Anda di halaman 1dari 32

PENDIDIKAN DI

PALESTINA

Oleh :
Komite Nasional untuk rakyat Palestina (KNRP)
PENDIDIKAN DI PALESTINA YANG
MENYAKITKAN DAN MENYEDIHKAN

Penyusun:
PUSAT KAJIAN DAN PENELITIHAN LEMBAGA
PENDIDKAN INTERNASIONAL

Makalah pada : Konferensi


Internasional Kemananusiaan untuk
Mendukung Korban Penjajahan
31 Okt-2 Nov 2008
1. Materi ini menerangkan tentang pendidikan di Palestina : Tepi
Barat, Gaza dan al-Quds.
2. Materi ini juga menyajikan data-data pendidikan terkini di Palestina.
3. Seluruh pendidikan di Palestina sangat menyedihkan baik di Tepi
Barat, Gaza maupun di kemah-kemah yang tersebar di negara-
negara Arab sekitarnya. Tragedi pendidkan yang memilukan di Tepi
Barat ini disebabkan adanya dinding rasial yang menghalangi dan
memisahkan masyarakat Palestina dari tempat belajarnya.
4. Pendidikan di Gaza juga sangat menyedihkan hal itu disebabkan
adanya boikot zionis Israel dan sekutu-sekutunya yang berterusan
terhadap Gaza yang sudah berjalan 3 tahun. Mereka kehabisan
alat-alat belajar seperti : buku tulis, buku bacaan dan alat-alat tulis
yang lain.
5. Israel juga terus melakukan gangguan terhadap pendidikan
tujuannya supaya bangsa Palestina tidak bisa belajar dengan baik.

Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Data dan Fakta Pendidikan di Palestine
3. Pendidikan di Distrik Gaza
4. Pendidikan di Tepi Barat
5. Pendidikan di Al-Quds
6. Rekomendasi dan Harapan bagi Kemajuan Pendidikan
Palestina

1. PENDAHULUAN
Sesungguhnya pendidikan memiliki
peran penting dalam kehidupan bangsa
seperti pentingnya udara bagi kehidupan
manusia. sejauh mana mereka memegang
prinsip pendidikan dan berusaha untuk
memajukannya, Sejauh itu pula bangsa akan
tumbuh maju dan memiliki kedudukan di
muka bumi.
Ilmu memiliki kedudukan yang tinggi di
setiap agama samawi. Allah swt mewajibkan
kepada hamba-hambaNya untuk menuntut
ilmu. Di dalam Islam ilmu memilki keutamaan
dan keistimewaan berdasarkan wahyu. Allah
berfirman
( * :
* * *
.) Jabal Nur Mekkah
Dari Abu Umamah R.A bahwasanya Rasulullah SAW bersbada "keutamaan alim
atas abid seperti keutamaan diriku atas kalian" ( HR Tirmidzi, beliau berkata:
hadis hasan ) Dari Abu Darda R.A berkata : aku pernah mendengar Rasululaah
SAW bersabda "barang siapa yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Sesungguhnya
Malaikat menaruh sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena ridlo atas
perbuatannya. Sesungguhnya penuntut ilmu dimintakan ampun oleh makhluk
yang ada di langit dan di bumi sampai oleh ikan yang ada di air. Keutamaan
seorang alim atas abid seperti keutamaan bulan atas bintang-bintang.
Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi dan mereka tidak mewariskan
dinar dan dirham akan tetapi mereka mewariskan ilmu, barang siapa yang
mendapatkan ilmu maka di telah mendapatkan keuntungan yang sangat banyak
(HR Abu Daud dan Tirmidzi )
Zionis merusak sistim pendidikan di Palestina
Zionis Israel telah mengetahui pentingnya pendidikan sejak
dulu dan berusaha untuk menghancurkan sistem pendidikan
di Palestina dengan langkah-langkah yang cermat sejak
meletusnya gerakan Intifadah pada tahun 2000 M sampai
sekarang.
Pendidikan di Palestina semakin bertambah sulit
sebagaimana menimpa lapangan kehidupan lainnya. Hal itu
merupakan dampak dari agresi Israel yang terus menerus.
Menyedihkan sekali nasib mereka umumnya yang
berhubungan dengan kehidupan anak anak Palestina, jiwa,
masa depan dan sekolah mereka.
Israel telah membunuh, menangkap serta melukai ratusan
anak-anak Palestina, merusak fasilitas sekolahnya dan
mengalih fungsikan sekolah menjadi asrama militer dan
menutup sejumlah sekolah dan uiversitas. Sebuah
kebiadaban yang tidak dilakukan oleh penjajah lainnya.
Kekejaman Zionis di
dunia pendidikan
Banyak sekali anak-anak, pelajar dan
mahasiswa yang menemui syahid ketika
mereka pergi ke sekolah dan kampus
atau ketika dalam perjalanan pulang.
Diantara mereka ada yang syahid ketika
di bangku sekolah disaksiakan teman-
temannya sedangkan tas dan bukunya
berlumuran darah. Dan hal semacam ini
sering terjadi.
Tidak cukup disitu penjajah Israel
membangun tembok pemisah rasialis
yang menambah penderitaan dunia
pendidikan dan menghalangi guru dan
murid untuk sampai ke sekolah mereka
dengan aman dan dalam waktu yang
singkat sehingga akhirnya mereka
terpaksa menempuh jarak yang jauh atau
menunggu izin untuk melintasi pintu
gerbang di tembok pemisah.
Ketika kita mengetahui bahwa jumlah murid pada tahun sekarang
bertambah sebanyak 19.000 di banding sebelumnya walau di tengah
kesulitan dan rintangan. Di Palestina, seorang guru mengajar 20
murid. Padahal jumlah sebanyak ini tidak akan terjadi di sebagian
besar Negara yang aman dan tenang. Tragedi pendidikan Palestina
tidak terelepas dari hasil tangan penjajah Israel yang zalim.

