Anda di halaman 1dari 29

Zaman Batu dan Zaman

Logam

M.Fauzi/xc/23
Dallas dev daylord/xc/9
Zaman Batu
Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah
yang luas, ketika manusia menciptakan alat
dari batu .Kayu, tulang, dan bahan lain juga
digunakan, tetapi batu (terutama flint)
dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat
memotong dan senjata. Istilah ini berasal
sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang
dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum,
Mesolitikum,Megalitikum dan Neolitikum
Zaman Paleolithikum
Paleolitikum atau zaman batu tua disebut
demikian sebab alat-alat batu buatan manusia
masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah
atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata
pencariannya periode ini disebut masa
berburu dan meramu makanan tingkat
sederhana.
Zaman Paleolithikum
Zaman Paleolithikum ditandai dengan
kebudayan manusia yang masih sangat
sederhana. Ciri-ciri kehidupan manusia pada
zaman Paleolithikum, yakni:
1. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)
2. Berburu (Food Gathering)
3. Menangkap ikan
Jenis manusia zaman Paleolithikum
Berdasarkan penemuan fosil manusia purba,
jenis manusia purba hidup pada zaman
Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus,
Homo Wajakensis, Meganthropus
paleojavanicus, dan Homo Soliensis. Fosil ini
ditemukan di aliran sungai Bengawan Solo.
Kebudayaan zaman Paleolithikum
A. Kebudayaan Pacitan
Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat
batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak
genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai.
B. Kebudayaan Ngandong
Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang,
flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak
bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Kebudayaan
Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada
dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna
merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae
(Sulawesi Selatan).
Zaman Mesolithikum
Zaman mesolithikum sendiri disebut dengan zaman
batu tengah dan terjadi pada masa holsen sekitar 10.
000 tahun yang lalu.
Apabila dibandingkan dengan zaman batu sebelumnya,
pada zaman ini manusia mulai mengalami
perkembangan budaya yang lebih cepat.
Perkembangan budaya yang cepat ini disebabkan oleh
beberapa faktor, di antaranya adalah keadaan alam
yang lebih stabil. Akibatnya, manusia pada zaman ini
hidup dengan lebih tenang, sehingga mereka bisa
mengembangkan kebudayaannya.
Ciri-ciri zaman Mesolithikum

1. Manusia di zaman ini sudah tidak lagi


nomaden atau menetap di gua, maupun di
pantai.
2. Manusia zaman ini sudah mengumpulkan
makanan dan bercocok tanam.
3. Manusia zaman ini sudah bisa membuat
kerajinan dari gerabah.
Manusia Purba Zaman Mesolithikum

Manusia purba pada zaman mesolithikum


memiliki kecerdasan yang lebih dibandingkan
dengan manusia purba pada zaman sebelumnya.
Mereka sudah memiliki kebudayaan yang cukup
maju dan tatanan sosial yang lebih tertata rapih.
Salah satu jenis manusia purba yang hidup pada
masa ini adalah Abris sous roche, yaitu manusia
purba mendiami gua-gua di tebing pantai. Ini
dibuktikan dengan ditemukannya fosil mereka
bersama dengan banyaknya tumpukan sampah
dapur yang menggunung tinggi hingga mencapai
7 meter.
Kebudayaan Zaman Mesolithikum

1.Kebudayaan Pebble/ Kjokkenmoddinger


(Sampah Dapur)
Istilah Kjokkenmoddinger diambil dari bahasa
Denmark, yaitu kjokken yang berarti dapur dan
modding yang berarti sampah. Jadi,
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur. Dalam
pengertian yang sebenarnya Kjokkenmoddinger
adalah fosil yang berupa timbunan atau tumpukan kulit
kerang dan siput sehingga mencapai ketinggian 7
meter. Fosil ini ditemukan di sepanjang pantai timur
Sumatera, yakni antara daerah Langsa hingga Medan.
Penemuan tersebut menunjukkan bahwa manusia
purba pada zaman ini sudah mulai menetap.
2. Kapak genggam Sumatera (Sumateralith)
Pada tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein Callenfels
melakukan penelitian di fosil bukit kerang dan
menemukan kapak genggam. Kapak ini dibuat
dari batu kali yang dipecah pecah hingga
menjadi tajam ujungnya.
3. Hachecourt (kapak pendek)
Selain pebble, Dr. P.V. Van Stein juga menemukan
kapak pendek (Hachecourt) di dalam bukit
kerang. Kapak ini memiliki bentuk yang lebih
pendek (setengah lingkaran) sehingga disebut
juga dengan hachecourt/kapak pendek.
Zaman Megalithikum
Megalithikum berasal dari kata mega yang berarti besar,
dan lithos yang berarti batu. Zaman Megalithikum biasa
disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman
ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan
kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. Pada
zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan.
Walaupun kepercayaan mereka masih dalam tingkat
awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang,
Kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia
sudah mulai meningkat.
Kebudayaan Megalithikum
1. Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang
didirikan untuk upacara menghormati roh nenek
moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri
tunggal dan ada yang berkelompok.
2. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu
yang bertingkat-tingkat dan fungsinya sebagai tempat
pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah
meninggal.
3.Dolmen

Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai


tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan.
Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan mayat disebut dengan kuburan batu.
4. Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada
zaman megalitikum. Didalam peti pubur batu ini akan
ditemukan berbagai macam jenis benda antara lain berupa
tulang- tulang manusia, gigi manuisa, periuk tanah liat, benda-
benda logam, pedang, tombak, manik- manik, gelang
perunggu, piring dan lain- lain.
5.Peti kubur

Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari


batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari
lempengan/papan batu yang disusun persegi
empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi
dengan alas dan bidang atasnya juga berasal
dari papan batu.
Zaman Neolithikum
Neolithikum itu adalah suatu revolusi yang
sangat besar dalam peradaban manusia.
Perubahan besar ini ditandai dengan
berubahnya peradaban penghidupan food-
gathering menjadi foodproducing. Pada saat
orang sudah mengenal bercocok tanam dan
berternak.
Ciri-Ciri Zaman Neolihtikum

Peralatan sudah dihaluskan dan diberi tangkai.


Alat yang digunakan antara lain kapak persegi dan
lonjong.
Pakaian terbuat dari kulit kayu dan kulit binatang.
Perhiasan terbuat dari kulit kerang, terrakota dan
batu.
Tempat tinggal menetap (sedenter).
Memiliki kemampuan bercocok tanam.
Menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
Alat-alat Zaman Neolithikum
1.Kapak Persegi
Yang ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan
fungsinya sebagai cangkul/pacul. Sedangkan yang ukuran kecil
disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat
pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya
pahat.
2. Kapak Lonjong
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan
warnanya kehitam-hitaman. Bentuk keseluruhan dari kapak
tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang lancip
menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah
hingga tajam.
3. Kapak Bahu
Kapak jenis ini hampir sama seperti kapak persegi,
hanya saja di bagian yang diikatkan pada tangkainya
diberi leher. Sehingga menyerupai bentuk botol yang
persegi.
4. Pakaian dari kulit kayu
Pada zaman ini mereka telah dapat membuat
pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana yang
telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini
merupakan pekerjaan kaum perempuan.
Tembikar (Periuk belanga)
Merupakan pecahan-pecahan yang sangat
kecil. Walaupun bentuknya hanya berupa
pecahan-pecahan kecil tetapi sudah dihiasi
gambar-gambar.
Zaman logam
zaman logam itu sendiri adalah zaman yang
ditandai dengan kemampuan manusia dalam
membuat benda atau alat-alat dari bahan logam.
Zaman logam ini sendiri pun terbagi kepada tiga
fase, yaitu :
Zaman Logam Tembaga
Zaman Logam Perunggu
Zaman Logam Besi
Zaman Tembaga
Zaman ini ditandai dengan dimulainnya
pembuatan benda atau alat-alat dengan bahan
dasar tembaga. Indonesia tidak mengalami
zaman ini. Kebudayaan dan peradaban
masyarakat pada zaman logam tembaga ini
sudah lebih tinggi daripada zaman batu. Zaman
tembaga ini berkembang di beberapa negara
seperti di : thailand, semenanjung malak,
vietnam dan juga kamboja.
Zaman Perunggu
Zaman ini ditandai dengan dimulainya
penggunaan bahan dasar perunggu untuk alat
perkakas atau benda dan alat lainnya. teknik
pembuatan di zaman perunggu ini
menggunakan metode cetakan setangkup. pada
zaman perunggu ini manusia sudah mulai
bertani, bersawah memakai sistem irigasi dan
juga berladang. Contoh peninggalan zaman
perunggu antara lain:
Contoh peninggalan zaman perunggu
Nekara
Nekara terbuat dari perunggu yang berpinggang di
bagian tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi
masyarakat prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang
suci.
Kapak Corong
disebut juga kapak sepatu karena seolah-olah kapak
disamakan dengan sepatu dan tangkai kayunya
disamakan dengan kaki. Bentuk bagian tajamnya kapak
corong tidak jauh berbeda dengan kapak batu, hanya
bagian tangkainya yang berbentuk corong.
Arca Perunggu
Arca perunggu yang berkembang pada zaman logam
memiliki bentuk bervariasi, ada yang berbentuk manusia,
ada juga yang berbentuk binatang. Adapun fungsi dari
cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca
itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil
dipergunakan sebagai bandul kalung.
Bejana Perunggu
bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.
Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang
serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar
geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.
Perhiasan Perunggu
Perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat
beragam bentuknya, yaitu seperti kalung, gelang
tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin.
Manik-manik
Manik-manik yang berasal dari zaman perunggu
ditemukan dalam jumlah yang besar sebagai bekal
kubur sehingga memberikan corak istimewa pada
zaman perunggu.
Zaman Besi
Peradaban zaman besi ini sudah lebih canggih
lagi dari zaman perunggu, karena proses
pengolahan besi lebih sulit dari perunggu.
Pemrosesan besi membutuhkan panas yang
sangat tinggi, kurag lebih sampai 3500 derajat
celcius. Zaman besi ini juga menjadi akhir dari
zaman praaksara.
Contoh Zaman Besi
Contoh alat atau benda besi yang dihasilkan :
cangkul, pedang, pisau, kapak, dan sabit/celurit.
Benda dari besi tersebut ditemukan di bogor,
jawa barat gunung kidul, yogyakarta punung
dan besuki, jawa timur.

Anda mungkin juga menyukai