dicapai.
Kepemimpinan pola manajerial
Dipengaruhi oleh :
Perhatian terhadap produksi / tugas
Perhatian terhadap manusia

GAYA DASAR Perhatian Manajerial


KEPEMIMPINAN Produksi Manusia
Manajemen Tugas Tinggi Rendah
Manajemen Country Club Rendah Tinggi
Manajemen Miskin Rendah Rendah
Manajemen Tim Tinggi Tinggi
Gaya kepemimpinan dipengaruhi 2 perilaku pemimpin :
Perilaku tugas
Perilaku Hubungan

GAYA Perilaku
KEPEMIMPINAN TUGAS HUBUNGAN
Mengarahkan Tinggi Rendah
Menjual Tinggi Tinggi
Ikut Serta Rendah Tinggi
Mendelegasikan Rendah Rendah
Gaya kepemimpinan dibagi 2 dimensi dimensi
tugas dan dimensi manusia

DIMENSI SEBUTAN ORIENTASI TIPE


KEPEMIMPINAN
Tugas Mengarahkan Produk Otokratis
Manusia Mendukung Bawahan Bebas Kendali
Pemimpin yg efektif harus menggunakan
gaya kepemimpinan yang berbeda dalam
situasi yang berbeda .
Pemimpin mampu :

membedakan gaya-gaya kepemimpinan


membedakan situasi,
menentukan gaya yang sesuai untuk situasi
tertentu
menggunakan gaya tersebut secara benar.
FUNGSI PEMIMPIN
1. Memberitahukan kebijakan pimpinan
kepada bawahan dan merumuskannya
menjadi pekerjaan bawahan dan
implikasinya.
2. Memimpin dan mengkoordinasikan
pelaksanaan pekerjaan bawahan dan
membantu yg mengalami kesulitan dalam
pemecahan dan penyelesaiannya.
3. Mengadakan pengecekan terhadap kegiatan
yang telah dan akan dilakukan bawahan.
4. Mengintegrasikan hasil pekerjaan bawahan
sebagai saran kepada pimpinan.
FUNGSI PEMIMPIN
5. Memberikan keterangan dan penjelasan
tentang bawahan kepada pimpinan.
6. Menerima petunjuk dan keputusan dari
pimpinan untuk selanjutnya diolah sebagai
tugas bawahan.
7. Mengambil langkah langkah yg perlu agar
keputusan pimpinan dapat terlaksana
dengan efektif.
8. Mengumpulkan laporan pelaksanaan
kegiatan , dianalisis dan dilaporkan kepada
pimpinan.
9. Secara terus menerus menggerakkan
bawahan untuk berinovasi.
KETERBATASAN
KEPEMIMPINAN
1. Keterbatasan Manusiawi
a. Keterbatasan Norma Spiritual
Dibatasi oleh norma spritual larangan
larangan agama
norma sosial larangan yang ada di
masyarakat, dan negara.
b. Keterbatasan fisik / jasmaniah umur,
kesehatan, jenis kelamin, waktu
c. Keterbatasan Psikis / rohaniah kemampuan
berpikir, mengingat, maupun kehendak
2. Keterbatasan Administratif
KETERBATASAN
KEPEMIMPINAN
2. Keterbatasan Administratif
Dibatasi visi dan misi organisasi
Dibatasi posisi
Jumlah orang yang dipimpin
Dibatasi oleh rentang kendali.

Anda mungkin juga menyukai