Berangkat dari kenyataan ini dan dari hati yang teguh, tulisan ini
menjadi secercah harapan untuk mewujudkan cita cita dan harapan .

Israel menutup jalan


menuju sekolah
mereka sehingga
terjadi kericuhan,
akhirnya mereka tidak
jadi belajar.
Muhammad Abu Ubaid salah seorang anak-anak
korban perang yang tidak bisa menulis dengan
tangannya terpaksa menulis dengan kakinya
2. DATA DAN FAKTA PENDIDIKAN DI PALESTINA

1. Jumlah murid sebanyak 1.182.246 siswa duduk di


TK dan SD. 710.287 siswa terdapat di Tepi Barat
dan 471.959 siswa di distrik Gaza. Terdiri dari
592.389 laki laki dan 589.857 wanita yang tersebar
berdasarkan lembaga pendidikan. Sebanyak
766.730 siswa di sekolah negeri, 235.116 siswa di
sekolah milik lembaga donor internasonal, 78.111
siswa di sekolah swasta, 84289 anak di TK. Jumlah
siswa pada tahun ini bertambah mencapai 19.000
siswa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

2. Jumlah sekolah sebanyak 3.402 sekolah dan TK.


Sebanyak 2.521 sekolah dan TK terdapat di Tepi
Barat, dan 881 sekolah dan TK terdapat di distrik
Gaza, tersebar di lembaga pendidikan: 1.833
sekolah negeri, 309 sekolah yang menginduk pada
lembaga donor internasional, 288 sekolah swasta
dan 972 TK.
3. Jumlah sekolah milik lembaga donor
internasional di distrik Gaza lebih banyak di
bandingkan di Tepi Barat jumlahnya mencapai
214 dan 95 sekolah di Tepi Barat.
4. Jumlah pusat-pusat kebudayaan sebanyak 204
buah.
5. Jumlah guru dan pegawai di sekolah pada setiap
jenjang pendidikan TK sebanyak 57.097 guru
laki laki dan wanita, 3.792 guru berada di Tepi
Barat, dan 1.9805 guru berada di distrik Gaza,
terdiri dari 24.073 laki laki dan 33.024 wanita
yang tersebar di sekolah dan TK sesuai dengan
lembaga pengelola pendidikan, 38.134 guru di
sekolah negeri, 9.279 di sekolah milik lembaga
donor internasional, 5.404 di sekolah swasta
dan 4.280 di TK. 6. Rata-rata jumlah murid
untuk setiap guru di setiap sekolah berbeda
beda tergantung pihak pengelola
pendidikan.Seorang guru mengajari 2.008 siswa
di sekolah negeri, 2.809 siswa di sekolah
lembaga donor internasional, 1.408 siswa di
sekolah swasta dan 19 anak di TK.
7. Rata rata jumlah siswa di setiap cabang
berbeda dari satu level ke level lainnya
tergantung pihak pengelola pendidikan. Rata
rata jumlah siswa di TK mencapai 25 anak di
setiap cabang. Dan di tingkat dasar rata rata
jumlah siswa mencapai 3.406 siswa. Adapun
di tingkat SMU rata rata mencapai 3.007
siswa untuk setiap cabang. Rata rata jumlah
siswa di tingkat cabang berdasarkan pihak
