D
I
N
I
EJAKULASI DINI :
E
1. ICD X : Ketidakmampuan pasangan seksual dalam mengendalikan
ejakulasi secara cukup untuk menikmati hubungan seksual, J
dimana terjadi ejakulasi sebelum/segera setelah aktivitas A
seksual dimulai (sekitar 15 detik). K
U
2. Second International Consultation On Sexual and Erectile Dysfunction : L
Ejakulasi dengan rangsang atau stimulasi minimal yang terjadi A
mendahului hasrat, keinginan, birahi, sebelum atau segera
S
setelah penetrasi , yang menyebabkan ketidaknyamanan atau
penderitaan , sedangkan penderitanya sedikit atau tidak I
memiliki pengendalian.
ASPEK ED :
1. Saat berejakulasi (short time interval between penetration and ejaculation ). D
2. Ketidakmampuan mengendalikan atau menunda ejakulasi (lack of control I
over ejaculation). N
3. Konsekuensi / akibat negatif dari ED (distress by one or both partners). I
EPIDEMIOLOGI
E
Disfungsi seksual pria : ejaculatory dysfunction, ejakulasi dini, disfungsi ereksi, J
penurunan libido. A
ED : 14 30% berusia lebih dari 18 tahun, 30 40% pria yang
K
aktif secara seksual.
U
PENYEBAB : L
A
Faktor Psikologis : efek pengalaman dan pengkondisian seksual pertama kali, terburu- S
buru ingin mencapai klimaks atau orgasme, teknik seksual, I
frekuensi aktivitas seksual, rasa bersalah, cemas, penampilan
seksual, problematika hubungan, penjelasan psikodinamika.
D
Faktor Biologis : ketidaknormalan kadar hormon seks dan kadar neurotransmitter,
ketidaknormalan aktivitas refleks sistem ejakulasi, permasalahan I
tiroid tertentu, peradangan dan infeksi prostat atau saluran kemih, N
ciri yang diwariskan, teory evolutionary, sensitivitas penis, I
reseptor dan kadar neurotransmitter pusat, degree of arousability,
kecepatan refleks ejakulasi.
Faktor lain : impotensi, kerusakan sistem saraf akibat pembedahan atau trauma,
E
ketergantungan narkotika dan obat (trifluoperazin) untuk
J
mengobati cemas dan gangguan mental lainnya, infeksi saluran
kemih, konflik antar pasangan, gangguan neurologis. A
K
SIKLUS RESPONS SEKSUAL U
L
1. Fase kehendak / libido seksual (sexual desire) A
2. Fase perangsangan seksual (sexual excitment, arousal)
S
3. Fase plateau
I
4. Fase orgasme
5. Fase resolution (reflection, satisfaction)
PROSES EJAKULASI D
I
Terdiri dari fase emission (pemancaran) dan expulsion (pengeluaran). N
Serabut saraf sensorik n. pudendus di glans penis mengirim informasi menuju sacral
I
cord dan bagian otak korteks serebral sensorik.
D
I
N
I
PENANGANAN
D
I
N
I