pengelola pendidikan sebagai berikut: 3.409
siswa di setiap cabang pada sekolah negeri,
3.904 siswa pada setiap cabang di sekolah
lembaga internasional, 2.403 siswa pada
setiap cabang di sekolah swasta.

8. Telah dicetak buku sekolah sebanyak


1.404.130.535 dengan biaya 1.204.490.340
dolar.
9. Laboratorium computer sebanyak 1.188 buah yang
terdapat di sekolah sekolah
10. Laboratorium penelitian sebanyak 1.233 buah
11. Sekolah sekolah yang tersambung dengan jaringan
internet sebanyak 121 sekolah
12. Perpustakaan lengkap sebanyak 1.341 buah di
sekolah sekolah
13. Terdapat 623 petugas BP (Bimbingan dan
Penyuluhan) di 1.073 sekolah, dengan persentase
70% di tepi barat, 275 konsuler atau 90% di sekolah
sekolah distrik Gaza.
14. Program pemberantasan buta hurup. Terdapat 117
kelas yang tersebar di propinsi selatan yang
memberikan pengajaran untuk orang dewasa.

15. Statistik
pelanggaran yang
dilakukan Israel
dalam bidang
pendidikan
semenjak 28-9-
2000 31-3-2007
:
N
o
Keterangan Jumlah
Siswa sekolah dan universitas yang di 1.189 siswa sekolah dan universitas
1 diantara mereka sebanyak 330 adalah
tangkap anak anak

Guru dan pegawai di lembaga 107 guru dan pegawai


2
pendidikan tinggi
Sekolah yang ditutup akibat agresi 1.125 sekolah dan yayasan
3 perguruan tinggi
Israel
Sekolah dan universitas yang ditutup 12 sekolah dan universitas
4
atas perintah militer
Yayasan pendidikan dan pengajaran 359 sekolah, kantor pendidikan
5 dan pengajaran dan universitas
yang terancam roboh
Sekolah yang beralih fungsi menjadi 43 Sekolah
6
barak militer
Para syuhada dari kalangan guru, 870 syahid
7
siswa, mahasiswa dan pegawai
4. Pendidikan di Distrik Gaza
Pendidikan di distrik Gaza menghadapi serangan terus
menerus dari agresor Israel semenjak beberapa tahun. Untuk
menghancurkan pendidikan, mereka melakukan
penyerangan militer dan politik, melakuakan blokade dan
penutupan, dan melarang masuknya barang-barang
kebutuhan terutama kebutuhan dan perlengkapan di bidang
pendidikan, kesehatan dan lingkungan dengan target
membuat generasi anak-anak yang bodoh.

Statistik departemen pendidikan dan pengajaran Palestina


menyebutkan bahwa 1.200 siswa yang lulus ujian tingkat
SMU pada tahun 2008 dan siswa yang berminat belajar di
luar negeri terancam gagal melanjutkan studi mereka. Para
siswa yang berprestasi akan kehilangan beasiswa
pendidikan yang mereka peroleh dari sejumlah Negara arab
dan asing selama penutupan jalur transportasi dan larangan
bepergian masih diberlakukan.

Penderitaan juga menimpa siswa-siswa yang dilarang untuk


pulang ke negeri mereka kecuali setelah menamatkan
pendidikan tingginya.
Pelanggaran pendidikan yang terjadi di
distrik Gaza berupa :
1. Penutupan jalur lintasan dan embargo ekonomi.

Embargo ekonomi mengancam masa depan sekitar


446.189 siswa siswi di distrik Gaza pada tingkat SD,
SMP dan SMA yang tersebar di 629 sekolah yang
tergabung dalam sekolah negeri, sekolah lembaga
donor dan sekolah swasta. Penutupan jalur sejak lebih
dari satu tahun setengah telah menghalangi sekitar
700 siswa untuk melanjutkan studi mereka di
universitas di luar negeri sesuai dengan statistik pusat
perlindungan hak-hak palestina. beasiswa
FULLBRIGHT Amerika misalnya.

Sejumlah beasiswa pendidikan yang diperoleh siswa


dari yayasan Fullbright ditarik kembali karena
keterlambatan mereka di wasington akibat pemerintah
Israel menolak untuk memberi izin kepada mereka
untuk meninggalkan gaza.
2. Kekurangan fasilitas fisik dan perlengkapan
akibat embargo

Kekurangan buku sekolah dan perlengkapannya


berdampak buruk bagi para siswa di distrik gaza
menurunnya kualitas pendidikan mereka disamping
berakibat buruk secara psikologis bagi setiap siswa, guru
dan pemerintah. Berdasarkan laporan yayasan hak-hak
asasi manusia di gaza menunjukan bahwa keterbatasan
jumlah buku tingkat SD mencapai 50%, di tingkat SMP
30% atau sekitar 69.970 siswa tingkat SD dan SMP tidak
memiliki buku sekolah.

Departemen pendidikan dan pengajaran menutupi


kebutuhan 70% siswa dengan cara memanfaatkan buku-
buku lama dan buku-buku yang diambil dari siswa-siswa
pada tahun-tahun sebelumnya. Disebutkan pula bahwa
para guru sulit mendapatkan kapur untuk menulis.

Semua proyek pengembangan untuk laboratrium


komputer atau laboratorium penelitian terhenti
disebabkan kekurangan perlengkapan yang dibutuhkan.
Telah Terjadi penyusutan jumlah laboratorium
komputer sebanyak 4% disebabkan ditariknya
komputer dari laboratorium sekolah yang
didistribusikan untuk kebutuhan kantor karena sangat
kekurangan komputer dan menganggur disebabkan
putusnya aliran listrik secara berulang-ulang dan tidak
di izinkan masuknya komputer-komputer baru.
Putusnya aliran listrik berlangsung selama lebih dari 8
jam melebihi jam pelajaran penuh.

Embargo ekonomi menyebabkan terhentinya proyek


pengadaan jaringan intrenet bagi sekolah disebabkan
karena perlengkapan yang diperlukan untuk
keberlangsungan proyek ini tidak bisa masuk ke distrik
Gaza sehingga proyek terhenti secara total.
3. Invasi- invasi Israel yang terus menerus
menyebabkan syahidnya sejumlah siswa dan guru
dan berkurangnya jumlah mereka. Di samping itu
invasi Israel menyebabkan rusaknya sekolah-sekolah
seperti rusknya fakultas pertanian di Jiblia yang di
bombardir oleh tang-tang Israel. Dan kejadian-
kejadian seperti ini banyak terjadi. Penarikan
pasukan penjajah Israel dari distrik tidak berarti
bahwa invasi berhenti begitu saja, justru invasi terus
berlangsung terutama di titik-titik pertemuan dengan
lawan.

4. Penangkapan-penagkapan dengan dalih


keamanan

Penjajah Israel merasa tidak cukup dengan menutup


jalur lintasan bahkan menyusun model penyesatan
baru melalui bantuan internasional yang memberi
para pelajar di gaza visa keluar masuk dan visa
belajar di negarannya dengan menmasukkan
informasi keamanan yang di rekayasa dengan
maksud supaya mereka tercatat di "daftar hitam"
untuk selamanya.
5. kekisruhan politik dalam negeri

Kekisruhan politik di dalam negeri menyebabkan :


1. 80% guru melakukan pemogokan dan mereka diganti
dengan guru baru, mereka adalah para insyinyur yang
mengajarkan matematika. Walaupun demikian krisis
masih terjadi disebabkan aksi-aksi pemogokan.
2. Pemotongan gaji semua pegawai selain mereka yang
melakukan pemogokan tanpa memperhatikan afiliasi
politik dan partai mereka.
5. Pendidikan di Tepi Barat
1. Tepi Barat memiliki kekhususan dibanding Gaza baik secara
demografi,politik maupun geografi. Hal-hal yang menghalangi proses
pendidikan di Tepi Barat diantaranya :

1. dibangunnya tembok pemisah


2. barikade militer
3. penganiayaan terhadap guru dan siswa baik dengan penangkapan
ataupun penyiksaan.

2. Agresi, embargo dan invasi yang dilancarkan Israel bertanggung


jawab dalam kemerosotan dan kemunduran pendidikan selain
berdampak buruk pada aspek psikologis siswa.
3. Sebagaimana yang telah kami sebutkan bahwa rintangan yang paling
penting bagi pendidikan adalah tembok pemisah. Karena itu, kami
sengaja bahas masalah ini secara terpisah :
Salah satu bencana
pendidkan terbesar di tepi
barat adalah adanya
Tembok Rasial
1. Tembok rasial ini telah
merampas 10% lagi tanah
resmi Palestina
2. Panjangnya 3 kali lipat dengan
panjang tembok Berlin
3. Memisahkan
penduduk/keluarga di tepi barat
sebanyak 895.000
4. Mematikan akses perdagangan,
hubungan dan pergaulan
sesama warga Palestina.
5. Warga tepi barat secara tidak
langsung terpenjara dalam
dinding tersebut.
Pendirian tembok ini menyebabkan perampasan 10% tanah tepi
barat mencapai 160-18000dm, dan diperkirakan panjang tembok ini
tiga kali lipat panjang tembok Berlin dan dua kali lipat tingginya.

Tembok pemisah mengisolasi sekitar 89.500 orang palestina dari


penduduk tepi barat, selain itu 200.000 orang palestina terisolasi di
dalam al quds dari tepi barat sebagaimana mengisolasi 36 kelompok
penduduk di dalam tembok di beberpa daerah :Jenin, tolkrem,
kolakiliah, batlehm, janub kholil dan daerah pinggiran al quds.
Pengisolasian ini termasuk pelanggaran yang memiliki dimensi yang
berbeda pada setiap tingkat social, ekonomi, kemanusiaan dan
pendidikan.

Diantara bentuk pelanggaran di bidang pendidikan yang diakibatkan


adanya tembok pemisah rasialis ini:
1. Sebanyak 2.898 siswa di propinsi Jenin dan tolkarim, dan Kalkoliah
tidak mampu menamatkan pendidikan mereka akibat adanya
tembok pemisah yang menghalangi mereka untuk sampai ke
sekolah.

2. 60 km dari universitas al quds mengalmi penyusutan, hal itu karena


tembok melintasi bagian barat tanah universitas. Tanah yang
menyusut mencapai sepertiga tanah universitas.

3. diantara aktivitas sehari-hari yang sering dilakukan ialah


penyiksaan di pintu gerbang tembok ehingga guru wanita sering
mendapatkan pelecehan dengan ucupan yang menyebalkan dari
tentara Israel, yaitu dengan pemeriksaan badan.

4. diantara aktivitas yang menyakitkan ialah tidak diizinkannya siswa


dan guru untuk pergi ke sekolah mereka di sebagian besar hari
dengan alas an dan cara-cara yang berbeda. Kadang mereka
diizinkan untuk melintasi setelah mendekati waktu berakhirnya
waktu belajar.
6. PENDIDIKAN DI AL QUDS
Apabila pendidikan begitu penting maka alangkah pantasnya kalau
perhatian terbesar diarahkan untuk membangun peradaban kota Al
Quds yang memiliki kedudukan khusus di mata bangsa-bangsa dunia
sebab dia merupakan tempat turunnya tiga risalah samawi dan juga
merupakan tempat bertemunya ambisi perang sepanjang sejarah.

Nampak nyata kepada kita apa yang dilakukan oleh penjajah zionis
berupa rencana-rencana yang cermat untuk menghapus identitas
Arab dan Islam bagi kota al-Quds terutama di bidang pendididkan
dengan cara mengajarkan bahasa ibrani dan melarang pengajaran
pendidikan kewarganegaraan Palestina serta memperburuk
kenyataan sejarah dan geografi kota al-Quds dan penjajahan secara
ekonomi yang dirasakan penduduk al-Quds dan menganggap
mereka sebagai pendatang bukan bangsa di negerinya sendiri.

Sudah tentu perlakuan yang diskriminatif itu menjadi trauma tesendiri


bagi warga Palestina yang tinggal di al-Quds
1. Jumlah penduduk Arab di kota al-Quds pada akhir tahun 2006
mencapai 252.400 orang atau mendekati 34% dari jumlah total
penduduk al-Quds timur dan barat.

2. Adapun yahudi jumlahnya mencapai 481.000 orang atau 66% dari


seluruh penduduk kota al-Quds bagian timur dan barat. Al-Quds
dihuni sekitar 15.000 orang kristen.

3. Ketika penjajah berusah menambah jumlah yahudi dengan berbagai


cara yaitu dengan perluasan batas-batas al-Quds untuk menambah
jumlah penduduk yang memiliki kepadatan dan mempersempit
penduduk Arab untuk bertambah banyak dan melarang
pembangunan tempat tinggal serta mewajibkan pajak dan
mengintimidasi penduduk agar meninggalkan kota al-Quds ke kota
yang berada di tepi barat atau ke luar negeri.

4. Jumlah penduduk Arab di al-Quds bertambah sedikit dari


seperempat juta orang, rata-rata bertambah 4,1% tiap tahun,
sedangkan pertambahan yahudi rata-rata hanya 1,2%
5. Bertambahnya penduduk al-Quds secara cepat kembali kepada
keadaan mereka sebagai masyarakat baru. Bertambahnya
penduduk secara cepat walaupun terjadi penyusutan identitas
penduduk al quds yang kebanyakan mereka tinggal di luar selama 7
tahun berdasarkan UU Pusat Kehidupan pada tahun 1950 dan
tahun-tahun selanjutnya.

6. Adapun jumlah siswa pada


penduduk al quds mencapai 35%
dari total penduduk arab. Jumlah ini
mewakili jumlah orang-orang yang
berumur antara 5-18 tahun atau
umur awal tingkat TK sampai SMU.
7. banyaknya pihak yang
menangani masalah pendidikan di
al quds. Jadwal berikut ini
menjelaskan distribusi sekolah dan
jumlah siswa :
distribusi sekolah dan jumlah siswa
Jenis Jumlah Jumlah siswa Cabang Presentase
sekolah sekolah

Sekolah 48 37.934 1119 53%


negeri
Israel
Sekolah 38 12.243 472 17%
wakaf
Islami
Sekolah 8 3.535 105 5%
wikalah

Sekolah 47 17.973 685 25%


swasta

Total 141 71.685 2381 100%


Kesimpulan
Demikianlah pendidikan di Palestina, sungguh sangat menyedihkan
dan memprihatinkan. Merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam
untuk membantu memberikan solusi bagi mereka dengan segenap
kemampuan yang dimilikinya.
Kemajuan dan kemandirian merupakan satu alat
persaingan ketat dan zionis mengetahui hal itu, oleh
karena itu pendidikan tidak akan dimudahkan disana.
Israel terus menginginkan bangsa Palestina menjadi
bodoh supaya tidak melawan, namun pada
kenyataannya setiap bangsa yang dijajah pasti ingin
merdeka. Dan Pendidikan merupakan salah satu alat
yang penting untuk mengisi kemerdekaan dan
penyadar dari keterpurukannya.

Anda mungkin juga menyukai